Anda di halaman 1dari 24

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT NON MEDIS

UPT PUSKESMAS II NEGARA


PENGELOLAAN SAMPAH
PADAT NON MEDIS
Nomor
Dokumen

No.
Revisi

UPT. Pusk. II Negara


Standar
Operasional
Prosedur

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait
Dokumen
Terkait

Tanggal
Terbit

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

dr Ni Made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasikan
oleh setiap unit kerja yang berasal dari ruang perawatan
dapur, perkantoran,taman dan halaman yang dapt dimanfaatkan
kembali apabila ada teknologinya
Memastikan kegiatan pengelolaan limbah padat non medis
dilakukan sesuai dengan program kesehatan yaitu tudak mem
bahayakan terhadap lingkungan dan manusia
1. Unit penghasil limbah non medis sampai dengan petugas
ccleaning service dan kesehatan lingkungan memantau pelak
sanaan pengelolaan limbah non medis padat.
2. Petugas cleaning service melaksanakan pengelolaan limbah
non medis padat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Puskesmas dan diawasi oleh petugas kesehatan lingkungan
3. Kepala UPT Puskesmas melakukn kerja sama dengan pihak
kebersihan sebagai pengangkut limbah padat non medis
untuk dilakukan pembangan ke TPA.
1. Unit-unit penghasil limbah non medis padat melakukan
pembuangan limbah non medis di tempat yang telah disedia
kan yaitu sampah non medis padat pada kontainer yang telah
dilapisi plastik hitam.
2. Petugas cleaning service melakukan pengambilan limbah non
medis padat dari masing-masing unit penghasil limbah non
medis padat dengan cara kantong plastiknya diikat dengan
kuat dan diangkut dengan menggunakan troly tertutup khusus
limbah non medis minimal 3 kali dalam sehari dan tempat
sampahnya dilapisi plastik baru.
3. etugas cleaning service mengumpulkan limbah non medis padat
di dalam kontainer khusus untuk limbah padat non medis yang
tertutup di TPS Puskesmas.
4. Petugas cleaning service dan petugas dinas kebersihan melaku
kan serah terima limbah non medis dan diawasi petugas kesling.
5. Petugas pengangkut limbah padat non medis melakukan meng
gunakan kendaraan sampah dan membawa ke tempat pem
buangan akhir (TPA)
6. Petugas kesling mengisi laporan pengangkutan limbah non
medis padat.
1. Semua unit di lingkungan UPT Puskesmas II Negara
2. Dinas Kebersihan
1. Laporan pengangkutan limbah padat non medis

PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS


UPT PUSKESMAS II NEGARA
PENGELOLAAN SAMPAH
MEDIS
Nomor
Dokumen

No.
Revisi

UPT. Pusk. II Negara


Standar
Operasional
Prosedur

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal
Terbit

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

dr ni made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
1. Sampah medis adalah sampah hasil limbah dari aktivitas puskesmas
klinik, atau unit pelayanan kesehatan yang membahayakan dan
dapat membahayakan dan dapat menimbulkan gangguan kesehat
an bagi masyarakat, pengunjung dan petugas yang menanganinya
2. Pembuangan sampah medis adalah prosedur mulai dari pengosong
an sampah medis ditiap ruangan yang potensial sebagai sumber sam
pah medis sampai di bawa ketempat insenerasi untuk di musnahkan
Memastikan kegiatan pengelolaan limbah padat non medis
dilakukan sesuai dengan program kesehatan yaitu tudak mem
bahayakan terhadap lingkungan dan manusia
1. Unit penghasil limbah non medis sampai dengan petugas
ccleaning service dan kesehatan lingkungan memantau pelak
sanaan pengelolaan limbah non medis padat.
2. Petugas cleaning service melaksanakan pengelolaan limbah
non medis padat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Puskesmas dan diawasi oleh petugas kesehatan lingkungan
3. Kepala UPT Puskesmas melakukn kerja sama dengan pihak
kebersihan sebagai pengangkut limbah padat non medis
untuk dilakukan pembangan ke TPA.
1. Unit-unit penghasil limbah non medis padat melakukan
pembuangan limbah non medis di tempat yang telah disedia
kan yaitu sampah non medis padat pada kontainer yang telh
dilapisi plastik hitam.
2. Petugas cleaning service melakukan pengambilan limbah non
medis padat dari masing-masing unit penghasil limbah non
medis padat dengan cara kantong plastiknya diikat dengan
kuat dan diangkut dengan menggunakan troly tertutup khusus
limbah non medis minimal 3 kali dalam sehari dan tempat
sampahnya dilapisi plastik baru.
3. etugas cleaning service mengumpulkan limbah non medis padat
di dalam kontainer khusus untuk limbah padat non medis yang
tertutup di TPS Puskesmas.
4. Petugas cleaning service dan petugas dinas kebersihan melaku
kan serah terima limbah non medis dan diawasi petugas kesling.
5. Petugas pengangkut limbah padat non medis melakukan meng
gunakan kendaraan sampah dan membawa ke tempat pem
buangan akhir (TPA)
6. Petugas kesling mengisi laporan pengangkutan limbah non
medis padat.
1. Semua unit di lingkungan UPT Puskesmas II Negara
2. Dinas Kebersihan

Dokumen
Terkait

1. Laporan pengangkutan limbah padat non medis

PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS


UPT PUSKESMAS II NEGARA
PENGELOLAAN SAMPAH
MEDIS
Nomor
Dokumen

No.
Revisi

UPT. Pusk. II Negara


Standar
Operasional
Prosedur

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Tanggal
Terbit

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

dr ni made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
1. Sampah medis adalah sampah hasil limbah dari aktivitas puskesmas
klinik, atau unit pelayanan kesehatan yang membahayakan dan
dapat membahayakan dan dapat menimbulkan gangguan kesehat
an bagi masyarakat, pengunjung dan petugas yang menanganinya
2. Pembuangan sampah medis adalah prosedur mulai dari pengosong
an sampah medis ditiap ruangan yang potensial sebagai sumber sam
pah medis sampai di bawa ketempat insenerasi untuk di musnahkan
Memastikan kegiatan pengelolaan limbah padat non medis
dilakukan sesuai dengan program kesehatan yaitu tudak mem
bahayakan terhadap lingkungan dan manusia
1. Unit penghasil limbah non medis sampai dengan petugas
ccleaning service dan kesehatan lingkungan memantau pelak
sanaan pengelolaan limbah non medis padat.
2. Petugas cleaning service melaksanakan pengelolaan limbah
non medis padat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Puskesmas dan diawasi oleh petugas kesehatan lingkungan
3. Kepala UPT Puskesmas melakukn kerja sama dengan pihak
kebersihan sebagai pengangkut limbah padat non medis
untuk dilakukan pembangan ke TPA.
1. Unit-unit penghasil limbah non medis padat melakukan
pembuangan limbah non medis di tempat yang telah disedia
kan yaitu sampah non medis padat pada kontainer yang telh
dilapisi plastik hitam.
2. Petugas cleaning service melakukan pengambilan limbah non
medis padat dari masing-masing unit penghasil limbah non
medis padat dengan cara kantong plastiknya diikat dengan
kuat dan diangkut dengan menggunakan troly tertutup khusus
limbah non medis minimal 3 kali dalam sehari dan tempat
sampahnya dilapisi plastik baru.
3. etugas cleaning service mengumpulkan limbah non medis padat
di dalam kontainer khusus untuk limbah padat non medis yang
tertutup di TPS Puskesmas.
4. Petugas cleaning service dan petugas dinas kebersihan melaku
kan serah terima limbah non medis dan diawasi petugas kesling.
5. Petugas pengangkut limbah padat non medis melakukan meng
gunakan kendaraan sampah dan membawa ke tempat pem
buangan akhir (TPA)
6. Petugas kesling mengisi laporan pengangkutan limbah non
medis padat.

Unit Terkait
Dokumen
Terkait

1. Semua unit di lingkungan UPT Puskesmas II Negara


2. Dinas Kebersihan
1. Laporan pengangkutan limbah padat non medis

ON MEDIS
A

AMPAH
MEDIS
Halaman 1

Ditetapkan di
ngambengan
T Puskesmas II Negara

Made anggaraeni
10217 2009012005
at yang dihasikan
ng perawatan
ng dapt dimanfaatkan

adat non medis


n yaitu tudak mem

dengan petugas
gan memantau pelak

engelolaan limbah
an yang berlaku di
ehatan lingkungan
ama dengan pihak
padat non medis

at melakukan
t yang telah disedia
kontainer yang telah

ambilan limbah non


nghasil limbah non
knya diikat dengan
troly tertutup khusus
ehari dan tempat

mbah non medis padat


padat non medis yang

nas kebersihan melaku


diawasi petugas kesling.
edis melakukan meng
wa ke tempat pem

kutan limbah non


II Negara

DIS
A

AMPAH
Halaman 1

Ditetapkan di
ngambengan
T Puskesmas II Negara

made anggaraeni
10217 2009012005
ah dari aktivitas puskesmas
ng membahayakan dan
bulkan gangguan kesehat
ugas yang menanganinya
dur mulai dari pengosong
tensial sebagai sumber sam
nerasi untuk di musnahkan
adat non medis
n yaitu tudak mem

dengan petugas
gan memantau pelak

engelolaan limbah
an yang berlaku di
ehatan lingkungan
ama dengan pihak
padat non medis

at melakukan
t yang telah disedia
kontainer yang telh

ambilan limbah non


nghasil limbah non
knya diikat dengan
troly tertutup khusus
ehari dan tempat

mbah non medis padat


padat non medis yang

nas kebersihan melaku


diawasi petugas kesling.
edis melakukan meng
wa ke tempat pem

kutan limbah non


II Negara

DIS
A

AMPAH
Halaman 1

Ditetapkan di
ngambengan
T Puskesmas II Negara

made anggaraeni
10217 2009012005
ah dari aktivitas puskesmas
ng membahayakan dan
bulkan gangguan kesehat
ugas yang menanganinya
dur mulai dari pengosong
tensial sebagai sumber sam
nerasi untuk di musnahkan
adat non medis
n yaitu tudak mem

dengan petugas
gan memantau pelak

engelolaan limbah
an yang berlaku di
ehatan lingkungan
ama dengan pihak
padat non medis

at melakukan
t yang telah disedia
kontainer yang telh

ambilan limbah non


nghasil limbah non
knya diikat dengan
troly tertutup khusus
ehari dan tempat

mbah non medis padat


padat non medis yang

nas kebersihan melaku


diawasi petugas kesling.
edis melakukan meng
wa ke tempat pem

kutan limbah non

II Negara

PENGELOLAAN LIMBAH PUSKESMAS


UPT PUSKESMAS II NEGARA
PENGELOLAAN LIMBAH PUSKESMAS

Puskesmas II Negara
Standar
Operasional
Prosedur

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

NO.Dokumen
001/PL.Pusk/2014
Tanggal terbit
17 Januari 2014

No.Revisi

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

dr Ni Made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
1. Limbah Puskesmas adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Puskesmas dalam bentuk padat, cair, dan gas
2. Limbah padat Puskesmas adalah semua limbah Puskesmas yang berbentuk
padat sebagai akibat kegiatan Puskesmas yang terdiri dari limbah medis
padat dan non medis.
3. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis,
limbah kimiawi, limbah radio aktif, limbah container bertekanan, dan limbah
dengan kandungan logam berat yang tinggi.
4. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
puskesmas diluar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya
5. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiat
an puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.
6. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiat
an pembakaran di puskesmas seperti incenerator, dapur, perlengkapan generator, anastesi, dan pembuatan obat citotpksik.
7. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme pathogen yang
tidak secara rutin ada dilingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah
dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit. Pada manusia rentan.
8. Limbah sangat infeksius dalah limbah berasal dari pembiakan dan stok bahan
sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaan, dan bahan lain yang
diinokulasi, terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangat infeksius.
9. Limbah Citotoksis adalah limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapa
dan pemberian obat citotoksis untuk kemoterapi kanker yang mempunyai
kemampuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup.
10.Minimasi limbah adalah upaya yang dilakukan puskesmas untuk mengurangi
jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce)
menggunakan lagi limbah(reuse), dan daur ulang(recycle)
Sebagai limbah Puskesmas sebagai acuan penerapan langkah pengelolaan

Keputusan menteri Kesehatan Nomor:1204/Menkes/SK/X/2004


tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1. Pemilahan limbah puskesmas dilakukan pada setiap sumber dan ruangan
instalasi yang berpotensi menghasilkan limbah.
2. Pemilahan dilakukan berdasarkan parameter yang sudah ditentukan yang
digolongkan dala limbah berbahaya dan limbah tidak berbahaya.
3. Pemilahan dapat dilakukan oleh petugas RTP, petugas medis(dokter dan
perawat) dan petugas non medis (teknisi/praktisi) yang memiliki pengetahuan
tentang limbah berbahaya.
4. Hasil pemilahan harus didokumentasikan dan dibuat petunjuk pelaksanaan
penanganannya yang harus ditempel pada ruangan instalasi yang berpotensi
menghasilkan limbah.

Puskesmas II Negara
Unit terkait

1. Petugas RTP
2. Petugas medis (doter dan perawat)
3. Petugas teknisi dan praktisi

Dokumen terkait

PEMILAHAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS


NO.Dokumen
002/Pl-Pusk/2014

No.Revisi

Puskesmas II Negara
Tanggal terbit
Standar
Operasional

17 Januari2014

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

Prosedur

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit terkait

dr Ni Made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
1. Sampah medis adalah sampah hasil limbah dari aktivitas puskesmas,klinik,
atau unit pelayanan kesehatan yang membahayakan dan dapat menimbulkan
gangguan kesehatan bagi masyarakat, pengunjung dan petugas yang menang
aninya.
2. Sampah non medis adalah hasil sampingan dari kegiatan manusia yang dirasakan tidak berguna dan dapat menggangu manusia dan lingkungan.
Sebagai acuan dalam pemilahan sampah medis dan non medis.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1204/Menkes/SK/X/2004


tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit
1. Pemilahan sampah medis dan non medis dilakukan pada setiap sumber dan
ruangan instalasi yang berpotensi menghasilkan sampah medis.
2. Pemilahan dilakukan oleh petugas ruangan instalasi atau petugas cleaning
service dengan menggunakan sarung tangan dan masker.
3. Wadah/tempat yang disiapkan berupa tempat sampah yang diberi tanda
khusus (sampah medis,sampah non medis, sampah non medis reuse, dan
sampah non medis recycle.)
4. Sampah medis pada setiap sumber dan ruang instalasi dikumpulkan pada
tempat khusus yang telah disediakan.
5. Setelah sampah medis tersebut dikumpulkan di tempat khusus lalu diangkut
dengan menggunakan mobil khusus ke lokasi /tempat incenerator untuk
dimusnahkan.
6.Penyimpanan sampah medis tidak lebih dari 2x 24 jam
7. Sampah non medis pada setiap sumber dan ruangan dipilih guna meminimasi
sampah non medis (reuse atau recycle)
8. Minimasi dilakukan dengan cara menyediakan wadah khusus untuk masingmasing jenis sampah non medis.
9. Minimasi sampah non medis dilakukan oleh petugas RTP bekerja sama dengan
petugas celaning service.
1. Petugas RTP
2. Petugas cleaning sevice
3. Petugas Medivest

Dokumen terkait

PENGUMPULAN SAMPAH MEDIS


NO.Dokumen
003/PL-Pusk/2014
Puskesmas II Negara

No.Revisi

Tanggal terbit
Standar
Operasional
Prosedur

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit terkait

17 Januari 2014

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

dr Ni Made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
1.Sampah medis adalah sampah hasil limbah dari aktivitas suatu rumah sakit,
klinik, atau unit pelayanan kesehatan yang membahayakan dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat, pengunjung dan petugas
yang menanganinya.
2. Pembuangan sampah medis adalah prosedur mulai pengosongan sampah med
ditiap ruangan yang potensial sebagai sumber sampah medis sampai dibawa
ketempat insenerasi untuk dimusnahkan.
Sebagai acuan dalam pengumpulan sampah medis

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1204/Menkes/SK/X/2004


tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit
1. Petugas cleaning service yang mengumpulkan sampah medis terdiri dari
2 orang, untuk seluruh ruangan klinis yang ada
2. Setiap petugas menggunakan masker dan sarung tangan latex, membawa
kantong plastik besar yang baru.
3. Setiap jam 12.00 dan jam 15.00 petugas cleaning service mulai mengosongkan
tempat sampah medis dari setiap ruangan instalasi dengan memasukkan sampah ke dalam kantong plastik hitam.
4. Dimulai secara berurutan
5. Setelah sampah medis tersebut dikumpulkan ditempat khusus, lalu diangkut
menggunakan mobil khusus dibawa ke lokasi/ incenerator
untuk dimusnahkan
6. Penyimpanan sampah medis tidak lebih dari 2x 24 jam
7. Sampah non medis pada setiap sumber dan ruangan dipilih guna meminimasi
sampah non medis (reuse atau recycle).
8. Minimasi dilakukan dengan cara menyediakan wadah khusus untuk masingmasing jenis sampah non medis.
9. Minimasi sampah non medis dilakukan oleh petugas RTP bekerja sama dengan
petugas cleaning service.
10.Setelah sampah non medis tersebut dikumpulkan di tempat khusus lalu
diangkut dengn menggunakan gerobak sampah untuk di bawa
ke tempat pembuangan akhir sampah.
1. Petugas RTP
2. Petugas cleaning sevice
3. Petugas Medivest

Dokumen terkait

PENGAMBILAN SAMPEL PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS


AIR BERSIH
NO.Dokumen
No.Revisi

004/PL.Pusk/2014
Puskesmas II Negara
Tanggal terbit
Standar
Operasional
Prosedur

Pengertian

17 Januari 2014

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

dr Ni Made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
1. Dasar pelaksanaan kegiatan pengambilan sampel air bersih adalah kegiatan
inspeksi sanitasi sarana.
2. Rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan inspeksi sanitasi sarana
speksi sanitasi menggunakan checklist inspeksi sarana sanitasi air bersih
yang menunjukkan tingkat resiko rendah, kemudian diikuti pengambilan
sampel air ini

Tujuan

Untuk mengetahui kualitas air bersih yang di periksa secara bakteriologis

Kebijakan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990


tentang persyaratan kKualitas Air Bersih
1. Petugas menuju lokasi sasaran pengambilan sampel air bersih
2. Petugas memakai sarung tangan
3. Menyalakan lampu bunsen
4. Kran autlet sarana air bersih sasaran dialirkan kurang lebih atu menit, kemudia
dibakar dengan lampu bunsen selama satu menit.
5. Buka tutup botol sampel seteril, kemudian mulut botol dibakar
selama 1 menit
6. Masukan air kedalam botol sampel sampai volume3/4 botol
7. Bakar kembali mulut botol sampel dengan lampu bunsen
8. Tutup mulut botol dengan kapas steril
9. Beri label botol sampel: jenis sarana, jenis pemeriksaan, lokasi pengambilan,
jam pengambilan, tanggal pengambilan, petugas pengambil, pH, Suhu
10.Sampel dimasukkan kedalam tas sampel dan dikirim ke laboratorium.

Prosedur

Unit terkait

1. Petugas Sanitasi
2. Petugas Kesehatan pemegang wilayah kerja.

Dokumen terkait

1. Buku lapangan.
2. Daftar/ surat pengantar pengiriman sampel.

PENGAMBILAN SAMPEL PEMERIKSAAN KIMIA

NO.Dokumen
005/PL.Pusk/2014

AIR BERSIH
No.Revisi

Puskesmas II Negara
Standar
Operasional
Prosedur

Pengertian

Tanggal terbit
17 Januari 2014

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

dr Ni Made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
1. Dasar pelaksanaan kegiatan pengambilan sampel air bersih adalah kegiatan
inspeksi sanitasi sarana.
2. Rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan inspeksi sanitasi sarana
speksi sanitasi menggunakan checklist inspeksi sarana sanitasi air bersih
yang menunjukkan tingkat resiko rendah, kemudian diikuti pengambilan
sampel air ini

Tujuan

Untuk mengetahui kualitas air bersih yang di periksa secara kimia

Kebijakan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990


tentang persyaratan kKualitas Air Bersih
1. Petugas menuju lokasi sasaran pengambilan sampel air bersih
2. Petugas memakai sarung tangan
3. Buka tutup botol sampel kimia, kemudian dibilas dengan contoh air sasaran
4. Isi botol sampel dengan air sampai volume 2/3 botol, dengan menghindari pros
terjadinya aerasi
5. Tutup botol kembali dan diberi etiket/label
6. Beri label botol sampel: jenis sarana, jenis pemeriksaan, lokasi pengambilan,
jam pengambilan, tanggal pengambilan, petugas pengambil, pH, Suhu
7. Sampel dimasukkan kedalam tas sampel dan dikirim ke laboratorium.

Prosedur

Unit terkait

1. Petugas Sanitasi
2. Petugas Kesehatan pemegang wilayah kerja.

Dokumen terkait

1. Buku lapangan.
2. Daftar/ surat pengantar pengiriman sampel.

NO.Dokumen
006/PL.Pusk/2014

PENGAMBILAN SAMPEL PEMERIKSAAN


MAKANAN
No.Revisi

Puskesmas II Negara
Standar
Operasional
Prosedur

Pengertian

Tanggal terbit
17 Januari 2014

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

dr Ni Made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
1. Dasar pelaksanaan kegiatan pengambilan sampel makanan adalah kegiatan
inspeksi sanitasi sarana TPM
2. Rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan inspeksi sanitasi sarana TPM,
Inspeksi sanitasi menggunakan checklist inspeksi sarana sanitasi TPM
yang menunjukkan tingkat resiko rendah, kemudian diikuti pengambilan
sampel makanan

Tujuan

Untuk mengetahui kualitas makanan yang di periksa

Kebijakan

Kep. Menteri Kesehatan RI Nomor : 1098/Menkes/SK/VII/2003


tentang Persyaratan Kesehatan Rumah Makan dan Restoran
1. Petugas datang ke TPM
2. Dilakukan penilaian TPM enggunakan checklist inspeksi sanitasi TPM
3. Dilakukan pengambilan sampel makanan berdasarkan jenisnya menggunakan
pincet steril, kemudian dimasukkan kedalam plastik steril.
4. plastik sampel makanan diberi etiket yang berisi informasi, jenis sarana,
jenis pemeriksaan, lokasi pengambilan, jam pengambilan, tanggal pengambiln
petugas pengambil, pH, suhu
5.Sampel makanan dimasukkan ke termos dan dikirim ke lab. Untuk dikaji/diperik
untuk dilakukan uji lab.
6. Berdasarkan uji lab diberikan rekomendasi/umpan balik kepada penanggung
jawab TPM serta digunakan sebagai bahan rekomendasi dan evaluasi di
tingkat kabupaten.

Prosedur

Unit terkait

Dokumen terkait

1.
2.
3.
1.
2.

Petugas Sanitasi
Petugas Kesehatan pemegang wilayah kerja.
Petugas pemegang program Gizi
Buku lapangan.
Daftar/ surat pengantar pengiriman sampel.

NO.Dokumen
001/P2-Pusk/2014

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
(SURVEYLANS)
No.Revisi

Puskesmas II Negara
Standar
Operasional
Prosedur

Tanggal terbit
17 Januari 2014

Ditetapkan di
Pengambengan
Kepala UPT Puskesmas II Negara

Pengertian

Tujuan

dr Ni Made anggaraeni
nip. 19810217 2009012005
1. Rangkaian kegiatan untuk mengetahui suatu kejadian baik sedang berlangsung
maupun yang telah terjadi, sifatnya penelitian, melalui pengumpulan data prim
dan skunder, pengolahan dan analisa data, membuat kesimpulan dan rekomen
dasi dalam bentuk laporan.
1.
2.
3.
4.
5.

Mendapatkan besaran masalah yang sesungguhnya


Mendapatkan gambaran klinis dari suatu penyakit
Mendapatkan gambaran kasus menurut variabel epidemiologi
Mendapatkan informasi tentang faktor resiko(lingkungan, vektor, perilaku dll)
Dari keempat tersebut dapat dianalisa sehingga dapat memberikan suatu upay
penanggulangan atau pencegahan dari penyakit itu.

Kebijakan
Prosedur

Unit terkait

Dokumen terkait

1. Menegakkan diagnose
Mendapatkan riwayat penderita : setiap penderta didata tentang: nama, umur
jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan makan, gejala penyakit dll.
Pengambilan specimen penderita
Pengambilan sample makanan.
2. Membuat asosiasi epidemilogi
Menentukan suatu letusan (out break)
Formulasi hipotesa sementara
3. Penyelidikan lebih lanjut
mencari dan mewawancarai dengan penderita atau orang-orang yang at risk
yang mungkin belum ditemukan
4. Penyelidikan di tempat kejadian
Pengambilan sample makanan, wawancara dgn food handlers (diolah,disajikan
disimpan, alat yang digunakan dll.
Mencari sumber kontaminasi
5. Analisa data,lakukan tindakan penanggulangan, buat laporan lengkap
tentang penyelidikan epidemiologi tersebut.
1. Petugas surveylans
2. Petugas Kesehatan pemegam program terkait.
3. Petugas kesehatan pemegang wilayah
1. Buku lapangan.
2. form STP-KLB Pusk

KESMAS
ARA

AH PUSKESMAS

Halaman
/
1

Ditetapkan di
Pengambengan
PT Puskesmas II Negara

Ni Made anggaraeni
9810217 2009012005
g dihasilkan dari kegiatan

ah Puskesmas yang berbentuk


ang terdiri dari limbah medis

ng terdiri dari limbah infeksius,,


farmasi, limbah sitotoksis,
ontainer bertekanan, dan limbah

t yang dihasilkan dari kegiatan


pur, perkantoran, taman dan
pabila ada teknologinya
asuk tinja yang berasal dari kegiatng mikroorganisme, bahan kimia
kesehatan.
entuk gas yang berasal dari kegiatrator, dapur, perlengkapan gene-

aminasi organisme pathogen yang


nisme tersebut dalam jumlah
penyakit. Pada manusia rentan.
l dari pembiakan dan stok bahan
cobaan, dan bahan lain yang
ahan yang sangat infeksius.
yang terkontaminasi dari persiapan
rapi kanker yang mempunyai
mbat pertumbuhan sel hidup.
an puskesmas untuk mengurangi
mengurangi bahan (reduce)
ulang(recycle)
rapan langkah pengelolaan

kes/SK/X/2004
mah Sakit
setiap sumber dan ruangan

yang sudah ditentukan yang


bah tidak berbahaya.
petugas medis(dokter dan
aktisi) yang memiliki pengetahuan

n dibuat petunjuk pelaksanaan


uangan instalasi yang berpotensi

DIS DAN NON MEDIS

Halaman
/
1

Ditetapkan di
Pengambengan
PT Puskesmas II Negara

Ni Made anggaraeni
9810217 2009012005
ari aktivitas puskesmas,klinik,
hayakan dan dapat menimbulkan
unjung dan petugas yang menang-

ari kegiatan manusia yang dirasaanusia dan lingkungan.


dan non medis.

Menkes/SK/X/2004
ah sakit
kukan pada setiap sumber dan
lkan sampah medis.
nstalasi atau petugas cleaning
n dan masker.
t sampah yang diberi tanda
sampah non medis reuse, dan

g instalasi dikumpulkan pada

di tempat khusus lalu diangkut


si /tempat incenerator untuk

2x 24 jam
ruangan dipilih guna meminimasi

n wadah khusus untuk masing-

etugas RTP bekerja sama dengan

AMPAH MEDIS

Halaman
/
1

Ditetapkan di
Pengambengan
PT Puskesmas II Negara

Ni Made anggaraeni
9810217 2009012005
ari aktivitas suatu rumah sakit,
membahayakan dan dapat meakat, pengunjung dan petugas

mulai pengosongan sampah medis


er sampah medis sampai dibawa

edis

Menkes/SK/X/2004
ah sakit
n sampah medis terdiri dari

rung tangan latex, membawa

ning service mulai mengosongkan


nstalasi dengan memasukkan -

ditempat khusus, lalu diangkut


i/ incenerator

2x 24 jam
ruangan dipilih guna meminimasi

n wadah khusus untuk masing-

etugas RTP bekerja sama dengan

ulkan di tempat khusus lalu


pah untuk di bawa

RIKSAAN BAKTERIOLOGIS
SIH
Halaman

Ditetapkan di
Pengambengan
PT Puskesmas II Negara

Ni Made anggaraeni
9810217 2009012005
mpel air bersih adalah kegiatan

nspeksi sanitasi sarana


eksi sarana sanitasi air bersih
mudian diikuti pengambilan

eriksa secara bakteriologis

enkes/Per/IX/1990
sampel air bersih

n kurang lebih atu menit, kemudian


menit.
ulut botol dibakar

olume3/4 botol
mpu bunsen

meriksaan, lokasi pengambilan,


ugas pengambil, pH, Suhu
n dikirim ke laboratorium.

PEMERIKSAAN KIMIA

SIH
1

Halaman
/
1

Ditetapkan di
Pengambengan
PT Puskesmas II Negara

Ni Made anggaraeni
9810217 2009012005
mpel air bersih adalah kegiatan

nspeksi sanitasi sarana


eksi sarana sanitasi air bersih
mudian diikuti pengambilan

eriksa secara kimia

enkes/Per/IX/1990
sampel air bersih

ilas dengan contoh air sasaran


/3 botol, dengan menghindari proses

meriksaan, lokasi pengambilan,


ugas pengambil, pH, Suhu
dikirim ke laboratorium.

EL PEMERIKSAAN
AN
Halaman
1
/
1

Ditetapkan di
Pengambengan
PT Puskesmas II Negara

Ni Made anggaraeni
9810217 2009012005
mpel makanan adalah kegiatan

nspeksi sanitasi sarana TPM,


peksi sarana sanitasi TPM
mudian diikuti pengambilan

eriksa

es/SK/VII/2003
dan Restoran

st inspeksi sanitasi TPM


dasarkan jenisnya menggunakan
plastik steril.
erisi informasi, jenis sarana,
pengambilan, tanggal pengambiln

dikirim ke lab. Untuk dikaji/diperiksa

mpan balik kepada penanggung


ekomendasi dan evaluasi di

PIDEMIOLOGI
LANS)
1

Halaman
/
1

Ditetapkan di
Pengambengan
PT Puskesmas II Negara

Ni Made anggaraeni
9810217 2009012005
kejadian baik sedang berlangsung
an, melalui pengumpulan data primer
membuat kesimpulan dan rekomen-

guhnya
yakit
abel epidemiologi
(lingkungan, vektor, perilaku dll)
gga dapat memberikan suatu upaya
yakit itu.

derta didata tentang: nama, umur


gejala penyakit dll.

ta atau orang-orang yang at risk

dgn food handlers (diolah,disajikan,

an, buat laporan lengkap

Anda mungkin juga menyukai