Anda di halaman 1dari 54

TRIANGLE MODEL

HOST
AGENT
ENVIRONMENT

Syahrizal Syarif
Triad Epid
oleh Jhon Gordon

■ Pendekatan atau Model untuk


menjelaskan penyakit Infeksi
■ Sehat – keseimbangan dari Interaksi
tiga faktor :
– Agent – substansi penyebab
– Host – kerentanan Induk Semang /
pejamu
– Environment – Pengaruh lingkungan
Segitiga epidemiologik

Agent Pejamu

Lingkungan
Agent

■ Substansi yang ada atau tidaknya, bila


diikuti kontak yang efektif pada
manusia yang rentan (susceptible),
akan menjadi rangsangan atau
stimulasi terjadinya penyakit.
Klasifikasi Agen

■ 5 Kelompok:
– Agen biologik
– Agen kimia
– Agen nutrisi
– Agen mekanik
– Agen fisika
Agen Biologik

1. Protozoa
2. Metazoa
3. Bakteria
4. Virus
5. Jamur
6. Riketsia
Agen biologik

■ Protozoa
– Mikroorganisme uniselular
■ Contoh:
– Plasmodium vivax 🡺 malaria
– Trypanosoma 🡺 trrypanosomiasis
– Amoeba 🡺 amoebiasis
– Toxoplasma gondii 🡺 toksoplasmosis
Agen biologik

■ Metazoa
– Mikroorganisme parasitik multiseluler
■ Contoh:
– Trichuris trichuria 🡺 trikhinosis
– Ascaris lumbricoides 🡺 askariasis
– Schistosoma spp 🡺 sistosomiasis
Agen biologik

■ Bakteria
– Mikroorganisme uniselular
■ Contoh:
– Mycobacterium tuberculosis 🡺 TBC (Tuberkulosis)
– Salmonella spp 🡺 salmonellosis
– Clostridium tetani 🡺 tetanus
– Corynaebacterium diphteriae 🡺 difteri
– Vibrio chlolerae 🡺 kolera
– Spirocaheta spp 🡺 sifilis
Agen biologik

■ Virus
– Mikroorganisme yang sangat kecil
– Dalam hidupnya memerlukan sel hidup
■ Contoh:
– Virus penyebab penyakit:
■ Influenza
■ Rabies
■ SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
■ HIV/AIDS
■ Hepatitis
■ Polio

■ Campak, cacar, herpes


Agen biologik

■ Jamur (fungi)
– Tanaman tidak berklorofil
– Contoh:
■ Penyebab penyakit
– Epidermofitosis
– Moniliasis (kandidosis mulut)
– Histoplasmosis
– koksidiomikosis
Agen biologik

■ Rickettsia
– Bakteri yang sangat kecil
■ Contoh
– Penyebab penyakit
■ Rocky Mountain spotted fever
■ Q-fever (Rickettsia prowazeki)
Karakter agen biologik

■ Inheren
■ Viabilitas (resistensi)
■ Infektivitas
■ Patogenitas
■ Virulensi
■ Antigenisitas
Karakter agen biologik

■ Inheren
– Morfologi
– Fisiologi
– Reproduksi
– Toksin
– Nutrisi
– dll
Karakter agen biologik

■ Viabilitas (resistensi)
– Kemampuan hidup di alam bebas
■ Aerob 🡺 hidup memerlukan oksigen
■ Anaerob 🡺 hidup tidak memerlukan oksigen.
Oksigen merupakan racun
Karakter agen biologik

■ Infektivitas
– Kemampuan menginfeksi pejamu
■ Proporsi orang terpajan yang menjadi
terinfeksi
Karakter agen biologik

■ Patogenisitas
– Kemampuan menimbulkan reaksi pada
pejamu. Subklinis dan klinis
– Proporsi orang yang terinfeksi
berkembang menjadi penyakit klinis
Karakter agen biologik

■ Virulensi
– Derajat berat ringannya reaksi yang
ditimbulkan oleh agen biologik
– Proporsi orang dengan penyakit klinis
menjadi sakit yang berat atau mati
Karakter Agen Biologik

Derajat Infektifitas Patogenitas Virulensi

Tinggi Cacar, Cacar, rabies, Rabies,


campak, cacar campak, cacar cacar, TBC,
air, polio air, influenza lepra
Sedang Rubela, Rubela, Polio
Gondongan, gondongan
influenza
Rendah TBC, lepra Polio, lepra, Campak,
TBC rubela, cacar
air, influenza
Karakter agen biologik

■ Antigenisitas
– Kemampuan menimbulkan atau
menstimulasi mekanisme pertahanan
pejamu (antibodi)
Agen kimia

■ Pestisida
■ Food-additives
■ Obat-obatan
■ Zat yang diproduksi oleh tubuh
manusia
– Ureum 🡺 uremia
– Benda-benda keton 🡺 asidosis
Agen kimia

■ Asbes
■ Logam berat
– Merkuri
– Kadmium
– Timbal
– Uranium
■ Minuman keras
■ Bahan-bahan kosmetik
■ Obat-obatan, alergen
Agen nutrisi

■ Karbohidrat: berlebihan 🡺 obesitas


■ Lemak: berlebihan 🡺 hiperlipidemia
■ Protein: kekurangan 🡺 protein energi
malnutrisi
■ Vitamin:
– Defisiensi vitamin A 🡺 rabun senja
– Defisiensi vitamin C 🡺 skorbut
Agen nutrisi

■ Mineral
– Cu
– Zn
– Mg
– Fe
■ Air
Agen mekanik

■ Friksi yang kronik


– Pemakaian sepatu yang sempit 🡺
verucca vulgaris (kutil)
■ Kompresi atau daya mekanik menekan
atau memutar
– Menimbulkan carpal tunnel syndrom
Agen fisika
■ Radiasi
– Dapat menyebabkan kanker kulit
■ Suhu udara
– Dingin: menimbulkan frost bite
– Panas: menimbulkan dehidrasi, heat stroke
■ Kelembaban
– Rendah: hiperhidrosis
■ Intensitas suara
– Bising, frekuensi tinggi: Gangguan pendengaran
– Vibrasi
Agen fisika

■ Panas
– menimbulkan luka bakar
■ Terang cahaya
– Gangguan daya lihat mata
■ Objek
– Air, makanan, tanah, udara
Faktor pejamu (host)

■ Organisme 🡺 manusia atau hewan


yang merupakan faktor tempat
(berlabuh penyakit)
Faktor pejamu

■ Faktor intrinsik yang mempengaruhi


keterpajanan individual, kerentanan
dan respon terhadap agen penyebab
(kausatif)
Faktor pejamu

■ Faktor intrinsik pada manusia


1. Umur
2. Ras
3. Jenis kelamin
4. Status sosio-ekonomik
Faktor intrinsik pada
manusia
5. Status perkawinan
6. Status kesehatan / kebugaran
7. Riwayat penyakit terdahulu
8. Sifat-sifat genetik
Faktor intrinsik pada
manusia
9. Perilaku
– Merokok
– Penyalahgunaan obat
– Gaya hidup (lifestyle)
– Aktivitas seksual
– Penggunaan kontrasepsi
– Kebiasaan makan
Faktor intrinsik pada
manusia
10. Status nutrisi
11. Status imunologik
12. Status keterpajanan (level of
exposure)
13. Struktur anatomik
Faktor intrinsik pada
manusia
14. Karakteristik psikologik
• Kepribadian
• Tipe A : terburu-buru
• Tipe B : lamban, pasif
15. Adanya penyakit atau medikasi
16. Golongan darah
■ Sistem ABO
■ Rhesus positif, rhesus negatif
■ Dll
Faktor intrinsik pada
manusia
■ Status imunologik berdasarkan cara
didapat
1. Imunitas alamiah (tanpa intervensi)
– Aktif
– Pasif
2. Imunitas didapat (dengan intervensi)
■ Aktif: TT, DPT
■ Pasif: ABU, ATS, gamma globulin, serum
anti rabies
4. Herd immunity (Imunitas Kelompok)
Faktor lingkungan

■ Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi


agen dan peluang untuk terpajan
■ Faktor luar / kondisi ekternal yang
menyebabkan atau memungkinkan
transmisi penyakit
Faktor Lingkungan

■ Lingkungan fisik
■ Lingkungan biologik
■ Lingkungan sosio-ekonomik
Lingkungan fisik

■ Kondisi cuaca, musim, udara


– Faktor kelembaban
■ Kondisi geologi
– Struktur dan lapisan geologik, sifat fisik
tanah
■ Kondisi geografi
– Faktor ketinggian
Lingkungan biologik

■ Semua mahluk hidup


– Hewan
– Tumbuhan
– Manusia
Lingkungan
sosio-ekonomik
■ Kepadatan penduduk
■ Kehidupan sosial
– Olahraga
– Fasilitas rekreasi
– Fasilitas umum
– Fasilitas sosial lainnya
Lingkungan
sosio-ekonomik
■ Stratifikasi sosial
– Tingkat pendidikan
– Latar belakang etnis
– Macam pekerjaan
■ Nilai-nilai sosial yang berlaku
– Aturan-aturan agama
– Besar – kecilnya keluarga
– dll
Lingkungan
sosio-ekonomik
■ Kemiskinan
■ Ketersediaan pelayanan kesehatan dan
fasilitas kesehatan
– Ada atau tidaknya sistem asuransi
■ Tingginya pengangguran
– Tidak tersedianya pekerjaan bagi orang
yang cacat fisik
Lingkungan
sosio-ekonomik
■ Perang
– Kemiskinan
– Perpindahan penduduk
■ Bencana alam
– Banjir
– Letusan gunung berapi
– Gempa / tanah longsor
Lingkungan
sosio-ekonomik
■ Bencana karena ulah manusia
– Bencana nuklir di Chernobyl (Russia)
– Letusan bom atom di Nagasaki dan
Hiroshima (Jepang)
– Kasus
■ Dll
Interaksi Agent, Host,
Lingkungan
1. Interaksi agent – lingkungan:
• Keadaan dimana agent langsung dipengaruhi
oleh lingkungan, tanpa memandang sifat dari
host.
• Misalnya: viabilitas bakteri yang langsung
disinari matahari, penguapan zat-zat kimia
toksik karena panas
2. Interaksi host – lingkungan:
• Keadaan dimana host langsung dipengaruhi
oleh lingkungan, tanpa memandang sifat dari
agent.
• Misalnya: pengaruh cuaca/hujan terhadap
manusia
Interaksi Agent, Host,
Lingkungan
3. Interaksi host – agent:
• Keadaan yang terjadi dimana agent yang
sudah berada dalam host menjadi lebih efektif
bermukim di dalam host atau bermultiplikasi &
menimbulkan perubahan jaringan, produksi
imunitas, dll
4. Interaksi agent – host – lingkungan:
• Keadaan dimana agent, host, & lingkungan
saling pengaruh mempengaruhi hingga terjadi
suatu proses penyakit
Penyakit

■ Terjadi karena ketidakseimbangan


antara faktor agen, pejamu dan
lingkungan
Keadaan tidak
berpenyakit
Agen Agen Pejamu

Lingkungan

Pejamu Lingkungan
Keadaan berpenyakit
P

A A P

L L

P
A = Agen
A A P
P = Pejamu
L L L = Lingkungan
Keadaan berpenyakit
P
A Jumlah agen bertambah
banyak 🡺 timbul penyakit

L
Keadaan berpenyakit
A

Kerentanan (suseptibel)
P
pejamu bertambah berat
🡺 daya tahan berkurang
🡺 timbul penyakit
L
Keadaan berpenyakit
P

A Jumlah agen bertambah


banyak, karena
perubahan lingkungan
L
Keadaan berpenyakit
A

Kerentanan (suseptibel)
P
pejamu bertambah berat
karena perubahan
L lingkungan
Pemahaman Triad Epid
Host agent environment
intrinsik ekstrinsik fisik sosial
umur kebiasaan infektivitas desa kepadatan
seks diet patogenitas suhu Fasilitas kes
ras Aktivitas seks Virulensi iklim pendidikan

genetik Kemoterapi Imunogenitas vektor


fisiologi imunisasi

Anda mungkin juga menyukai