Anda di halaman 1dari 64

SEHAT ?

• WHO (1947)
Suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial, tidak terbatas pada bebas dari penyakit dan
kelemahan saja.

• UU Nomor 23, 1992, Pokok-Pokok Kesehatan


Keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis
?
•SEHAT --------> BUGAR
Sehat Fisik : Memiliki badan yg kuat dan
bugar
Sehat Sosial : Mampu menjalin hubungan
yg baik dg orang lain

Sehat Mental/Jiwa, mencakup :


- Sehat pikiran
mampu berpikir logis (masuk akal) dan
runtut
- Sehat spiritual
memiliki rasa syukur, melakukan amal
baik/amal shaleh
- Sehat emosional
mampu mengendalikan diri
KONSEP SAKIT
q Keterpaparan = Exposure = E
q Kerentanan = Outcome = O
ü Perubahan keadaan sehat ke keadaan sakit, berkaitan dengan adanya E yang dialami, dan O tubuh
manusia yang menghadapi E
ü Untuk menderita sakit : harus mengalami E (keterpaparan),
dan O (rentan) terhadap E

Mencegah penyakit, 2 cara :


1. Menghindari E, misal memberikan desinfektan
2. Menurunkan O, misal dengan meningkatkan kekebalan
melalui imunisasi, gizi seimbang, dll
• Keterpaparan (Exposure) = E :
Suatu keadaan dimana penjamu berada dalam pengaruh atau berinteraksi dengan unsur penyebab primer
maupun sekunder, atau dengan unsur lingkungan yang dapat mendorong proses terjadinya penyakit.

• Kerentanan (Outcome) = O :
Keadaan dimana penjamu mempunyai kondisi yang mudah dipengaruhi/berinteraksi dengan unsur
penyebab, sehingga memungkinkan timbulnya penyakit.
KONSEP SAKIT

EXPOSURE E
OUTCOME + -
+
Sakit Sehat
O
-
Sehat Sehat
KONSEP SAKIT

EXPOSURE E
OUTCOME + -
+
Sakit Sehat
O
-
Sehat Sehat
KONSEP DASAR TIMBULNYA
PENYAKIT

Untuk mempelajari konsep terjadinya


penyakit, ada tiga macam model
pendekatan, yaitu:

1. Segitiga Epidemiologi (Epidemiologic


Triangle)
2. Roda (Wheel)
3. Jaring-jaring sebab akibat (The Web of
causation)
11.
Segitiga Epidemiologi

Proses terjadinya penyakit merupakan hasil


interaksi antara :
- Agen (faktor penyebab penyakit)
- Manusia sebagai penjamu atau host; dan
- Faktor Lingkungan/Environtment yang mendukung
Ketiganya disebut Trias Penyebab Penyakit
Penyakit terjadi krn adanya ketidakseimbangan antara ke tiga faktor
tersebut.
Lebih cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi
Model Segitiga Epidemiologi
• Segi3 epid menggambarkan relasi 3 komponen
penyebab penyakit yakni pejamu, agen & lingkungan.
• Model ini menekankan perlunya analisis & pemahaman
masing2 komponen. Perubahan 1 komponen akan
mengubah keseimbangan ke-3 komponen lainnya, dg
me↑kan or me↓kan kejadian penyakit.

8/9/23 16
Agen/agent
• Agen mrpk entitas yg diperlukan u/ mengakibatkan
penyakit pd penjamu rentan.
• Agen klasik bersifat biologis (parasit, bakteri or virus);
ada juga bhn kimia (racun, alkohol, asap); fisik (trauma,
radiasi, kebakaran); gizi (defisiensi or kelebihan).
• Karakteristik agen :
1. Infektivitas → kemampuan agen u/ mengakibatkan
infeksi di dlm pejamu rentan
2. Patogenesitas → kemampuan agen u/
mengakibatkan penyakit di dlm pejamu
3. Virulensi → beratnya penyakit yg diakibatkan
agen di dlm pejamu
8/9/23 17
Pejamu/host

• Pejamu adalah manusia or organisme yg rentan o/


pengaruh agen.
• Faktor endogen penjamu mencakup umur, sex, ras,
agama, adat, pekerjaan, profil genetik, status
perkawinan, latar blkg keluarga, penykit terdahulu
& status imunitas.

8/9/23 18
Lingkungan/environment
• Lingkungan adlh kondisi or fx berpengaruh yg bukan
bag dari agen maupun penjamu, ttp mampu
mempromosikan paparan agen & interaksinya dg
penjamu.
• Vektor, mis nyamuk dpt ikut mengambil bag bagi
transmisi paparan agen.
• Fx lingkungan yg dpt mempengaruhi tjdnya penyakit a.l
temperatur, kelembaban,ketinggian, kepadatan
pemukiman, perumahan, norma sosial, air, makanan,
radiasi, polusi udara, lubang ozon lap atmosfer &
kebisingan

8/9/23 19
• Model segi3 cocok u/ menerangkan penyebab penyakit
infeksi, krn peran agen (mikroba) mudah diisolasikan
dg jelas dari lingknya.
• Contoh : agen (parasit plasmodium falciparum),
penjamu (mns dg imunitas ↓), vektor (nyamuk
anopheles) & lingk (-gizi, genangan air hujan, iklim
panas & lembab, perum semi permanen), saling
berinteraksi u/ menghslkan kejadian malaria
tropika.

8/9/23 20
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
(EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE)

Agent Host

Pada model ini, sesorang


berada pada kondisi sehat,
dimana host, agen dan
environment berada pada
kondisi seimbang
Environment
Model 1. Host

Agent

q Kemampuan agent meningkat


q Agent medpt kemudahan
menimbulkan penyakit Environment
q Terjadi pd penyakit infeksi, yaitu
munculnya strain baru dr agent
q Misalnya mutasi pada virus influenza
Model 2 Agent

Host

n Adanya peningkatan kepekaan


Host thd suatu penyakit Environment
n Perubahan komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin.
n Peningkatan jumlah penduduk usia
rentan
Model 3 Agent

Host

n Ketidakseimbangan disebabkan
oleh bergesernya lingkungan
memberatkan H
n Pergeseran/perubahan kualitas
lingkungan merugikan atau
menyebabkan menurunnya daya Environment
tahan tubuh
n Contoh Pencemaran udara,
menyebabkan saluran nafas
menyempit, mudah terkenal infeksi
Model 4. Host

Agent

• Pergese kulaitas lingkungan


memberatkan A
Environment
• Terjadi pergeseran kualitas lingkungan
• Perubahan kualitas lingkungan
mempermudah/menguntungkan
penyebaran Agent
• Contoh: terjadinya banjir
menyebabkan air kotor ug
mengandung kuman konta dgn
masyarakat dan lebih mudah masuk
ketubuh masyarat
Trias 1 – Faktor Agen

Agen sebagai penyebab penyakit dapat berupa


unsur hidup atau mati, terdiri atas 5 kelompok :
1. Agen biologis
virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, dan insekta.
2. Agen kimiawi
dari luar tubuh (zat racun, obat, senyawa kimia) dan dari
dalam tubuh (ureum, kolesterol)
Faktor Agen (2)
3. Agen Fisika
panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan,
radiasi, dll
4. Agen Nutrisi
Kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti : Protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.
5. Agen Psikis
Penyebab penyakit jiwa dan ggn tingkah laku
Trias 2 – Faktor Host (penjamu)
• intrinsic factors yang mempengaruhi individu untuk terpapar,
kepekaan (susceptibility), atau berespon terhadap agen
penyebab penyakit
• Cth : umur, sex, suku bangsa, dan perilaku adalah beberapa
faktor yang menentukan risiko seseorang untuk terpapar
terhadap agen.
• Umur, komposisi gen, nutrisi, dan status imun adalah faktor2
yang mempengaruhi kepekaan dan respon individu terhadap
agen.
Trias 3 – Faktor Lingkungan
extrinsic factors yang mempengaruhi agen dan
peluang untuk terpapar.
• Meliputi faktor fisika (e.g. iklim, karakteristik geologis)
• Faktor biologis (e.g. vectors – serangga yang menyebarkan
agen); dan
• faktor struktural (e.g. kepadatan rumah, dan akses terhadap
pelayanan kesehatan dan sanitasi)
Karakteristik segitiga epidemiologi
1. Pejamu (host)
©Resistensi: Kemampuan dari pejamu untuk bertahan
terhadap suatu infeksi
©Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan
suatu respon imunologis sehingga tubuh kebal
terhadap penyakit tertentu
©Infektifnes: potensi pejamu yang terinfeksi untuk
menularkan penyakit kepada orang lain

2. Lingkungan
© Topografi:
© Geografi:
3. Agen
­Infektivitas: kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi
sendiri terhadap lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal
dan berkembang biak dalam jaringan pejamu
­Patogenesitas: kesanggupan organisme untuk menimbulkan
suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya
infeksi pada pejamu yang diserang
­Virulensi:kesanggupan organisme tertentu untuk
menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya
mungkin menyebabkan kematian
­Toksisitas: kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi
kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya
­Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi
dan menyebar setelah memasuki jaringan
­Antigenisitas: kesanggupan organisme untuk merangsang
reaksi imunologis dari pejamu.
2.
Gambar 5. Model roda untuk menggambarkan hubungan
interaktif manusia - lingkungan

Lingkungan
Sosial
Lingkungan
Biologi
Inti Genetik

Lingkungan
Fisik
Pejamu
(Manusia)

8/9/23 40
Model Roda
• Model ini menggambarkan hub manusia &
lingkungannya ibarat roda.
• Sebuah roda terdr atas mns dg substansi genetik pd bag
intinya & komponen lingk biologi, sosial, fisik yg
mengelilingi pejamu.
• Ukuran komponen roda bersifat relatif, tergantung mslh
spesifik penyakit yg bersangkutan.
• Contoh : pd penyakit campak, status imunitas pejamu
serta lingk biologis lebih penting ketimbang fx genetik.

8/9/23 41
Penjelasan roda

- Peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya pada stress
mental
- Peranan lingkungan fisik lebih besar dari yang lainnya pada sunburn
- Peranan lingkungan biologis lebih besar dari yang lainnya pada
penyakit lewat vektor (malaria)
- Peranan inti genetik lebih besar dari yang lainnya pada penyakit
keturunan
3.
Model Jaring-jaring Sebab/Jala-jala Kausasi

• Model jala2 kausasi (web of causation) dikemukakan o/


Mac Mahon & Pugh (1970).
• Prinsipnya, setiap efek (yakni penyakit) tdk pernah
tergantung kpd sebuah penyebab, ttp tergantung kpd
sejumlah fx dlm rangkaian kausalitas sebelumnya.
• Fx2 yg memudahkan tjdnya efek dis promotor & fx yg
menghambat dis inhibitor.

8/9/23 51
Jaring-jaring sebab akibat (The
Web of causation)
• Suatu penyakit tidak tergantung pada satu
sebab yang berdiri sendiri melainkan
sebagai akibat dari serangkaian proses
sebab-akibat à penyakit dapat dicegah
dengan memotong rantai pada berbagai
titik.
78)4)1)8 2%9(0(1)8
!"#$##%&'()*)+(,&-.#*
Promotor 1
Promotor 2 Inhibitor 1

-/(0#1&2
Promotor 3
Promotor 4 Inhibitor 2

-/(0#1&22
Promotor 5 Inhibitor 3
Promotor 6

-/(0#1&222
34#%(5",1#,(&/*(%(,6

Gambar 4. Model Jala-jala Kausasi

8/9/23 54
KRITERIA KAUSASI
• Pendekatan model penyebab penyakit masih membutuhkan
pertimbangan yg mendalam dgn studi yg cermat utk sampai pd
keputusan hubungan kausal (sebab akibat)
• Penentuan kausasi membutuhkan bukti bukti yg ada
• Austin Bradford Hill (1965) membuat kriteria yg dpt digunakan sbg
panduan penentuan apakah sesuatu mrp penyebab
Kriteria Sebab Akibat (Hill)
No KRITERIA KETERANGAN
1 Hubungan Temporal Sebab mendahului akibat
2 Plausabilitas Ada mekanisme biologis yg
menjelaskan proses penyakit
3 Konsistensi Kejadian berulang pada
pengamatan orang lain (penelitian
diulang hasil sama)
4 Kekuatan Hubungan Nilai Risiko Relatif yg besar &
signifikan secara statistik
5 Dose Respon Makin besar paparan thd agent
Relationship (Efek diikuti peningkatan kejadian
dosis respon) penyakit
Kriteria Sebab Akibat (Hill)
No KRITERIA KETERANGAN
6 Reversibilitas Penurunan paparan thd agent diikuti
penurunan kejadian penyakit
7 Desain studi Desain terbaik adalah eksperimen
8 Jml bukti Makin banyak bukti memperkuat
kesimpulan
9 Analogi Hubungan sebab dan akibat sudah
terbukti untuk penyebab penyakit serupa
10 Spesifisitas Satu penyebab menimbulkan satu efek
Syarat Agent sebagai Penyebab Penyakit (Cause)
1. Dijumpai pada setiap kasus yang diteliti, pada keadaan yang sesuai
(Necessary cause)
2. Agent hanya menyebabkan penyakit yg diteliti/ satu penyebab
menimbulkan satu efek (Spesifik cause)
3. Agent diisolasi sempurna, ditumbuhkan dalam biakan (Suffisient
cause)
FAKTOR RISIKO
• Adalah faktor-faktor atau keadaan yang mempengaruhi
perkembangan suatu penyakit/status kesehatan

• Menurut Simborg, FR adalah


Karakteristik, tanda atau keadaan yang diamati pada individu atau
kelompok yg secara statistik diketahui mempengaruhi hubungan
dengan besarnya risiko untuk menjadi suatu penyakit.
FAKTOR RISIKO
• Ada dua jenis faktor risiko
1. Faktor Instrinsik
Tingkat susceptibilitas (kerentanan) individu thd suatu penyakit
(genetik, sex, usia, anatomi, faali, nutrisi dll)
2. Faktor Ekstinsik
Faktor lingkungan yg memudahkan individu terjangkit suatu
penyakit (meningkatkan kepekaan dan mempengaruhi agent)
FAKTOR RISIKO
• Alasan dikembangkannya Faktor Risiko pd epidemiologi tidak
menular, yaitu:
1. Causa (penyebab/agent) tidak jelas
2. Penerapan konsep multiple causation
3. Adanya penambahan atau interaksi antar risiko
4. Metodologi memberi kesempatan untuk mengukur besarnya FR.
Kegunaan Identifikasi
Faktor Risiko
1. Prediksi : utk meramalkan kejadian penyakit
2. Penyebab : kejelasan besarnya FR dapat mengangkat
menjadi faktor penyebab, setelah menghapuskan
pengaruh dan faktor pengganggu
3. Membantu proses diagnosis
4. Prevensi utk pencegahan penyakit tersebut

Besarnya peran FR dpt dilakukan dgn menghitung


besarnya nilai Resiko relatif (RR) atau Odds Ratio
(OR)
Ini akan dibahas tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai