Anda di halaman 1dari 59

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

BAB I

STANDAR KOMPETENSI

1.1 Unit Standar Kompetensi Kerja yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :

 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

1.2 Judul Unit

Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur

1.3 Kode Unit

F4. XXXX .006 . 02

1.4 Deskripsi Unit


Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,keterampilan, dan sikap kerjayang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan pasangan bata, pemasangan kusen
pintu/jendela, plesteran dan acian, pemasangan kuda-kuda dan penutup atap,
pemasangan rangka dan penutup plafon, penutup lantai/dinding, pengecatan,
pemasangan penggantung dan pengunci daun pintu/ jendela.

1.5 Kemampuan Awal


- Peserta pelatihan telah memiliki pengetahuan awal :
F.4xxxx.001.02 : Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di
Tempat Kerja
F.4xxxx.002.02 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
F.4xxxx.003.02 : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
F.4xxxx.004.02 : Melaksanakan Pekerjaan Pondasi

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 1 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

F.4xxxx.005.02 : Melaksanakan Pekerjaan Struktur

1.6 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melaksanakanpekerjaan 1.1 Profil Pasangan bata dibuat dan dipasang


pasangan bata. sesuai dengan gambar kerja dan metode
kerja.
1.2 Ketegakan profil pasangan bata diperiksa
sesuai dengan metode kerja.
1.3 Ukuran tebal lapisan dan kedataran
pasangan bata ditandai pada profil sesuai
dengan metode kerja.
1.4 Adukan pasangan bata dibuat sesuai dengan
spesifikasi teknis dan metode kerja.
1.5 Bata dipasang sesuai dengan gambar kerja,
spesifikasiteknis dan metode kerja.

2. Melaksanaan pemasangan 2.1 Posisi penempatan kusen pintu / jendela


kusen pintu / jendela. ditandai sesuai dengan gambar kerja
2.2 Kusen pintu / jendela dipasang sesuai
dengan gambar kerja dan metode kerja.
2.3 Ketegakan dan kedataran kusen pintu /
jendela sesuai dengan metode kerja.

3. Melaksanakan pekerjaan 3.1. Permukaan pasangan yang akan diplester


plesteran dan Acian disiapkan sesuai dengan metode kerja.
3.2. Adukan plesteran dibuat sesuai dengan
spesifikasi teknis dan metode kerja.
3.3. Kepala plesteran dibuat sesuai dengan
metodse kerja.
3.4. Pasangan plesteran berpedoman pada
kepala plesteran sesuai dengan metode
kerja.
3.5. Bidang plesteran diaci / dihaluskan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan metode kerja.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 2 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4. Melaksanakan pemasangan
4.1. Kuda-kuda dibuat dan dirakit sesuai dengan
Kuda-kuda dan penutup
gabar kerja.
atap.
4.2. Kuda-kuda dipasang sesuai dengan gambar
kerja dan metode kerja.
4.3. Ketegakan dan kedataran kuda-kuda
diperiksa sesuai dengan metode kerja.
4.4. Balok gording, nok, murplat dipasang di atas
kuda-kuda sesuai dengan gambar kerja,
spesifikasi teknis dan metode kerja.
4.5. Kosa/usuk dan reng dipasang diatas balok
gording,nok,murplat.
4.6. Penutup atap dipasang di atas reng sesuai
dengan gambar kerja spesifikasi teknis dan
metode kerja.

5. Adukan pasangan bata 5.1. Ketinggian plafon ditandai pada dinding


dibuat sesuai dengan sesuai dengan gambar kerja dan metode
spesifikasi teknis dan kerja
metode kerja. 5.2. Balok memanjang dipasang sesuai dengan
gambar kerja, spesifikasi teknis dan metode
kerja.
5.3. Balok melintang dipasang bersilangan
dengan balok memanjang, sesuai dengan
gambar kerja, spesifikasi teknis, dan metode
kerja.
5.4. Kerataan rangka plafon diperiksa sesuai
dengan metode kerja.
5.5. Penutup plafon dipasang pada rangka sesuai
dengan gambar kerja spesifikasi teknis dan
metode kerja.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 3 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


6. Melaksanakan pekerjaan
6.1. Permukaan dipasangan penutup
penutup lantai / Dinding.
lantai/dinding disiapkan sesuai dengan
meode kerja.
6.2. Adukan pasangan penutup lantai / dinding
dibuat sesuai dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja.
6.3. Kepala pasangan penutup lantai / dinding
dibuat sesuai dengan metode kerja.
6.4. Penutup lantai / dinding dipasang
berpedoman pada kepala pasangan sesuai
dengan metode kerja.
6.5. Nat pasangan penutup lantai / dinding di cor
semen (grouting) sesuai dengn spesifikasi
teknis dan metode kerja.
6.6. Permukaan pasangan penutup lantai /
dinding dibersihkan sesuai dengan metode
kerja.

7. Melaksanakan Pekerjaan
7.1. Permukaan bidang yang akan dicat
pengecatan.
diplamir/didempul sesuai dengan spesifikasi
teknis dan metode kerja.
7.2. Permukaan bidang yang akan dicat
dihaluskan/diamplas sesuai dengan
spesifikasi teknis dan metode kerja.
7.3. Permukaan bidang dilabur dengan cat atau
bahan sejenis sesuai dengan spesifikasi
teknis dan metode kerja.

8 . Melaksanakan pemasangan
8.1. Ukuran daun pintu / jendela disesuaikan
penggantung dan pengunci
dengan ukuran kusen pintu / jendela sesuai
daun pintu / jendela.
metode kerja.
8.2. Posisi engsel ditandai pada kusen dan daun
pintu/jendela sesuai dengan metode kerja.
8.3. Engsel dipasang pada kusen dan daun pintu /
jendela sesuai dengan metode kerja.
8.4. Pengunci pintu / jendela dipasang sesuai
dengan spesifikasi teknis dan metode kerja.
8.5. Uji coba fungsi engsel dan pengunci
dilakukan sesuai dengan metode karja.

1.6.1 Batasan Variabel

a. Konteks variabel

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 4 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau
berkelompok, pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada
pelaksanaan pekerjaan gedung.
2) Unit kompetensi ini berlaku dalam melaksanakan pekerjaan arsitektur
3) Kompetensi ini berlaku pada jabatan kerja Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Gedung untuk dapat memberikan jaminan pelaksanaan pekerjaan
arsitektur sesuai dengan spesifikasi

b. Perlengkapan yang dibutuhkan

1) Perlengkapan: gambar kerja, spesifikasi teknis, dokumen kontrak untuk


membuat form progress, daftar formulir instruksi kerja (WI Form), rencana
mutu pelaksanaan konstruksi
2) Peralatan: peralatan pekerjaan arsitektursesuai dengan pelaksanaan
pekerjaan diantaranya: pemasangan bata, kusen pintu/jendela, plesteran
dan acian, pemasangan rangka atap, pek rangka penutup atap, pek
penutup lantai, pek pengecatan dan pek penggantung kunci pintu/jendela.

c. Tugas-tugas yang harus dilakukan

1) Menerapkan K3L di tempat kerja.


2) Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja.
3) Melaksanakan pekerjaan Pondasi
4) Melaksanakan pekerjaan Struktur.
5) Memeriksa hasil pekerjaan Arsitektur

d. Peraturan-peraturan yang diperlukan

1) Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait.


2) Ketentuan atau peraturan baku tentang Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Gedung.
3) Standar Operating Procedure (SOP) pengguna jasa/pemberi kerja maupun
dalam perusahaan.

1.6.2 Panduan Penilaian

a. Penjelasan prosedur penilaian

Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan


sebelum menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 5 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

1) Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi:

F4. XXXXX. : Menerapkan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja dan Lingkungan
(K3-L)

F4. XXXXX : Melakukan Komunikasi di Tempat


Kerja

F4. XXXXX Melaksanakan


: Pekerjaan Persiapan

2) Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:

F4. XXXXX : Melaksanakan Pekerjaan Pondasi

F4. XXXXX : Melaksanakan Pekerjaan Struktur

b. Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan
dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di
luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

Metode uji antara lain:

1) Tes tertulis
2) Tes lisan/wawancara
3) Praktek menggunakan alat peraga/simulasi
4) Praktek di tempat kerja
5) Portofolio atau metode lain yang relevan

c. Pengetahuan yang dibutuhkan


1) Ruang lingkup pekerjaan.
2) Spesifikasi teknis.
3) Metoda pelaksanaan konstruksi.
4) Schedule proyek konstruksi.
5) Gambar kerja (shop drawing).
6) Macam atau jenis pekerjaan arsitektur
7) Peralatan manual dan mekanis pekerjaan arsitektur.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 6 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

8) Finishing pekerjaan arsitektur.

d. Keterampilan yang dibutuhkan


1) Berkoordinasi/berkomunikasi dan sikap kerja yang professional dengan tim
kerja dan pihak-pihak terkait.
2) Mengidentifikasi kondisi lahan di tempat kerja.
3) Menggunakan peralatan pekerjaan arsitektur.
4) Melakukan pekerjaan pembersihan.

e. Aspek kritis
1) Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan pasangan dan plesteran
2) Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan kayu
3) Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan pengecatan.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 7 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

BAB II
TAHAPAN BELAJAR

2.1 Langkah-langkah /Tahapan Belajar

Tahapan belajar adalah langkah-langkah yang dipersiapan oleh keduabelah pihak antara
instruktur maupun peserta, agar terjadi proses pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran (memenuhi kriteria standar yang telah ditetapkan), oleh karena itu langkah-
langkah yang dimaksud meliputi :

Instruktur :
1. Membuat persiapan pengajaran yang meliputi (SAP, GBPP, alat bantu pembelajaran)
2. Menyiapkan kelas
3. Melakukan pembelajaran
3.1. Prolog (menyampaikan salam, easbeak, pretest)
3.2. Membagikan materi yang akan disampaikan kepada peserta
3.3. Melakukan preetest (tes awal) untuk mengetahui seberapa banyak peserta yang
telah menerima materi serupa, untuk menentukan metodologi
3.4. Menjelaskan prinsip-prinsip materi tahapan per tahapan
3.5. Membimbing peserta dan berinteraksi
3.6. Membimbing praktek/ peragaan (jika diperlukan)
4. melakukan evaluasi post tes

Peserta :
1. Menyampaikan salam, menjawab pretes dari instruktur
2. Menerima materi pelatihan dari instruktur
3. Menyimak penjelasan bimbingan dari instruktur
4. Membaca materi pelatihan
5. Berinteraksi dengan instruktur berupa tanya jawab/ diskusi terkait dengan materi yang
diberikan
6. Mengerjakan perintah isi materi pelatihan
7. Melakukan praktek
8. Mengerjakan soal postest

Penyelenggara :

1. Memeriksa keperluan/ kebutuhan penyelenggaraan pelatihan

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 8 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

2. Menggandakan materi pelatihan

3. Menyiapkan kelas sebelum dimulai sesi

4. Menyiapkan alat bantu pelatihan

5. Memantau pelaksanaan proses pembelajaran

6. Membagikan mengumpulkan angket pretest

2.2. Perencanaan Tahapan Belajar.


Perencanaan Tahapan Belajar antara lain :
 Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh
rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
 Isi pembelajaran merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok
keterampilan dan pengetahuan serta sikap kerja yang dibutuhkan.
 Menginventarisasi peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan
pelaksanaan fungsi diklat profesi.
 Peserta harus mampu mendiskripsikan peraturan perundang-undangan yang terkait
untuk pengelolaan pelaksanaan pelatihan.
 Peserta dapat mengidentifikasi pasal-pasal yang berhubungan dengan pengelolaan
pelaksanaan pelatihan
 Menginvetarisasi peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan fungsi dan
tugas manajer diklat profesi.
 Membuat daftar dan penyimpanan sarana dan prasarana pelatihan.
 Peserta dapat melayani kebutuhan peserta pelatihan akan sarana dan prasarana
pelatihan yang dibutuhkan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
terkait.
 Peserta dapat mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana pelatihan yang
digunakan selama penyelenggaraan pelatihan.
 Peserta harus mampu mengevaluasi penerapan SKKNI, SLK, Materi Ajar, dan MUK
dalam program pelatihan.
 Peserta harus mampu mengevaluasi penggunaan teknik dan metode pengajaran yang
disampaikan oleh para instruktur dalam setiap sesi pelajaran.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 9 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

BAB III
TUGAS TEORI DAN PRAKTEK

3.1 Tugas Teori


Tugas tertulis dapat digunakan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Pesertadalam
melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika penilai
kurang puas dengan kesiapan peserta dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja, maka
rencana pelatihan atau Penilaian Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan antara
Peserta dan Penilai.

3.1.1 Tugas Teori 1

Tugas Teori : Melaksanakanpekerjaan pasangan bata.


Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan anda
untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada


lembar jawaban yang telah disediakan

WaktuPenyelesaian Tugas : 30 Menit


Soal Tugas: :

a. Pilihan Ganda

1. Berikut ini adalah peralatan yang biasa dipakai untuk pekerjaan pasangan bata,
kecuali :
a. Crane
b. Ember
c. Cetok
d. Raskam

2. Salah satu spesifikasi teknis pasangan bata, diantaranya adalah sebagai berikut,
kecuali :
a. Profil
b. Adukan
c. Jidar
d. Nut

3. Untuk melihat apakah peralatan molen kondisinya masih layak pakai adalah dengan
memeriksa, kecuali:

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 10 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

a. Memeriksa mesinnya
b. Memeriksa mixernya
c. Memeriksa onderdilnya
d. Memeriksa asesorisnya

4. Jika dalam pemasangan bata terjadi ketidak sesuaian pemasangannya, maka


pasangan bata tersebut perlu diperiksa terhadap adalah :
a. Ketegakan
b. Kelurusan
c. Kedataran
d. Ketiganya benar

5. Untuk menguji kelayakan profil pemasangan bata. Hal yang harus ada dalam SOP
diantaranya , kecuali :
a. Harus Ketegakan
b. Harus kuat
c. Harus lihai
d. Harus Vertikal

6. Untuk melakukan pemelesteran dinding, sebaiknya dilakukan pekerja dibawah ini,


kecuali :
a. Siram permukaan dinding dengan air.
b. Perataan permukaan dinding
c. Membuat kepalaan pada dinding
d. Orang yang sudah biasa mengerjakan.

7. Pemeriksaan terhadap kelayakan pemasangan batauntuk bisa di plester adalah :


a. Ember
b. Raskam
c. Adukan mortar
d. Pasangan sudah rata

8. Untuk melakukan pekerjaan kusen pintu / jendela sebaiknya di lakukan pekerjaan apa
yang terlebih dahulu :
a. Pek. Pasang lantai
b. Pek. Pasang bata
c. Pek. Rangka Atap.
d. Pek. Plafon.

9. Untuk melaksanakan pekerjaan pasangan bata peralatan yang digunakan adalah


a. Palu
b. Ember
c. Centok dan raskam
d. Cangkul

10. Pada pasangan bata profil selalu dibuat untuk menjaga pekerjaan pasangan bata,
agar tetap baik pada saat diperiksa kecuali ::
a. Sebagian acuan
b. Terjaga mutunya
c. Profil untuk pajangan

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 11 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

d. Alat bantu pasang

11. Selain pasangan bata untuk dinding dapat juga dipakai material lain dibawah ini,
kecuali :
a. Batako
b. Dinding ringan
c. Dinding bertulang
d. Bataku

12. Yang dimaksud dengan profil adalah :


a. Acuan untuk pemasangan bata
b. Acuan material bata
c. Acuan kumpulan bahan bata
d. Acuan tumpukan bata

13. Dalam 1 m2 pasangan bata dibutuhkan berapa buah bata, yang harus dibutuhkan
adalah
a. 60 bata
b. 65 bata
c. 75 bata
d. 85 bata

14. Campuran adukan yang lazim dipakai dalam pemasangan bata adalah :
a. Semen 1 : 4 Pasir
b. Semen 1 : 3 Pasir
c. Semen 1 : 5 Pasir
d. Semen 1 : 6 Pasir

15. Hal yang penting dari pembuatan sebuah kusen pintu / jendela adalahkeseuaian
ukuran :
a. Kusen pintu / jendela yang akan dipasang
b. Dinding dan kusen pintu / jendela yang akan dibuat
c. Kusen pintu / jendela
d. Daun pintu

b. Jawab dengan Singkat

16. Apa kegunaan pembuatan profil pada pasangan bata ?


............................................................................................................................. ..........
Kegunaan pembuatan profil pada pasangan bata adalah untuk dijadikan pedoman
atau acuan bagi tukang batu dalam melakukan pekerjaan pemasangan bata agar
selalu terjaga ketegakan, kelurusan dan kedataran pasangan bata yang dipasang
di pandu oleh benang nylon yang diukur per 3 lapis pasangan bata berdasarkan
acuan ukuran yang dibuat sebelumnya dan dibuat seterusnya sampai pasangan
bata selesai.Pembuatan profil tersebut harus kaku dan tidak boleh bergerak.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 12 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

17. Bagaimanakah anda dapat memeriksa ketegakan dan kedataran pasangan bata yang
telah dipasang ?
...........................................................................................................................................
Dengan caramemasang alat unting -unting, untuk memeriksa ketegakan dan
dengan alat waterpass untuk meemriksa kedataran pemasangan bata.

18. Jelaskan secara singkat cara membuat adukan beton dan adukan mortar untuk
pemasangan bata ?
............................................................................................................................. .............
a)
Siapkan material semen, pasir dan split, perhatikan perbandingan campuran
yang benar : (1) beton = 1pc : 2 pasir : 3 split; (2) Adukan pasangan dan
plesteran : 1 pc : 5 pasir.
b) Kualitas pasir : pasir beton maupun pasir pasang yang berkualitas adalah
yang sedikit kadar lumpur/tanah.
c) Kualitas split : split yang baik adalah dari bahan batu yang keras, tidak
mengandung batu cadas/lunak.
19.Dalam pelaksanaan pemasangan bata dibagi tiga jenis pemasangan bata Jelaskan
masing-masing jenisnya ?

............................................................................................................................. ............

Ada tiga jenis pemasangan bata yaitu :


a. Pasangan setengah batu yang merupakan pemasangan bata secara
memanjang dengan lebar bata sebagai tebal dinding.
b. Pasangan satu batu yang merupakan pasangan bata secara melintang
dengan panjang bata sebagai tebal dinding.
c. Pasangan roolag yang merupakan pasangan bata secara miring melintang
yang berfungsi sebagai pasangan resapan air dibagian paling bawah
pasangan bata dan dapat dijadikan seperti sloof pondasi dudukan sloof bila
sulit didapatkan batu belah/batu kali.

20.Jelaskan dengan singkat cara melaksanakan pekerjaan plesteran dan acian pada
pasangan bata ?

............................................................................................................................. .............
Caramelaksanakan pekerjaan plesteran dan acian pada pasangan bata adalah
lakukan pembuatan garis sipatan dengan benang nylon dengan arah horizontal
dan vertikal setiap 1 s/d 1,5 m, buat titik kepalaan dengan ukuran 5x5 cm dengan
tebal plesteran 1 cm, pada permukaannya dicaplakan ditempel triplek, buat
kepalaan horizontal dengan plin lantai dengan jarak 10cm dan juga 10 cm diats
peil plafon. Kepalaan harus rapih dan lurus. Lakukan penyiraman air
kepermukaan pasangan bata yang akan diplester agar permukaan menjadi jenuh
dan adukan tidak cepat kering, plesteran dilaksanakan perbidang (diantara

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 13 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

kepalaan) dari bawah keatas, perataan plesteran dengan alat jidar aluminium
panjang 2,0 s/d 3,0 m, kemudian dilakukan penggosokan permukaan plesteran
dengan busa agar didapat permukaan yang halus, setelah 24 jam dipastikan hasil
plesteran kering merata, maka proses acian bisa dilakukan dengan media semen
atau skimcoat/render. Permukaan yang halus setelah diaci digosok dengan kertas
semen agar mendapatkan hasil yang rata dan halus setelah kering merata (±
2x24 jam) bisa dilakukan mengecatan sesuai spesifikasi.

3.1.2 Tugas Teori 2

Tugas Teori : Melaksanaan pemasangan kusen pintu / jendela.


Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan anda
untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada


lembar jawaban yang telah disediakan

WaktuPenyelesaian Tugas : 30 Menit


Soal Tugas: :

a. Pilihan Ganda

1. Tujuan pembuatan sepatu pada kusen pintu pada ruang yang basah adalah :
a. Untuk menjaga agar kusen tidak cepat rusak/lapuk
b. Untuk memelihara umur kusen
c. Untuk menjaga kekuatan kusen
d. Untuk perencana kusen

2. Cara yang lebih mementingkan keindahan untuk pemasangan UPVC yang banyak
digunakan pada saat ini adalah:
a. Kusen pintu fisher
b. Kusen pintu terjepit
c. Kusen pintu double
d. Kusen pintu/jendela

3. Cara menyetel kusen pintu / jendela , agar tidak terjadi puntir dalam pemasangan
kusen harus dilakukan pembuatan :
a. Balok pengaku diagonal
b. Stut/penahan kusen
c. Klem balok
d. Penopang kusen

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 14 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

4. Dalam pelaksanaan pekerjaan plesteran harus dipakai alat dibawah ini agar tidak
terjadi gelombangpada dinding adalah :
a. Cangkul
b. Kape
c. Raskam
d. Sendok semen

5. Dinding bata yang akan diplester harus dibuat kepalaan dengan ukuran :
a. Tebal 2,0 cm dengan jarak 1,5 meter
b. Tebal 2,5 cm dengan jarak 1,0 meter
c. Tebal 1,5 cm dengan jarak 2,0 meter
d. Tebal 2,5 cm dengan jarak 2,5 meter

6. Setelah melakukan pekerjaan plesteran, kapan waktu yang tepat untuk melakukan
pekerjaan acian :
a. Setelah kering secara merata
b. Setelah 24 jam
c. Setelah pekerjaan plesteran selesai
d. Dikerjakan bersamaan

7. Kuda-kuda yang dipasang sebagai rangka penutup atap, dihubungkan dengan balok
ikatan angin dan balok memanjang dibawah ini :
a. Reng
b. Karpusan
c. Nok
d. Gording

8. Tempat dudukan penutup atap dari tanah liat pada konstruksi atap adalah
a. Reng
b. Karpusan
c. Nok
d. Gording

9. Bahanpenutup atap yang menggunakan material asbes pada dudukan konstruksi


penutup atapnya tidak dipergunakan :
a. Balok Gording
b. Reng
c. Balok Kasau / usuk
d. Balok ikatan angin

10. Pada waktu pengecatan rumah sbaiknya dimulai dari bagian-bagian yang penting
antara lain dari daerah atau area mana terlebih dahulu :
a. Area plafon
b. Dinding atas
c. Dinding bawah
d. Sudut

11. Tembok yang akan dicat , plesteran + aciannya harus sudah benar-benar kering
dengan PH lebih besar dari :

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 15 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

a. PH = 9
b. PH > 9
c. PH = 15
d. PH > 15

12. Jenis cat eksterior harga nya akan lebih mahal dari pada cat interior, dikarenakan
bahan dasar campuran tersebut banyak mengandung bahan berupa :
a. Acrylic yang lebih banyak
b. Metalic yang lebih banyak
c. Emulsi yang lebih banyak
d. Cat Duco yang lebih banyak

13. Hasil pengecatan yang lebih cepat dan hasilnya tidak kalah jauh dengan hasil cat
konvensional, maka harus digunakan dengan alat :
a. kuas
b. Rolller
c. Spray
d. Tiup

14. Cara mengecat dengan kuas sebaiknya penguasan dilakukan dengan gerakan dari :
a. Bawah ke atas bidang
b. Atas ke bawah bidang
c. Samping kiri ke kanan bidang
d. Samping kanan ke kiri bidang

15. Pada pasangan panel dinding bertulang ( panel M-Sistem) joint antar besi stek
digunakan besi untuk stek dia 10 mm panjang 60 cm , jarak antar stek dibuat dengan
jarak :
a. Sebesar 60 cm jarak antar stek
b. Sebesar 80 cm jarak antar stek
c. Sebesar 50 cm jarak antar stek
d. Sebesar 100 cm jarak antaa stek

b. Jawab dengan Singkat

16. Kusen digolongkan berdasarkan jenis bahan materialnya, sebutkan empat jenis kusen
yang dapat digunakan ?

............................................................................................................................. ................
Jenis kusen yang dapat digunakan ada empat macam yaitu :
Jenis kusen dari kayu, aluminium, fiber atau plastik dan besi atau baja.

17. Bagaimana cara memeriksa ketegakan dan kerataan pasangan kusen pintu/ jendela
pada pekerjaan bangunan gedung ?
............................................................................................................................ ...............

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 16 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Cara memeriksa ketegakan dan kerataan pasangan kusen pintu / jendela adalah
dengan melihat secara visual dimana sudutan antara kusen pintu yang tegak
sejajar dengan sudutan tembok yang sudah diplester.
Bilamana menggunakan alat unting yang dipasangkan pada bagian atas kusen
jarak atas dan jarak bawah garis benang akan menunjukkan ukuran yang
sama.Untuk memeriksa kerataan dan ketegakan kusen pintu / jendela bisa
digunakan juga dengan alat waterpass.

18. Pembuatan rangka kusen pintu / jendela dari kayu biasanya dipakai balok dengan
ukuran – ukuran yang banyak dijual dipasaran yaitu dengan balok ukuran ?

....................................................................................................... ...................................

Ukuran balok kayu untuk membuat kusen pintu / jendela adalah balok 8/16, balok
6/12 dan balok 8/15

19. Untuk melindungi kayu dari bahaya rayap dan kelapukan, biasa dilakukan oleh
pemakai atau pembutan kusen pintu / jendela dengan cara ?

............................................................................................................................. ...........

Cara yang dilakukan sebagai berikut :


1. Memberikan cat meni kayu atau kayu harus dicat.
2. Memberikan residu untuk balok kayu yang dipakai lama.
3. Memberikan perlindungan terhadap kayu tersebut agar tidak
terkena cuaca hujan da panas.

20. Kusen pintu / jendela yang baik, pada waktu pemasangan harus melalui prosedur yang
harus dipenuhi antara lain ?

............................................................................................................................. ...........

Yaitu : - Ikatan antar kaki dan kesikuannya harus terjaga tidak boleh dilepas.
- Sambungan pen dan lubang pada kusen pintu/jendela tidak boleh lepas
- Sekonengan kusen pintu dan jendela tidak boleh rusak. dst

3.1.3 Tugas Teori 3

Tugas Teori : Melaksanakan pekerjaan plesteran dan acian

Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan anda
untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 17 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada


lembar jawaban yang telah disediakan
WaktuPenyelesaian Tugas : 30 Menit
Soal Tugas: :

a. Pilihan Berganda

1. Perkuatan yang digunakan pada sudut-sudut dinding bertulang dipakai wire mesh U
untuk opening pintu dan jendela agar membantu :
a. Mempermudah sambungan
b. Memperkuat sambungan
c. Menahan sambungan
d. Mengontrol sambungan

2. Kapan dipakai alat raskam pada pekerjaan pemasangan batu bata yaitu :
a. Setelah pekerjaan kaprotan adukan mortar menutup secara penuh kepalaan
dinding bata
b. Setelah pekerjaan acian
c. Setelah pekerjaan pengecatan
d. Semuanya benar

3. Perbandingan campuran semen dan pasir untuk plesteran sebaiknya antara :


a. 1 : 5 dan 1 : 8
b. 1 : 5 dan 1 : 6
c. 1 : 3 dan 1 : 5
d. 1 : 6 dan 1 : 8

4. Plesteran yang sudah selesai dikerjakan tidak dapat langsung diaci, pelaksanaan
pekerjaan acian baru bisa dilaksanakan setelah plesteran berumur berapa lama :
a. 12 jam.
b. 48 jam.
c. 6 jam
d. 24 jam

5. Alat yang dipakai untuk meratakan hasil plesteran yang sudah menggunakan kepalaan
plesteran, alat tersebut adalah :
a. Waterpass.
b. Sendok
c. Jidar
d. sekop

6. Perbandingan takaran bahan untuk acian antara air dan semen adalah :
a. 1 air : 3 Semen.
b. 1 air : 4 Semen.
c. 1 air : 5 Semen.
d. 1 air : 6 Semen.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 18 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

7. Pemakaian mortar instan dengan ukuran 40 kg dapat memenuhi muka dinding yang
harus diplester seluas ?
a. 10 m2
b. 15 m2
c. 20 m2
d. 25 m2

8. Kebutuhan bahan baku untuk pasangan dinding bata merah adalah :


a. Tanah dan air
b. semen dan air
c. pasir pasang dan semen
d. split dan pasir

9. Kebutuhan bahan unuk pemasangan bata ringan per m2 adalah :


a. Sebanyak 10 buah
b. Sebanyak 12 buah
c. Sebanyak 6 buah
d. Sebanyak 8 buah

10. Kebutuhan bahan untuk pemasangan bata merah per m2 adalah :


1. Sebanyak 65 buah/m2
2. Sebanyak 70 buah/m2
3. Sebanyak 75 buah/m2
4. Sebanyak 80 buah/m2

11. Kebutuhan bahan untuk pemasangan batako per m2 adalah :


a. Sebanyak 25 buah/m2
b. Sebanyak 20 buah/m2
c. Sebanyak 15 buah/m2
d. Sebanyak 10 buah/m2

12. Ada dua macam plesteran yaitu :


a. Plesteran biasa dan plesteran khusus
b. Plesteran semen dan plesteran kapur
c. Plesteran biasa dan plesteran trasram
d. Plesteran dan acian.

13. Perbandingan plesteran biasa dan plesteran trasram adalah :


a. 1 : 3 dan 1 : 5
b. 1 : 4 dan 1 : 6
c. 1 : 3 dan 1 : 4
d. 1 : 5 dan 1 : 6

14. Bahan baku yang diperlukan untuk membuat plesteran ini adalah semen dan pasir
pasang. Selain bahan tersebut , dapat juga ditambahkan ?
a. Aditive air
b. Batu kapur
c. Fly Ash
d. Split.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 19 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

15. Pada dinding kamar mandi/WC dan tempat pencucian biasanya digunakan plesteran ?
a. Biasa
b. Khusus
c. Trasram
d. Kedap udara

b. Jawab dengan Singkat

16. Mortar adalah campuran antara agregat halus atau agregat kasar dengan bahan
pengikat seperti semen. Lalu dengan makin berkembangnya teknologi, pada mortar
ditambahkan pula bahan filler sebagai pengisi dan additive, maka mortar adalah ?

……………………………………………………………………………………………………..

mortar itu adalah bahan bangunan berupa material yang bisa digunakan untuk mlester,
ngaci, masang bata, masang keramik dll.

17. Bagaimana cara memeriksa ketegakan dan kerataan pasangan Plester acipada
pekerjaan bangunan gedung ?
............................................................................................................................. ..............

Cara memeriksa ketegakan dan kerataan pasangan plester acian adalah dengan
melihat secara visual dimana sudutan antara plesteran dan acian yang tegak
sejajar dengan sudutan tembok yang sudah diplester.
Bilamana menggunakan alat unting yang dipasangkan pada bagian atas plesteran
jarak atas dan jarak bawah garis benang akan menunjukkan ukuran yang
sama.Untuk memeriksa kerataan dan ketegakan plesteran dan acian bisa
digunakan juga dengan alat waterpass.

18. Syarat pekerjaan plester yang baik adalah :

............................................................................................................................. .............

- Perukaan rata dan halus.


- Tali air lurus dan rapih
- Tidak keropos
- Ketegakan dinding lurus dan rapi
- Ketebalan dinding hemat

19. Bahan yang digunakan pada pekerjaan plesteran adalah ?

............................................................................................................................. ...........

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 20 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Bahannya sebagai berikut :


1. Triplek 3 mm.
2. Kawat ayam.
3. Air.
4. Semen

20. Peralatan yang dipakai dalam pekerjaan plesteran adalah ?

............................................................................................................................. ...........

Yaitu : 1. Meteran
2. Jidar aluminium / kaso kayu .
3. Roskam kayu atau besi
4. Kertas semen

3.1.4 Tugas Teori 4

Tugas Teori : Melaksanakan pemasangan Kuda-kuda dan penutup atap.

Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan anda
untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada


lembar jawaban yang telah disediakan
WaktuPenyelesaian Tugas : 30 Menit
Soal Tugas: :

a. Pilihan Berganda

1. Komponen rangka atap yang identik dengan gording namun pada puncak atap atau
bubungan adalah :
a. Nok
b. Reng
c. Kasau
d. Gording.

2. Cara mengukur kedataran pasangan plafon rangka langit-langit agar rata dan tidak
menimbulkan gelombang dengan alat :
a. Meteran
b. Waterpass
c. Unting-unting

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 21 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

d. Yalon

3. Pemasangan plafon rangka baja yang sebagai balok utamanya yang paling tepat
adalah :
a. Hanger
b. T bar
c. H bar
d. Semua benar

4. Agar spasi dapat melekat dengan baik pada pekerjaan pemasangan kusen maka pada
kusen harus dibuat :
a. Sekonengan
b. Siar
c. Sumbu
d. Sambungan

5. Komponen rangka atap yang identik dengan gording namun pada puncak atap atau
bubungan adalah :
a. Nok
b. Reng
c. Kasau
d. Gording

6. Kuda-kuda adalah rangka utama atap menggunakan konstruksi kayu biasanya


berbentuk ?
a. Trapesium
b. Kubus
c. Segitiga
d. Lingkaran

7. Konstruksi kuda-kuda terdapat beberapa nama balok dengan fungsinya masing-masing


kecuali :
a. Balok Tembok
b. Balok Jepit
c. Balok Sokong
d. Balok Tumpu

8. Kuda-kuda gunungan pasangan batu bata sering dijumpai pada konstruksi kuda-kuda
bagian ?
a. Sisi bangunan
b. Tengah-tengah konstrsuksi
c. Antara kuda-kuda
d. Samping kuda-kuda

9. Usuk dipasang setelah balok nok gording terpasang, usuk dan reng berfungsi sebagai
tempat ?

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 22 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

a. Balok
b. Nok
c. Genteng
d. Reng

10. Kuda-kuda baja ringan, amat berbeda dengan kayu, yakni cendrung lebih rapat.
Semakin besar beban yang disangga, jarak kuda-kuda akan semakin rapat.bilamana
dipakai penutup atap genteng dengan bobot 40kg/m2 maka jarak kuda-kuda baja
ringan dibuat :
a. jarak 1, 20 m
b. Jarak 1,70 m
c. Jarak 1,50 m
d. jarak 1,00 m

11. Untuk mendapatkan kuda-kuda yang kokoh, cermati lebar bentang dan besar beban
yang akan diterima, ketebalan material baja ringan untuk kuda-kuda adalah :
a. 0,5 – 1,0 mm
b, 0.4 – 0,7 mm
c. 0.3 – 0,6 mm
d. 08 – 1,2 mm

12. Saat ini atap baja ringan tengah booming penggunaan baja ringan, meskipun tipis baja
ringan memiliki derajat kekuatan tarik hingga :
a. 750 mpa
b. 550 mpa
c. 450 mpa
d. 850 mpa

13. Komponen rangka atap yang dipasang pada pertemuan sudut atap disebut :
a. Gording
b. Reng
c. Jurai/dudur
d. Usuk

14. Balok tembok yang merupakan balok kayu yang terletak tepat diatas dinding tembok
biasa di namakan ?
a. Balok dinding
b. Murplat
c. Balok Tarik
d. Balok tekan

15. Komponen rangka atap yang identik dengan gording namun terletak pada puncak atap
biasa dinamakan :
a. Nok

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 23 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

b. Gording
c. Usuk
d. Reng

b. Jawab dengan Singkat

16. Jelaskan kelebihan penggunaan kuda-kuda kayu ?

…………………………………………………………………………………………………….

Kelebihan penggunaan kuda-kuda kayu adalah


- Mudah pengerjaannya
- Ditempat yang banyak kayu penggunaan kuda-kuda ini menjadi murah
- Hampir semua tukng dapat mengerjakannya
- Beratnya lebih ringan dari baja
- Indah bila di exposed.

17. Jelaskan kelebihan kuda-kuda bajaringan ?

…………………………………………………………………………………………………….

Kelebihan penggunaan kuda-kuda baja adalah


- Dapat diperoleh panjang sesuai pesanan
- Mudah diperoleh diperkotaan
- Dapat diperoduksi secara pabrikasi
- Tidak bisa lapuk
- Tidak mudah karat karena dilapisi oleh galvanis

18. Secara umum plafon berfungsi sebagai pembatas tinggi suatu ruangan, keamanan,
kenyamanan dan keindahan, Namun, secara terperinci fungsi plafon adalah ?

…………………………………………………………………………………………………….

a. Sebagai batas tinggi ruangan sehingga ruangan tidak kelihatan melompong.


b. Penahan berbagai kotoran berukuran kecil yang jatuh dari celah-celah
genteng.
c. Penahan percikan air hujan yang jatuh melalui celah genteng.
d. Isolator atau pengantur rasa panas dan dingin yang berasal dari atap
e. Penutup rangka atap agar ruangan terlihat rapi dan bersih
f. Peredam suara, baik yang ditimbulkan oleh air hujan maupun suara lainnya.
g. Tempat menggantungkan komponen penerangan.

19. Penutup langit langit (plafon) dengan bahan GRC board sangat mudah
pemasangannya, jelaskan secara singkat cara pemasangan bahan plafon berbahan
GRC board ?

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 24 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

……………………………………………………………………………………………………

Pemasangan GRC board pada rangka plafon yang menggunakan kaso adalah
dengan cara dipaku. Sementara pemasangan GRC board pada rangka besi
hollow adalah dengan cara disekerup atau rivet/viser, bila rangka besi hollow
dipasang di tembok, pemasangan penggantungnya digunakan dinabolt/dinaset.

20. Dalam pekerjaan kuda-kuda kayu perlu diperhatikan faktor kekuatan kayu yang
digunakan, sebutkan 6 macam kekuatan kayu ?

…………………………………………………………………………………………………….

Adapun enam macam kekuatan kayu yaitu :


- Kuat tarik merupakan kekuatan kayu dari gaya tarik yang berlawanan.
- Kuat tekan merupakan kekuatan kayu dari beban tekan, baik tegak lurus
maupun sejajar arah serat.
- Kuat lentur merupakan kekuatan kayu untuk menahan beban sehingga kayu
melentur.
- Kuat geser, kekuatan serat kayu menahan gesr
- Kuat belah merupakan kekuatan serat kayu untuk menahan gaya yang
membelah serat kayu
- Kuat puntir merupakan kekuatan kayu menahan gaya yang memuntir batang
kayu.

3.1.5 Tugas Teori 5

Tugas Teori : Adukan pasangan bata dibuat sesuai dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja.

Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan anda
untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada


lembar jawaban yang telah disediakan
WaktuPenyelesaian Tugas : 30 Menit
Soal Tugas: :

a. Pilihan Berganda

1. Cara membuat adukan yang menggunakan mesin pengaduk campuran/molen


biasanya digunakan untuk pengadukan volume besar disebut :
a. Sistem manual

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 25 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

b. Sistem adukan
c. Sistem mesin
d. Sistem konvensional
2. Cara membuat adukan yang menggunakan tenaga manusia dengan alat
biasanya digunakan untuk pengadukan volume kecil disebut :
a. Sistem manual
b. Sistem adukan
c. Sistem mesin
d. Sistem konvensional

3. Urutan cara penuangan material adukan ke mesin molen adalah :


a. Air, semen kemudian pasir
b. Pasir, semen kemudian air
c. Semen, pasir kemudian air
d. Air, pasir kemudian semen

4.Pasangan batu bata adalah susunan beberapa buah batu yang diikatkan menjadi satu
kesatuan dengan menggunakan bahan perekat yang disebut :
a. Adukan
b. Mortar/Spesie
c. Pasangan batu
d. Molen

5. Ketebalan pasangan batu bata setengah bata adalah 10 cm, bilamana sudah dipester
aci pada bagian kanan dan kiri, maka akan diperoleh ketebalan pasangan batu bata
sebesar ?
a. 10 cm
b. 15 cm
c. 20 cm
d. 25 cm

6.Jenis plesteran dibagi tiga, salah satunya adalah plesteran kasar yang juga disebut ?
a. Beraben ( 1 : 8 )
b. Kamprotan ( 1 : 4 )
c. Mortar
d. Beton

7. Adukan pasangan batu bata biasanya spesifikasi perbandingannya adalah ?


a. Perbandingan 1 : 3
b. Perbandingan 1 : 4
c. Perbandingan 1 : 5
d. Perbandingan 1 : 6

8. Sifat adukan dengan bahan pengikat kapur mempunyai sifat adhesi dan kekuatan yang
lebih rendah tetapi mempunyai sifat :
a. Kemudahan pengerjaan yang lebih baik.
b. Sifat penyusutan yang kecil.
c. Kekuatan yang cukup

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 26 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

d. Semua benar.

9. Adukan harus segera dipakai untuk memplester sebelum mencapai waktu paling lama
berapa jam sejak mulai dicampur dan harus dilakukan pengadukan ulang selama masa
pelaksanaan untuk menjaga homogenitas dan kemudahan pengerjaannya ?
a. Selama 1 Jam
b. Selama 2 jam
c. Selama 2,5 jam
d. Selama 3 jam

10.Tenggang waktu antar terutama untuk lapisan badan Plester dan lapisan akhir acian
adalah waktu minimal selama agar tidak timbul retak-retak ?
a. Selama 1 hari
b. Selama 3 hari
c. Selama 5 hari
d. Selama 7 hari

11.kalau tiap 1m2 pasangan bata diperlukan 55bh bata (untuk bata utuh) dan
apabila yang patah 20% tetap dipakai , maka adukan spesi saat pemasangan
bata akan ada pemborosan ?
a. Pemborosan ± 10 % /m2
b. Pemborosan ± 20 % /m2
c. Pemborosan ± 15 % /m2
d. Pemborosan ± 25 % /m2

12. Untuk membuat adukan plesteran atau adukan spesie dengan volume yang besar
disarankan menggunakan alat pengaduk yang bisa dinamakan :
a. Raskam
b. Jiddar
c. Kolom
d. Molen

13. Setiap material pasir dan air untuk adukan akan tidak bagus bilamana banyak sekali
mengandung kadar ?
a. Karat
b. Basa
c. Asam
d. Lumpur

14. Spesifikasi material semen yang akan dipakai untuk membuat adukan plesteran
dan acian sebaiknya masih dalam bentuk ?
a. Zak-zakan semen
b. Gumpalan semen
c. Powder semen
d. Batuan semen

15.Pemasangan batu bata dalam satu hari sebaiknya tidak lebih dari 1 meter untuk
menjaga kualitas kekuatan pasangan batu bata pada jarak setiap 3 meter perlu
pasang atau dibuatkan :

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 27 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

a. Profil
b. Kolom praktis
c. Unting-unting
d. Rollag

b. Jawab dengan Singkat

16. Dalam pelaksanaan pemasangan bata dibagi tiga jenis pemasangan bata Jelaskan
masing-masing jenisnya ?

……………………………………………………………………………………………………..

Ada tiga jenis pemasangan bata yaitu :


a. Pasangan setengah batu yang merupakan pemasangan bata secara
memanjang dengan lebar bata sebagai tebal dinding.
b. Pasangan satu batu yang merupakan pasangan bata secara melintang
dengan panjang bata sebagai tebal dinding.
c. Pasangan roolag yang merupakan pasangan bata secara miring
melintang yang berfungsi sebagai pasangan resapan air dibagian paling
bawah pasangan bata dan dapat dijadikan seperti sloof pondasi dudukan
sloof bila sulit didapatkan batu belah/batu kali.

17. Pasir merupakan bahan adukan, bahan batuan dengan ukuran kecil 0,15 – 5 mm dan
bagaimana dengan syarat-syarat untuk material pasir ?

…………………………………………………………………………………………………….
sebagai berikut :
1. Butir-butir pasir harus berukuran antara 0,15 mm – 5 mm.
2. Harus keras, berbentuk tajam, dan tidak mudah hancur oleh pengaruh
perubahan iklim.
3. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%:
4. Bila mengandung lumpur lebih dari 5% maka harus dicuci.
5. Tidak boleh mengandung bahan organik, garam, minyak dan
sebagainya.
6. Pasir laut tidak boleh dijadikan bahan bangunan kecuali bila telah
diadakan penelitian dan petunjuk dari ahli bangunan.

18.Macam susunan adukan spesi pasangan yang sesuai dengan penggunaannya serta
memenuhi syarat kekuatan yang diinginkan maka bahan-bahan adukan harus
memenuhi persyaratan teknis antara lain bahan tersebut adalah ?

…………………………………………………………………………………………………..

Material tersebut adalah :


a. Kapur padam.
b. Semenportland
c. Pasir
d. Tras

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 28 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

e. Semen merah
f. Air

19.Cara pemasangan dinding bata secara baik sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan
yaitu dengan cara memperhatikan ?

……………………………………………………………………………………………………

Dengan memperhatikan :
1. Kualitas Material.
2. Kelengkapan Peralatan
3. Pelaksanaan Pemasangan
4. Pemeliharaan

20.Teknik Pemasangan batu bata yang baik, bagaimana persiapan sebelum pemasangan
dimulai ?

……………………………………………………………………………………………………..

1. membuat marking sesuai denah , di lantai atau pad bowplang dengan


bantuan benang dan pastikan tiap ruang yang akan dipasang bata sudah
siku , semua benang dicek siku dengan rumus pitagoras
2. leveling, pastikan bahwa bata yang akan dipasang ketinggiannya selalu
sama, kontroling dengan menggunakan benang, misal tiap 1 meter
3. Vertikality, pastikan bahwa bata yang terpasang tidak miring, kontroling
dengan lot + benang dan dimarking di samping kiri kanan bata yang akan
dipasang, biasanya marking untuk vertikality bersamaan dengan leveling
bata
4. Siar yang rapi, pada saat pemasangan bata diusahakan agar siar2
jaraknya konsisten/sama misal 2.5cm dan selalu "di ketrik" luar dalam saat
mulai tumpukan ke tiga dst
5. Sebelum dipasang, bata harus dibasahi dengan air dan jangan dibiarkan
bata kering kerontang saat dipasang karena semua pori bata akan
mengambila air semen pada spesi sehingga, spesi2 akan kekurangan
kadar semen dan berpengaruh pada daya ikat/kekuatan pasangan bata
6. Jika kusen pintu dan jendela adalah dari kayu maka pada saat pasang
bata dimulai harus sudah disiapkan material kusen pintu dan jendela, yang
dipasang bersamaan dengan pasang bata sekitar opening, dan kusen
kayu yang dibuat agar dilengkapi dengan angker besi dan portal dibagian
atas harus dilebihkan agar pengikatan kusen dengan bata kuat
7. Agar dilihat lokasi pipa vertikal dari atas lt2/atap yang menuju ke bak
kontrol bawah, dan jika harus tertanam di tembok bata, maka pipa2
tersebut harus diika/dilapirit kawat ayam

3.1.6 Tugas Teori 6

Tugas Teori : Melaksanakan pekerjaan penutup lantai / Dinding.

Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan anda
untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 29 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada


lembar jawaban yang telah disediakan
WaktuPenyelesaian Tugas : 30 Menit
Soal Tugas: :

a. Pilihan Berganda

1. Lapisan penutup lantai yang sangat popular di Indonesia adalah lapsan penutup lantai
jenis dan lebih dikenal dengan nama :
a. Ubin
b. Keramik
c. Kayu
d. Tanah liat

2. Dalam pemasangan keramik sebaiknya jarak antar keramik atau nat berukuran ?
a. jarak 2 – 3 mm
b. jarak 2 – 3 cm
c. jarak 1 – 2 mm
d. jarak 1 – 2 cm

3. Sebaiknya pemberian nat pada pemasangan keranik atau penutup lantai setelah
berapa lama dari pemasangannya ?
a. 1 hari
b. 3 hari
c. 7 hari
d. 5 hari

4. Dalam pemasangan keramik atau penutup lantai bisa dipakai perekat dengan
perbandingan adukan perekat adalah ?
a. perbandingan 1 : 20
b. perbandngan 1 : 10
c. perbandingan 1 : 15
d. perbandingan 1 : 8

5. Sistem pelaksanaan pemasangan penutup lantai sebaiknya dari bagian mana ?


a. Ruang tepi
b. Ruang tengah
c. Ruang samping
d Seluruh ruangan.

6. Perbedaan material keramik yang satu dengan lainnya dalam satu produksi beda
ukuran dengan perbedaan berapa ?
a. 0,3 – 0,5 mm
b. 0,2 – 0,5 mm
c. 0,1 – 0,3 mm
d. 0,3 – 0,5 mm

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 30 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

7. Berapa lama seharusnya pasangan penutup lantai dari keramik dapat di gunakan atau
di injak oleh penggunanya ?
a. Sebaiknya 1 - 3 hari
b. Sebaiknya 2 – 3 hari
c. Sebaiknya 1 – 2 hari
d. Sebaiknya 2 – 5 hari

8. Teknik pemasangan penutup lantai atau pemasangan keramik pada lantai dak beton,
dak beton perlu dilapisi dengan material pasir untuk meredam dan mencegah
pemuaian. Berapa tebal pasir yang harus diberikan ?
a. setebal 2 – 3 cm
b. setebal 1 – 2 cm
c. setebal 5 – 10 cm
d. setebal 3 – 5 cm

9. Dalam pelaksanaan penutup lantai di lokasi dak beton pastikan lokasi dak beton harus
sudah dilakukan pemberian ?
a. pemberian bedding pasir
b. waterproofing
c. marking dan ukuran
d. semua benar

10.Dalam memilih material keramik harus diperhatikan adalah ?


a. Nomor seri dan ukuran keramik
b. Warna dan motif keramik
c. Kualitas keramik (KW 1)
d. Semua benar

11.Penutup lantai dan dinding tidak diperkenankan dibersihkan dengan bahan pembersih
yang mengandung kimia seperti ?
a. Basa
b. Oil
c. Asam
d. Deterjen

12. Syarat pekerjaan pemasangan keramik yang baik adalah ?


a. Pasangan keramik tidak bergelombang
b. Adukan pasangan tidak ada yang kopong
c. Jarak nat, lurus rata dan sejajar
d. Semua benar

13. Untuk pemasangan jenis keramik tertentu sebaiknya, keramik tersebut direndam air
sampai tidak ada gelembung udara yang timbul, usaha ini dibuat agar ?
a. Keramik tersebut nantinya tidak menyerap air semen
b. Keramik jenuh air
c. Keramik biar jadi basah
d. Keramik cepat memuai

14. Sebaiknya lebar las-lasan potongan keramik tidak melebihi ukuran ?


a. ½ lebar badan keramik utuh
b. 1 lebar badan keramik utuh
c. ¾ lebar badan keramik utuh

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 31 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

d. 1/5 lebar badan keramik utuh

15. Membuat garis acuan untuk menjaga kedataran dan ketegakan pasangan keramik
sebaginya dipakai ?
a. Benang ukur
b. Benang rami
c. Benang kenur
d. Benang jahit

b. Jawab dengan Singkat

16. Bagaimana cara membuat kepalaan pada penutup lantai, dalam pekerjaan pelaksanaan
bangunan gedung ?
………………………………………………………………………………………………………

Cara membuat kepalaan pada penutup lantai dalam pekerjaan pelaksanaan


bangunan gedung yang pertama bersihkan lokasi, marking starting point dan
elevasi lantai sesuai gambar kerja, screed lantai sesuai elevasi dan pasang
kepalaan lantai sesuai starting point mengikuti benang profilan (beton lantai,
adukan 1Pc : 4Ps dan penutup lantai), lanjutkan pemasangan penutup lantai
sesuai kepalaan.

17. Jelaskan secara singkat keuntungan menggunakan nat lebar pada pemasangan
keramik (penutup lantai) ?

………………………………………………………………………………………………………

Keuntungan menggunakan nat lebar adalah


- Fleksibel lebih besar pada permukaan lantai
- Toleransi ukuran keramik lebih baik
- Proses pengisian natakan lebih mudah dan merata.
- Jarang terjadi pengelupasan penutup lantai
- Aman untuk akibat pemuaian dan suhu ekstrim
- Pemakaian fleksibel joint lebih hemat.

18. Apa fungsi fleksibel joint pada pemasangan keramik lantai ?

…………………………………………………………………………………………………….

Fleksibel joint berfungsi sebagai sarana untu menetralisir tegangan bila terjadi
pemuaian pada keramik, yang dipasang diantara keramik penutup lantai.

19. Cara pemasangan dinding marmer ada dua system yaitu :

………………………………………………………………………………………………………

Cara pemasangan dinding marmer ada dua system yaitu system basah dan
system kering

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 32 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

20.Bagaimana cara pemasangan keramik lantai dan dinding yang baik ?

……………………………………………………………………………………………

Cara pemasangan keramik lantai dan dinding

a. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk
menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.

b. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup


kering dan rata air.

c. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /


dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari
tulangan ini.

d. Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air
terlebih dahulu.

e. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.

f. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik


permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding
yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang
dianjurkan adalah:
- Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm
- Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-rata : 2,0 cm

g. Lebar nat yang dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm,


dengan campuran pengisi nat (Grout) semen atau bahan khusus yang
ada dipasaran. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.

h. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem
pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat.

i. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat


digunakan bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih
dari 5%, setelah itu segera bersihkan dengan air bersih.

j. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran pada
temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini periksa
dan pastikan keramik lantai atau dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan
golongan ukuran yang sama.

3.1.7 Tugas Teori 7

Tugas Teori : Melaksanakan Pekerjaan pengecatan.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 33 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan anda
untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada


lembar jawaban yang telah disediakan
WaktuPenyelesaian Tugas : 30 Menit
Soal Tugas: :

b. Pilihan Berganda

1. Pada waktu pengecatan rumah sbaiknya dimulai dari bagian-bagian yang penting
antara lain dari daerah atau area mana terlebih dahulu :
e. Area plafon
f. Dinding atas
g. Dinding bawah
h. Sudut

2. Tembok yang akan dicat , plesteran + aciannya harus sudah benar-benar kering
dengan PH lebih besar dari :
e. PH = 9
f. PH > 9
g. PH = 15
h. PH > 15

3. Jenis cat eksterior harga nya akan lebih mahal dari pada cat interior, dikarenakan
bahan dasar campuran tersebut banyak mengandung bahan berupa :
e. Acrylic yang lebih banyak
f. Metalic yang lebih banyak
g. Emulsi yang lebih banyak
h. Cat Duco yang lebih banyak

4. Hasil pengecatan yang lebih cepat dan hasilnya tidak kalah jauh dengan hasil cat
konvensional, maka harus digunakan dengan alat :
e. kuas
f. Rolller
g. Spray
h. Tiup

5. Cara mengecat dengan kuas sebaiknya penguasan dilakukan dengan gerakan dari :
e. Bawah ke atas bidang
f. Atas ke bawah bidang
g. Samping kiri ke kanan bidang
h. Samping kanan ke kiri bidang

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 34 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

6. Permasalahan pengecatan yang sering terjadi adalah :


a. Foaming
b. Gelembung
c. UV
d. Redup

7. Pengecatan dengan kuas roller tanpa mengangkat dari dinding, dengan cara seolah-
olah kita membentuk huruf :
a. M, W dan N
b. A, B dan C
c. I, H dan T
d. Membuat lingkaran

8. Cat dikenal berdasarkan pada pengelompokan bahan baku, untuk jenis resin yang
dipakai kecuali :
a. Epoxy
b. Acrylic
c. Polyurethane
d. Protective

9. Untuk menyamakan PH semen dan PH cat pada permukaan dinding yang akan dicat
perlu digunakan bahan seperti ?
a. Cat meni
b. Wall sealer
c. Diamplas
d. Disiram air

10. Waktu pengeringan yang cukup sangat diperlukan bagi proses pengecatan, hal ini
dapat menghindari hasil pengecatan dari ?
a. Terjadinya jamur dan kerontokan cat
b. Terjadinya perbedaan warna cat
c. Terjadinya warna kusam
d. Terjadinya cacat pada tembok

11. Teknik pengecatan jaman sekarang tidak lagi memakai kuas ataupun roller, sekarang
sudah ada alat pengecatan rumah dengan cara ?
a. Semprotan
b. Tuang
c. Kuas besar dan roller besar
d. Sprayer

12. Ruangan anda diaksenkan sebagai dinding penghias ruangan, maka cat yang harus
dipakai adalah dengan corak warna ?
a. Terang mencolok
b. Gelap
c. Warna samar
d. Bening

13. Warna dramatis dan romantis dalam suatu ruangan ditandai dengan warna-warna
yang ?
a. Cendrung terang

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 35 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

b. Cendrung gelap
c. Cendrung Melankolis
d. Cendrung ceria

14. Dinding dengan warna aksen juga akan menuangkan suasana ?


a. Konvensional
b. Ortodox
c. Modern
d. Clasic

15. Warna rumah yang bergaya minimalis cendrung memakai corak warna ?
a. Kuning
b. Merah
c. Abu-abu
d. biru

b. Jawab dengan Singkat

16. Pengecatan dinding rumah digolongkan menjadi tiga jenis cat sebutkan ?

……………………………………………………………………………………………………

Cat digolongkan menjadi tiga macam yaitu :


i. Cat Interior adalah cat yang diaplikasikan untuk bagian dalam
ii. Cat Eksterior adalah cat yang diaplikasikan dibagian luar
iii. Cat Dekoratif adalah cat yang diaplikasikan pada keduanya (a & b).

17.Bagaimana cara anda untuk bisa memilih cat yang berkualitas ?

………………………………………………………………………………………………….

Acuannya adalah .

1. Colek cat dengan ujung jari. Gesek cairan cat dengan jari lain. Cat berkualitas terasa
lembut dan tidak lengket.
2. Cat yang ramah lingkungan tidak mengandung tambahan timah hitam atau timbal (Pb)
dan logam merkuri (Hg) yang berbahaya. Juga tidak berbau menusuk hidung.
3. Hindari cat yang mengandung ppAC (sejenis lem putih). Bahan lem mudah larut bila
terkena air. Cat jadi gampang terkikis atau terkelupas. Jika diusap akan meninggalkan
bekas di tangan.
4. Perhatikan cat yang Anda beli apakah mengandung pure elastomeryc polymer
acrylic atau tidak. Jika ya, artinya cat tanpa bahan ini biasanya berkualitas kurang dan
bisa jadi cat yang paling rendah.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 36 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

5. Cat tidak membekas di tangan jika kering dan tidak mudah terkelupas atau terangkat
jika permukaan cat diketok atau dilap.

18.Cara memilih warna untuk ruang tamu sebaiknya dibuat antara paduan warna ?

……………………………………………………………………………………………..

Warna paduan yang dipilih adalah :


1. Warna yang dingin seperti : warna biru laut
2. Warna yang hangat seperti : warna kuning
3. Warna dingin dan hangat

19.Dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan untuk menghindari terjadinya pelapukan cat


akibat cuaca sebaiknya dinding eksterior tidak di plamir mengapa ?

............................................................................................................................

Sebab bilamana di plamir dinding bagian luar tidak akan tahan oleh perubahan
cuaca dan cat akan mengalami perubahan warna. Sebaiknya dinding bagian luar
dicat dengan cat tahan air atau cat minyak agar tidak cepat mengalami kelapukan
cat.

20. Pengecatan ulang pada dinding yang berjamur dan berlumut sebaiknya menggunakan
bahan ?

.............................................................................................................................

Pada pengecatan ulang sebaiknya menggunakan bahan filler dan cat antilumut
atau anti jamur

3.1.8 Tugas Teori 8

Tugas Teori : Melaksanakan pemasangan penggantung dan pengunci daun pintu /


jendela

Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan anda
untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada


lembar jawaban yang telah disediakan
WaktuPenyelesaian Tugas : 30 Menit
Soal Tugas: :

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 37 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

c. Pilihan Berganda

1. Fungsi dari pengantung kunci pintu/jendela adalah sebagai berikut, kecuali :


a. Penguat pintu/jendela
b. Membatas area privasi
c. Memperindah pintu/jendela
d. Menaikan permeabilitas

2. Agar pemasangan kusen pintu/jendela memberikan efek fisika Bangunan pada sirkulasi
udara sebaiknya pintu/jendela dipasang dengan engsel dengan type :
a. Engsel bawah
b. Engsel harmonika
c. Slidingdoor
d. Engsel lapas

3. Kunci pintu rumah biasanya menggunakan kunci dengan system :


a. Single Slaag key
b. Double Slaag key
c. Normal key
d. Sistem Key

4. Kelengkapan utama dari pintu dan jendela yang sangat vital adalah :
a. Engsel
b. Kunci
c. Grendel
d. Kait angin

5. Engsel yang berperan menutup sendiri bilamana pintu atau jendela tersebut dibuka
dinamakan engsel :
a. Swing
b. Hang
c. Cowbay
d. Harmonika

6. Engsel adalah alat penggantung pintu dan jendela, agar pintu dan jendela tersebut
dapat :
a. Dibuka dan ditutup
b. Dilihat bagian dalamnya
c. Dibuka agar terlihat mewah
d. Ditutup agar aman

7. Alat penggantung yang difungsikan sebagai penahan jendela agar tidak menutup ketika
jendela difungsikan dinamakan :
a. Grendel
b. Kunci
c. Kait angin

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 38 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

d. Swing

8. Alat penggantung pintu dan jendela yang difungsikan sebagai tambahan penguat kunci
utama adalah
a. Grendel
b. Kunci
c. Kait angin
d. Hang

9. Alat penggantung pintu yang dipasang dibagian atas pintu dan kusen dan
mengakibatkan pintu dan jendela akan menutup sendiri dinamakan :
a. Door Closer
b. Door Sleep
c. Door Stop
d. Door Pin

10. Yang termasuk dalam bagian alat penggantung pintu dan jendela adalah, kecuali :
a. Engsel
b. Kunci
c. Kait angin
d. Gegep

11. Engsel pada pintu bagian atas dipasang dengan jarak berapa cm dari atas kusen pintu
sesuai persyaratan ?
a. ± 20 cm
b. ± 28 cm
c. ± 30 cm
d. ± 32 cm

12. Engsel pada pintu bagian bawah dipasang dengan jarak berapa cm dari bawah kusen
pintu sesuai persyaratan ?
a. ± 20 cm
b. ± 28 cm
c. ± 30 cm
d. ± 32 cm

13.Persyaratan pendorong pintu (door pull) dipasang dengan jarak berapa mm dari bawah
as permukaan lantai ?
a, ± 1050 mm
b. ± 1500 mm
c. ± 1250 mm
d. ± 2500 mm

14. Maksud untuk dapat memasukkan udara semaksimal mungkin, daun pintu / jendela
semacam ini cocok untuk rumah di daerah yang panas daun pintu/jendela tersebut
adalah :
a, Pintu / jendela kaca
b. Pintu / jendela naco
c. Pintu / jendela krepyak

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 39 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

d. Pintu / jendela papan

15. Jenis pintu yang cocok dipasang di garasi atau pada toko-toko dengan alat
penggantung lebih sering di sebut pintu ?
a. Pintu gulung (rolling door)
b. Pintu baja
c. Pintu kayu
d. Pintu panel

b. Jawab dengan Singkat

16. Jendela merupakan komponen bangunan yang berfungsi ganda yaitu :

....................................................................................................................

Jendela sebagai ventilasi udara dan sebagai pencahayaan ruangan bangunan

17. Door stop berfungsi sebagai penahan pembuka pintu swing 90° sehingga terhindar
dari berbenturan dengan tembok atau partisi. Ada berapa jenis door stop ?

...........................................................................................................................

Jenis door stop ada 3 jenis yaitu :


1. Door stop yang dipasang dilantai
2. Door stop yang dipasang pintu
3. Door stop yang dipasang ditembok atau partisi.

18. Sebutkan jenis engsel alat penggantung pintu dan jendela ?

..........................................................................................................................

Jenis engsel terdiri dari empat macam yaitu :


1. Engsel kupu-kupu atau juga disebut fits
2. Engsel tak tampak
3. Engsel dengan cincin
4. Engsel Pomel

19. Alat penggantung pengunci pada pintu dan jendela ada berapa macam ?

.......................................................................................................................

Jenis pengunci pintu dan jendela yaitu :


1. Kunci (slot) jalan
2. Kunci (slot) tertanam

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 40 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

3. Grendel sodor tep tertanam (sneet)


4. Knip (sneet) loncat

20. Untuk jenis pintu, dilihat dari cara membukanya dibedakan. Sebutkan jenis pintu yang
anda ketahui ?

...................................................................................................................

Jenis pintu adalah :

a. Pintu sorong (slide a door) yang membukanya didorong horisontal ke


kiri/kanan atau vertikal ke sisi atas, daun-daun pintu ini ditempatkan
pada belakang rangka atau pada alat/rel, bagian jendela dapat dibuka
penuh.

b. Pintu lipat, yang membukanya dengan cara didorong dan melipat di


kanan/kiri, daun-daun pintu diletakan/digantung pada alat/rel, bagian
pintu dapat dibuka ± 90%.

c. Pintu Gulung (roll a door), yang membukanya dengan cara digulung


di atas, daun-daun pintu digulung pada alat, bagian pintu dapat
dibuka penuh.

d. Pintu sayap tunggal/ganda, daun pintu digatung pada sisi dalam/luar


rangka dengan alat/engsel. Pintu ini dibedakan menjadi pintu kiri/pintu
kanan. Untuk mengetahui perbedaan ini dengan cara pada saat kita
berdiri dan punggung menempel pada alat penggantung, apabila
bukaan daun pintu sesuai dengan gerakan membuka tangan kiri
maka pintu tersebut adalah pintu kiri demikian juga untuk pintu kanan.
Bagian pintu dapat dibuka penuh.

3.3 Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas Teori


Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

Check List Tugas Teori YA TIDAK

Apakah pertanyaan tugas pada :


Tugas I
a. Pilihan Ganda
b. Jawab dengan singkat telah dijawab dengan benar ?
Tugas II
a. Pilihan Ganda
b. Jawab dengan singkat telah dijawab dengan benar ?
Tugas III
a. Pilihan Ganda

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 41 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

b. Jawab dengan singkat telah dijawab dengan benar ?


Tugas IV
a. Pilihan Ganda
b. Jawab dengan singkat telah dijawab dengan benar ?
Tugas V
a. Pilihan Ganda
b. Jawab dengan singkat telah dijawab dengan benar ?
Tugas VI
a. Pilihan Ganda
b. Jawab dengan singkat telah dijawab dengan benar ?
Tugas VII
a. Pilihan Ganda
b. Jawab dengan singkat telah dijawab dengan benar ?
Tugas VIII
a. Pilihan Ganda
b. Jawab dengan singkat telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :
............................................................................................... .............................

............................................................................................................................

................................................................................................... .........................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 42 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

3.4 Test (Tugas-tugas) Unjuk Kerja (Praktek)

Tugas 1
Memperagakan atau melakukan simulasi KUK 1.1, 1.2, 1.3, 1.4 dan 1.5 dari Elemen
Kompetensi 1: Melaksanakan pekerjaan pasangan bata

a. Daftar Peralatan/Materi:
 Alat mekanik (waterpass, theodolit, unting-unting)
 Alat manual (sendok semen, tempat adukan, bak / ember, benang nylon )
 Bahan ( kayu kasau 5/7, bata merah, semen, pasir )

b. Tugas Praktek

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


1.1 Profil pasangan bata dibuat dan 1).Menjelaskan fungsi profil pasangan bata.
dipasang sesuai dengan gambar
kerja dan metode kerja. 2).Menjelaskan alat dan bahan profil
pasangan bata.
3).Menjelaskan tahapan pelaksanaan
pekerjaan profil pasangan bata

4).Menjelaskan fungsi, alat dan bahan profil


material dinding selain bata.
5). Mengamati kemampuan peserta dalam
mengerjakan profil pasangan bata sesuai
dengan gambar kerja dan metode kerja.

6) Mengamati ketelitian peserta dalam


membuat dan memasang profil pasangan.

1.2Ketegakan profil pasangan bata


1) Menjelaskan maksud dan tujuan
diperiksa sesuai dengan metode
pemeriksaan ketegakan profil pasangan
kerja.
bata
2). Menjelaskan prosedur pemeriksaan
ketegakan profil pasangan bata.
3. Menjelaskan maksud dan tujuan prosedur
pemeriksaan ketegakan material dinding
selain bata
4).Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakanprosedur pemeriksaan
ketegakan profil pasangan bata
5).Mengamati ketelitian peserta dalam
memeriksa ketegakan profil pasangan bata
sesuai dengan metode kerja
1.3 Ukuran tebal lapisan dan kedataran
1). Menjelaskan maksud dan tujuan membuat

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 43 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

pasangan bata ditandai pada profil tanda ukuran tebal lapisan dan kedataran
sesuai dengan metode kerja. pasangan bata pada profil
2). Menjelaskan persyaratan tanda ukuran
tebal lapisan dan kedataran pasangan
bata pada profil
3). Menjelaskan cara membuat tanda ukuran
tebal lapisan dan kedataran pasangan
bata pada profil.
4).Menjelaskan maksud dan tujuan serta
persyaratan cara membuat tanda ukuran
tebal lapisan dan kedataran material
dinding selain bata.
5). Mengamati kemampuan peserta dalam
membuat tanda ukuran tebal lapisan dan
kedataran psangan bata pada profil sesuai
dengan metode kerja.
6). Mengamati ketelitian peserta dalam
menandai ukuran tebal lapisan dan
kedataran pasangan bata sesuai dengan
metode kerja.
1.4Adukan pasangan bata dibuat sesuai
1).Menjelaskan komposisi campuran bahan
dengan spesifikasi teknis dan
untuk adukan pasangan bata
metode kerja
2) Menjelaskan fungsi adukan pasangan bata
Mampu membuat adukan pasangan bata
3) Menjelaskan tahapan mengerjakan adukan
pasangan bata
4) Menjelaskan komposisi campuran bahan,
fungsi dan tahapan cara mengerjakan
adukan material dinding selain bata
5) Mengamati kemampuan peserta dalam
membuat adukan pasangan bata
6) Mengamati ketelitian peserta dalam
membuat adukan pasangan bata sesuai
spesifikasi teknis dan metode kerja
1.5Batadipasang sesuai dengan gambar
1). Menjelaskan persyaratan pasangan bata
kerja, spesifikasi teknisdan metode
kerja.
2). Menjelaskan cara memasang bata
3).Menjelaskan tahapan mengerjakan material
dinding selain bata.
4). Mengamati kemampuan peserta dalam
mengerjakan pasangan bata sesuai
dengan gambar kerja, spesifikasi teknis
dan metode kerja
5). Mengamati ketelitian peserta dalam

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 44 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

membuat adukan pasangan bata sesuai


spesifikasi teknis dan metode kerja

Tugas 2
1. Memperagakan atau melakukan simulasiKUK 2.1, 2.2 dan2.3dari Elemen Kompetensi 2:
Melaksanakan pemasangan kusen pintu / jendela

a. Daftar Peralatan:
 Alat mekanik (mesin potong, mesin serutan kayu)
 Alat manual (pahat, palu, gergaji, pensil marking)
 Bahan ( balok kayu 8/16, lem kayu, paku )

b. Tugas Praktek

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


2.1 Posisi penempatan kusen pintu / 1). Menjelaskan cara menandai posisi
jendela ditandai sesuai dengan penempatan kusen pintu/jendela
gambar kerja.
2). Menjelaskan tahapan pembuatan tanda
posisi penempatan kusen pintu/jendela.
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
menandai posisi penempatan kusen
pintu/jendela
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
menandai posisi penempatan kusen
pintu/jendela
2.2 Kusen pintu / jendela dipasang sesuai
1). Menjelaskanpersyaratan pemasangan
dengan gambar kerja dan metode
kusen pintu/jendela
kerja.
2). Menjelaskan tahapan pelaksanaan
pemasangan kusen pintu/jendela
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan pemasangan kusen pintu
/jendela sesuai dengan gambar kerja dan
metode kerja
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang kusen pintu/jendela sesuai
dengan gambar kerja dan metode kerja

2.3 Ketegakan dan kedataran kusen pintu 1). Menjelaskan maksud dan tujuan
/ jendela sesuai dengan metode pemeriksaan ketegakan dan kedataran
kerja. kusen pintu/jendela
2). Meenjelaskan prosedur pemeriksaan
ketegakan dan kedataran kusen
pintu/jendela.
3). Mengamati kemampuan peserta dalam

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 45 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


melaksanakan prosedur emeriksaan
ketegakan dan kedataran kusen
pintu/jendela.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memeriksa ketegakan dan kedataran
kusen pintu/jendela sesuai dengan metode
kerja

Tugas 3
Mendemonstrasikan KUK 3.1,3.2,3.3, 3.4 dan 3.5 dari Elemen Kompetensi 3:Melaksanakan
pekerjaan plesteran dan acian.
a. Daftar Peralatan:
 Alat mekanik (mesin molen, mesin compresor, waterpass, unting, dll)
 Alat manual (cangkul, sendok semen, jidas/raskam, benang nylon, dll)
 Bahan ( semen, pasir, air, aditive

b. Tugas Praktek

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


3.1 Permukaan pasangan yang akan 1). Menjelaskan persyaratan
diplester disiapkan sesuai dengan permukaanpasangan yang akan
metode kerja. diplester.
2).Menjelaskan tahapan pekerjaan pesiapan
permukaan pasangan yang akan
diplesteran.
3). Mengamati kemampun peserta dalam
pelaksanakan pekerjaan persiapan
permukaan pasangan yang akan
diplester sesuai dengan metode kerja
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
menyiapkan permukaan pasangan yang
akan diplester sesuai dengan metode
kerja.

3.2 Adukan plesteran dibuat sesuai 1). Menjelaskan komposisi campuran bahan
dengan spesifikasi teknis dan untuk adukan plesteran
metode keja.
2). Menjelaskan tahapan mengerjakan adukan
plesteran

3). Mengamati kemampuan peserta dalam


mengerjakan adukan plesteran sesuai
dengan spesifikasi teknis dan metode kerja
4). Mengamati ketelitian peserta dalam

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 46 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


membuat adukan plesteran sesuai dengan
spesifikasi teknis dan metode kerja.
3.3 Kepala pelsteran dibuat sesuai
1. Menjelaskan fungsi kepala plesteran
dengan metode kerja
2. Menjelaskan tahapan mengerjakan kepala
plesteran
3. Mengamati kemampuan peserta dalam
mengerjakan kepala plesteran sesuai
dengan metode kerja
4. Mengamati ketelitianpeserta dalam membuat
kepala plesteran sesuai dengan metode
kerja
3.4 Pasangan plesteran berpedoman
1). Menjelaskan persyaratan pekerjaan
pada kepala plesteran sesuai dengan
plesteran permukaan pasangan
metode kerja
2. Menjelaskan tahapan mengerjakan plesteran
permukaan pasangan
3. Mengamati kemmpuan peserta dalam
mengerjakan plesteran permukan
psangan sesuai dengan metode kerja.
4). Mengamati ketelitianpeserta dalam
memelester permukaan pasangan sesuai
dengan metode kerja
3.5 Bidang Plesteran diaci/dihaluskan
1). Menjelaskan cara membuat adukan acian .
sesuai dengan spesifikasi teknis dan
2). Menjelaskan tahapan mengerjakan acian
metode kerja
permukaan bidang plesteran
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
mengerjakan acian permukaan bidang
plesteran sesuai dengan spesifiksi teknis
dan metode kerja
4). Mengamati ketelitianpeserta dalam
mengaci/menghaluskanbidang plesteran
sesuai dengan metode kerja

Tugas 4
Memperagakan atau melakukan simulasi KUK 4.1,4.2, 4.3, 4.4, 4.5 dan 4.6 dari Elemen
Kompetensi 4: Melaksanakan Pemasangan kuda-kuda dan penutup atap.
a. Daftar Peralatan:
 Alat mekanik (mesin potong, mesin gergaji, alat press, warterpass, unting-unting)
 Alat manual (palu, pahat, obeng, kunci pas )
 Bahan ( balok kayu 8/16, kasau, reng, paku, klem)

b. Tugas Praktek

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 47 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


4.1 Kuda-kuda dibuat dan dirakit sesuai 1). Menjelaskan persyaratan konstruksi kuda-
dengan gambar kerja. kuda
2). Menjelaskan tahapan mengerjakan kuda-
kuda.
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
mengerjakan kuda-kuda sesuai dengan
gambar kerja dan metode kerja.
4). Mengamati ketelitianpeserta dalam
membuat dan merakit kuda-kuda sesuai
dengan metode kerja.

4.2 Kuda-kuda dipasang sesuai dengan 1). Menjelaskan persyaratan pemasangan


gambar kerja dan metode kerja. kuda-kuda.
2).Menjelaskan prosedur pemasangan kuda-
kuda.
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan prosedur pemasangan
kuda-kuda sesuai dengan gambar kerja
dan metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang kuda-kuda sesuai gambar kerja
dan metode kerja.

4.3 Ketegakan dan kedataran kuda-kuda 1). Menjelaskan maksud dan tujuan
diperiksa sesuai dengan metode pemeriksaan ketegakan dan kedataran
kerja. kuda- kuda
2). Menjelaskan prosedur pemeriksaan
ketegakan dan kedataran kuda-kuda.
3). Mengamatikemampuan peserta dalam
memeriksa ketegakan dan kedataran kuda-
kuda.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memeriksa ketegakan dan kedataran kuda-
kuda sesuai dengan metode kerja.
4.4 Balok gording, nok, murplat
1). Menjelaskan cara menyambung balok
dipasang di atas kuda-kuda sesuai
gording, nok, dan murplat
dengan gambar kerja, spesifikasi
teknis dan metode kerja 2).Menjelaskan memasang balok gording, nok,
murplat dipasang di atas kuda-kuda.
3).Mengamati kemampuan pesertadalam
melaksanakan prosedur pemasangan
balok gording, nok dan murplat pada kuda-
kuda sesuai dengan gambar kerja
spesifikasi teknis dan metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang balok gording, nok, murplat

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 48 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


dipasang di atas kuda-kuda sesuai gambar
kerja, spesifikasi teknis dan metode kerja
4.5 Kaso / usuk dan reng dipasang
1). Menjelaskan persyaratan pemasangan kaso
diatas balok gording, nok, murplat.
/usuk dan reng
2). Menjelaskan prosedur pemasangan
kaso/usuk dn reng
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan prosedur pemasangankaso
/usuk dan reng sesuai gambar kerja,
spesifikasi teknis dan metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang kaso /usuk dan reng sesuai
gambar kerja, spesifikasi teknis dan
metode kerja.
4.6 Penutup atap dipasang di atas reng
1). Menjelaskan cara jenis dan fungsi penutup
sesuai dengan gambar kerja
atap
spesifiksi teknis, dan metode kerja.
2). Menjelaskan prosedur pemasangn penutup
atap.
3). Mengamati kemampun peserta dalam
melaksanakan prosedur pemasangan
penutup atap sesuai dengan gmbar kerja,
spesifikasi teknis dan metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang penutup atap sesuai dengan
gambar kerja dan spesifikasi teknis dan
metode kerja

Tugas 5
Memperagakan atau melakukan simulasi KUK 5.1,5.2,5.3,5.4 dan 5.5. dari Elemen Kompetensi
5: Melaksanakan pemasangan rangka dan penutup plafon

a. Daftar Peralatan:
• Alat mekanik (mesin potong, warterpass, unting-unting)
• Alat manual (palu, pahat)
• Bahan ( tripleks, gypsum, paku, klem)
b. Tugas Praktek

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


5.1 Ketinggian plafon ditandai pada 1). Menjelaskan maksud dan tujuan
dinding sesuai dengan gambar pembuatan tanda ketinggian plafon pada
kerja dan metode kerja. dinding.
2). Menjelaskan tahapan pembuatan tanda

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 49 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


ketinggian plafon pada dinding
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
membuat tanda ketinggian plafon pada
dinding sesuai dengan gambar kerja, dan
metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
menandai ketinggian plafon pada dinding
sesuai dengan gambar kerja dan metode
kerja.

5.2 Balok memanjang dipasang sesuai 1).Menjelaskan cara memasang balok


dengan gambar kerja, spesifikasi memanjang rangka plafon
teknis dan metode kerja.
2). Memperagakan cara memasang balok
memanjang rangka plafon rangka plafon
3).Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan pemasangan balok
memanjang rangka plafon sesuai dengan
gambar kerja dan metode kerja
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang balok memanjang rangka
plafon sesuai dengan gambar kerja,
spesifikasi teknis dan metode kerja
5.3 Balok melintang dipasang
1). Menjelaskan Persyaratan pemasangan
bersilangan dengan balok
balok melintang rangka plafon
memanjang , sesuai dengan gambar
kerja, spesifikasi teknis, dan metode
kerja.

2). Menjelaskan tahapan pemasangan balok


melintang rangka plafon
3).Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan pemasangan balok
melintang rangka plafon sesuai dengan
gambar kerja spesifikasi teknis dan metode
kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang balok melintang rangka plafon
sesuai dengan gambar kerja , spesifikasi
teknis dan metode kerja

5.4 Kerataan rangka plafon diperiksa


1). Menjelaskan persyaratan pemasangan
sesuai dengan metode kerja.
balok melintang rangka plafon
2).Menjelaskan tahapan pemasangan balok
melintang rangka plafon
3).Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan pemasangan balok

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 50 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


melintang rangka plafon sesuai dengan
gambar kerja spesifikasi teknis dan metode
kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang balok melintang rangka plafon
sesuai dengan gambar kerja , spesifikasi
teknis dan metode kerja.

5.5 Penutup plafon dipasang pada


1). Menjelaskan jenis dan fungsi penutup
rangka sesuai dengan gambar kerja
plafon
,spesifikasi teknis dan metode kerja.
2). Menjelaskan prosedur pemasangan
penutup plafon
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan prosedur pemasangan
penutup plafon sesuai dengan gambar
kerja, spesifikasi teknis dan metode kerja
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang balok melintang rangka plafon
sesuai dengan gambar kerja , spesifikasi
teknis dan metode kerja.

Tugas 6

Memperagakan atau melakukan simulasi KUK 6.1, 6.2, 6.3, 6.4 dan 6.5. dari Elemen
Kompetensi 6: Melaksanakan pekerjaan penutup lantai/dinding

a. Daftar Peralatan:
• Alat mekanik (mesin potong, warterpass, unting-unting)
• Alat manual (palu, pahat, sendok semen)
• Bahan ( keramik, paku, semen, pasir)

b. Tugas Praktek

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


6.1 Permukaan dipasangan penutup 1).Menjelaskan persyaratan permukaan yang
lantai/dinding disiapkan sesuai akan dipasang penutup lantai/dinding.
dengan metode kerja.
2). Menjelaskan tahapan pekerjaan
persiapan permukaan yang akan dipasang
penutup lantai/dinding
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan pekerjaan persiapkan
perrmukaan yang akan dipasang penutup

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 51 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


lantai/dinding.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
menyiapkan permukaan yang akan
dipasang penutup lantai/dinding sesuai
dengan metode kerja

6.2 Adukan pasangan penutup lantai /


1).Menjelaskan komposisi campuran bahan
dinding dibuat sesuai dengan
untuk adukan pasangan penutup
spesifikasi teknis dan metode kerja
lantai/dinding
2). Menjelaskan cara mengerjakan adukan
pasangan penutup lantai/dinding
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
mengerjakan adukan pasangan penutup
lantai/dinding sesuai dengn spesifikasi
teknis dan metode kerja.
4).Mengamati ketelitianpeserta dalammembuat
adukan plesteran sesuai dengan
spesifikasi

6.3 Kepala pasangan penutup lantai / 1). Menjelaskan fungsi kepala pasangan
dinding dibuat sesuai dengan penutup lantai/dinding.
metode kerja
2).Menjelaskan cara mengerjakan kepala
membuat kepala pasangan penutup
lantai/dinding

3). Mengamati kemampuan peserta dalam


mengerjakan kepala pasangan penutup
lantai/dinding sesuai dengan metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta
dalampasangan penutup lantai/dinding
sesuai dengan metode kerja

6.4 Penutup lantai / dinding dipasang


1). Menjelaskan persyaratan pekerjaan
berpedoman pada kepala pasangan
penutup lantai/dinding
sesuai dengan metode kerja.
2). Menjelaskan cara mengerjakan pasangan
penutup lnti/dinding
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
mengerjakan kepala pasangan penutup
lantai/dinding sesuai dengan metode kerja.
4) Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang penutup lantai/dinding sesuai
dengan metode kerja.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 52 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


6.5 Nat pasangan penutup
1). Menjelaskan persyaratan nat pasangan
lantai / dinding di cor semen
penutup lantai/dinding dengan semen
(grouting) sesuai dengn spesifikasi
(grouting)
teknis dan metode kerja.
2). Menjelaskan cara mengerjakan pengecoran
nat pasangan penutup lantai/dinding
dengan semen (grouting)
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
mengerjakan pengecoran nat pasangan
penutup lntai/dinding dengn semen
(grouting) sesuai dengn spesifikasi teknis
dan metode kerja
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
mengecor nat pasangan penutup
lantai/dinding dengan semen (grouting)
sesuai dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja.

6.6 Permukaan pasangan penutup lantai


1). Menjelaskan persyaratan membersihkan
/ dinding dibersihkan sesuai dengan
permukaan pasangan penutup
metode kerja
lantai/dinding
2). Menjelaskan cara merapihkan permukaan
psangan penutup lantai/dinding sesuai
dengn metode kerja.
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
dalam merapihkan permukaan pasangan
penutup lantai/dinding sesuai dengan
metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
membersihkan permukaan pasangan
penutup lantai/dinding sesuai dengan
metode kerja.

Tugas 7

Memperagakan atau melakukan simulasi KUK 7.1, 7.2, dan 7.3 dari Elemen Kompetensi 7:
Melaksanakan pekerjaan pengecatan

a. Daftar Peralatan:
• Alat mekanik (mesin pengaduk cat, spray cat)
• Alat manual (kuas, roller, bak cat, kape amplas)
• Bahan ( cat dasar, cat interior dan eksterior, plamir)

b. Tugas Praktek

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 53 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


7.1 Permukaan bidang yang akan dicat 1).Menjelaskan jenis dan fungsi plamir /
diplamir/didempul sesuai dengan dempul.
spesifikasi teknis dan metode
kerja. 2). Menjelaskan pelaksanaan pekerjaan
plamir/dempul bidang yang akan dicat
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
dalam melaksanakan pekerjaan
plamir/mendempul bidang yang akan dicat
sesuai dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memplamir/mendem pul bidang yang akan
dicat sesuai dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja.
7.2 Permukaan bidang yang akan dicat
1).Menjelaskan maksud dan tujuan pekerjaan
dihaluskan/diamplas sesuai
menghaluskan/meng amplas bidang yang
dengan spesifikasi teknis dan
akan dicat.
metode kerja
2). Menjelaskan tahapan pekerjaan
menghaluskan/ mengamplas bidang yang
akan dicat.
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan pekerjaan
menghaluskan/meng amplas bidang yang
akan dicat sesuai dengan spesifikasi teknis
dan metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
menghaluskan/meng amplas bidang yang akan
dicat sesuai dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja.
7.3 Permukaan bidang dilabur dengan 1). Menjelaskan persyaratan pekerjaan cat
cat atau bahan sejenis sesuai permukaan bidang kayu.
dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja
2). Menjelaskan tahapan pekerjaan melabur
permukaan bidang tembol/kayu dengan
cat atau bahan sejenis

3). Mengamati kemampuan peserta dalam


melaksanakan pekerjaan melabur
permukaan bidang tembok / kayu dengan
cat atau bahan sejenis sesuai dengan
spesifiksi teknis dan metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
melabur permukaan bidang dengan cat
atau bahan sejenis sesuai dengan
spesifikasi teknis dan metode kerja.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 54 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Tugas 8

Memperagakan atau melakukan simulasi KUK 8.1, 8.2, 8.3, 8.4 dan 8.5 dari Elemen Kompetensi
8: Melaksanakan pemasangan penggantung dan pengunci daun pintu/jendela

a. Daftar Peralatan:
• Alat mekanik (alat bor, kunci pas, obeng)
• Alat manual (palu, pahat, kunci T)
• Bahan ( handel kunci, mur baut)

b. Tugas Praktek

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


8.1 Ukuran daun pintu / jendela 1). Menjelaskan maksud dan tujuan
disesuaikan dengan ukuran kusen engaturan kesesuaian ukuran daun
pintu / jendela sesuai metode kerja pintu/jendela dengan ukuran kusen
pintu/jendela .
2). Menyesuaikan ukuran daun pintu/jendela
dengan ukuran kusen pintu/jendela .
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
menyesuaikan ukuran daun pintu/jendela
dengan ukuran kusen pintu/jendela.

8.2 Posisi engsel ditandai pada kusen


1). Menjelaskan maksud dan tujuan
pintu / jendela sesuai dengan
pembuatan tanda posisi engsel pada
metode kerja
kusen dan daun pintu/jendela.
2). Menjelaskan pembuatan tanda posisi
engsel pada kusen dn daun pintu / jendela.
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
menandai posisi engsel pada kusen dan
daun pintu/jendela
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
menandai posisi engsel pada kusen dan daun
pintu/jendela
8.3 Engsel dipasang pada kusen dan 1). Menjelaskan fungsi engsel pada kusen dan
daun pintu / jendela sesuai metode daun pintu /jendela
kerja

2). Menjelaskan prosedur pemasangan engsel


pada kusen dan daun pintu/jendela

3). Mengamati kemampuan peserta dalam


melaksanakan prosedur pemasngan
pemasangan engsel pada kusen dan
daun pintu/jendela sesuai dengan metode

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 55 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

Kriteria Unjuk Kerja Tugas yang harus dilaksanakan


kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang engsel
pada kusen dan daun pintu/jendela sesuai
dengan metode kerja.
8.4 Pengunci pintu / jendela dipasang
1). Menjelaskan cara memasang pengunci
sesuai dengan spesifikasi teknis dan
pintu/jendela .
metode kerja.
2). Menjelaskan maksud dan tujuan
pemsangan pengunci pintu/jendela.
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan prosedur pemasangan
pengunci pintu/jendela sesuai dengan
spesifiksi teknis dan metode kerja.
4). Mengamati ketelitian peserta dalam
memasang penguci pintu/jendela sesuai
dengan spesifikasi teknis dn metode
8.5 Uji coba fungsi engsel dan pengunci
1). Menjelaskan maksud dan tujuan uji coba
dilakukan sesuai dengan metode
fungsi engsel dan pengunci
kerja
2). Menjelaskan tahapan uji coba fungsi
engsel dan pengunci.
3). Mengamati kemampuan peserta dalam
melaksanakan uji cobafungsi engsel dan
pengunci sesuai dengan metode kerja.
4.) Mengamati ketelitian peserta dalam
melakukan uji cobafungsi engsel dan
pengunci sesuai dengan metode kerja.

3.5 Daftar Cek Unjuk Kerja/ Tugas Praktek


Kode Unit : F4.XXXXX. 006.02
Judul Unit : Melaksanakan pekerjaan Arsitektur

Elemen Ya Tidak Kriteria Unjuk Kerja Ya Tidak

1. Melaksanakanpekerjaan 1.1. Profil Pasangan bata dibuat


pasangan bata. dan dipasang sesuai dengan
gambar kerja dan metode
kerja.
1.1 Ketegakan profil pasangan
bata diperiksa sesuai dengan
metode kerja.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 56 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

1.3 Ukuran tebal lapisan dan


kedataran pasangan bata
ditandai pada profil sesuai
dengan metode kerja
1.4 Adukan pasangan bata dibuat
sesuai dengan spesifikasi
teknis dan metode kerja.
1.5 Bata dipasang sesuai dengan
gambar kerja, spesifikasi
teknis dan metode kerja.
2 Melaksanaan 2.1. Posisi penempatan kusen
pemasangan kusen pintu / jendela ditandai
pintu / jendela. sesuai dengan gambar kerja

2.2 Kusen pintu / jendela


dipasang sesuai dengan
gambar kerja dan metode
kerja.

2.3 Ketegakan dan kedataran


kusen pintu / jendela sesuai
dengan metode kerja.

3 Melaksanakan 3.1. Permukaan pasangan yang


pekerjaan plesteran dan akan diplester disiapkan
Acian sesuai dengan metode kerja.
3.2. Adukan plesteran dibuat
sesuai dengan spesifikasi
teknis dan metode kerja
3.3 Kepala plesteran dibuat sesuai
dengan metodse kerja.
3.4 Pasangan plesteran
berpedoman pada kepala
plesteran sesuai dengan
metode kerja.

3.5 Bidang plesteran


diaci/dihaluskan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja.

4 Melaksanakan 4.1 Kuda-kuda dibuat dan dirakit


pemasangan Kuda-kuda sesuai dengan gabar kerja.
dan penutup atap. 4.2 Kuda-kuda dipasang sesuai
dengan gambar kerja dan
metode kerja.
4.3. Ketegakan dan kedataran
kuda-kuda diperiksa sesuai
dengan metode kerja.
4.4. Balok gording, nok, murplat
dipasang di atas kuda-kuda
sesuai dengan gambar kerja,
spesifikasi teknis dan

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 57 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

metode kerja.
4.5 Kosa/usuk dan reng
dipasang diatas balok
gording,nok,murplat.
4.6. Penutup atap dipasang di
atas reng sesuai dengan
gambar kerja spesifikasi
teknis dan metode kerja.
5 Adukan pasangan bata 5.1 Inspeksi lapangan terhadap
dibuat sesuai dengan pekerjaan tanah dilakukan
spesifikasi teknis dan sesuai dengan pekerjaan
metode kerja. yang telah dilaksanakan
5.2Hasil pekerjaan tanah diperiksa
kesesuainnya dengan
spesifikasi teknis dan
gambar kerja
5.3Balok melintang dipasang
bersilangan dengan balok
memanjang,sesuai dengan
gambar kerja,spesifikasi
teknis dan metode kerja.
5.4 Kerataan rangka plafon
diperiksa sesuai dengan
metode kerja
5.5 Penutup plafon dipasang
pada rangka sesuai dengan
gambar kerja spesifikasi
teknis dan metode kerja.
6. Melaksanakan 6.1 Permukaan dipasangan
pekerjaan penutup lantai penutup lantai/dinding
/ Dinding. disiapkan sesuai dengan
meode kerja.
6.2. Adukan pasangan penutup
lantai / dinding dibuat sesuai
dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja
6.3. Kepala pasangan penutup
lantai / dinding dibuat sesuai
dengan metode kerja.

6.4. Penutup lantai / dinding


dipasang berpedoman pada
kepala pasangan sesuai
dengan metode kerja.
6.5 Nat pasangan penutup lantai /
dinding di cor semen
(grouting) sesuai dengn
spesifikasi teknis dan metode
kerja.

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 58 dari 59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F4.XXXX.006.02

6.6 Permukaan pasangan


penutup lantai / dinding
dibersihkan sesuai dengan
metode kerja.
7. Melaksanakan 7.1. Permukaan bidang yang
Pekerjaan pengecatan. akan dicat diplamir/didempul
sesuai dengan spesifikasi
teknis dan metode kerja
7.2. Permukaan bidang yang
akan dicat
dihaluskan/diamplas sesuai
dengan spesifikasi teknis dan
metode kerja.
7.3. Permukaan bidang dilabur
dengan cat atau bahan sejenis
sesuai dengan spesifikasi
teknis dan metode kerja.
8.Melaksanakan 8.1. Ukuran daun pintu / jendela
pemasangan disesuaikan dengan ukuran
penggantung dan kusen pintu / jendela sesuai
pengunci daun pintu / metode kerja.
jendela.
8.2 Posisi engsel ditandai pada
kusen dan daun
pintu/jendela sesuai dengan
metode kerja.
8.3. Engsel dipasang pada kusen
dan daun pintu / jendela
sesuai dengan metode kerja.
8.4. Pengunci pintu / jendela
dipasang sesuai dengan
spesifikasi teknis dan
metode kerja.
8.5. Uji coba fungsi engsel dan
pengunci dilakukan sesuai
dengan metode karja.
Kondisi Unjuk Kerja

Penunjang Keterampilan dan Pengetahuan

Aspek – aspek penting dalam pengujian

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur


Buku Kerja Edisi: 2013 Halaman: 59 dari 59

Anda mungkin juga menyukai