PENDAHULUAN
1.1 Definisi Demam Berdarah dengue (DBD)
Demam berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan virus dengue dapat yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti. Demam dengue terjadi dalam dua bentuk yaitu demam berdarah atau
demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD). Nyamuk Aedes aegypti
betina menyimpan virus dengue pada telurnya, selanjutnya virus tersebut akan
ditularkan oleh manusia melalui gigitan. Setelah satu kali gigitan terhadap
seseorang, nyamuk ini akan berulang kali menggigit orang lain sehingga darah
dari seseorang yang mengandung virus dengue dapat dengan mudah dipindahkan
ke orang lain (Anggraeni,DS,2010)
Nyamuk aedes aegypti dikenal dengan sebutan Black white Mosquito atau
Tiger Mosquito karena tubuhnya memiliki ciri yang khas yaitu adanya garis-garis
dan bercak-bercak putih keperakan di atas dasar warna hitam. Sedangkan yang
menjadi ciri khas utamanya adalah dua garis lengkung yang berwarna putih
keperakan di kedua sisi lateral dan dua buah garis putih sejajar di garis median
dari punggungnya yang berwarna dasar hitam.(Soegeng Soegijanto,2003, hlm 99)
Demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorhagic fever (DHF)
bukan penyakit baru di Indonesia. Tahun 1969, kasus pertama DBD dilaporkan di
Jakarta (Kho Lin Keng,dkk). Jauh hari sebelum itu, penyakit dengue, cikal bakal
munculnya penyakit DBD, sudah dikenal di Indonesia sejak tahun 1979 (David
Bylon,Batavia). (Nadesul Hendrawan,2007,hlm 1)
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan di indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan
penyebarannya semakin luas. Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang
terutama menyerang anak-anak. (Nadesul Hendrawan,2007,hlm 71)
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa Kabupaten Bengkalis berada pada
angka tertinggi pada tahun 2015 yaitu 678 jumlah kasus(Laki 2+Perempuan), dan
terendah
yaitu
Kabupaten
Indragiri
Hilir
12
jumlah
kasus
yang
menduduki angka kasus DBD tertinggi yaitu Kampar sebanyak 307 kasus
(Laki2+Perempuan)
dan
terendah
Meranti
sebanyak
27
kasus
(Laki2+Perempuan)DBD.
1.3 Grafik Maksimum-Minimum
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Riau melaporkan bahwa kasus DBD
tertinggi pada tahun 2013-2015 adalah daerah Kabupaten/Kota Bengkalis dengan
jumlah kasus 678 orang dengan kematian 1 penderita.
JUMLAH KASUS
YANG DIAMATI
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
MAKSIMUM
MINIMUM
Dari grafik laporan jumlah kasus DBD dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau
diatas dapat kita lihat bahwa jumlah kasus DBD mengalami KLB didaerah
Kuantan Singingi (286 kasus), Indragiri hulu (176 kasus), Siak (273 kasus),
Kampar ( 269 kasus), Rokan Hulu(159 kasus), Bengkalis dengan kasus tertinggi
(678 kasus), Rokan hilir (163 kasus), Pekanbaru (516 kasus), Dumai ( 355 kasus),
dan Meranti (254 kasus). Sedangkan Kabupaten Indragiri hilir dan Pelalawan
berada pada status Kewaspadaan.
Berdasarkan data diatas kasus Demam berdarah terjadi KLB pada tahun
2015. Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas tentang seputar
Demam berdarah Dengue (DBD).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etiologi
2.1.1. Virus Dengue
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus
B,yaitu arthropod-borne virus atau virus yang disebabkan oleh artropoda virus ini
termasuk genus Flavivirus dari famili Flaviviridae. (widoyono,2011,hlm 72).
Ada empat serotipe yaitu DEN -1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 . serotipe
DEN-3 merupakan jenis yang sering dihubungkan dengan kasus-kasus parah .
infeksi oleh salah satu serotipe akan menimbulkan kekebalan terhadap serotipe
yang bersangkutan, tetapi tidak untuk serotipe yang lain. Keempat jenis virus
tersebut semuanya terdapat di Indonesia. Di daerah Endemik DBD, seseorang
dapat terkena infeksi semua serotipe virus pada waktu yang bersamaan.
(widoyono,2011,hlm 72).
Virus Dengue baru dapat menimbulkan gejala demam berdarah pada
manusia jika manusia tersebut terinfeksi minimal dua jenis virus dengue. Jika
manusia baru terinfeksi satu jenis virus maka tidak akan timbul gejala demam
berdarah.(Agus Susanto, 2007, hm 4)
2.1.2 Vektor
Virus dengue memerlukan perantara untuk dapat masuk kedalam tubuh
manusia. Perantara atau vektor virus ini yaitu nyamuk Aedes yang terinfeksi,
terutama Aedes aegypti dan aedes albopictus.(Agus Susanto, 2007, hm 4)
Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegyti (di daerah
perkotaan) dan Aedes albopictus (di daerah pedesaan). Nyamuk yang menjadi
vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang terinfeksi saat menggigit manusia yang
sedang sakit dan viremia (terdapat virus dalam darahnya). Menurut laporan
terakhir, virus dapat pula ditularkan secara transovarial dari nyamuk ke telurtelurnya. (widoyono,2011,hlm 73)
Aedes aegypti merupakan vektor utama (95%) bagi penyebaran penyakit
DBD. Jenis nyamuk ini hidup dan ditemukan di negara-negara yang terletak
antara 35o Lintang utara 35oLintang Selatan. Nyamuk ini hidup pada temperatur
udara paling rendah sekitar 10oC. Pada musim panas, jenis nyamuk ini kadangkadang ditemukan di daerah yang terletak sampai sekitar 45 oLintang Selatan.
Selain itu, ketahanan hidup spesies ini juga tergantung pada ketinggian daerah
yang bersangkutan dari permukaan laut. Biasanya jenis nyamuk ini tidak
ditemukan di daerah dengan ketinggalan lebih dari 1000 meter diatas permukaan
laut.(Agus Susanto, 2007, hlm 4)
Nyamuk Aedes aegypti mempunyai kebiasaan hidup di dekat manusia.
Nyamuk dewasa menyukai tempat gelap yang tersembunyi di dalam rumah
sebagai tempat beristirahatnya. Nyamuk ini juga menyukai benda-benda yang
tergantung di dalam rumah, seperti gorden, kelambu, maupun baju atau pakaian di
kamar yang gelap dan lembap..(Agus Susanto, 2007, hlm 5)
Aedes aegypti mempunyai kebiasaan mencari makan (mengigit manusia
untuk diisap darahnya) sepanjang hari, terutama antara jam 08.00-13.00 dan
antara jam 15.00-17.00. jarak terbang nyamuk betina jenis ini terbatas sekitar 3050 meter per hari, sehingga korban gigitan nyamuk dapat dipastikan berada sekitar
jarak tersebut dari sarang nyamuk.Aedes aegypti..(Agus Susanto, 2007, hlm 5)
Nyamuk dalam fase imatur (larva) ditemukan di dalam atau di dekat
perumahan, di dalam kaleng, atau berbagai tempat penyimpanan air yang berisi air
bersih yang dipakai untuk air minum atau mandi. Nyamuk tersebut bersarang dan
berkembang biak disana. Nyamuk ini hidup tidak hidup diair mengalir maupun
comberan yang langsung berhubungan dengan tanah.(Agus Susanto, 2007, hlm 5)
Telur aedes aegypti mampu bertahan hidup dalam keadaan kering salama
beberapa bulan. Hal inilah yang menyulitkan pemusnahan vektor penyebab
penyakit DBD .(Agus Susanto, 2007, hlm 6)
Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti yaitu pada badan dan tungkai nyamuk
terdapat belang hitam dan putih. Nyamuk betina mengisap darah agar bisa
memperoleh protein untuk mematangkan telurnya sampai dibuahi oleh nyamuk
jantan. Bentuk nyamuk Aedes aegypti dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Aedes albopictus merupakan nyamuk kebun yang memperoleh makanan
dengan cara menggigit dan mengisap darah berbagai jenis binatang. Nyamuk ini
berkembang biak di dalam lubang-lubang pohon, lekukan tanaman, potongan
batang bambu, dan buah kelapa yang terbuka. Habitat larva nyamuk ini yaitu
didalam genangan air , seperti airdalam kaleng atau tempat penampungan lain
termasuk timbunan sampah diudara terbuka. Habitat larva ini menyebabkan
nyamuk aedes albopictus banyak dijumpai di daerah pedesaan, pinggiran kota,
dan taman-taman kota.(Agus Susanto, 2007, hlm 6)
Pada musim penghujan,tersedia lebih banyak tempat yang cocok bagi
habitat aedes albopictus.itulah sebabnya jumlah populasi nyamuk ini pada musim
penghujan meningkat pesat.Nyamuk dewasa mempunyai kebiasaan mencari
makan pada siang hari.Daya terbang nyamuk dewasa betina erkisar antara 400600 meter.Kesempatan berpindah tempat secara pasif(terbawa alat transformasi
manusia) bagi Aedes albopictus lebih terbatas sebab nyamuk ini hidup diluar
rumah.Namun
di
sisi
lain,kebiasaan
mencari
makan
Aedesalbopictus
memungkinkan nyamuk ini menularkan virus dengue dari kera ke manusia dan
sebaliknya.telur Aedesalbopictusdapat bertahan terhadap pengawetan melalalui
proses pengeringan dalam waktu beberapa bulan..(Agus Susanto, 2007, hlm 7)
Meskipun vektor utama penyebaran infeksi virus dengue mempunyai
habitat hidup di daerah tropis maupun subtropis,namu ternyata di temukan pula
kasus-kasus DBD di daerah dingin.Hal ini menunjukkan bahwa vektor tersebut
dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sekitar.(Agus Susanto, 2007,
hlm 7)
darai
permukaan
laut,curah
hujan,angin,kelembapan,
dan
Orang yang di dalam tubuhnya terdapat virus dengue tidak semuanya akan
sakit demam berdarah dengue, ada yang mengalami demam ringan dan sembuh
dengan sendirinya, atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit. Tetapi
semuanya merupakan pembawa virus dengue selama satu minggu, sehingga dapat
menularkan kepada orang lain di berbagai wilayah yang ada nyamuk penularnya.
10
menderita
DBD
setelah
dilakukan
pemeriksaan
darah
di
11
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38-40 c).Suhu badan yang tinggi
ini biasanya tidak terpengaruh mesti penderita telah di beri obat penurun
panas atau antibiotik.
2. Tanda-tanda pendarahan,misalnya timbul bintik-bintik merah pada kulit
akibat pecahnya pembulu darah,hidung mimisan,pendarahan pada
3.
4.
5.
6.
7.
12
13
14
15
tubuh akan menguap sambil membawa panas. Seka lagi setelah kulit
mengering.
4. Penderita tidak boleh diberikan Aspirin karena Aspirin bersifat
mengencerkan darah sehingga perdarahan akan semakin parah.
5. Bila dirasakan perlu,boleh memberikan parasetamol sebagai obat
antipanas.Penderita harus cukup istirahat,makan,dan minum. (Agus
Susanto, 2007, hlm 12)
Penyakit demam berdarah seperti penyakit virus lainnya,dapat sembuh
dengan sendirinya. Meski demikian,penyakit ini memerlukan perhatian yang
serius karena dapat menyebabkan komplikasi lain,seperti pengentalan darah.
Pengentalan darah mengakibatkan oksigen dan zat makanan tidak dapat
tersalurkan
dengan
baik
ke
organ-organ
tubuh
yang
penting,seperti
di
lingkungan
sekitar
(PSN)
Pemberantasan
Sarang
Biologis
16
17
kerja
(POKJA)
mulai
dari
18
bahwa
Kabupaten Bengkalis berada pada angka tertinggi pada tahun 2015 yaitu 678
jumlah kasus(Laki2+Perempuan), dan terendah yaitu Kabupaten Indragiri
Hilir 12 jumlah kasus (Laki2+Perempuan).Pada tahun 2014 kasus DBD tidak
terjadi. Sedangkan pada tahun 2013 kasus DBD mengalami peningkatan yang
19
signifikan dan yang menduduki angka kasus DBD tertinggi yaitu Kampar
sebanyak 307 kasus (Laki2+Perempuan) dan terendah Meranti sebanyak 27
kasus (Laki2+Perempuan)DBD.
3.2 Saran
Di harapkan kepada dinas kesehatan provinsi riau dan pihak petugas
kesehatan khususnya petugas survelans agar meningkatkan pendataan secara
kongkrit.
Petugas kesehatan agar melakukan sIstem penanggulangan secara dini
sebelum masyarakat mengalami kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Melakukan promosi secara menyeluruh kepada semua pihak masyarakat agar
melakukan pencegahan dan menjaga kebersihan lingkungan didaerah sekitar
mereka tinggal.
Di harapkan kepada masyarakat agar menciptakan prilaku hidup bersih
dan sehat, agar terhindar dari berbagai penyakit khususnya penyakit demam
berdarah dengue (DBD).
DAFTAR PUSTAKA
Widoyono.PENYAKIT
TROPIS
Epidemiologi,Penularan,Pencegahan
dan
pemberantasannya.Erlangga:Jakarta.2011
Handrawan Nadesul. Cara mudah mengalahkan demam berdarah. Kompas Media
Nusantara:Jakarta.2007
Hadinegoro Sri Rezeki H.et al. Tata laksana Demam Berdarah dengue di
Indonesia. Dinas Kesehatan Propinsi riau:Riau.2005
20
World
Health
Organization.Demam
berdarah
dengue
21