Anda di halaman 1dari 8

Sub.

Tema : Penerapan Inovasi Teknologi

Judul Makalah :

PENERAPAN BUILDING INFORMATION MODELING (BIM)
UNTUK PERCEPATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN.

ABSTRAK

Inovasi Teknologi khususnya dalam membangun bendungan mau tidak mau sudah
harus dimulai pelaksanaanya di Indonesia, apabila kita tidak mau tertinggal dari Negara
lain, bahkan KNI-BB sebagai lembaga Komisi Nasional Indonesia yang mengendalikan
Bendungan Besar, mulai dari Perencana, Pelaksanaan dan Pengelolaan harus sudah
melaksanakan Sustaning Innovation untuk tidak ketinggalan dalam Penerapan Inovasi
Teknologi khususnya dalam bidang Bendungan.
Dalam makalah ini kami mencoba mengajukan salah satu Inovasi Teknologi
dengan penerapan Metode Penerapan Building Information Modeling (BIM) untuk
Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Bendungan. Metode BIM ini harus dimulai, dan
akan sangat tepat diterapkan dan direncanakan oleh Konsultan Perencana dalam Inovasi
Metoda Pelaksanaan Pembangunan Bendungan, tentunya melalui kajian-kajian yang lebih
mendalam yang diprakarsai oleh Balai Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan
sebagai Badan yang dipunyai oleh Negara Republik Indonesia.
Secara garis besar BIM adalah metode yang aplikatif terhadap pekerjaan Struktur
Bendungan, dimana metode ini dengan tidak terasa sudah berada didepan kita sebagai
pelaku konstruksi, jangan sampai kita terperanjat dan menjadi kebingungan karena
datangnya yang tiba-tiba, manfaat kehadiran BIM yang menjajikan harapan luar biasa
denga sloganya : The Future of Contruction Project Efficiensi : Quality : 100%, Cost : 50%
dan Time : 33% harus dibuktikan.

Kata Kunci :
BIM,
Metode,
Bendungan.

1-8

I. PENDAHULUAN

Pertama kali saya sampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
pada hari ini saya masih diberikan kesempatan dalam menulis makalah singkat/paper ini,
dan yang kedua merasa bersyukur karena pada saat yang tepat pada saat pelaksanaan
pembangunan Bendungan telah melakukan Sustaining Innovation, dimana hal tersebut
adalah suatu langkah yang tepat untuk tetap bertahan dan sukses dalam menjalankan
continous improvement, meskipun masih banyak perusahaan-perusahaan besar yang
sudah mapan tetap tumbang pada era digital pada saat ini.

PT. Indra Karya (persero) perusahaan Konsultan misalnya dan PT. PP Perushaan
Jasa Konstruksi besar di Indonesia (Incumbent), bisa saja tumbang apabila gagal
merespon kondisi trend breaks pada saat ini, dan bersyukurlah saat ini dalam Seminar
Nasional Bendungan Besar 2019 pada tanggal 26-28 April 2019 dengan Sub-Tema
Penerapan Inovasi Teknologi memberikan kesempatan pada kami untuk menuangkan
tulisan dengan Judul “ PENERAPAN BUILDING INFORMATION MODELING (BIM)
UNTUK PERCEPATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN.” yang tentunya
merupakan tantangan buat kami sebagai Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa bisa
menuangkan tulisan meskipun hasil tulisan ini masih dalam bentuk pemikiran atau fiksi
yang nantinya perlu didetailkan (dikaji lebih lanjut) dalam mewujudkannya.
Inovasi nantinya tidak hanya merubah sebagian bahkan bisa merubah menyeluruh
distructive innovation yang memunculkan metode kerja baru, cara kerja baru, produk-
produk baru bahkan bisa saja produk-produk yang aneh/tidak relevan yang ternyata akan
banyak gunanya dalam aplikasi pada zaman now yang membuat kaget masyarakat dan
negara lain, maka diperlukan para eksekutif/tim pengkaji yang mampu melakukan self
disruption.

Dalam tulisanya “Tomorrow Is To Day” Rhenald Kasali menulis bahwa perusahaan


yang akan mengacaukan (mendisrupsi) bisnis jasa konstruksi adalah perusahaan yang
datangnya bukan dari keahlian konstruksi melainkan dari sebuah alat yang awalnya kita
gunakan untuk memindahkan tulisan dan gambar dari computer ke kertas, dan saat ini
printer itu sudah menjadi 3D Printing , ternyata distruptor itu adalah printer 3D, dan
ternyata pesaing-pesaing kita dalam era distruption datang dari lawan-lawan yang tidak
kelihatan yang semula tidak diperhitungkan. Salah satu perubahan metode kerja sudah
dideteksi yaitu printer 3D dengan metode Building Information Modeling (BIM), sistem

2-8

pengelolaan dengan metode Engieering, Procurement & Contruction (EPC), Konep Lego
dan lain sebagainya yang diluar sana seperti di China, Rusia, Korea, Jepang dan negara
negara lain sudah lama menerapkan, bahkan sebagian Perusahaan Konstruksi Indonesian
sudah ada yang mengadakan kerjasama, seperti PT. PP sudah menggandeng Apis Cor
dari Rusia dalam menerapkan 3D printing method untuk membangun rumah. Sedangkan
untuk infrastruktur khususnya pembangunan Bendungan/Waduk sudah diterapkan pada
pembangunan Bendungan Sindang Heula, Kabupaten Serang, Provinsi Banten (sumber :
seminar Digital Day/International Conference PT. PP (persero), 4/10/2017 Hotel Mulia,
Jakarta).

II. BUILDING INFORMATION MODELING (BIM).

Pada tulisan ini saya hanya ingin menginformasikan bahwa metode BIM sudah
dimulai di Indonesia terutama pada pembangunan Building dan Infrastrukture seperti jalan,
jembatan, pelabuhan dan bendungan, bahkan sudah ada sekolah khusus mengenai BIM
yaitu Institut BIM yang berada di Jakarta dengan Kurikulum Desain/Arsitek dengan muatan
aplikasi 52% untuk Gedung /Building dan 39% untuk desain Infrastruktur seperti Jalan,
Jembatan, Pelabuhan dan Bendungan dan sisanya adalah desain spesifik yang lain
(sumber : seminar Digital Day/International Conference PT. PP (persero), 4/10/2017 Hotel
Mulia, Jakarta).

BIM adalah suatu metode cerdas berbasis modeling yang mampu memberikan
informasi-informasi mengenai rancangan proyek baik itu gedung maupun insfrastrukur
secara menyeluruh. Manfaat lain adalah membatu dalam pelaksanaan dan
pengawasa/supervisi dengan lebih efisien, berbeda dengan CAD, BIM adalah bukan
aplikasi atau Software namun merupakan suatu metode atau konsep alur kerja berbasis
3D, dimana seluruh proses kerja dibuat dalam 3 Dimensi. Tentunya dalam penerapan
teknologi baru pasti banyak kendala yang akan ditemui, tetapi sudah tekat penerapannya
perlu kosistensi, koordinasi tim yang solit dan belajar terus menerus, sehingga akan
memperoleh manfaat.

Informasi awal yang penulis dapatkan dalam seminar Digital Construction Day /
International Conference, Hotel Muiia 4 Oktober 2017 Jakarta, Penerapan BIM bisa
memberikan efisiensi dalam pembangunan suatu bangunan gedung dan infrastructure ,
The Future of Contruction Project Efficiensi adalah

3-8

100 %
Quality

50 % 33,33 %
Time Cost

Kalau betul dalam informasi seperti diatas betul, maka metode BIM ini memang sangat
bisa membantu dalam implementasi pembangunan infrastruktur khususnya dalam
perencanaan dan pengawasan/supervisi pekerjaan-pekerjaan bendungan/waduk,
sekaligus menjadi ancaman bagi dunia konstruksi konvensional.
Untuk mewujudkan pemerapan BIM dalam desain maupun supervisi pada
perusahaan Jasa Konsultan dan Jasa Konstruksi adalah tidak mudah, perlunya Comitment
Management bahkan Pemerintah yang terkait seperti Balai Bendungan, Komisi Keamanan
Bendungan dan lain-lain adalah yang utama, perlu langkah-langkah lebih lanjut beberapa
kajian dan data yang lengkap sebelum mengambil keputusan, tetapi dunia konstruksi divisi
Engieering, Procurement & Contruction (EPC) pada saat ini sudah menerapkan justru
perusahaan jasa konstruksi sudah sejak awal menerapkan meskipun desainnya masih
konvensional mereka dalam aplikasinya sudah menggunakan Software BIM yang bisa
mengubah Computer Aided Design (CAD) menjadi gambar 3D,dan setelah gambar 3D
didapat maka Printer 3D Printing akan mengerjakan fisiknya dengan sangat cepat yang
diperkirakan bisa menghemat waktu 50%.

4-8

5-8

Para Aplikator sudah menyiapkan organisasi / tim untuk menerapkan BIM sehingga dalam
implementasinya tidak mengalami kesulitan. Suatu contoh dalam menerapan atau
mengontrol koordinat suatu titik pada shop drawing (CAD) bisa menggunakan salah satu
aplikasi teknologi BIM yaitu dengan metode Fotogrammetry, yaitu pengukuran
menggunakan fotografi dengan alat Drone atau Satelit, sehingga sisi Geodesi dengan hasil
pengukuran 3D memberikan dampak yang signifikan dalam percepatan waktu pelaksanaan
khusunya perhitungan volume pekerjaan galian / timbunan dan penentuan trase jalan
maupun as bendungan, sehingga dari sisi Geodesi sudah memberikan effisiensi yang
luarbiasa 50% waktu pelaksanaan dan 33,33% untuk penghematan biaya. Begitu juga
apabila diterapkan pada perencanaan.

Penerapan BIM dalam review Medode Pelaksanaan tentunya akan memberikan


perubahan besar didalam menyusun metode pelaksanaan pembangunan bendungan,

6-8

namun dalam mereview metode pelaksanaan pada Desain Infrastruktur perlu alat
penunjang yang aplikable dalam penerapan BIM teknologi, yaitu :
1. Sumber Daya Manusia harus terlatih, menguasai metode BIM,
2. Software khusus dalam aplikasi 3D (BIM) dan Aplikasi penunjang lainnya,
3. Jaringan / lan,
4. Komputer server, untuk penyimpanan data dan pusat informasi dengan kapasitas
besar.

III. MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN.

Sekilas dari uraian diatas dan untuk membuktikan apakah betul bahwa efisiensi
waktu pelaksanaan menjadi 50% lebih cepat, diperlukan kajian secara menyeluruh dari
proses pelaksanaan pekerjaan termasuk pembagian tahapan pekerjaan dalam pengaturan
pelelangan / tender pekerjaan atau dan pembiayaan pekerjaan yang terkait dengan
Rencana Anggaran Biaya yang diatur oleh Pemberi Kerja/Owner tentunya metode kerja
yang berbasis BIM sudah harus dikenalkan dan diyakini oleh Pemberi Kerja.
Kendala pokok yang biasanya sering terjadi dan kurang sinkron dengan percepatan
pekerjaan harus dikelola secara tersendiri, misalnya Pekerjaan Geologi, Pekerjaan
Grouting, pekerjaan pembebasan tanah dan sebaiknya dipisah dari pekerjaan utama yaitu
pembangunan Tubuh Bendungan termasuk didalamya Pengelak dan Pelimpah / Spillway,
mestinya seperti itu, tergantung bagaimana BIM teknologi bisa support nantinya.

Secara parsial/bertahap harus dipisah mana yang bisa menggunakan Aplikasi BIM seperti
pekerjaan Tunel/Konduit, Spillway, Tubuh Bendungan dan mana yang masih cruisal,
seperti Pembebasan tanah, Investigasi geologi, Grouting dan sebagainya.

IV. MENYAMBUT MASA DIGITAL DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI,


KHUSUSNYA PEMBANGUNAN BENDUNGAN.

Siap tidak siap, mau tidak mau era digital sudah melanda dunia konstruksi, dari 2D,
ke 3D, 5D bahkan sudah 7D saat ini sudah terjadi di konstruksi Gedung, begitu juga di
Konstruksi Bendungan/Dam, sudah juga dimulai, jangan sampai Pelaku Konstruksi
Bendungan di Indonesia terlambat memulai/merespon dan jangan sampai kepontal-pontal
mengejar ketinggalan teknologi untuk tetap exsis/survive, tetapi harus mendahului (dan

7-8

mudah-mudahan sudah start lebih dahulu untuk tetap menjadi Leader), Untuk memulai
perlu perangkat penunjang seperti diuraikan diatas pada point II halaman 5, dan tentunya
Komitment Management/pemerintah akan menuntun arah perkembangan perusahaan.
Perlu diingat era digital dalam Tranfortasi baru-baru ini sudah hadir di Indonesia dengan
transportasi berbasis Online yang mengakibatkan dunia usaha tranportasi Konvensional
porak poranda, bisnis perhotelan perhotelan tergagap-gagab dengan kedatangan Airbnb
begitu juga bisnis perbankan bergoyang dengan kedatangan Financial Technologi:fintech,
dan sebagainya , apakah dunia Konstruksi akan begitu juga ? jawabnya adalah pasti
terjadi, namun bagi yang siap ini adalah kesempatan dan barokah, dan bagi yang tidak
siap adalah musibah.

Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaaf. Aamiin.

Referensi :
1. Buku dengan Judul “Tomorrow Is To Day” oleh Rhenald Kasali, tahun 2017
2. Makalah Seminar Digital Day/International Conference PT. PP (persero), 4/10/2017
Hotel Mulia, Jakarta).

Bolaang Mongondow, 9 April 2019


Penulis.

1. Priyanto,
2. Triyanto Efendy,
3. Wahyu Prakoso

8-8

Anda mungkin juga menyukai