Anda di halaman 1dari 2

JAMBAN SEHAT

A. Pengertian Jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

B. Jenis jamban yang digunakan


1. Jamban cemplung
Jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan
dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke
dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.

2. Jamban tangki septik/leher angsa

Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik


kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran
manusia yang dilengkapi dengan resapannya.

C. Memilih jenis jamban


1. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.
2. Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk:
- Daerah yang cukup air
- Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan“multiple latrine” yaitu
satu lubang penampungan tinja/tangkiseptik digunakan oleh beberapa jamban
(satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban)
- Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja hendaknyaditinggikan
kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.

D. Syarat jamban sehat

1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber ai minum dengan lubang
penampungan minimal 10 meter)
2. Tidak berbau.
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4. Tidak mencemari tanah disekitarnya.
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7. Penerangan dan ventilasi cukup .
8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

E. Peran kader dalam membina masyarakat untuk memiliki dan menggunakan


jamban sehat
1. Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belummemiliki serta
menggunakan jamban sehat dirumahnya.
2. Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga
yang belum memiliki jamban sehat.
3. Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya
untuk menggerakkan masyarakat untuk memiliki jamban.
4. Mengadakan arisan warga untuk membangun jamban sehatsecara bergilir.
5. Menggalang dunia usaha setempat untuk memberi bantuan dalam penyediaan
jamban sehat.
6. Manfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untukmemberikan penyuluhan
tentang pentingnya memiliki dan menggunakan jamban sehat, misalnya melalui
penyuluhan kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma,arisan,
pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjunganrumah dan lain- lain.
7. Meminta bantuan petugas Puskesmas setempat untuk memberikan bimbingan
teknis tentang cara-cara membuat jamban sehat yang sesuai dengan situasi dan
kondisidaerah setempat.

Anda mungkin juga menyukai