Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PROPOSAL

PENERAPAN TEKNOLOGI BIM


(BUILDING INFORMATION MODELING)
Menggunakan Software Autodesk Revit 2023
Dalam Perencanaan Bangunan Gedung

“Application of BIM (Building Information Modeling)


Technology in Building Design”

FIRMANSYAH

210201602009

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL BANGUNAN GEDUNG

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat
dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas
Proposal ini dengan baik. Salawat serta salam tak henti-hentinya kami haturkan
kepada Baginda Rasulullah SAW beserta keluarga dan kerabatnya. Tugas
Proposal ini merupakan salah satu persyaratan akademik yang harus ditempuh
dalam rangka menyelesaikan Program Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik
Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Adapun
judul tugas proposal kami adalah Penerapan Teknologi BIM (Building
Information Modeling) Dalam Perencanaan Bangunan Gedung

Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis mengalami kesulitan dan


penulis menyadari dalam penulisan proposal penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan proposal ini. Proposal ini disusun atas kerja
sama dan berkat bantuan dari berbagai pihak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 18 November 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................3
C. Batasan Masalah.................................................................................4
D. Tujuan Dan Manfaat...........................................................................4

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningkatnya perkembangan perekonomian di dalam suatu negara dapat
dilihat dari perkembangan infrastruktur di negara tersebut. Pembangunan
dalam bidang konstruksi semakin menuntut pihak pelaksana pembangunan
untuk menyelesaikan proyek dengan lebih cepat dan efisien dalam segala
aspek. Pada pelaksanaannya, masih banyak menghadapi permasalahan yang
berkaitan dengan waktu, biaya, mutu dan keselamatan kerja. Widiasanti
(2013) menyatakan bahwa manpower (tenaga kerja), machiners (alat dan
peralatan), material (bahan), money (uang) dan method (metode yang
digunakan), atau biasa disebut dengan 5 M merupakan sumber daya penting
dalam konstruksi. Manajemen proyek yang mengandung kelima aspek ini
kini mulai memanfaatkan perkembangan teknologi informasi demi efisiensi
pelaksanaan proyek. Teknologi yang mulai banyak digunakan dalam
manajemen proyek adalah Building Information Modeling (BIM). BIM
disebut juga sebagai teknologi di bidang AEC (Arsitecture, Engineering dan
Construction) yang mampu memberikan simulasi keseluruhan informasi di
dalam proyek dalam bentuk model 3 dimensi.
Perkembangan BIM memang masih belum digunakan secara menyeluruh
di Indonesia, namun dengan dukungan pemerintah demi perkembangan
konstruksi dan teknologi BIM keluarlah peraturan pemereintah UU No. 2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, Pasal 5 Ayat (5) (Nelson dan Tamtana,
2019). Proses pelaksanaan proyek konstruksi dengan BIM dirasa lebih
memberikan gambaran jelas terhadap kinerja manajemen yang terintegrasi
dengan model visual bangunan secara keseluruhan. BIM juga dapat
digunakan sebagai bantuan dalam pengambilan keputusan terhadap tahapan
pekerjaan proyek konstruksi (Hutama dan Sekarsari, 2018). BIM mengubah
cara bekerja tim proyek konstruksi untuk memecahkan tantangan desain yang
kompleks. (Seyis, 2019). BIM mampu meningkatkan kolaborasi antara

3
owner, konsultan dan kontraktor agar tercipta kesesuian desain dengan di
lapangan (Rayendra dan Soemardi, 2014).
Industri konstruksi tumbuh subur di Indonesia. Pada saat ini industri
konstruksi dipengaruhi oleh era industri 4.0 yang mengintegrasi proses
produksi atau kontruksi kedalam sistem digital atau disebut dengan
digitalisasi. Dengan adanya digitalisasi maka produktivitas akan bertumbuh
lebih baik. Pada saat ini dunia konstruksi semakin dituntut untuk dapat
meningkatkan produktivitas. namun hambatan seperti semakin kompleksnya
struktur bangunan, tuntutan efisiensi penggunaan material, keterbatasan
lahan, dan masih banyak lagi menjadi variable-variabel penghambat dalam
meningkatkan produktivitas. Itu terjadi karena belum terintegrasinya proses
konstruksi dalam sistem digital. Dalam mengatasi permasalahan di atas
hadirlah Building Information Modeling (BIM) yang dianggap mampu
meningkatkan produktivitas Industri konstruksi.
BIM adalah sebuah tekonologi yang muncul dalam industri desain yang
digunakan untuk merancang dan mendokumentasikan suatu proyek, tetapi
juga digunakan sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi pada semua
stakeholder proyek kontruksi. BIM merupakan sistem, manajemen, metode
atau runtutan pengerjaan suatu proyek yang diterapkan berdasarkan informasi
terkait dari keseluruhan aspek bangunan yang dikelola dan kemudian
diproyeksikan kedalam model tiga dimensi. BIM juga sebagai alat
komunikasi
yang dapat mempermudah stakeholder dalam mengambil keputusan dan
dapat dilakukan dari mana saja, tidak terbatas oleh wilayah geografi. BIM
memiliki banyak keuntungan yang telah teruji kehandalannya dalam industry
konstruksi.
Dalam studi ini yang menjadi studi kasusnya adalah mengintegrasi proses
perencanaan konstruksi bangunan yang masih menggunakan cara-cara
kovensional ke dalam proses perencanaan yang terintegrasi dalam sistem
BIM.
Proses perencanaan yang dimaksud adalah mengintegrasi gambar Detail

4
Engineering Design yang berbasis 2D ke dalam bentuk model 3D dan
menampilkan gambar detail struktur yang kemudian dilakukan
penyempurnaan arsitektutral, integrasi proses perancangan dengan proses
analisis struktur, menghitung volume pekerjaan dan estimasi biaya, serta
simulasi BIM 5D dengan analisis menggunakan Aplikasi yang terintegrasi ke
dalam sistem BIM. Aplikasi yang digunakan adalah Autodesk Revit.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan (Building Information Modeling) BIM,
menggunakan software autodesk revit pada perencanaan bangunan
gedung.
2. Bagaimana teknologi BIM dapat diintegrasikan secara efektif dalam
proses perencanaan bangunan gedung untuk meningkatkan efisiensi
dan akurasi?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan (Building Information Modeling) BIM,
menggunakan software autodesk revit pada perencanaan bangunan
gedung.
2. Untuk mengetahui integritas BIM dalam proses perencanaan
bangunan gedung.
D. Batasan Masalah
1. Penerapan ini hanya menggunakan software autodesk revit pada
perencanaan bangunan gedung.

5
6

Anda mungkin juga menyukai