KEGIATAN BELAJAR-1
Menurut Sudarmadji (2007), Air merupakan ikatan kimia yang terdiri dari
2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen (H2O), ia dapat berbentuk gas cair
maupun padat. Air sering dianggap murni hanya terdiri dari H2O, tetapi
pada kenyataannya di alam tidak pernah dijumpai air yang sedemikian
murni, meskipun air hujan.
Sementara yang dimaksud dengan air bersih adalah, semua air yang
terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada
di darat.
Air Bersih menurut beberapa literature diantaranya adalah air sehat yang
dipergunakan untuk kegiatan manusia dan harus bebas dari kuman-kuman
penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia yangdapat mencemari
air bersih tersebut. Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap mahluk hidup
dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan
(Dwijosaputro,1981). Menurut Peraturan Menteri Kesehata RI Nomor : 41
6/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, air
1
bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak
2
Dari beberapa defenisi limbah air tersebut, dapat disimpulkan bahwa
limbah cair merupakan gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan
pencemaran yangterbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun
tersuspensi yang terbuang dari sumber domestik (perkantoran, perumahan
dan perdagangan), sumber industri, dan pada saat tertentu tercampur
dengan air tanah, air permukaan dan air hujan.
Air limbah rumah sakit adalah buangan hasil proses kegiatan yg
berbentuk cair yang sebagian merupakan limbah bahan beracun dan
berbahaya (B3), yang mengandung microorganisme phatogen, bersifat
infeksius dan radioaktif.
sumber Limbah cair Secara umum, limbah cair dihasilkan berdasarkan
kegiatan-kegiatan berikut:
Kegiatan rumah tangga seperti air cucian, deterjen, air bekas mandi, dll
Kegiatan industri seperti air limbah dari pabrik baja, pabrik tinta, dll
Kegiatan rumah sakit dan aktivitas yang bergerak di bidang kesehatan
Kegiatan pertanian, peternakan
Kegiatan pertambangan
Kegiatan transportasi
Kegiatan Perkotaan Limbah cair secara umum dikategorikan menjadi 2
macam yaitu:
Point Sources ialah limbah cair yang sudah diketahui
sumbernya. Seperti limbah cair kegiatan industry baik tekstil,
tinta, maupun baja.
Not Point Sources ialah limbah cair yang tidak diketahui di mana
sumbernya. Seperti limbah cair hasil kegiatan pertanian, dan
peternakan. Berdasarkan sumber-sumbernya, Sugiharto (1987)
menjelaskan bahawa limbah cair dapat berasal dari limbah
infiltrasi, limbah industri, limbah domestik (rumah tangga).
Limbah infiltrasi adalah limbah yang meresap kedalam tanah
dan mengandung bahan-bahan pencemar. Pada areal
perkebunan limbah hujan mencuci daun-daunan yang terkena
pestisida masuk kedalam tanah yang disebut juga sebagai
limbah infiltrasi.
3
4.2.1 Karasteristik limbah cair
Karakteristik air limbah cair dapat diketahui
menurut sifat-sifat dan karaktersitik fisika, kimia dan
biologis.Dalam menentukan karakteristik limbah cair, ada tiga
(3) sifat yang harus diketahui, yaitu :
A. Karakteristik Fisika
Karakteristik fisika ini terdiri dari beberapa parameter,
diantaranya:
1. Total Solid (TS)
Merupakan padatan di dalam air yang terdiri dari
bahan organik maupun anorganik yang larut,
mengendap, atau tersuspensi dalam air.
a. Total Suspended Solid (TSS)
Merupakan jumlah berat dalam mg/l kering
lumpur yang ada di dalam air limbah setelah
mengalami penyaringan dengan membran berukuran
0,45 mikron (Sugiharto, 1987).Total Suspended Solid
atau Padatan tersuspensi adalah padatan yang
menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak
dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel-
partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari
sedimen.
b. Warna
Pada dasarnya air bersih tidak berwarna,
tetapi seiring dengan waktu dan meningkatnya
kondisi anaerob, warna limbah berubah dari yang
abu–abu menjadi kehitaman.Warna dalam air
disebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan
(secara alami), humus, plankton, tanaman air dan
buangan industri.Warna air dibedakan atas dua
macam, yaitu :
4
Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh
bahan-bahan terlarut.
Warna semu (apparent collor) yang selain
disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, juga
karena bahan-bahan tersuspensi, termasuk
diantaranya yang bersifat koloid.
c. Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat
tersuspensi, baik yang bersifat organik maupun
anorganik yang mengapung dan terurai dalam air.
Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang
mengakibatkan pembiasan cahaya kedalam air.
Kekeruhan membatasi masuknya cahaya dalam air.
d. Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting
dikarenakan efeknya terhadap reaksi kimia, laju
reaksi, kehidupan organisme air dan penggunaan air
untuk berbagai aktivitas sehari – hari. Naiknya suhu
atau temperatur air akan menimbulkan akibat
berikut :
Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
Mengganggu kehidupan organisme air.
e. Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan
pada proses dekomposisi materi atau penambahan
substansi pada limbah. Sifat bau limbah disebabkan
karena zat-zat organik yang telah berurai dalam
limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti sulfide
atau amoniak yang menimbulkan penciuman tidak
enak. Hal ini disebabkan adanya pencampuran dari
nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari
pembusukan protein yang dikandung limbah.
5
Pengendalian bau sangat penting karena terkait
dengan masalah estetika.
Cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan
kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste
water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang
berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah
tidak dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga,
peternakan, pertanian, dan sebagainya.Komponen utama limbah cair
adalah air (99%) sedangakan komponen lainnya bahan padat yang
bergantung asal buangan tersebut.(Rustama et. al, 1998).
1.2.1 Kegiatan rumah tangga seperti air cucian, deterjen, air bekeas mandi,
dll
1.2.2 Kegiatan industri seperti air limbah dari pabrik baja, pabrik tinta, dll
1.2.3 Kegiatan rumah sakit dan aktivitas yang bergerak di bidang
kesehatan
1.2.4 Kegiatan pertanian, peternakan
1.2.5 Kegiatan pertambangan
1.2.6 Kegiatan transportasi
8
1.2.7 Kegiatan PerkotaanLimbah cair secara umum dikategorikan
menjadi 2 macam yaitu:
B. Not Point Sources ialah limbah cair yang tidak diketahui di mana
sumbernya. Seperti limbah cair hasilkegiatan pertanian, dan
peternakan
9
Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring
dengan waktu dan meningkatnya kondisi anaerob, warna limbah
berubah dari yang abu–abu menjadi kehitaman.Warna dalam air
disebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan (secara
alami), humus, plankton, tanaman air dan buangan
industri.Warna air dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh bahan-bahan
terlarut.
2. Warna semu (apparent collor) yang selain disebabkan oleh
bahan-bahan terlarut, juga karena bahan-bahan tersuspensi,
termasuk diantaranya yang bersifat koloid.
D. Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik
yang bersifat organik maupun anorganik yang mengapung dan
terurai dalam air. Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang
mengakibatkan pembiasan cahaya kedalam air. Kekeruhan
membatasi masuknya cahaya dalam air
E. Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan
efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme
air dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari – hari.
Naiknya suhu atau temperatur air akan menimbulkan akibat
berikut :
1. Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
2. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
3. Mengganggu kehidupan organisme air.
F. Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses
dekomposisi materi atau penambahan substansi pada limbah.
Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah
berurai dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti sulfide
atau amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak. Hal ini
disebabkan adanya pencampuran dari nitrogen, sulfur dan
fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung
10
limbah. Pengendalian bau sangat penting karena terkait dengan
masalah estetika.
G. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukan
ke dalam kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di
atas permukaan air. Minyak dan lemak merupakan bahan
organis bersifat tetap dan sukar diuraikan oleh bakteri. Karena
berat jenisnya lebih kecil dari pada air maka minyak tersebut
membentuk lapisan tipis di permukaan air dan menutup
permukaan yang mengakibatkan terbatasnya oksigen masuk ke
dalam air.
13
1.3.3 Karakteristik Biologi
Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air
terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih.
Parameter yang biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme
yang terkandung dalam air limbah.
14
1.5.2 Jenis alat pengambil sampel :
A. Alat pengambil sampel sederhana
Dapat berupa ember plastik yang dilengkapi dengan tali
atau gayung plastik yang bertangkai panjang.
B. Botol biasa yang diberi pemberat yang digunakan pada
kedalaman tertentu.
16
E. Mulut botol dilidah apikan dan ditutup.
F. Botol dilap dan diberi label dengan tulisan :
1) Tanggal pengambilan sample
2) Nama pengambil sample
3) Waktu pengambilan sample
4) Lokasi pengambilan sample.
G. Sample air segera dibawa ke Laboratorium Kesehatan.
1) Aerator gaya berat, misalnya cascade air terjun atau bidang-
bidang miring.
2) Penyebar suntik, dimana udara dalam bentuk gelembung-
gelembung kecil disuntikkan kedalam zat cair.
3) Aerator mekanis yang mengikat pencampuran zat cair dan
membuat air terbuka ke atmosfir dalam bentuk butiran-
butiran tetesan.
17
RANGKUMAN
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-3
KUALITAS UDARA
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar-3 ini, mahasiswa dapat mengetahui pengertian, sumber, jenis
udara, dan kualitas udara.
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-1Ini adalah:
3.1 Menjelaskan apa yang di maksud pengertian udara
3.2 Menjelaskan tentang sumber udara
3.3 Menjelaskan tentang jenis udara
4. Uraian
4.1 Pengertian udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan
yangmengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu
konstan.Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air dalam
bentuk uapH2O dan karbon diokside (CO2). Jumlah uap air yang terdapat di
udara bervariasitergantung dari cuaca dan suhu. Konsentrasi CO2 di udara
selalu rendah, yaitusekitar 0.03%. konsentrasi CO2 mungkin naik, tetapi
18
masih dalam kisaranbeberapa per seratus persen, misalnya di sekitar
proses-proses yang menghasilkanCO2 seperti pembusukan sampah
tanaman, pembakaran, atau di sekitar kumpulanmassa manusia di dalam
ruangan terbatas yaitu karena pernafasan. KonsentrasiCO2 yang relatif
rendah dijumpai di atas kebun atau lading tanaman yang sedangtumbuh
atau di udara yang baru melalui lautan. Konsentrasi yang relatif rendah
inidisebabkan oleh absorsi CO2 oleh tanaman selama fotosintesis dan
karena kelarutan CO2 di dalam air. Tetapi pengaruh proses-proses tersebut
terhadap konsentrasi total CO2 di udara sangat kecil karena rendahnya
konsentrasi CO2.
19
lendirsekitar saluran pernapasan (hidung, kerongkongan dan
lambung). Di kawasanpertanian, gas-gas belerang oksiada ini dapat
merusak hasil panen
4.2.3 Partikel-partikel, berasal dari asap (terutama pembakaran kayu,
sampah,batubara) erupa partikel-partikel debu halus dan agak kasar
yang berasal darikegiatan manusia. Sifat terpenting dari partikel ini
adalah ukurannya, yangberkisar 0,0002-500 mikron yang disebut
partikel tersangga (suspendedparticulate) yang keberadaanya di
udara berkisar antara beberapa detik hinggabeberapa bulan,
tergantung keadaan dinamika atmosfer. Hasketh dan Ahmad dalam
Purnomohadi (1995)
4.3.1 Oksigen
A. Keberadaan Oksigen
B. Manfaat Oksigen :
20
3. Mencegah stress
4. Memperkuat jantung dan sistem imun
5. Mempercantik kulit dan mencegah penuaan dini
6. Menstabilkan metabolism
C. Dampak Buruk O2
4.3.2 Nitrogen
21
2. Kandungan oksigen di atmosfer akan menurun
4.3.3 Karbondioksida
1. Gangguan pernapasan
2. Global warming yang disebabkan oleh :
22
4.1.1Parameter kualitas fisik air Limbah
A. Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS)
TDS biasanya terdiri atas zat organik, garam an organik dan
gas terlarut bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik,
selanjutnya efek TDS ataupun kesadahan terhadap kesehatan
tergantung dari spesies kimia penyebab masalah tersebut. Syarat
TDS yang diperbolehkan dalam air bersih adalah 1500 mg/L.
B. Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi,
baik yang bersifat anorganik maupun yang bersifat organik, syarat
kekeruhan pada air bersih adalah 25 NTU.
C. Rasa
Air biasanya tidak memberi rasa/tawar, air yang tidak tawar
dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat
membahayakan kesehatan, seperti rasa logam/amis, rasa pahit,
asin dan sebagainya. Syarat kesehatannya tidak berasa.
D. Bau
Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak disukai oleh
masyarakat, bau air dapat memberikan petunjuk akan kualitas air,
syarat air bersih dari sisi bau adalah tidak berbau.
E. Warna
Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk
mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun
mikroorganisme. Warna air dapat disebabkan adanya tanin dan
asam humat yang terdapat secara alamiah di air rawa, berwarna
kuning muda, menyerupai urine, syarat keberadaan warna pada air
bersih adalah 50 TCU.
4.1.2Metode Pemeriksaan
A. Alat untuk pemeriksaan Bau dan Rasa Air limbah
1. botol contoh dengan tutup asah dari gelas
2. penangas air yang dapat diatur suhunya;
3. erlenmeyer 500 mL yang bertutup asah;
4. gelas ukur 25, 50, 100 dan 200 mL;
23
5. pipet ukur 10 mL;
6. termometer yang berskala (0-100)°C.
B. Bahan Untuk Pemeriksaan Bau dan Rasa Air
Bahan pengencer yang digunakan adalah air suling atau air
demineralisasi yang tidak berbau.
C. Alat Untuk Pemeriksaan Warna Air
1. Tabung nessler 50 mL
2. Neraca analitik
3. Labu ukur 100 mL
D. Bahan Untuk Pemeriksaan Warna Air Limbah
1. Air Limbah
2. Larutan induk warna 500 unit Pt-Co
3. Larutan 1,246 g kalium kloro platina, K2PtCl6 yang ekivalen
dengan 500 mg logam platina, dan 1,0 g kobal klorida,
CoCl2.6H2O yang ekivalen dengan 250 g logam kobal
4. Larutan baku dengan unit warna
5,10,15,20,25,30,35,40,45,50,60,70. Ambil secara kuantitatif
larutan induk 500 unit PT-Co, masing-masing sebanyak 0,5 mL,
1,0 mL, 1,5 mL, 2,0 mL, 2,5 mL, 3,0 mL, 3,5ml, 4,0mL, 4,5mL,
5,0 mL, 6,0mL dan 7,0 mL kemudian diencerkan dengan air
suling menjadi 50 mL di dalam tabung nessler.
24
e. panaskan penangas air sampai mencapai suhu 60 0 C;
f. setelah suhu air dalam penangas mencapai 60 0C, angkat
erlenmeyer tersebut dari penangas air
g. goyang-goyangkan erlenmeyer dan buka tutupnya serta
cium baunya satu persatu, mulai dari yang paling encer dan
diselang-seling dengan air pengencer;
h. apabila tercium bau, catat volume benda uji yang mulai
dapat tercium baunya;
i. apabila tidak tercium bau sama sekali, artinya contoh
memang tidak berbau, catat hasilnya.
2. Uji Penentuan
a. ulangi langkah pada butirsampai butir menegencer, seperti
tersebut di atas dengan pengenceran sesuai ketentuan tabel
dibawah ini
25
(Tabel.1.10: Angka Bau yang Sesuai dengan Variasi Pengenceran)
Volume benda uji yang encerkan Volume benda uji yang akan di
encerkan menjadi 200 (mL)
200 1
140 1,4
100 2
70 3
50 4
35 6
25 8
17 12
12 17
8,3 24
5,7 35
4,0 50
2,8 70
2,0 100
1,4 140
1,0 200
26
4. Bandingkan warna sampel secara visual dengan larutan baku di
mulai dari larutan baku yang paling encer
5. Tetapkan warna sampel sesuai dengan skala warna larutan
baku yang paling mendekati atau berada diantara dua skala
larutan baku
6. Apabila warna lebih dari 70 unit Pt-Co, dilakukan pengenceran
langsung pada tabung nessler.
C. Perhitungan
Warna Sampel (unit PtCo) = A x 50/B
A : adalah perkiraan unit warna sampel yang diencerkan
B : adalah mL contoh yang diencerkan
(Tabel 1.11)
Unit Warna Pembulatan Contoh Pembulatan
(Satuan unit
PtCo)
1 – 50 2,5 5;7;5,..........47,5
51- 100 5 50,55,.............95
101-250 10 100; 110;.........210
251-500 20 250;270;........480
27
particulate matter/spm) dengan ukuran satu micron samapai
dengan 500 mikron. Dalam kasus pecemaran udara baik dalam
maupun di ruang gedung (indor dan outdoor pollutan) debu sering
dijadikan salah satu indicator pencemaran yang digunakan untuk
menunjukkan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan maupun
terhadap kesehatan dan keselamatan kerja Partikel debu akan ada
di udara dalam waktu yang relative lama dengan keadaan
melayang-layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh
manusia melalui pernafasan.
B. Suhu
Definisi suhu yang nyaman (thermal comfort) menurut ASHRAE
adalah suatu kondisi yang dirasakan dan menunjukkan kepuasam
terhadap suhu yang ada di lingkungan Untuk pekerja kantor
dimana pekerjaan yang berulang-ulang selama beberapa jam,
aktivitas personal, pakaian, tingkat kebugaran, dan pergerakan
udara merupakan factor yang cukup berpengaruh terhadap
persepsi seseorang terhadap kenyamanan suhu
Sedangkan kelembapan aktif juga turut berpengaruh terhadap s
uhu dimana kelembaban yang rendah akan membuat suhu
semakin dingin dan begitu juga sebaliknya. (BiNardi 2003)
C. Kelembaban Relatif (Relative Humadity /RH)
Kelembaban udara yang ekstrim dapat berkaitan dengan burukn
ya kualitas udara. RH yang rendah dapat mengakibatkan terjadinya
gejala SBS seperti iritasi mata, iritasi tenggorokan dan batuk-batuk .
Menurut SK Gubernur No.54 tahun 2008 tahun 2002, agar
ruang kerja perkantoran memenuhi persyaratan, bila kelembaban
udara ruang. 60 % perlu menggunakan alat dehumidifier, dan bila
< 40 % perlu menggunakan humidifier
misalnya mesin pembentikan aerasol.
D. Pencahayaan
Cahaya merupakan pencaran gelombang elektromagnetik yang
melayang melewati udara, iluminasi merupakan jumlah atau
kualitas cahaya yang jatuh kesuatu permukaan. Apabila suatu
28
gedung tingkat ilmunasinya tidak memenuhi syarat maka dapat
menyebabkan kelelahan mata. ( Spengler et al.2000)
E. Kecepatan Aliran Udara
Pergerakan udara yang tinggi akan mengakibatkan menurunnya
suhu tubuh dan menyebabkan tubuh mersakan suhu yang lebih
rendah. Namun apabila kecepatan aliran udara stagnan
( minimal air movement) dapat membuat
terasasesak dan buruknya kualiatas udara ( BiNardi 2003)
F. Bau
Bau merupakana salah satu permsalahan buruknya kualitas
udara yang dapat dirasakan dengan jelas. Jenis bau dapat berasal
dari tubuh manusia, bau asap rokok,bau masakan,dan sebagainya.
G. Kebisingan
Menurut Kepmen No.48 tahun 1996, kebisingan adalah bunyi
yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat menimbulkan ganguan kesehatan
manusia dan kenyamanan lingkungan.
29
2. Prosedur kerja
a. Hidupkan lux meter
b. Bawa alat pada titik pengukuran yang telah ditentukan
c. Posisikan alat pada ketinggian 1-1,5 meter,tunggu hingga
angka menunjukkan stabil
d. Baca hasil pengukuran pada layar monitor
e. Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan
f. Matikan lux meter.
B. Pencahayaan
1. Alat : lux meter
2. Satuan : lux
3. Pencahayaan setempat : pencahayaan setempat objek
kerja,baik berupa meja kerja maupun peralatan.
4. Pencahayaan umum : pencahayaan di seluruh area tempat
kerja
a. Jarak Tertentu Tersebut Dibedakan Berdasarkan Luas
Ruangan
1) Luas kurang dari 10 m2, titk potong garis horizontal
panjang dan lebar ruang adalah jarak setiap 1 meter.
2) Luas ruangan 10 m2, -100 m2 titik potongan garis
horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak
setiap 3 meter.
3) Luas ruangan lebih dari 100 m, titik potongan panjang
dan lebar ruangan adalah jarak 6 meter.
b. Penentuan Titik Pengukuran
1) Pencahayaan setempat
Bila merupakan meja kerja,pengukuran dapat
dilakukan diatas mekja yang ada
2) Pencahayaan umum
Pada titik potong garis horizontal panjang dan
lebarruangan pada setiap jarak tertentu setinggi 1 meter
dari lantai.
30
C. Debu
Debu merupaka partikel padat yang terbentuk karna adanya
kekuatan alami atau mekanik seperti penghalusan,penghancuran,p
eledakan, pengayakan atau pengoboran.
31
5. Prosedur Kerja
a. Siapkan alat dan filter
b. Panaskan filter pada oven dengan suhu 105 c selama 2 jam.
Kemudian dinginkan dengan desikator selama 30 menit.
c. Timbang dengan timbangan analitik (berat A)
d. Pasang filter pada alat dan lakukan sampling selama 30
menit
e. Posisikan alat dengan ketinggian 1-2 meter dari lantai
f. Kemudian panaskan kembali dalam oven selama 2 jam.
Kemudian dinginkan dalam desikator selama 30 menit.
g. Timbang (B)
h. Hitung kadar debu dengan memasukkan pada rumus.
b. Prosedur Kerja
1) Letakkan alat ditengah ruang
2) Biarkan 10-15
3) Catat suhu dan kelembaban yang tertera pada alat
4) Ulangi 2-3 kali dan hitung rata rata hasil pengukuran.
32
kemarau melanda. Aliran air dipengaruhi juga oleh tata guna lahan di
permukaan bumi.
B. Air Hujan
Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di
permukaan bumi akibat pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan
ideal (tanpa pencemaran air), air hujan merupakan air bersih dan dapat
langsung dikonsumsi oleh manusia.
Namun, pada saat evaporasi berlangsung, air yang menguap
sudah tercemar. Selain itu, air hujan yang turun juga ‘tercemar’ oleh polusi
udara. Akibatnya, air hujan tidak bersifat netral (pH = 7) lagi, melainkan
bersifat asam. Hujan yang bersifat asam dapat menyebabkan korosi
(karat) pada benda yang berbahan logam. Selain bersifat asam, air hujan
cenderung bersifat sadah karena kandungan kalsium dan magnesiumnya
cukup tinggi.
Indikasi air sadah (kesadahan) adalah sabun atau deterjen tidak
dapat beraksi dengan air. Akibatnya, sabun atau deterjen tidak berbusa
walaupun dilarutkan dengan air. Dengan demikian, air sadah dapat
memboros penggunaan sabun mandi atau sabun cuci. Selain kalsium dan
magnesium, air hujan juga mengandung beberapa senyawa dan unsur
(mineral), antara lain SO4, CI, NH3, N2, C, dan O2.
C. Air Permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah,
antara lain sumur, sungai, rawa, dan danau. Air permukaan berasal dan
air hujan yang meresap dan membentuk mata air di gunung atau hutan,
kemudian mengalir di permukaan bumi dan membentuk sungai atau
mengumpul di tempat cekung yang membentuk danau ataupun
rawa. Pada umumnya, air permukaan tampak kotor dan berwarna (tidak
bening). Hal itu terjadi akibat kotoran, pasir, dan lumpur yang ikut terbawa
(hanyut) oleh aliran air.
Air permukaan banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, antara
lain untuk diminum, kebutuhan rumah tangga, irigasi, pembangkit listrik,
industri, dan sebagainya. Agar dapat diminum, air permukaan harus diolah
34
terlebih dahulu, meliputi pengolahan fisika, kimia, dan biologi. Air
permukaan dibagi menjadi dua, yaitu air sungai dan air danau atau rawa.
D. Air Sungai
Air sungai berasal dan mata air dan air hujan yang mengalir pada
permukaan tanah. Secara fisik, air sungai terlihat berwarna cokelat
dengan tingkat kekeruhan yang tinggi karena bercampur dengan pasir,
lumpur, kayu, dan kotoran lainnya. Kualitas air sungai juga dipengaruhi
oleh lingkungan di sekitar aliran sungai. Secara umum, kualitas air sungai
di daerah hulir (muara) lebih rendah dibandingkan di daerah hulu (mata
air). Hal ini terjadi akibat limbah industri dan rumah tangga yang dibuang
langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu
terkumpul di muara sungai. Akibatnya, secara kualitas fisika, kimia,
maupun biologi, air di daerah muara sungai sangat rendah dan tidak layak
dijadikan bahan baku air minum.
E. Air Danau atau Rawa
Air danau atau rawa merupakan air permukaan yang mengumpul pada
cekungan permukaan tanah. Permukaan air danau biasanya berwarna
hijau kebiruan. Warna ini disebabkan oleh banyaknya lumut yang tumbuh
di permukaan air maupun di dasar danau atau rawa.
Selain lumut, warna pada air danau juga dipengaruhi oleh bahan
organik (kayu, daun, dan bahan organik lainnya) yang membusuk akibat
proses dekomposisi oleh mikroorganisme di dalam air.
Akibat proses pembusukan tersebut, air danau memiliki kadar besi (Fe)
dan mangan (Mn) yang relatif tinggi. Kebanyakan, air danau memiliki
kualitas yang lebih baik daripada air sungai. Hal tersebut disebabkan
tingkat pencemaran di danau relatif lebih kecil dibandingkan di aliran
sungai.
F. Air Tanah
Menurut definisi Undang-undang Sumber Daya Air, air tanah
merupakan air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap
ke dalam tanah. Dalam proses peresapan tersebut, air tanah mengalami
penya ringan (filtrasi) oleh lapisan-lapisan tanah. Air tanah lebih jernih
35
dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki kandungan mineral yang
cukup tinggi.
Sifat dan kandungan mineral air tanah dipengaruhi oleh lapisan
tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah antara lain Na, Mg,
Ca, Fe, dan O2.Kondisi tanah yang berkapur menyebabkan tingkat
kesadahan air tanahnya relatif tinggi (keras). Air tanah di daerah
berkapur mengandung ion-ion Ca2 dan Mg2 dalam jumlah yang cukup
besar. Kondisi tanah yang mengandung batu granit, air tanahnya
memiliki derajat kesadahan yang rendah (lunak) karena mengandung
unsur (mineral) CO2 dan Mn(HCO3).
Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal, air tanah
dalam, dan mata air. Golongan tersebut berkaitan dengan kualitas,
kuantitas, dan mineral yang terkandung di air tanah.
1. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terdapat pada kedalaman kurang lebih 15
meter di bawah permukaan tanah. Jumlah air yang terkandung pada
kedalaman ini cukup terbatas. Biasanya hanya digunakan untuk
keperluan rumah tangga, seperti minum, mandi, dan mencuci.
Penggunaan air tanah dangkal berupa sumur berdinding semen
maupun sumur bor.
Secara fisik, air tanah terlihat jernih dan tidak berwarna (bening)
karena telah mengalami proses filtrasi oleh lapisan tanah. Kualitas air
tanah dangkal cukup baik dan layak digunakan sebagai bahan baku
air minum. Kuantitas air tanah dangkal dipengaruhi oleh musim. Pada
saat musim hujan, jumlah air tanah dangkal berlimpah, tetapi
jumlahnya terbatas saat musim kemarau.
2. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam terdapat pada kedalaman 100-300 meter di
bawah permukaan tanah. Air tanah dalam berwarna jernih dan
sangat baik digunakan sebagai air minum karena telah mengalami
proses penyaringan berulang-ulang oleh lapisan tanah. Air tanah
dalam memiliki kualitas yang Iebih baik daripada air tanah dangkal.
Hal ini disebabkan proses filtrasi air tanah dalam lebih panjang, lama,
dan sempurna dibandingkan air tanah dangkal.
36
Kuantitas air tanah dalam cukup besar dan tidak terlalu
dipengaruhi oleh musim, sehingga air tanah dalam dapat digunakan
untuk kepentingan industri dan dapat digunakan dalam jangka waktu
yang cukup lama.
G. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar langsung dan permukaan
tanah. Mata air biasanya terdapat pada lereng gunung, dapat berupa
rembesan (mata air rembesan) dan ada juga yang keluar di daerah
dataran rendah (mata air ‘umbul’).Mata air memiliki kualitas air hampir
sama dengan kualitas air tanah dalam dan sangat baik untuk air minum.
Selain untuk air minum, mata air dapat digunakan untuk keperluan
lainnya, seperti mandi dan mencuci. Kuantitas air yang dihasilkan oleh
mata air cukup banyak dan tidak dipengaruhi oleh musim, sehingga dapat
digunakan untuk kepentingan umum dalam jangka waktu lama.
Beberapa parameter fisik yang digunakan untuk menentukan
kualitas air meliputi suhu, kekeruhan, warna, daya hantar listrik, jumlah
zat padat terlarut, rasa, bau.
1. Bau
Air minum yang berbau, selain tidak estetis juga tidak disukai
oleh masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk terhadap kualitas
air, misalnya bau amis dapat disebabkan oleh adanya algae dalam
air tersebut. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa syarat air minum yang
dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berbau. (Sumber Effendi,
2003)
37
atau g/l, % berat (kg zat padat/kg larutan), atau % volume (dm 3 zat
padat/liter larutan). (Sumber Effedi,2003)
Dalam air alam, ditemui dua kelompok zat yaitu zat terlarut
(seperti garam dan molekul organis) serta zat padat tersuspensi dan
koloidal (seperti tanah liat dan kwarts). Perbedaan pokok antara
kedua kelompok zat ini ditentukan melalui ukuran/diameter partikel-
partikelnya. Analisa zat padat dalam air digunakan untuk menentukan
komponen-komponen air secara lengkap, proses perencanaan, serta
pengawasan terhadap proses pengolahan air minum maupun air
buangan. Karena bervariasinya materi organik dan anorganik dalam
analisa zat padat, tes yang dilakukan secara empiris tergantung pada
karakteristik materi tersebut. Metode Gravimetry digunakan hampir
pada semua kasus. (Sumber Effendi,2003)
Jumlah dan sumber materi terlarut dan tidak terlarut yang
terdapat dalam air sangat bervariasi. Pada air minum, kebanyakan
merupakan materi terlarut yang terdiri dari garam anorganik, sedikit
materi organik, dan gas terlarut. Total zat padat terlarut dalam air
minum berada pada kisaran 20 – 1000 mg/L.Padatan terlarut total
(Total Dissolved Solid atau TDS) merupakan bahan-bahan terlarut
(diameter < 10-6 mm) dan koloid (diameter 10 -6 mm – 10-3 mm) yang
berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak
tersaring pada kertas saring berdiameter 0,45 µm (Rao, 1992 dalam
Effendi, 2003). Materi ini merupakan residu zat padat setelah
penguapan pada suhu 105 oC. TDS terdapat di dalam air sebagai
hasil reaksi dari zat padat, cair, dan gas di dalam air yang dapat
berupa senyawa organik maupun anorganik. Substansi anorganik
berasal dari mineral, logam, dan gas yang terbawa masuk ke dalam
air setelah kontak dengan materi pada permukaan dan tanah. Materi
organik dapat berasal dari hasil penguraian vegetasi, senyawa
organik, dan gas-gas anorganik yang terlarut. TDS biasanya
disebabkan oleh bahan anorganik berupa ion-ion yang terdapat di
perairan. Ion-ion yang biasa terdapat di perairan ditunjukkan dalam
Tabel 1.14
38
(Tabel 1.14 Ion-Ion Yang Terdapat Di Perairan)
7. Boron (B)
8. Silika (SiO2)
TDS tidak diinginkan dalam badan air karena dapat menimbulkan warna,
rasa, dan bau yang tidak sedap. Beberapa senyawa kimia pembentuk TDS bersifat
racun dan merupakan senyawa organik bersifat karsinogenik. Akan tetapi,
beberapa zat dapat memberi rasa segar pada air minum. (Sumber Effendi, 2003)
39
3. Kekeruhan
4. Rasa
Air minum biasanya tidak memberikan rasa (tawar). Air yang
berasa menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat
membahayakan kesehatan. Efek yang dapat ditimbulkan terhadap
kesehatan manusia tergantung pada penyebab timbulnya rasa.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa syarat air minum yang
dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berasa. (Sumber
Effendi,2003)
5. Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas, agar tidak terjadi
pelarutan zat kimia pada saluran/pipa yang dapat membahayakan
kesehatan, menghambat reaksireaksi biokimia di dalam saluran/pipa,
40
mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak, dan bila
diminum dapat menghilangkan dahaga. (Sumber Effendi,2003)
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude),
ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu, sirkulasi udara,
penutupan awan, aliran, serta kedalaman. Perubahan suhu
mempengaruhi proses fisika, kimia, dan biologi badan air. Suhu
berperan dalam mengendalikan kondisi ekosistem perairan. (Sumber
Effendi,2003)
Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas,
reaksi kimia, evaporasi, volatilisasi, serta menyebabkan penurunan
kelarutan gas dalam air (gas O2, CO2, N2, CH4, dan sebagainya)
(Haslam, 1995 dalam Effendi, 2003). Peningkatan suhu juga
menyebabkan terjadinya peningkatan dekomposisi bahan organik
oleh mikroba. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton
di perairan adalah 20 oC – 30 oC. (Sumber Effendi,2003)
Pada umumnya, suhu dinyatakan dengan satuan derajat
Celcius (oC) atau derajat Fahrenheit (oF). Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui
bahwa temperatur maksimum yang diperbolehkan dalam air minum
sebesar ± 3 oC. Pengukuran suhu pada contoh air air dapat dilakukan
menggunakan termometer. (Sumber Effendi,2003)
6. Warna
41
yang berasal dari daerah berkapur menimbulkan warna kehijauan
pada perairan. Bahan-bahan organik, misalnya tanin, lignin, dan
asam humus yang berasal dari dekomposisi tumbuhan yang telah
mati menimbulkan warna kecoklatan. (Sumber Effendi,2003)
42
rendah biasanya memiliki warna yang sama dengan warna
standar (APHA, 1976; Davis dan Cornwell, 1991 dalam Effendi,
2003). Intensitas warna cenderung meningkat dengan
meningkatnya nilai pH (Sawyer dan McCarty, 1978).
43
bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta
konsentrasi total maupun relatifnya. (Sumber Effendi,2003)
(Tabel 1.15)
44
Pengukuran DHL dilakukan menggunakan konduktivitimeter
dengan satuan µmhos/cm. Prinsip kerja alat ini adalah banyaknya ion
yang terlarut dalam contoh air berbanding lurus dengan daya hantar
listrik. Batas waktu maksimum pengukuran yang direkomendasikan
adalah 28 hari. (Sumber Effendi,2003)
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah
tidak dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga,
peternakan, pertanian, dan sebagainya.Komponen utama limbah cair
adalah air (99%) sedangakan komponen lainnya bahan padat yang
bergantung asal buangan tersebut.(Rustama et. al, 1998)
Karakteristik air limbah cair dapat diketahui menurut sifat-sifat dan
karaktersitik fisika, kimia dan biologis. Tapi yang kali ini akan di bahas
adalah mengenai parameter fisiknya yang terdiri dari :
45
Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan
air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari
partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen.
4.2.3Warna
Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan
waktu dan meningkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari
yang abu–abu menjadi kehitaman.Warna dalam air disebabkan adanya
ion-ion logam besi dan mangan (secara alami), humus, plankton,
tanaman air dan buangan industri.Warna air dibedakan atas dua
macam, yaitu :
A. Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh bahan-bahan
terlarut.
B. Warna semu (apparent collor) yang selain disebabkan oleh bahan-
bahan terlarut, juga karena bahan-bahan tersuspensi, termasuk
diantaranya yang bersifat koloid.
4.2.4Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang
bersifat organik maupun anorganik yang mengapung dan terurai dalam
air. Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang mengakibatkan
pembiasan cahaya kedalam air. Kekeruhan membatasi masuknya
cahaya dalam air
4.2.5Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan
efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air
dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari – hari. Naiknya
suhu atau temperatur air akan menimbulkan akibat berikut :
A. Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
B. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
C. Mengganggu kehidupan organisme air.
4.2.6Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses
dekomposisi materi atau penambahan substansi pada limbah. Sifat
bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah berurai
46
dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti sulfide atau amoniak
yang menimbulkan penciuman tidak enak. Hal ini disebabkan adanya
pencampuran dari nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari
pembusukan protein yang dikandung limbah. Pengendalian bau sangat
penting karena terkait dengan masalah estetika.
4.2.7Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukan ke
dalam kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas
permukaan air. Minyak dan lemak merupakan bahan organis bersifat
tetap dan sukar diuraikan oleh bakteri. Karena berat jenisnya lebih
kecil dari pada air maka minyak tersebut membentuk lapisan tipis di
permukaan air dan menutup permukaan yang mengakibatkan
terbatasnya oksigen masuk ke dalam air.
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan.
Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara
alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat
menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen yang paling penting
bagi kelangsungan kehidupan bagi mahluk hidup baik itu pada
manusia,hewan maupun tumbuhan karena tampa makanan atau pun
minuman manusia dan mahluk hidup lainnya dapat bertahan hidup berhari-
hari sedangkan tampa udara yang hanya sekita beberapa menit maka
mahluk hidup yang ada di muka bumi ini akan mati (Fardiaz 1992) .
47
Partikel debu
Parameter ini harus diperhatikan dan dipantau secara berkala agar
tidak berdampak negative terhadap kesehatan manusia. Parameter yang
tidak memenuhi standar harus segera dikendalikan sehingga dapat
meminimalkan dampak bahaya kesehatan yang ditimbulkan. Menurut
Peraturan Pemerintah RI No 41 Tahun 1999 tentang pengendalian
pencemaran udara. Dan perlu dilakukan adanya suatu perlindungan mutu
udara sesuai dengan apa yang telah diamanatka dalam Peraturan
Pemerintah RI No 41 Tahun 1999
4.3.1Suhu
Suhu dan kelembaban dapat mempegaruhi konsentrasi
pencemar udara. Suhu udara yang tinggi menyebabkan udara makin
renggang sehingga konsentrasi pencemar udara makin rendah.
Sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara makin padat
sehigga konsetrasi pencemar di udara tampaknya makin tinggi.
Suhu udara adalah besaran yang menyatakan derajat panas
dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu
adalah thermometer. Persyaratan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri
standar suhu adalah 18o C – 28o C .
Menurut SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas iklim
kerja (panas),kebisingan,getaran tangan-lengan dan radiasi sinar ultra
ungu di tempat kerja, NAB Iklim kerja (panas) di tempat kerja dengan
Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB) tidak di perkenakan melebihi :
4.3.2Pencahayaan
48
Nilai pencahayaan (lux) yang terlalu rendah akan berpengaruh
terhadap proses akomodasi mata yang terlalu tinggi sehingga akan
berakibat terhadap kerusakan retina pada mata. Cahaya yang terlalu
tinggi akan mengakibatkan kenaikan suhu pada ruangan.
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang
kerja yang di perlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Industri
Standar Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux
Prinsip penerangan yang baik adalah jumlah dan intensitas
penerangan yang diperlukan hendaknya disesuaikan dengan jenis
pekerjaan,daya lihat seseorang dan lingkungannya.
Alat yang di gunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan
adalah lux meter. Alat ini akan di arahkan ke sumber datangnya
cahaya kemudian alat ini akanl bekerja berdasarkan pengubahan
energy cahaya menjadi tenaga listrik oleh photo electric cell.
4.3.3Kelembaban
Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan
udara basah yang disebabkan oleh adanya uap air. Kelembaban
relative berpengaruh terhadap suhu di mana kelembaban yang rendah
akan membuat suhu semakin dingin dan begitu juga sebaliknya
(Binardi 2003). Pada kelembaban yang tinggi maka uap air di udara
dapat bereaksi dengan pencemar udara sehingga menjadi zat lain
yang tak berbahaya atau menjadi pencemar sekunder.
Kelembaban udara adalah jumlah uap air di udara (atmosfer).
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Kelembaban adalah
tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
dalam bentuk uap air. Alat yang di gunakan untuk mengukur
kelembaban adalah hygrometer.
Persyaratan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan
49
Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri standart kelembaban
adalah 40% - 60% .
4.3.4Kebisingan
50
4.3.5Partikulat Debu
51
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-9
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-9 Ini adalah:
1.1 Menjelaskan apa yang dimaksud dengan habitat dan populasi
1.2 Menjelaskan Macam-macam bioma
1.3 Menjelaskan Air mengalir pada badan air
1.4 Menjelaskan Saluran terbuka
1.5 Menjelaskan Resapan air tanah
1.6 Menjelaskan Pencemaran udara
52
4.1 Pengertian Air
Air merupakan substansi kimia dengan rumus H2O. Satu molekul air
terdiri dari dua atom hidrogen yang terikat pada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi normal.
Kondisi yang dimaksud adalah pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan suhu
273,15 Kelvin. Air merupakan suatu zat pelarut yang penting yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia seperti asam, garam,
beberapa jenis gas, dan molekul-molekul organic tertentu.
Air angkasa adalah air yang berasal dari udara dan jatuh ke
permukaan bumi. Komposisi air yang terdapat di lapisan udara bumi
53
berjumlah sekitar 0,001 % dari total air di permukaan bumi. Air
angkasa terbagi menjadi air hujan, air salju, dan air es.
A. Air tanah freatik, merupakan air tanah dangkal yang berada tidak
jauh dari permukaan tanah.
B. Air tanah dalam, merupakan air yang terletak di bawah lapisan
tanah kedap air pertama.
C. Air tanah meteorit (vados), merupakan air tanah yang berasal dari
air hujan dan sebelumnya terjadi penguapan air di atmosfer yang
membuat air ini bercampur debu meteor.
D. Air tanah magma (juvenil), merupakan air yang terbentuk secara
kimiawi di dalam tanah karena pengaruh magma.
E. Air konat, merupakan air tanah yang terjebak di batuan selama
beribu-ribu tahun sehingga sering juga disebut dengan istilah air
purba.
54
4.4.2 Dampak Pencemaran Air terhadap kesehatan manusia
Tekanan darah tinggi, gagal jantung,kerusakan hati & ginjal→
disebabkan oleh air yang telah terkontaminasi oleh kadmium
(Cd)Merusak kelenjar tiroid, gagal jantung & edema→ disebabkan
karena mengkonsumsi ikan atau pun air yang telah terkontaminasi oleh
Cobalt (Co)Cacat mental, Hipertensi, kelahiran prematur→ karena
mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang terkontaminasi oleh
timbal.Kerusakan hati & ginjal→ karena mengkonsumsi makanan
ataupun minuman yang terkontaminasi oleh senyawa organik berklorin
(DDT, aldrin, heptaklor & klordan).
4.5 Sumber Pencemaran Air
4.5.1 Kegiatan Rumah Tangga
Kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandai, kakus atau
sampah rumah tangga lainnya dapat mencemari air. Septic tank yang
bocor juga dapat mencemari air tanah.
4.5.2 Kegiatan Industri
Kegiatan industri kecil atau besar banyak menghasilkan limbah
dalam berbagai bentuk seperti asap, cairan maupun bentuk padat.
4.5.3 Kegiatan Pertanian dan Peternakan
Penggunaan pestisida, kotoran hewan dan penggunaan pupuk
dapat menimbulkan pencemaran air. Pada rumah pemotongan
hewan, sisa cucian ternak atau darah hasil penyembelihan dapat
mengotori air.
4.5.4 Kegiatan Transportasi
Kegiatan transportasi dapat menjadi sumber pencemar
perairanan seperti sisa oli, atau sisa mobil bekas yang dibuang ke
laut dapat mencemari air.
4.5.5 Kegiatan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Berbagai fasilitas umum banyak menghasilkan limbah seperti
rumah sakit menghasilkan limbah cair dari lab, kamar operasi, dapur.
55
Toilet di terminal banyak membuat saluran limbah langsung ke
selokan atau tanah.
4.5.6 Kegiatan Perdagangan
Kegiatan perdagangan baik dari sektor formal maupun informal
seringkali menghasilkan limbah cair seperti oli pada bengkel motor,
limbah warung kaki lima, limbah air loundry dan lainnya.
4.5.7 Kegiatan Pengolahan Akhir Sampah
Kegiatan pengolahan sampah dapat menghasilkan limbah cair
yang berasal dari proses leaching sampah sehingga akan mencemari
air tanah.
4.5.8 Kegiatan Kehutanan
Kegiatan penebangan di hutan dapat menghasilkan limbah cari
yang berasal dari erosi tanah kemudian hanyut ke sungai dan
mencemari air.
4.5.9 Kegiatan Pertambangan
Kegiatan pertambangan dapat menimbulkan limbah cair yang
berasal dari proses produksi seperti lumpur bor, emulsi minyak atau
logam berat (merkuri).
4.6 Cara Mengetahui Jalur Pajanan
56
keterpaparan adalah suatu keadaan ketika pejamu atau host berada
pada pengaruh ataupun berinteraksi dengan unsur penyebab, baik
penyebab primer maupun sekunder atau dengan unsur lingkungan
yang dapat mendorong proses terjadinya penyakit.
Tabel 1. gambar pajanan dan penyakit yang berskala dikotomi dalam studi
epidemiologi
(Tabel 16)
Pajanan
Penyakit
Ada Tidak Ada
Ada A B a+b
Tidak Ada C D c+d
a+c b+d N
57
Pajanan dapat berasal dari luar diri subjek yang dipelajari
seperti kebisingan lingkungan, zat toksik dalam makanan dan
sebagainya, perilaku subjek misalnya merokok, penggunaan sabuk
pengaman saat berkendara, dan faktor internal pada subjek misalnya
usia, dan jenis kelamin.
(Tabel 17)
58
kuantitas maupun kualitas atau derajat serta sifat dan bentuk
dari unsur yang menimbulkan keterpaparan atau pemajanan.
59
B. Sifat lingkungan, merupakan tempat terjadinya proses
pemajanan, apakah keadaan lingkungan lebih
menguntungkan pejamu atau sebaliknya.
C. Tempat dan keadaan konsentrasi dari unsur penyebab.
Faktor tempat sangat berhubungan erat dengan
lingkungan, sedangkan konsentrasi sangat
mempengaruhi derajat pemajanan pejamu.
A. Likelihood of exposure
B. Magnitude of exposure
60
Variasi rentang waktu pajanan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: :
C. Route of exposure
D. Population exposed
1. Workplace exposure
61
2. Consumer use of product
3. Environmentally-mediated exposure.
62
yang terpajan. Jalur pemajanan terdiri dari 5 elemen antara
lain.
63
Bila populasi memang tidak ada hubungan dengan jalur
pemajanan, jalur pemajanan itu tidak relevan.
E. Agen Lingkungan
1. Agen kimia
2. Agen fisik
64
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan timbulnya
efek-efek akut yang muncul segera setelah paparan dimulai,
maka tingkat paparan yang terukur pada saat ini menentukan
apakah benar bahwa efek tersebut terjadi. Namun, ada
beberapa faktor-faktor lingkungan yang hanya menampakkan
efek-efeknya setelah ada sebuah paparan dalam periode yang
panjang. Hal ini dapat terjadi karena adanya bahan-bahan
kimia yang terakumulasi di dalam badan (contohnya kadmium)
dan faktor-faktor berbahaya yang dapat menimbulkan efek
kumulatif (contohnya radiasi atau kebisingan). Untuk faktor
yang berbahaya, maka tingkat paparan di masa lalu dan
durasi paparan itu jauh lebih penting dibanding tingkat
paparan di masa kini.
RANGKUMAN
65
Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen
lainnya didalam air sehingga kualitas air terganggu yangmana dapt ditandai dengan
adanya perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun
dan bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia.
66
sama tetapi maknanya berbeda.Udara kering berarti udara yang tidak
mengandung uap air, atau udara yang kelembapannya lebih kecil
1.1.2 Uap air
1.1.3 Aerosol
67
Awan ini banyak produk dibuat dalam bentuk aerosol,
seperti semprot rambut (hair spray), semprot obat nyamuk,
parfum, cat semprot, dll.Bahan yang digunakan dan diperlukan
untuk menghasilkan aerosol adalah suatu bahan pendorong
(propelan aerosol). Senyawa kloroflurokarbon (CFC) dan karbon
diokasida merupakan bahan pendorong yang paling sering
digunakan
1.1.4 Sumber daya udara adalah sumber daya alam abiotik yang tidak
terbatas jumlahnya (baca: Sumber Daya Alam Yang Dapat
Diperbaharui dan Tidak Dapat Diperbaharui). Secara umum, potensi
sumber daya alam berupa udara bisa dikelompokkan menjadi dua
yakni sumber daya energi angin dan sumber daya gas. Berikut
adalah penjelasan dari masing- masing bentuk potensi sumber daya
udara.
1.1.5 Sumber Daya Energi Angin
68
adalah energi angin memutar turbin angin yang kemudian akan
memutar rotor di dalam generator yang terletak di belakang
turbin.dari proses itulah kemudian dihasilkan energi listrik.
Pembangkit listrik tenaga bayu ini memiliki banyak keuntungan,
diantaranya yakni :
Persen dari total gas kering terdiri dari gas nitrogen. Selain
nitrogen, gas lainnya adalah oksigen sebesar 20 persen, gas argon
sebanyak 0,93 persen, karbon dioksida sebesar 0,003 persen dan
gas- gas lain yang jumlahnya lebih kecil seperti Neon, Helium,
Hidrogen, Kripton, Ozon, Metana dan Radon. Meskipun
keberadaannya kecil dan tidak terlihat, akan tetapi gas- gas di udara
memiliki banyak manfaat dan harus kita jaga dari ancaman
pencemaran udara (baca : Pengertian Pencemaran Udara). Berikut
adalah pemanfaatan gas- gas yang terkandung dalam udara. (baca
juga : Cara Pelestarian Gas Alam)
A. Gas Nitrogen
Gas nitrogen banyak dimanfaatkan dalam bidang
kedokteran, industri kimia dan bidang otomotif. Dalam bidang
kedokteran, gas nitrogen yang berbentuk cair dimanfaatkan
dalam proses pembekuan darah, sperma, sumsum tulang dan
jaringan tubuh lain yang akan digunakan dalam proses
penyembuhan pasien. Nitrogen cair juga digunakan dalam
69
sebagai sarana pengobatan tumor jinak.Dalam industri kimia,
nitrogen digunakan sebagai gas yang memberkan tekanan pada
pipa- pipa sehingga cairan dalam pipa bisa terdorong.
Sementara itu, dalam bidang otonotif gas nitrogen dimanfaatkan
sebagai sarana untuk mengelas suku cadang mobil dan menjadi
gas untuk mengisi ban mobil maupun motor.
B. Gas Oksigen
C. Gas Argon
Gas argon yang disingkat Ar dalam tabel periodik unsur
memiliki banyak manfaat yang tak kalah dari jenis gas lainnya.
Gas argo yang sifatnya tidak reaktif digunakan sebagai penahan
panas dari bola lampu yang kita nyalakan setiap hari. Ketika kita
melakukan diving, kita memerlukan drysuit yang mana sudah
dikembangkan menggunakan gas argon. Sedangkan dalam
dunia industri, argon cair digunakan untuk mencegah terjadinya
pengikatan oksigen (oksidasi) pada peleburan baja.
70
makanan juga ada memerlukan gas karbon dioksida. Minuman
berkarbonasi membutuhkan gas karbon dioksida dalam proses
produksinya. Selain itu, gas karbon dioksida bermanfaat dalam
menanggulangi bencana kebakaran.
E. Gas Helium
Gas helium biasanya digunakan untuk mengisi balon
udara dan mengisi tabung yang digunakan untuk menyelam.
Oleh karena itu, gas helium sangat diperlukan dalam bidang
pariwisata bahari dan wisata yang mengandalkan balon udara.
Gas helium memiliki titik uap yang rendah sehingga dapat
digunakan sebagai pendingin
72
aktifitas bandara juga terganggu bahkan bisa menimbulkan delay
terhadap bebrapa keberangkatan
A. Pencegahan
1. Sumber Bergerak
a. Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
b. Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara
berkala.
73
c. Memasang filter pada knalpot.
2. Sumber Tidak Bergerak
a. Mengganti peralatan yang rusak.
b. Memasang scruber pada cerobong asap.
c. Memodifikasi pada proses pembakaran
3. Manusia.
Apabila kadar NO2 dalam udara ambien telah melebihi
baku mutu ( 150 mg/Nm3 dengan waktu pengukur 24 jam)
maka untukmencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-
upaya :
a. Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
b. Mengurangi aktifitas di luar rumah.
B. Penanggulangan
1. Mengatur pertukaran udara di dalam ruang, seperti
mengunakaN exhaust-fan.
2. Bila terjadi korban keracunan, maka lakukan :
a. Berikan pengobatan atau pernafasaan buatan.
b. Kirim segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat
75
Dunia menemukan dampak ekonomi akibat
pencemaran udara di Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun
yang pada 2015 akan mencapai Rp 4,3 trilyun.
c. Dari segi sosial pencemaran sangat merugikan, orang-
orang sudah tidak dapatmenikmati udara sehat lagi, setiap
hari harus bertemu dengan asap, aktifitas sosialjuga
terhambat dan lain-lain.
d. Dari segi pendidikan pencemaran udara dapat
mempengaruhi tingkat belajar parapelajar, mereka
terhambat dalam hal berfikir dan juga dalam
menyelesaikan suatupermasalahan
e. Dari segi pertanian dan perkebunan pencemaran udara
juga sangat perpengaruh,kurangnya lahan hijau yang
menjadi tempat pohon-pohon untuk melakukanproses
fotosintesis karena Tanaman yang tumbuh di daerah
dengan tingkatpencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit,antara lain klorosis,
nekrosis, dan bintik hitam menjadikan sirkulasi udara
kitaberkurang, dan mejadika udara kotor dan tidak baik
untuk kita hirup.
f. Ujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya
CO2 di atmosfer. Pencemar udaraseperti SO2 dan NO2
bereaksi dengan air hujan membentuk asam
danmenurunkan
1) Mempengaruhi kualitas air permukaan
2) Merusak tanaman
3) Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam
tanahSehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan
air permukaan
4) pH air hujan. Dampak dari hujan asam inantaralain?
5) Bersifat korosif sehingga merusak material dan
bangunan
76
g. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan
CO2, CFC, metana, ozon, dan N2Odi lapisan troposfer
yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan
olehpermukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap
dalam lapisan troposfer danmenimbulkan fenomena
pemanasan global. Dampak dari pemanasan globaltersbut
antara lain :
1) Pencairan es di kutub bumi, yang berefek naiknya
permukaan air laut
2) Perubahan iklim regional dan global
3) Perubahan siklus hidup flora dan fauna
h. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer
(ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi
yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul
ozon (O3) terjadi secaraalami di stratosfer. Emisi CFC
yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat
stabilmenyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon
lebih cepat daripembentukannya, sehingga terbentuk
lubang-lubang pada lapisan ozon.Kerusakan lapisan ozon
menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dandapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman
2. Efek Positif
Ternyata selain menimbulkan dampak yang negative
terdapat pula efek positif dariterjadinya pencemaran udara.
Hal itu antara lain :
a. Manusia mulai sadar akan kelestarian dan kebersihan
alam
b. Munculnya banyak ide tentang gerakan peduli linkungan
c. Munculnya ide untuk menciptakan alat pembersih udara
(air purifier)
77
1) Solusi mengurangi pencemaran udara
Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya
polusi udara, maka perlu dilakukanusaha-usaha
sebagai berikut, antara lain :
a) Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan
bakar yang sedikitnya mencemariudara, seperti
bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari.
Bagi kendaraanbermotor yang sisa
pembakarannya lebih banyak, sebaiknya
menggunakan jalanjalandi pinggir kota.
b) Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-
tumbuhan dapat menghasilkanoksigen pada siang
hari di samping menyerap karbon dioksida dari
udara. Olehalam, hujan yang turun menyebabkan
Motoran di udara berkurang dan angin
akanmenyebabkan kotoran di udara tersebar luas,
sehingga tidak terkonsentrasi padadaerah tertentu.
78
meningkat, akan meningkat pula kecepatan reaksi suatu
bahan kimia.
c. Sinar Matahari
Sinar matahari dapat mempengaruhi bahan
oksidan terutama O3 di atmosfer.Keadaan tersebut dapat
menyebabkan kerusakan bahan atau alat bangunan, atau
bahan yang terbuat dari karet.Jadi dapat dikatakan bahwa
sinar matahari dapat meningkatkan rangsangan untuk
merusak bahan.Pergerakan udara yang cepat dapat
meningkatkan abrasi bahan bangunan
79
selain berpengaruh pada kesehatan, SO2, juga
menyebabkan anomaly cuaca. Gas-gas vulkanik yang
menimbulkan potensi bahaya besar untuk manusia,
hewan, pertanian dan material adalah belerang
dioksida, karnon dioksida dan hydrogen florida, secara
local, gas belerang dioksida dapat mengakibatkan
hujan asam dan polusi udara di daerah
80
yaitu bahan polutan primer, seperti hidrokarbon, CO,
karbon dioksida, senyawa sulfur oksida, senyawa
nitrogen oksida, dan nitrogen dioksida. Adapun polutan
berbentuk partikel adalah asap berupa partikel karbon
yang sangat halus bercampur dengan debu.
Partikel yang dihasilkan dari kebakaran akan
mengganggu pernafasan dan partikel konsentrasi
tinggi dapat mengakibatkan batuk terus-menerus,
berdahak, bersin dan kesulitan bernafas. Dampak asap
dari kebakaran hutan berkisar dari iritasi mata dan
saluran pernafasan sampai kepada gangguan serius,
termasuk berkurangnya fungsi paru-paru, bronchitis,
bertambah buruknya asma dan kematian pradini. Selain
itu asap kebakaran hutan membuat kelancaran lalu
lintas di daerah yang terkena dampak terganggu.
Sumber Air Panas
Zat pencemar udara yang dihasilkan antara
lain asam sulfide, arsenic dan logam berat lainnya.
Gas-gas hasil pencemaran Gas metana dan gas-
gas lain yang dihasilkan melalui pencernaan
makanan dari hewan ternak seperti sapi.
Samudra, Sungai dan Muara
Merupakan sumber-sumber pembuangan
gas metana hasil dari sistem pencernaan dari
hewan-hewan laut, metanogenesis dalam endapan
dan area di sepanjang pesisir, dan mungkin aliran
dari hidrat metan di atas permukaan laut.
Debu, angin berdebu yang berasal dari daerah
tanpa tumbuh-tumbuhan seperti padang pasir
Garam laut adalah hembusang angin dari air laut
yang tereveporsi diudara melepaskan natrium
klorids sertapraktikulat lainya
81
RANGKUMAN
82