Anda di halaman 1dari 44

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Oleh :
DR.Lukman Hakim

Bahan Kuliah Program Pascasarjana Kesmas


Universitas Sari Mutiara Medan,
Medan, 21 Jnauari 2017
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
• Apa itu Epidemiologi ?
– Epi : permukaan, di atas, menimpa
– Demo : orang, populasi, manusia
– Ologi : ilmu tentang
• Ilmu yang mempelajari sesuatu yang menimpa
manusia.
• Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi
dan distribusi penyakit, kecacatan, dan
kematian dalam populasi manusia (Timmreck,
2005).
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
• Studi mengenai terjadinya dan distribusi &
determinan dari suatu peristiwa kesehatan,
yang menimpa sekelompok populasi dalam
masyarakat, dan diterapkan untuk
memecahkan masalah-masalah kesehatan.
(WHO Regional Committee Meeting ke 42).
• Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan
menjelaskan dampak dari tindakan
pengendalian kesehatan masyarakat, program
pencegahan, intervensi klinis, dan pelayanan
kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji
dan menjelaskan faktor lain yang berdampak
pada status kesehatan penduduk (Timmreck,
2005).
KARAKTERISTIK EPIDEMIOLOGI

• Selalu mempelajari sekelompok orang atau


masyarakat (bukan individu).
• Selalu membandingkan satu kelompok
dengan kelompok yang lain.
• Selalu menanyakan “apakah mereka dengan
kondisi tertentu lebih sering mempunyai
karakteristik tertentu dari pada mereka yang
tidak dalam kondisi dan bukan karakteristik
itu”.
TUJUAN EPIDEMIOLOGI
Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld, ada tiga
tujuan umum Studi Epidemiologi (Lilienfeld,
1980) :
1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang
penyebab penyakit) satu penyakit atau
sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, efek,
ketidakmampuan, sindrom, atau kematian
melalui analisis terhadap data medis dan
epidemiologi dengan menggunakan manajemen
informasi sekaligus informasi yang berasal dari
setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat,
termasuk ilmu sosial/perilaku.
TUJUAN EPIDEMIOLOGI
2. Untuk menentukan konsistensi data
epidemiologis dengan hipotesis yang diajukan
dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku,
dan ilmu biomedis terbaru.
3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan
langkah pengendalian dan prosedur
pencegahan bagi kelompok dan populasi yang
berisiko, dan untuk pengembangan langkah dan
kegiatan kesehatan masyarakat yang
diperlukan, yang kesemuanya akan digunakan
untuk mengevaluasi keberhasilan langkah, dan
program intervensi.
VARIABEL EPIEDIOMOLOGI

Frekuensi penyakit berubah menurut perubahan


dari variabel-variabel epidemiologi :
1. ORANG :
Umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, kelas
sosial, etnik, status perkawinan, besar keluarga, dsb.
2. TEMPAT :
Batas daerah/pemerintahan,kota dan pedesaan,batas
alam/pegunungan,sungai, laut, padang pasir ,negara,
regional dsb.
3. WAKTU :
Jangka pendek/jam, hari,minggu,bulanan, jangka
menengah/beberapa bulan, jangka panjang/beberapa
tahun, puluhan tahun/secular trend dsb.
VARIABEL

• Variabel adalah sesuatu yang sedang


diselidiki dan menjadi pusat perhatian.
• Mendefinisikan variabel:
1. Definisi konstitutif, yang lazim dijumpai
dalam kamus.
2. Definisi operasional, yaitu yang
menjelaskan suatu variabel dengan
memperinci kegiatan atau tindakan yang
perlu dilakukan agar dapat melakukan
pengukuran atau manipulasi terhadapnya.
VARIABEL
Macam variabel:
 Menurut urutan waktu, dibedakan variabel
bebas (independent), variabel terikat
(dependent), variabel penghubung (intervening),
dan variabel pendahulu (antecedent).
variabel bebas (independent) variabel terikat (dependent)

variabel penghubung (intervening)

variabel pendahulu (antecedent)

variabel bebas (independent) variabel terikat (dependent)


PROSES TERJADINYA
PENYAKIT MENULAR
 Terjadi akibat interaksi antara :
pejamu  penyebab penyakit  lingkungan.
 Ada 6 komponen :
1. Penyebab penyakit
2. Reservoir dari penyebab penyakit
3. Tempat keluarnya penyakit dari pejamu
4. Cara transmisi dari orang keorang
5. Tempat masuknya penyebab penyakit ke
pejamu baru.
6. Kerentanan pejamu
TIGA FAKTOR UTAMA
Host/Hospes

Agent Environment
Peristiwa timbulnya penyakit dipengaruhi 3 faktor utama
yaitu agent, host, dan environment (Gordon dan Le Richt,
1950 dalam Azwar, 1999).
AGENT
 Agent adalah faktor esensial yang harus ada agar
suatu penyakit dapat terjadi, bisa berupa benda
hidup dan benda tidak hidup, energi, abstrak yang
dalam jumlah berlebih atau kurang merupakan
penyebab utama suatu penyakit.
 Terbagi menjadi :
• Agent hidup, terdiri dari benda hidup (metazoa, fungsi,
protozoa, riketsia, dan virus penyakit).
• Zat kimia, terutama yang berasal dari luar tubuh (exogen)
• Zat fisis, seperti temperatur, kelembaban, kebisingan,
radiasi pengion
• Kekuatan mekanis, seperti dalam tumbukan, kecelakaan,
perkelahian, dll
• Fisiologis, seperti usia yang menua menyebabkan
penyakit geriatrik
• Psikologis, tekanan jiwa
• Genetis, kebotakan, butawarna,hemofilia, diabetes,,dll
HOST

 Host adalah populasi atau organisme yang


sedang diteliti dalam suatu studi.
 Faktor determinan atau penentu yang ada
pada host :
1. Faktor yang dibawa sejak lahir (usia,
jenis kelamin, bangsa, keluarga, daya
tahan natural, struktur dan fungsi tubuh).
2. Faktor yang didapat setelah dilahirkan
(status kesehatan umum, fisiologis, gizi,
pengalaman sakit, stress atau tekanan
hidup, kekebalan atau respons tubuh, dan
perilaku host).
DEFINISI

 Environment atau lingkungan adalah segala


sesuatu yang berada di luar diri host, baik
benda mati, benda hidup, nyata atau abstrak,
seperti suasana yang terbentuk akibat
interaksi semua elemen-elemen
 Lingkungan terbagi menjadi :
• Lingkungan fisik.
• Lingkungan kimia.
• Lingkungan biologi.
• Lingkungan sosial budaya.
LINGKUNGAN
Pasang-surut,
• Lingkungan Fisik Curah-hujan,
Kelembaban
& Suhu Udara

• Lingkungan Kimiawi
Salinitas
Ganggang
• Lingkungan Biologik (Enteromorpha sp,
Chaetomorpha sp,
& Cladophora sp.)

• Lingkungan Sosial Budaya


INTERAKSI ANTARA
AGENT-HOST-ENVIRONMENT
• Interaksi agent – environment

• Interaksi host – environment

• Interaksi host – agent

• Interaksi agent – host – environment


John Gondon menggambarkannya dengan timbangan
keseimbangan, konsep “biologic laws“ :
• Bahwa suatu penyakit timbul karena terjadi ketidak
seimbangan antara agent penyakit tersebut
dengan Manusia (host).
• Bahwa keadaan keseimbangan tersebut
tergantung dari sifat alam dan karakteristik dari
agent dan pejamu (secara individual maupun
secara kelompok).
• Bahwa karateristik dari agent dan pejamu, berikut
interaksinya, secara langsung berhubungan
dengan dan tergantung pada keadaan alami dari
lingkungan fisik,kimiawi, biologis,dan sosial budaya.
Periode patogenesa:
 Keadaan seimbang terganggu sehingga
timbulnya suatu penyakit.
 Terdapat beberapa perubahan keseimbangan.
1. Perubahan pada faktor agent, yaitu
terdapatnya agent baru, atau jumlah agent
bertambah, atau terjadi mutasi dari
agent. Kemampuan agent bertambah
dalam menginfeksi host, sehingga
menyebabkan timbulnya penyakit.
2. Perubahan pada faktor host, yaitu
bertambah banyaknya jumlah orang-
orang yang rentan terhadap suatu agent
mikroorganisme tertentu. Pada keadaan
ini proporsi kerentanan host dalam
populasi bertambah.
3. Perubahan pada fakor lingkungan :
a. Perubahan pada lingkungan yang
menyebabkan mudahnya penyebaran
dari agent. Terjadi misalnya pada:
bertambahnya kasus demam berdarah
pada musim penghujan .
3. Perubahan pada fakor lingkungan :
b. Perubahan pada lingkungan yang
menyebabkan perubahan pada
kerentanan host. Terjadi misalnya pada
keadaan dimana infeksi saluran
pernafasan bertambah bersamaan
dengan meningkatnya polusi udara
UKURAN FREKUENSI KEJADIAN
PENYAKIT
• Untuk mengukur kejadian adalah
mengetahui jumlah kasus yang
dihubungkan dengan besarnya populasi.
• Dideskripsikan berdasarkan jumlah
seluruh kasus yang ada dan kasus baru.
• Ukuran kejadian merupakan dasar dari
studi epidemiologi untuk membandingkan
kejadian penyakit dua populasi.
UKURAN PENYAKIT
Tiga
• Proporsi :
Pembilang (numerator) merupakan bagian
dari penyebut (denominator).
• Ratio :
Membagi suatu jumlah dengan lainnya
tanpa memperhatikan hubungan
keduanya.
• Rate :
Ada hubungan antara pembilang dan
penyebut yang merupakan populasi
berisiko serta elemen waktu.
UKURAN PENYAKIT
• Proporsi :
Pembilang merupakan bagian dari penyebut.

Σ kelahiran mati
Rumus :
Σ (kelahiran hidup + kelahiran mati)

Contoh : proporsi penderita ISPA yang


berkunjung ke puskesmas adalah 10 %.
UKURAN PENYAKIT

• Ratio :
Membagi suatu jumlah dengan lainnya tanpa
memperhatikan hubungan keduanya.

Σ kelahiran mati
Rumus :
Σ kelahiran hidup

Contoh : ratio penderita TB pria dan wanita =


1:2
UKURAN PENYAKIT
• Rate :
Ada hubungan antara pembilang dan penyebut,
dan penyebut merupakan populasi berisiko serta
ada elemen waktu.

Σ kejadian diare 300 kasus


Rumus :
Σ 100.000 penduduk wilayah tersebut

Contoh : penderita diare baru 3 orang dan


penduduk 1.000 orang  Incidence Rate = 3 ‰.
JENIS UKURAN FREKWENSI
• Incidence :
Pembilang merefleksikan jumlah kasus baru dari
penyakit teridentifikasi dalam kurun waktu tertentu.
• Prevalence :
Pembilang merefleksikan jumlah kasus yang ada dari
penyakit teridentifikasi dalam kurun waktu tertentu,
Prevalence terdiri dari Point Prevalence dan Periode
Prevalence, bila hanya disebut Prevalence saja, yang
dimaksud adalah Point Prevalence.
• Mortalitas :
Pembilang merefleksikan jumlah kematian karena satu
penyakit atau lebih yang teridentifikasi dalam kurun
waktu tertentu.
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Prevalence :
• Menggambarkan proporsi dari jumlah kasus dalam
suatu populasi pada suatu waktu tertentu.
• Prevalence merupakan proporsi dari individu yang
sakit dalam suatu populasi pada suatu waktu.
• Prevalence tergantung pada beberapa banyak
jumlah orang yang sakit dan lamanya sakit.
• Umumnya digunakan untuk melihat berapa besar
permasalahan dan terutama penyakit kronis.
• Prevalence terdiri dari Point Prevalence dan
Periode Prevalence, bila hanya disebut
Prevalence saja, yang dimaksud adalah Point
Prevalence.
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
1. Point Prevalence :
Mengukur banyak orang pada suatu populasi
yang telah mendapat penyakit tertentu pada
saat tertentu.
Σ kasus penyakit yang muncul pada waktu itu
Rumus :
Σ total populasi pada waktu itu
2. Periode Prevalence :
Mengukur banyaknya orang yang telah
mendapat penyakit tertentu dari suatu populasi
pada suatu periode tertentu.
Σ kasus penyakit yang muncul pada periode waktu
Rumus :
Σ rata-rata populasi pada periode waktu
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Incidence :
Menggambarkan frekuensi kejadian kasus baru
dalam jangka waktu tertentu.
1. Cummulative Incidence :
• Ukuran yang serupa dengan Prevalence, tetapi hanya
meliputi kasus baru saja.
• Proporsi dari sekelompok orang berisiko dan
berkembang menjadi sakit pada periode waktu
tertentu.
2. Incidence Density :
• Nama lain dari Incidence Rate.
• Kasus baru diamati dari suatu populasi yang berisiko
dengan periode pengamatan yang berbeda-beda.
UKURAN STATISTIK PADA
EPIEDIOMOLOGI
1. Prevalens Rate :
Prevalence rate mengukur jumlah orang
dikalangan penduduk yang menderita sakit
pada titik waktu tertentu.

Jumlah kasus yang ada


I.R = xk
Jumlahseluruh penduduk

k = 1000, 10.000, 100.000 dst.


UKURAN STATISTIK PADA
EPIEDIOMOLOGI
2. Incidence Rate :
Jumlah kasus baru yang terjadi dikalangan
penduduk selama periode waktu tertentu.

Jumlah kasus baru


I.R = x k
Populasi berisiko

k = 1000, 10.000, 100.000 dst.


UKURAN STATISTIK PADA
EPIEDIOMOLOGI
3. Attack Rate :
Adalah suatu incidence Rate yang diterapkan
pada periode waktu terbatas seperti pada
KLB dan dinyatakan dalam persen.

Jumlah kasus baru


I.R = xk
Populasi berisiko

k = 100 (persen).
CONTOH DIAGRAMATIK
INSIDENSI DAN PREVALENSI
Point Prevalens
A A B
B
C C
D
E D
F
G E
H
I F
J
K
Jan 2001 Dec 2001
Diadaptasi dari: Gordis (Riris, 2012)
Prevalensi

Hubungan antara insidensi and prevalensi : I


Sumber: Gordis (Riris, 2012)
Insidensi

Prevalensi
Meningkat
Prevalensi
dasar

Hubungan antara insidensi and prevalensi : II


Sumber: Gordis (Riris, 2012)
Prevalensi
Prevalensi
dasar
Menurun

Mati/
Sembuh

Hubungan antara insidensi and prevalensi : III


Sumber: Gordis (Riris, 2012)
Insidensi

Prevalensi

Mati/
Sembuh
Hubungan antara insidensi and prevalensi : IV
Sumber: Gordis (Riris, 2012)
RIWAYAT ALAMIAH SUATU
PENYAKIT PADA MANUSIA
PROMOSI KESEHATAN DAN
PENCEGAHAN PENYAKIT
Tiga tahap pencegahan penyakit:
1. Pencegahan primer, bertujuan untuk
mencegah berkembangnya suatu penyakit
(sebelum penyakit itu terjadi). Masa
prepatogenesa, dengan upaya kesehatan yang
optimum imunisasi, sanitasi lingkungan, proteksi
terhadap kecelakaan,
2. Pencegahan sekunder, mendeteksi dini dan
mengobati suatu penyakit, skrining dan
pemeriksaan kesehatan secara berkala.
3. Pencegahan tersier, meliputi rehabilitasi
menyebabkan cacat atau gejala sisa,
ketergantungan fisik maupun emosi yang minimal.
PENCEGAHAN

PREPATOGENESA PATOGENESA
Health Spesific Early Diagnosis Disability Rehabilitation
Promotion Protection and Prompt Limitation
Treatment

Primary Secondary Prevention Tertiary


Prevention :
TERIMA KASIH
BAHAN BACAAN
1. Azwar, A. 1999. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Binarupa
Aksara.
2. Gerstman, G.B. 2003. Epidemiology Kept Simple an
Introduction to Traditional and Modern Epidemiology. Second
Edition. New Jersey: A John Wiley & Sons, Inc, Publication.
3. Lilienfeld, A.M. and D.E. Lilienfeld. 1980. Foundation of
Epidemiology. 2nd edition. New York: Oxford University Press.
4. Nugroho, A. dan Tumewu-Wagey, M. 1999. Siklus Hidup
Plasmodium Malaria. Dalam Harijanto P. N (eds). Malaria :
Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis, dan
Penanganan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 38-52.
5. Singarimbun, M dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian
Survey. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial.
6. Timmreck, T.C. 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar. (Ed.
Palupi Widyastuti) Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
7. Tjokronegoro dkk. 1981. Dasar-dasar Metodologi Riset Ilmu
Kedokteran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Konsorsium Ilmu Kedokteran.
KARAKTERISTIK AGENT
AGENT HIDUP AGENT TIDAK HIDUP
 Prosedur identifikasi 1. Prosedur identifikasi
 Komposisi kimia 2. Dosis efektif
 Komposisi genetik 3. Ekokinetik
 Viabilitas 4. Farmakokinetik
5. Toxisitas
 Reservoir
6. Sistem Transmisi
 Sistem trasmisi
7. Spesifisitas
 Latensi 8. Selektivitas
 Spesifisitas 9. Reservoir
 Patogenitas
 Infektivitas
 Virulensi

Anda mungkin juga menyukai