ZAHRATUL AINI
NIM. P1337420919030
2019
ABSTRAK
BAB 3 PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus ................................................................................................. 18
B. Analisa Intervensi Keperawatan ..................................................................... 18
BAB 4 PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
ANAJBSDJABDJSBJFBJSDBGJFDBJGBDFGMDFBGMBDFMGDM
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang
abnormal yang disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma ( Smeltzer, 2002).
STT adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya tidak
tumbuh seperti kanker (Price, 2006). STT adalah Suatu benjolan atau
pembengkakan yang abnormal didalam tubuh yang disebabkan oleh neoplasma
yang terletak antara kulit dan tulang.
Bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun atau balita merupakan
kelompok yang rentan terhadap berbagai penyakit. Asupan gizi yang terpenuhi
dengan baik berkaitan dengan meningkatnya fungsi sistem kekebalan tubuh
terhadap berbagai penyakit. Salah satu mineral yang berperan penting dalam
sistem kekebalan tubuh yaitu seng. Seng merupakan mineral kedua yang
jumlahnya berlimpah dalam tubuh. Seng memiliki tiga fungsi biologis penting
dalam tubuh, yaitu fungsi katalisator, fungsi struktural, dan pengaturan. Seng juga
berperan dalam stabilitas membran, memacu pertumbuhan, maturasi seksual, dan
menjaga integritas sel, sistem imunitas spesifik maupun non-spesifik, aktivitas
banyak enzim termasuk superoxide dismutase, carbonic anhidrase, dan matriks
metalloproteinase, serta aktivitas antioksidan. Karena fungsinya dalam menjaga
imunitas spesifik dan non spesifik, seng memiliki peran penting dalam
pengendalian dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia.
Adenotonsilitis kronis disebabkan oleh serangan berulang dari tonsilitis
akut yang mengakibatkan kerusakan yang permanen pada tonsil. Organisme
patogen dapat menetap untuk sementara waktu ataupun untuk waktu yang lama
dan mengakibatkan gejala-gejala akut kembali ketika daya tahan tubuh penderita
mengalami penurunan. Kebiasaan makan makanan yang tidak sehat dapat
mempengaruhi kesehatan seseorang.
Penderita adenotonsilitis kronis mempunyai kebiasaan makan-makanan
yang berisiko yaitu kebiasaan makan makanan yang mengandung penyedap,
berpengawet, pemanis buatan, makanan yang asam, goreng-gorengan,
mengonsumsi air dingin, serta kebiasaan mengonsumsi makanan disembarang
tempat.
B. Web Of Causation
BAB 2
LAPORAN KASUS KELOLAAN
A. Pengkajian
a) BIODATA
1. Biodata pasien
a. Nama : Ny.T
b. Umur : 45 Tahun
c. Alamat : Bugangan VII/137 Semarang Timur,
Semarang
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Tanggal masuk : 12 Agustus 2019
g. Diagnosa medis : SST regioperineum curiga ganas
h. Nomor registrasi : 480258
2. Biodata Penganggung jawab
a. Nama :
b. Umur : tahun
c. Alamat :
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :
f. Hubungan dg klien :
b) KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan terdapat benjolan besar diselangkangan sebelah kiri
c) RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat SMRS klien dengan benjolan besar diselangkangan sebelah
kiri. Tingkah laku gelisah dan merintih. Klien mengeluh nyeri pada
benjolan diselangkangan.
P: STT regio perineum
Q: tersayat-sayat
R: nyeri terasa di perineum
S: nyeri pada skala 5
T: nyeri yang muncul menetap
2. Riwayat kesehatan dahulu
Genogram
Keterangan :
Laki- laki
Pasien
Meninggal
Perempuan
Tinggal serumah
e) PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Kesadaran klien composmentis, GCS (E4, V5, M6)
Penampilan: klien tampak lemah dan pucat
Tanda-tanda vital :
TD : 120/75 mmHg
Nadi : 88 x/i
Pernapasan : 18 x/i
Suhu : 36,1O C
Antropometri
BB sebelum sakit : 65 Kg
BB saat sakit : 66 Kg
TB : 155 cm
IMT : 27,5 (berlebih)
2. Head to toe
a. Kepala dan rambut
Bentuk normocephal, luka (-), benjolan (-), rambut berwarna
hitam bercampur putih, rambut tampak kering, keadaan bersih,
tidak rontok.
b. Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, pupil isokor, reflek
cahaya +/+, ikterik (-), mata tampak sayu.
c. Hidung
Lubang hidung bersih, tidak ada oedema dan secret, letak hidung
simetris, tidak ada peradangan membran mukosa hidung, tidak
terdapat polip, fungsi penciuman baik.
d. Mulut
Mulut kotor terdapat plak gigi, gigi berlubang (-), mukosa bibir
normal, stomatitis (-), tonsilitis (-), nafas bau.
e. Telinga
Simetris kanan dan kiri, pendengaran baik, nyeri (-), benjolan (-),
serumen (-).
f. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-), tidak ada pembesaran kelenjar
limfe.
g. Abdomen
Inspeksi : acites (-), lesi (-), dinding abdomen simetris, benjolan(-)
Auskultasi : Bising usus 8 kali/menit
Palpasi : nyeri tekan (-), tidak ada benjolan.
Perkusi : timpani(+), kembung (-)
h. Ekstremitas
Ekstremitas atas : turgor kulit baik, edema (-), akral hangat,
kekuatan otot 5.
Ekstremitas bawah : turgor kulit baik, edema, kekuatan otot 5,
bentuk kaki normal.
i. Sistem saraf
Klien tidak memiliki kelainan pada saraf motorik ataupun sensorik
dan tidak ada reflek patologis
j. Alat reproduksi
Inspeksi : benjolan pada perineum sebelah kiri (+)
Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (+)
k. Dada
a. Paru
Inspeksi : bentuk simetris, penggunaan otot tambahan
pernapasan (-), frekuensi napas 18 kali/menit, lesi (-).
Palpasi : fokal fremitus kiri menurun, benjolan (-), nyeri
tekan (-), trakea normal tidak ada deviasi.
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru, redup pada jantung.
Auskultasi : ronchi
b. Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari lateral di RIC V
Perkusi : batas jantung di RIC II dan RIC V, redup
Auskultasi : regular, bunyi jantung reguler, suara tambahan (-)
f) PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium (9 Agustus 2019)
Gula Darah
5 136 70-110 mg/dL
Sewaktu
2. Radiologi (9 Agustus 2019)
Pemeriksaan X Foto Thorax PA
Cor : CTR <50%. Bentuk dan letak normal
Pulmo : Corakan vaskuler normal
Tak tampak lateral bercak pada kedua paru.
Diafragma dan sinus kostofrenikus kanan kiri baik
Tulang dan soft tissue baik
KESAN:
Cor tak membesar
Tak tampak kelainan di paru
Tulang dan soft tissue baik
g) PROGRAM TERAPI
DAFTAR MASALAH
Gula Darah
5 136 70-110 mg/dL
Sewaktu
C. Intervensi keperawatan
Tgl/Jam No Diagnosa Tujuan
06/08/2019 1 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan asuhan Nutrition Manag
15.30 nutrisi kurang dari keperawatan 3x24 jam masalah Kaji adanya ale
kebutuhan tubuh b.d ketidakseimbangan nutrisi klien Kolaborasi d
ketidakmampuan untuk teratasi, dengan kriteria hasil : menentukan ju
memasukkan atau Adanya peningkatan berat dibutuhkan pas
mencerna nutrisi oleh badan sesuai dengan tujuan Anjurkan pasie
karena faktor biologis Berat badan ideal sesuai Fe
dengan tinggi badan Anjurkan pa
Mampu mengidentifikasi protein dan vita
kebutuhan nutrisi Berikan substa
Tidak ada tanda-tanda Yakinkan diet
malnutrisi tinggi serat unt
Menunjukkan peningkatan Berikan maka
fungsi pengecapan dan dikonsultasikan
menelan Ajarkan pasien
Tidak terjadi penurunan berat makanan harian
badan yang berarti Monitor juml
kalori
Berikan inform
Kaji kemampu
nutrisi yang dib
Nutrition Monito
BB pasien dala
Monitor adany
Monitor tipe da
dilakukan
Monitor interak
makan
Monitor lingku
Jadwalkan p
pigmentasi
Monitor turgor
Monitor keker
mudah patah
Monitor mual d
Monitor kadar
dan kadar Ht
Monitor pertum
Monitor pucat
jaringan konjun
Monitor kalori
Catat adanya e
papila lidah dan
Catat jika lidah
Lakukan pengk
Setelah dilakukan asuhan
komprehensif t
06/08/2019 2 Gangguan menelan keperawatan selama 3x24jam
durasi frekuens
15.40 makanan berhubungan diharapkan pemenuhan
presipitasi
dengan nyeri telan kebutuhan pasien tercukupi
Observasi reak
dengan kriteria hasil:
ketidaknyaman
- Mampu mengontrol nyeri (tahu
Gunakan tekni
penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik untuk mengeta
nonfarmakologi untuk Bantu pasien d
mengurangi nyeri, mencari dan menemuka
bantuan) Kontrol lingku
- Melaporkan bahwa nyeri mempengaruhi
berkurang dengan pencahayaan d
menggunakan manajemen nyeri Kurangi faktor
- Mampu mengenali nyeri (skala, Ajarkan tentan
intensitas, frekuensi dan tanda Berikan analge
nyeri) Evaluasi keefe
- Menyatakan rasa nyaman Tingkatkan isti
setelah nyeri berkurang Kolaborasikan
keluhan dan tin
Monitor pen
manajemen ny
CATATAN PERKEMBANGAN
S:
Klien mengatakan nyeri saat
menelan
Klien mengatakan tidak
nyerinya menetap
Orangtua klien mengatakan
An. E sering mengeluh nyeri
Klien mengatakan nyeri
terasa ditusuk-tusuk
Klien mengatakan nyeri
terasa di tenggorokan
O:
Klien tampak pucat
GCS (E4, V5, M6): GCS 15
Turgor kulit baik
TTV klien
HR: 95 x/menit
RR: 20 x/menit
T :36,6oC
P:
Melakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi Monitor
lingkungan selama makan
Mengobservasi reaksi
nonverbal dan
ketidaknyamanan
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Tingkatkan istirahat
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Mempersiapkan pasien untuk
operasi
Hari 2
Kode Diagnosa
Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan TTD
Keperawatan
07/8/2019 1 Berikan substansi gula
08.30 Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor lingkungan
selama makan
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan mudah
patah
Monitor mual dan muntah
Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nutrisi
07/8/2019 2 Anjurkan banyak minum
08.30 Pertahankan terapi IV line
Mengobservasi reaksi
nonverbal dan
ketidaknyamanan
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Tingkatkan istirahat
Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
KU : Lemas
GCS 15
Tidak ada perubahan pada
LILA klien
Warna lidah sedikit pucat
TTV klien
HR: 100 x/menit
RR: 20 x/menit
T :36oC
A: Masalah ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
belum teratasi
P:
Monitor adanya
penurunan berat badan
Informasikan pada klien
dan keluarga tentang
manfaat nutrisi
Anjurkan banyak minum
Pertahankan terapi IV line
Membantu persiapan
untuk operasi
07/8/2019 2
10.30
S:
Klien mengatakan nyeri
saat menelan
Klien mengatakan
nyerinya menetap
Orangtua klien
mengatakan An. E sering
mengeluh nyeri
Klien mengatakan nyeri
terasa ditusuk-tusuk
Klien mengatakan nyeri
terasa di tenggorokan
O:
Klien tampak pucat
GCS (E4, V5, M6): GCS
15
Turgor kulit baik
TTV klien
HR: 100 x/menit
RR: 20 x/menit
T :36oC
P:
Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
Tingkatkan istirahat
Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
Hari 3
Kode Diagnosa
Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan TTD
Keperawatan
08/08/2019 1 1. Melihat adanya penurunan
08.30 berat badan
2. Memonitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa
dilakukan
3. Melihat turgor kulit
08/08/2019 2 4. Melihat kekeringan, rambut
08.30 kusam, dan mudah patah
5. Melihat adanya pucat,
kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
1. Melakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi Monitor
lingkungan selama makan
2. Mengobservasi reaksi
nonverbal dan ketidaknyamanan
3. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
4. Tingkatkan istirahat
5. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
6. Mempersiapkan pasien
untuk operasi
CATATAN PERKEMBANGAN
B. PEMERIKSAAN FISIK
3. Keadaan umum
Kesadaran klien composmentis, GCS (E4, V5, M6)
Penampilan: klien tampak lemah dan pucat
Tanda-tanda vital :
Nadi : 100 x/i
Pernapasan : 22 x/i
Suhu : 36O C
Antropometri
BB sebelum sakit : 25 Kg
BB saat sakit : 18 Kg
TB : 110 cm
IMT : 14,9 cm
4. Head to toe
l. Kepala dan rambut
Bentuk normocephal, luka (-), benjolan (-), rambut berwarna
hitam dan kering, keadaan bersih, tidak rontok.
m. Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, pupil isokor, reflek
cahaya +/+, ikterik (-), mata tampak sayu.
n. Hidung
Lubang hidung bersih, tidak ada oedema dan secret, letak hidung
simetris, tidak ada peradangan membran mukosa hidung, tidak
terdapat polip, fungsi penciuman baik.
o. Mulut
Mulut kotor terdapat plak gigi, gigi berlubang (+), mukosa bibir
kering, stomatitis (-), tonsilitis (+), nafas bau.
p. Telinga
Simetris kanan dan kiri, pendengaran baik, nyeri (-), benjolan (-),
serumen (-).
q. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-), tidak ada pembesaran kelenjar
limfe.
r. Abdomen
Inspeksi : acites (-), lesi (-), dinding abdomen simetris, benjolan(-)
Auskultasi : Bising usus 11 kali/menit
Palpasi : nyeri tekan (-), tidak ada benjolan.
Perkusi : timpani(+), kembung (-)
s. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : turgor kulit baik, edema (-), akral hangat,
kekuatan otot 5.
b. Ekstremitas bawah : turgor kulit baik, edema, kekuatan otot 5,
bentuk kaki normal.
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium (1 Agustus 2019)
DO:
GCS (E4, V5, M6): GCS 15
Skala nyeri 3
Konjungtiva anemis
Rambut kering
Kulit pucat
Klien makan 2 kali sehari, tidak habis 1 porsi.
Bising usus 11 kali/menit
Tanda-tanda vital
Nadi : 100 x/i
Pernapasan : 22 x/i
Suhu : 36O C
Antropometri
BB sebelum sakit : 25 Kg
BB saat sakit : 18 Kg
TB : 110 cm
IMT : 14,9 cm
Hasil Laboratorium (1 Agustus 2019)
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
Monitor interaksi anak atau orangtua selama
makan
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan perubahan
pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Hb,
dan kadar Ht
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nutrisi
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari 1
Kode Diagnosa
Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan TTD
Keperawatan
07/08/2019 1 5. Mengkaji adanya alergi makanan
09.00 6. Monitor adanya penurunan berat badan
7. Memonitor pucat, kemerahan dan kekeringan pada jaringan
konjungtiva
8. Monitor turgor kulit
CATATAN PERKEMBANGAN
Kode Diagnosa
Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan TTD
Keperawatan
08/08/2019 1 6. Memberikan substansi gula
14.00 7. Melihat adanya penurunan berat badan
8. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
9. Memonitor lingkungan selama makan
10. Melihat turgor kulit
11. Melihat kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
12. Menanyakan adanya mual dan muntah
13. Melihat kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
14. Melihat adanya pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
15. Memonitor kalori dan intake nutrisi
CATATAN PERKEMBANGAN
Kode Diagnosa
Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan TTD
Keperawatan
6/9/18 1 Mencatat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan
18.00 cavitas oral.
Mencatat jika lidah berwarna magenta, scarlet
Monitor kalori dan intake nutrisi
Melihat adanya penurunan berat badan
CATATAN PERKEMBANGAN