DISUSUN OLEH:
YUSPIA LESTARI
18210100132
POST PARTUM
MK: Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik MK: Risiko Infeksi
SLKI: Tingkat Nyeri SLKI: Tingkat Infeksi
SIKI: Manajemen Nyeri SIKI: Pencegahan Infeksi
Observasi: Observasi:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri sistemik
2. Identifikasi skala nyeri Terapeutik:
Terapeutik: 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk dengan pasien dan lingkungan pasien
mengurangi nyeri (mis. mendengarkan Edukasi:
sholawat) 3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Edukasi: 4. Ajrakan cara mencuci tangan dengan benar
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk 5. Ajarkan terika batuk
mengurangi rasa nyeri 6. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
Kolaborasi: luka operasi
5. Kolaborasi pemberian analgetik
MK: Konstipasi
SLKI: Eliminasi Fekal MK: Risiko Ketidakseimbangan Cairan
SIKI: Manajemen Eliminasi Fekal SLKI: Kesimbangan Cairan
Observasi: SIKI: Pemantauan Cairan
1. Monitor buang air besar (mis. warna, Observasi:
frekuensi, konsistensi, volume) 1. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
2. Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, 2. Monitor frekuensi napas
atau impaksi 3. Monitor tekanan darah
Terapeutik: 4. Monitor elastisitas turgor kulit
3. Berikan air hangat setelah makan 5. Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
4. Sediakan makanan tinggi serat 6. Monitor intake dan output cairan
Edukasi: 7. Identifikasi faktor ketidakseimbangan cairan
5. Jelaskan makanan yang membantu (mis. Prosedur pembedadahan mayor,
meningkatkan keteraturan peristaltik usus trauma/perdarahan, luka bakar, apheresis,
6. Anjurkan makanan yang mengandung obstruksi intestinal, peradangan pankreas,
tinggi serat penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi
7. Anjurkan meningkatkan asupan cairan, intestinal
jika tidak ada kontraindikasi Terapeutik:
8. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
9. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
MK: Risiko Proses Pengasuhan Tidak MK: Menyusui Tidak Efektif
Efektif SLKI: Status Menyusui
SLKI: Proses Pengasuhan SIKI: Konseling Laktasi
SIKI: Promosi Keutuhan Keluarga Observasi:
Observasi: 1. Identifikasi keadaan emosional ibu, saat akan
1. Monitor hubungan antar keluarga dilakukan konseling menysui
Terapeutik: 2. identifikasi permasalahan yang ibu alami
2. Hargai privasi keluarga selama proses menyusui
Edukasi: Terapeutik:
3. Anjurkan anggota keluarga 3. Gunakan teknik mendengar aktif (mis. duduk
mempertahankan keharmonisan keluarga sama tinggi, dengarkan permasalah ibu)
4. berikan pujian terhadap perilaku ibu yang
benar
Tujuan Pengawasan Postpartum: Edukasi:
1. Memantau keadaan klien pada masa 5. Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai
nifas kebutuhan ibu
2. Mengawasi perkembangan yang
terjadi pada klien
3. Mengawasi tanda bahaya yang dialami Perubahan Anatomi Fisiologis:
klien 1. Uterus, secara berangsung-angsur menjadi
kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil.
Tahapan Postpartum: 2. Serviks, setelah persalinan bentuk serviks
1. Periode Immediate Postpartum agak mengganggu seperti corong berwarna
masa segera setelah plasenta lahir sampai merah kehitaman.
dengan 24 jam. 3. Payudara, konsentrasi hormone yang
2. Periode Early Postpartum (24 jam – 1 menstimulasi perkembangan payudara selama
minggu) wanita hamil (estrogen, progesterone, HCG,
Pada fase ini untuk memastikan involusi prolactin, kortisol, insulin) menurun dengan
uteri dalam keadaan normal, tidak ada cepat setelah bayi lahir.
perdarahan lochea berbau busuk, tidak 4. Sistem Urinaria, saluran kencing kembali
demam, ibu cukup mendapatkan makanan normal dalam waktu 2-8 minggu, tergantung
dan cairan, serta ibu dapat menyusui pada keadaan sebelum persalinan, lamanya
dengan baik. partus kala II dilalui, dan besarnya tekanan
3. Periode Late Postpartum (1 minggu – 5 kepala yang menekan pada saat persalinan.
minggu) 5. Sistem Endokrin, selama kehamilan dan
Pada periode ini untuk tetap melakukan persalinan terdapat perubahan pada sistem
perawatan dan pemeriksaan sehari-hari endokrin, terutama pada hormone-hormon
serta konseling KB. yang berperan dalam proses tersebut
6. Sistem Gastrointestinal, sering terjadi
konstipasi pada ibu setelah melahirkan, hal ini
Daftar Pustaka: umumnya karena makan padat dan kurangnya
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosa berserat selama persalinan.
Keperawatan Definisi dan Indikator Diagnostik. 7. Sistem Muskuloskeletal, gejala yang timbul
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI pasca partum seperti nyeri punggung bawah,
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019. Standar Luaran sakit kepala dan nyeri leher, nyeri pelvis
Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria posterior, disfungsi simfisis pubis, dan
Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus osteoporosis.
Pusat PPNI 8. Vagina dan Perineum, setelah persalinan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi dinding perut longgar karena disebabkan
Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan lama, tetapi biasanya akan pulih kembali
Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat dalam 6 minggu.
PPNI 9. Sistem Kardiovaskuler, terdapat perubahan
dalam volume darah, dan curah jantung