Anda di halaman 1dari 13

Pendekatan Penelitian

(Kuantitatif dan Kualitatif)


Filsafat Ilmu Manajemen
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Moeljadi, SU.

Retno Fuji Oktaviani


NIM: 237020400112009
Program Doktor Manajemen Kampus Jakarta

Referensi:
• Mundir, H (2013), Metode Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif. STAIN
Jember Press
Definisi
• Penelitian Kuantitatif lebih banyak menggunakan pendekatan logika hipotetiko verifikatif.
Pendekatan tersebut dimulai dengan berfikir deduktif untuk menciptakan hipotesis, melakukan
pengujian di lapangan kemudian ditarik kesimpulannya berdasarkan data empiris (data lapangan).
Dengan demikian penelitian kuantitatif lebih menekankan pada indeks-indeks dan pengukuran
empiris. Peneliti kuantitatif merasa mengetahui apa yang tidak diketahui, sehingga desain yang
dikembangkan selalu merupakan rencana kegiatan yang apriori dan definitif.

• Penelitian Kualitatif lebih banyak perhatian pada pembentukan teori subtantif berdasarkan konsep-
konsep yang timbul dari data empiris. Peneliti tidak merasa tahu tentang apa yang tidak
diketahuinya, sehingga desain penelitian yang dikembangkan selalu terbuka terhadap kemungkinan
berbagai perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap kondisi yang ada di lapangan.
Jenis Data
• Penelitian Kuantitatif, merupakan penelitian yang datanya berupa angka atau data non-angka yang
diangkakan, lalu dianalisis dengan menggunakan rumus statistik tertentu, dan diinterpretasikan
dalam rangka menguji hipotesis, serta bertujuan mencari kausalitas atas sesuatu.

• Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau apa
adanya (naturalistic natural setting), tidak ditransformasi dalam bentuk apapun untuk menemukan
kebenaran dibalik data yang terkumpul. Kebenaran yang dimaksud adalah generalisasi yang dapat
diterima akal sehat (common sense) manusia (Nawawi, 1996:174). Penelitian kualitatif dapat pula
disebut sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring data atau informasi yang bersifat
sewajarnya (natural), mengenai suatu masalah dalam aspek kehidupan tertentu dengan objek tertentu
pula.
Sumber Data
Observasi
Studi Pustaka

Wawancara
Kualitatif Kuantitatif
Penelusuran Web
(data primer) (data Sekunder)
Dokumentasi

Laporan
Triangulasi
Obyek Penelitian
Obyek penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah seluruh aspek kehidupan, yakni manusia dengan
segala yang dipengaruhinya. Prinsip yang membedakan hanyalah pada variabel penelitiannya.

• Penelitian kuantitatif mengkaji lebih dari satu variabel sedangkan penelitian kualitatif cenderung
hanya mengkaji satu variabel saja yang disebut dengan fokus penelitian. Objek tersebut mungkin
berkaitan dengan ekonomi, kebudayaan, hukum, administrasi, agama, pendidikan dan lain-lainnya.

• Data atau informasi yang dijaring penelitian kualitatif dapat berbentuk gejala yang sedang
berlangsung, reproduksi ingatan, pendapat yang bersifat teoritis atau praktis dan lain-lainnya. Data
tersebut, baik dalam bentuk kata atau tindakan, sering digunakan untuk menghasilkan teori baru,
yaitu teori yang bersifat subtantif.

• Sehingga penelitian kualitatif lebih bersifat generating theory, bukan hypothesis-testing sebagaimana
sifat penelitian kuantitatif.
Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
Tabel berikut adalah rangkuman aspek-aspek yang dibandingkan dari pendapat sejumlah pakar (Moleong,
2005: 31; Fatchan, 2009: 27; dan Patilima, 2007: 5).

Kualitatif Kuantitatif Kualitatif Kuantitatif


Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
Kualitatif Kuantitatif Kualitatif Kuantitatif
Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
Kualitatif Kuantitatif Kualitatif Kuantitatif
Mixed Methods
Kedua pendekatan dapat digunakan bersama, apabila desainnya adalah memanfaatkan
satu paradigma, sedangkan paradigma lainya hanya sebagai pelengkap.
Contoh: Seorang peneliti kuantitatif tidak puas dengan hasil analisis statistik sehingga hipotesisnya
tidak teruji. Untuk itu ia mengadakan wawancara mendalam untuk melengkapi penelitiannya.

Kedua bentuk data jenis data memang diperlukan, namun bukan berarti kuantitatif menguji kualitatif,
atau sebaliknya, melainkan kedua bentuk tersebut digunakan bersama dan apabila dibandingkan, masing
masing dapat digunakan untuk keperluan menyusun teori.
Mixed Methods

Tashakkori dan Tedlie (2003: 214) mengemukakan 4 (empat) model penggabungan


kedua paradigma kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut.
1. Paradigma kualitatif digunakan untuk membantu dalam pengembangan
penelitian kuantitatif.
2. Paradigma kuantitatif digunakan untuk memperindah penelitian kualitatif.
3. Paradigma kualitatif digunakan untuk menjelaskan temuan-temuan penelitian
kuantitatif.
4. Paradigma kualitatif dan kuantitatif digunakan Bersama secara paralel
Mixed Methods
Penggabungan kedua paradigma, Kasiram (2010: 205) memberi penjelasan tentang sejumlah pertimbangan yang perlu
diperhatikan.

1. Logika triangulasi (temuan-temuan dari satu jenis studi dapat dicek pada temuan- temuan yang diperoleh dari jenis studi yang
lain)
2. Penelitian kuantatif membantu penelitian kualititatif (memberikan informasi dasar tentang konteks dan subyek, berlaku sebagai
sumber hipotesis dan membantu konstruksi skala).
3. Penelitian kualitatif membantu penelitian kuantitatif (pernilaian subyek bagi penelitian kualitatif untuk memberikan gambaran
umum yang lengkap).
4. Penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk mengisi kesenjangan- kesenjangan yang muncul dalam studi kualitatif.
Misalnya, peneliti tidak bisa berada pada lebih dari satu tempat di saat yang bersamaan.
5. Struktur dan proses (kualitatif sangat efisien pada penyusunan ciri struktural kehidupan sosial, sementara kuantitatif lebih kuat
dalam aspek-aspek operasional sehingga dapat dihadirkan dalam satu studi.
6. Perspektif peneliti dan perspektif subyetif (kuantitatif biasanya dikemudikan oleh perhatian peneliti, sementara penelitian
kualitatif mengambil perspektif subyek penelitian sebagai titik tolak).
7. Masalah penggeneralisasian (kelebihan kuantitatif dapat membantu menyederhanakan fakta ketika tidak ada kemungkinan
menggeneralisasikan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian kualitatif).
8. Penelitian Kualitatif dapat membantu interpretasi hubungan yang lemah dari hasil penelitian kualitatif.
9. Hubungan Antara Tingkat "Makro" dan "Mikro” (sebagai sarana menjembatani kesenjangan makro-mikro. Penelitian kualitatif
cenderung menyentuh aspek-aspek behavior skala kecil, perlunya perpaduan pendekatan)
Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian kualitatif menurut Nawawi dan Martini (1996): Tahapan penelitian kuantitatif menurut Suharsim
a. Tahap orientasi atau studi eksploratif. Arikunto (1992):
b. Tahap pralapangan. 1. Memilih masalah.
1. Menyusun rancangan penelitian. 2. Studi pendahuluan.
2. Memilih lapangan penelitian. 3. Merumuskan masalah
3. Mengurus perizinan. 4. Merumuskan anggapan dasar.
4. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan. a) Merumuskan hipotesis.
5. Memilih dan memanfaatkan informan. 5. Memilih pendekatan.
6. Menyiapkan perlengkapan penelitian. 6. Menentukan variabel dan sumber data.
7. Persoalan etika penelitian. 7. Menentukan dan menyusun instrumen.
c) Tahap pekerjaan lapangan. 8. Mengumpulkan data.
8. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. 9. Analisa data.
9. Memasuki lapangan. 10. Menarik kesimpulan.
10. Berperanserta sambil mengumpulkan data. 11. Menulis laporan
d) Tahap analisa data.
11. Konsep dasar analisa data.
12. Merumuskan tema dan merumuskan hipotesis.
13. Menganalisis berdasarkan hipotesis.
14. Tahap interpretasi dan perumusan kesimpulan

T HANK YOU

Anda mungkin juga menyukai