Dosen Pengampu :
Dr.Dra. Syarifah El Jannah T. M. Biomed
2DIVA
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telp. 021-7397641, 7397643
Fax. 021-7397769 Website :www.poltekkesjkt2.ac.id Email :
Info@Poltekkesjkt2.ac.id
2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji syukuri saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah Mikrobiologi yang berjudul Ekologi dan
Genetika Mikroorganisme. Dalam penulisan makalah ini kami mencari mendapat dari berbagai
sumber.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,masih terdapat
banyak kekurangan, kritik dan saran yang membangun diharapkan penulis dari semua pihak,
agar kedepannya lebih baik lagi dalam menyusun makalah.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik itu penulis
terlebih kepada pembacanya.
Kelompok 13
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2.1
Sumber:Microbiology Principles and Explorations Eight Edition
a. Sintrofisme
Di sini organisme tidak terlalu dekat berhubungan tetapi keduanya memberi
keuntungan secara timbal balik Simbiosis, kontaminasi infeksi penyakit, pathogen
keracunan,
b. Kompetisi
Kompetisi adalah interaksi antara mikroorganisme yang merupakan persaingan
akibat keterbatasan zat makanan serta energi yang tersedia. Ada pula organisme
yang menghasilkan berbagai substansi yang menghambat mikroorganisme lain.
c. Simbiosis
Hubungan yang dekat antara dua bentuk kehidupan, berlangsung lama atau
sebentar dan memerlukan kontak fisik. Pada endosimbiosis suatu organisme
berada di dalam organisme yang lain, sedangkan pada ektosimbiosis organisme
berada di permukaan yang lain. Terdapat tiga jenis simbiosis, yaitu mutualisme,
komensalisme dan parasitisme.
2
d. Mutualisme
Mutualisme adalah bentuk hubungan yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Sebagai contoh adanya kerja sama antara Rhizobium leguminosarum
dengan tanaman Leguminosa. Bakteri di atas menggantungkan hidupnya pada
tanaman Leguminosa dan sebagai gantinya mengikat Nitrogen udara menjadi
senyawa Nitrogen yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman tersebut.
e. Komensalisme
Pada bentuk interaksi ini satu organisme mendapat keuntungan, sedangkan yang
lain tidak dirugikan ataupun mendapat keuntungan. Sebagai contoh adalah
Staphylococcus epidermidis yang hidup sebagai komensal pada kulit manusia.
f. Parasitisme
Suatu interaksi dikatakan sebagai parasitisme bila salah satu pihak mendapat
keuntungan sedang pihak lain dirugikan. Organisme yang mengandung parasit
disebut hospes.
Gambar 2.2
Sumber: Microbiology Principles and Explorations Eight Edition
Interaksi tersebut dapat terjadi dalam bentuk gejala-gejala penyakit. Bila gejala
mereda tetapi parasit masih ada, ini berarti telah tercapai keseimbangan biologik
antara parasit dan hospes. Dalam hal ini hospes dapat bertindak sebagai karier.
3
Wujud hubungan hospes kuman tersebut ditentukan oleh keseimbangan antara
virulensi kuman dan daya tahan hospes.
b. Toksigenitas
Ada dua jenis toksin yang dihasilkan bakterta; yartu endotoksin dan eksotoksin.
4
Clostridium tetani, Clostridium perfingens, Clostridium botulinum, Bacillus
antbracis.
Air
Kebanyakan air tawar dan laut mengandung mikroorganisme. Namun, bakteri patogen
umumnya tidak terdapat, kecuali di air yang secara langsung tercemar oleh urin dan
feses manusia dan binatang. Mikroorganisme patogen di air antara lain: Salmonella
dan Shigella species, Vibrio cbolerae, Legionella, virus hepatitis, virus polio, virus
enterik, Entamoeba histolytica. Escbericbia coli yang ditemukan di air digunakan
sebagai indeks pencemaran oleh feses karena ia bertahan hidup di air relatif lebih
lama.
Udara
Walaupun mikroorganisme sering ditemukan di udara, mereka sebenarnya tidak
berkembang biak di sana. IJdara luar jarang mengandung kuman patogen, mungkin
karena efek pengeringan, ozon, dan radiasi ultraviolet. Udara dalam ruangan mungkin
mengandung bakteri dan virus patogen yang berasal dari kulit, tangan, pakaian dan
terutama dari saluran napas atas manusia.
Makanan (Susu)
Susu dari sapi normal yang diperah secara asepsis masih mengandung 100-1000
mikroorganisme non patogen per ml. Kadang-kadang terdapat mikroorganisme
patogen yang mungkin berasal dari sapi yang sakit atau dari proses pemerahan, yaitu
antara lain: Mycobacterium tuberculosis, Salmonella, Streptococcus,
Corynebacterium dipteriae, Shigella, Brucella dan Staphylococcus penyebab
keracunan makanan. Pasteurisasi susu dan pemusnahan hewan yang sakit telah
menurunkan insiden penyakit yang berasal dari susu.
5
2. Mikroorganisme pada Tubuh Manusia
Gambar 2.3
Sumber: Microbiology Principles and Explorations Eight Edition
Sebenarnya mikroorganisme yang terdapat pada tubuh manusia tak dapat digolongkan
dengan tegas apakah ia suatu komensal atau suatu spesies yang patogen bagi manusia
tersebut. Flora dalam tubuh manusia dapat menetap atau fiansient. Mikroba normal
yang menetap tersebut dapat dikatakan tidak menyebabkan penyakit dan mungkin
menguntungkan bila ia berada di lokasi yang semestinya dan tanpa adanya keadaan
abnormal. Mereka dapat menyebabkan penyakit bila karena keadaan tertentu berada
di tempat yang tak semestinya atau bila ada faktor predisposisi.
Sebagai contoh, flora normal di saluran pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K
dan membantu absorpsi zat makanan tertentu. Pada mukosa dan kulit, flora normal
dapat mencegah kolonisasi bakteri patogen melalui bacterial interference.
6
Streptococcus viridans, bakteri yang tersering ditemukan di saluran napas atas, bila
masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup
jantung yang abnormal dan mengakibatkan subacute bacterial endocarditis.
Gambar 2.4
Sumber: Microbiology Principles and Explorations Eight Edition
7
Mulut kaya akan mikroorganisme, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus
Aureus, beberapa mikrokokus berpigmen, dan Staphylococcus yang bersifat
anaerob ditemukan di permukaan gigi dan saliva.
Esofagus dan lambung, kecuali saat penelanan makanan umumnya steril atau
mengandung kurang dari 103 kuman/ml. Hal itu terjadi karena gerakan makanan
yang cepat ke usus kecil serta adanya asam lambung. Usus kecil kecuali ileum
distal, hati, empedu, peritoneum merupakan daerah steril. Kadang-kadang di
duodenum dada jejunum ditemukan Streptococcus, Lactobacilus, dan yeast
(terutama Candida albicans) dalam jumlah kecil.
Di orifisium uretra wanita dan pria yang tidak disirkumsisi sering dijumpai
Mycobacterium smegrnatis. Dijumpai pula difteroid, Streptococcus nonhemolitik
8
dan Staphylococcus epidermidis. Khususnya pada wanita terdapat bakteria
Doderlein, suatu Lactobacillus anaerob. Flora normal pada vulva wanita amat
dipengaruhi oleh kondisi normalnya. Vulva neonatus steril sampai 24 jam
kehidupan. Setelah itu berkembang organisme nonpatogen seperti difteroid,
mikrokokus dan Streptokokus nonhemolitik. Setelah 2-3 hari, estrogen ibu
menginduksi deposit glikogen di epitel vagina dan meningkat pertumbuhan
Lactobacillus. Setelah estrogen menurun, Lactobacillus menghilang dan pH
menjadi basa. Pada pubertas Lactobacillus rruncul kembali dan terdapat flora
yang akan menetap selama masa dewasa yang terdiri atas difteroid, Lactobacillus,
Micrococcus, Staphylooccus Epidermidis.
Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. Dapat dijumpai
Streptococcus pneumoniae, batang gram negatif termasuk Pseudomonas
aerginosa, Staphylococcus aureus dan kadang-kadang Mycobacteria saprofit.
Telinga bagian tengah dan dalam biasanya steril.
9
abnormal, atau protesa lain, bakteremia di atas dapat mengarah pada pembentukan
koloni dan infeksi.
2. Materi Genetik
Gambar 2.5
Material genetik bakteri terdiri atas kromosom dan plasmid. Keduanya terdiri atas
DNA. Dua fungsi utama materi genetik adalah replikasi dan ekspresi. Material
genetik harus bereplikasi secara akurat sehingga dihasilkan 2 replikan (anakan) yang
identik dengan induknya. Materi genetik juga terekspresi dalam bentuk karakter
terobservasi atau fenotip.
10
a. Kromosom
Kromosom bakteri mempunyai beratnya 2-3% dari berat kering satu sel, pada sel
haploid (prokariot) bersifat kromosom tunggal dan tidak berpasangan. Berbentuk
sirkuler, panjangnya ± 1mm, beratnya 2-3% dari berat kering satu sel, disusun
sekitar 4 juta kpb DNA, makromolekul yang sangat banyak ini dikemas agar tidak
berubah dalam bentuk superkoil (± 70-130 superkoil domain) (Syahrurachman,
1994). Kebanyakan gen prokariota terdapat pada kromosom, yang terletak dalam
suatu bagian pusat sitoplasma, yang dinamakan daerah nuklear atau nukleoid
untukn membedakannya dari membran-pengikat nukleus pada sel eukariotik.
Jumlah nukleoid dalam sel bakteri dapat lebih dari satu, tergantung kecepatan
pertumbuhan dan ukuran sel. Nukleoid berisi gen yang penting untuk
pertumbuhan bakteri.
b. Plasmid
Plasmid adalah material genetik ektrakromosomal. Ukuran plasmid lebih kecil
daripada kromosom. Plasmid biasanya mengkode polipeptida yang tidak penting
bagi pertumbuhan secara langsung. Plasmid berbentuk sirkuler, tetapi terdapat
plasmid berbentuk linier seperti terlihat pada Borrelia dan Streptomyces. Plasmid
dibedakan menjadi 2, yaitu plasmid konjugatif dan non-konjugatif. Plasmid
konjugatif adalah plasmid yang mampu didonorkan ke resepien, sedangkan
plasmid non-konjugatif tidak dapat didonorkan. Plasmid non-konjugatif biasanya
berukuran kurang dari 7,5 kbp dan biasanya berjumlah banyak (10-20
perkromosom). Plasmid didistribusikan secara acak ke sel anakan.
Replikasi informasi herediter di dalam sel melibatkan sintesis molekul DNA baru
yang mempunyai urutan nukleotida sama seperti genom sel inangnya. Molekul
DNA adalah makromolekul yang mempunyai informasi herediter suatu sel. DNA
ini tersusun oleh sub unit-sub unit yang disebut dengan nukleotida atau
deoksiribonukleotida. Urutan nukleotida menentukan kespesifikan suatu informasi
herediter dan berisi mekanisme untuk mengendalikan eksperi genetik.
4.Replikasi DNA
Replikasi DNA berarti penggandaan. Ada 3 model replikasi DNA yaitu :
a. Model konservatif.
Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA bereplikasi tanpa memisahkan rantai-
rantainya.
12
b. Model semi konservatif.
Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA berpisah kemudian bereplikasi.
c. Model dispersi.
Model ini menyatakan bahwa DNA terpecah menjadi potongan-potongan yang
kemudian bereplikasi.
Meselson dan Stahl membuktikan bahwa DNA bereplikasi sesuai model semi-
konservatif.
5. Ekspresi Gen
a. Transkripsi
Transkripsi adalah langkah pertama dalam ekspresi genetis.DNA ditranskripsi
menjadi RNA. Pita DNA yang menjadi cetakan disebut DNA template. Karena
RNA hasil transkripsi membawa “pesan” untuk ditranslasi, maka RNA tersebut
disebut RNA messenger (mRNA). Urutan basa mRNA sama dengan urutan basa
DNA non-template, kecuali timin diganti urasil. Enzim yang berperan dalam
sintesis mRNA adalah enzim RNA polimerase. Urutan DNA yang ditranskrip
dapat terdiri atas 1 gen atau lebih. Transkripsi yang multigen terjadi pada gen-gen
yang terekspresi dalam suatu paket fungsional.
b. Translasi
Translasi, yaitu langkah berikut nya didalam ekspresi ganda adalah proses
pengarahan sintensis protein oleh informasi genetis yang sekarang ada pada
molekul mRNA.
6. Mutasi
Mutasi adalah perubahan spontan pada gen suatu makhluk hidup/bakteri. Sebagai
contoh yang sederhana adalah adanya koloni bakteri Serratia marcescens yang
berwarna putih diantara koloni yang berwarna merah. Jika koloni putih tersebut
13
diisolasi dan kemudian diteliti sifat-sifatnya serta dibandingkan dengan bakteri dari
koloni merah, maka sifat-sifat selain pigmentasinya sama. Bakteri dari koloni putih
tersebut dikatakan mutan kadang-kadang mutan putih tersebut dapat kembali menjadi
merah. Peristiwa ini dinamakan mutasi balik
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikroorganisme membutuhkan lingkungan tertentu agar dapat bertahan hidup.
Konsep tersebut kemudian disimpulkan menjadi ekologi mikroorganisme dimana
mirkoorganisme membutuhkan komponen abiotik maupun biotik.
Genetika pada mikroorganisme memiliki banyak fungsi, salah satunya sebagai
informasi genetic. Dalam suatu mikroorganisme terdapat banyak susunan-susunan
dan proses yang dilakukan.
3.2 Saran
Dalam penulisan ataupun tata bahasa masih cukup banyak yang kurang baku ataupun
kurang sesuai. Semoga kedepannya makalah ini dapat lebih rapih lagi baik dalam
format penulisan serta tata bahasa yang baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku.
15
DAFTAR PUSTAKA
Black, Jacquelyn. 2012. Microbiology Principles and Explorations Eight Edition. Virginia:
John Wiley & Sons, Inc.
Suharto, dkk. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara
Publisher.
Suharni, Tri Theresia, dkk. 2008. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
16