0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
99 tayangan5 halaman
BIM adalah proses kolaborasi antar disiplin untuk menghasilkan dan mengelola model informasi digital sebuah bangunan selama siklus hidupnya. BIM menggunakan model 3D untuk meningkatkan produktivitas desain, konstruksi, dan operasi bangunan. BIM memiliki berbagai manfaat seperti mendeteksi kesalahan desain, mengurangi biaya proyek, dan meningkatkan kualitas bangunan.
BIM adalah proses kolaborasi antar disiplin untuk menghasilkan dan mengelola model informasi digital sebuah bangunan selama siklus hidupnya. BIM menggunakan model 3D untuk meningkatkan produktivitas desain, konstruksi, dan operasi bangunan. BIM memiliki berbagai manfaat seperti mendeteksi kesalahan desain, mengurangi biaya proyek, dan meningkatkan kualitas bangunan.
BIM adalah proses kolaborasi antar disiplin untuk menghasilkan dan mengelola model informasi digital sebuah bangunan selama siklus hidupnya. BIM menggunakan model 3D untuk meningkatkan produktivitas desain, konstruksi, dan operasi bangunan. BIM memiliki berbagai manfaat seperti mendeteksi kesalahan desain, mengurangi biaya proyek, dan meningkatkan kualitas bangunan.
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019/2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2001, Wells telah mengemukakan bahwa proyek konstruksi akan lebih efektif dan efisien menggunakan suatu aplikasi yaitu Building Information Building (BIM) yang memiliki banyak manfaat dalam berbagai bidang. Salah satunya dalam bidang konstruksi. BIM menghasilkan keuntungan untuk penjadwalan, desain, implementasi, dan manajemen fasilitas. BIM membantu pemilik, desainer, kontraktor, dan tim manajemen untuk berkolaborasi, memvisualisasikan dan mengelola pekerjaan konstruksi dengan lebih baik. Dengan mempertimbangkan peningkatan, peningkatan dapat mengatasi beberapa tantangan yang dialami saat ini. BIM khususnya harus dipertimbangkan dalam konteks negara berkembang BAB II ISI
2.1 Building Information Modeling (BIM)
Building Information Modeling (BIM) adalah suatu proses dalam menghasilkan dan mengelola data suatu bangunan selama siklus hidupnya. BIM umumnya menggunakan suatu software 3D,4D,5D,6D,7D,real time, dan permodelan bangunan dinamis untuk meningkatkan produktivitas dalam desain dan kontruksi bangunan. Proses produksi BIM yang meliputi geometri bangunan, hubungan ruang, informasi geografis, serta kuantitas dan kualitas komponen bangunan. BIM dapat menunjukan segala siklus dari hidup bangunan, siklus hidup termasuk proses kontruksi dan operasi fasilitas dan kuantitas. Kuantitas dan kualitas dari suatu material dapat dengan mudah digali. Lingkup kerja dapat dibagi atau dipisahkan dan ditentukan. Sistem, pemasangan,dan urutan rangkaian dapat ditampilkan dalam skala relative dengan segala fasilitas atau kelompok fasilitas. BIM menghendaki perubahan pada tahap-tahap sipil dan insinyur pada umumnya. BIM dapat digunakan untuk mencapai kemajuan dengan gambar-gambar model dari bagian-bagian sebenarnya yang digunakan untuk membangun suatu gedung. Istilah Building Information Model pada dasarnya sama seperti Building Product Model, yang telah digunakan oleh Profesor Eastman secara luas dalam buku dan pepernya sejak akhir tahun 1970-an (Product Model berarti model data atau model informasi dalam bentuk rekayasa). Pelaksanakan pertama BIM dalam konsep Virtual Building oleh ArchiCAD Graphisoft pada tahun 1987.
2.2 Karakteristik Building Information Modeling (BIM)
1. BIM adalah pendekatan baru yang yang melibatkan proses perancangan dan pembuatan asset bangunan menggunakan representasi 3D dari atribut fisik dan fungsional. 2. BIM adalah proses membuat data set digital yang membentuk model 3D dan informasi yang melekat pada model tersebut dalam sebuah ligkungan kolaborasi yang disebut Common Data Environment (CDE). 3. Prinsip BIM adalah bukan proses singular atau proses pembuatan model 3D dengan bantuan computer, melainkan proses pembuatan model dan data secara bersamaan dan dikolaborasikan antar para pelaku dalam proses pembangunan.
2.3 Tingkat Implementasi (Maturity Level)
Beberapa tingkat implementasi yang berlaku di beberapa Negara terkait implementasi BIM antara lain : a. Level 0 BIM - Tidak ada kolaborasi - 2D CAD untuk penggambaran dan dokumentasi (drafting) b. Level 1 BIM - Pekerjaan desain konseptual dengan 3D model, gambar-gambar 2D CAD digunakan untuk dokumentasi, perijinan dan informasi kontruksi. - Terdapat standar CAD dan informasi dikolaborasikan dalam bentuk elektronik. - Setiap disiplin, pelaku memiliki standar sendiri-sendiri. c. Level 2 BIM - Bekerja secara kolaborasi. Semua pelaku bekerja dengan system dan lingkungan sendiri namun model atau obyek dikolaborasikan. - Informasi dipertukarkan dengan protocol dan format yang disetujui (IFC2, misalnya,atau COBie2). d. Level 3 BIM - Kolaborasi penuh antar semua disiplin dan pelaku menggunakan satu obyek (shared object). Semua pelaku dapat mengerjakan, memodifikasi obyek yang sama. - Dinamakan sebagai Open BIM. 2.4 Sumber Daya BIM Bagian dalam menjalankan proyek yang berbasis BIM. Adapun sebuah lingkup BIM terdiri atas : 1. daftar software yang digunakan sesuai dengan fungsinya yakni: a. BIM authoring software b. BIM reviewing software c. BIM coordination software d. Software analisis e. Dst. 2. Perangkat keras yang dapat menjalankan setiap software tersebut dengan baik. 3. Sistem pengelolaan dokumen (document management system) atau project coordination workspace dan protocol yang digunakan untuk mengelola asset-aset BIM dalam organisasi dan berhubungan dengan pihak-pihak lain. 2.5 Komite BIM Komite BIM adalah organisasi Ad-Hoc yang dibentuk oleh pimpinan untuk mendukung pengembangan dan eksekusi program adopsi dan implementasi BIM yang telah ditetapkan : 1. Komite diketuai oleh pimpinan organisasi. 2. Komite sebaiknya melibatkan perwakilan dari berbagai departemen dari berbagai tingkatan di struktur organisasi. 3. Peran dan tanggung jawab dari setiap anggota komite ditetapkan dengan jelas. Komite dalam pemilik proyek adalah representative BIM untuk owner yang harus memiliki pemahaman tentang BIM sebagai metode dalam desain dan konstruksi serta oprasional. Beberapa posisi dalam struktur organisasi BIM : Manajer Proyek BIM (Project BIM Manager) a. Manajer konstruksi BIM b. Manajer desain BIM Lead atau Koordinator BIM untuk setiap disiplin
2.6 Manfaat Penggunaan BIM
BIM dapat mendukung dan meningkatkan praktik bisnis maupun dibidang teknik. Lingkup perubahan yang diharapkan dengan perkembangan penerapan BIM. a. Manfaat Pra Kontruksi Untuk Pemilik Proyek - Konsep, kelayakan dan manfaat desain. - Peningkatan kinerja dan kualitas bangunan. b. Manfaat Desain. - Visualisasi desain yang lebih akurat. - Tingkat koreksi tinggi ketika membuat perubahan desain. - Menghasilkan gambar 2D,3D,4D dst yang akurat dan konsisten disetisp tahap desain. - Beberapa kolaborasi disiplin desain. - Memudahkan pemeriksaan terhadap desain. - Memperkirakan biaya selama tahap desain. - Meningkatkan efisiensi energy dan keberlanjutan. c. Manfaat Konstruksi dan Fabrikasi. - Menemukan kesalahan desain sebelum konstruksi atau mengurangi konflik. - Bereaksi cepat untuk desain atau masalah proyek. - Menggunakan model desain sebagai dasar komponen fabrikasi. - Implementasi yang lebih baik dan teknik konstruksi ramping. - Sinkronisasi pengadaan dengan desain dan konstruksi. d. Manfaat Sesudah Kontruksi - Mengelola dan mengoprasikan fasilitas yang lebih baik - Mengintegrasikan dengan oprasi sistem manajemen fasilitas 2.7 Keuntungan dari Building Information Modeling. 1. Meminimalisir desain lifecycle dengan meningkatkan kolaborasi antar owner konsultan dan kontraktor. 2. Kualitas tinggi dan akurasi dokumentasi dari proses kontruksi. 3. Teknologi BIM digunakan untuk siklus hidup seluruh bangunan termasuk fasilitas operasi dan pemeliharaan. 4. Produk dengan kualitas tinggi dan memperkecil kemungkinan konflik. 5. Pemotongan biaya proyek dan meminimalisir limbah bahan kontruksi. 6. Meningkatkan manajemen kontruksi.