.
.
.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah S.W.T. yang mana dengan segala
rahmat dan nikmat-Nya kita masih diberikan umur panjang sehingga pada kesempatan ini alhamdulillah
dapat dipertemukan lagi dengan hari kemenangan ummat Islam, yakni hari raya Idul Adha. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Amien
Dengan datangnya hari raya Idul Adha kali ini, semoga Allah SWT memberikan kita semua hidayah untuk
lebih bisa mendekatkan diri kepada-Nya selaku Tuhan semua alam. Mari kita tingkatkan rasa taqwa kita
kepada Allah SWT agar kelak kita diberikan keselamatan di Akhirat.
Di hari raya Idul Ahda , para ummat Muslim yang dari sisi ekonomi memiliki kemampuan amat diserukan
kepada mereka untuk melakukan qurban. Qurban yang berasal dari bahasa Arab yang berartikan
penyembelihan memiliki nilai bersejarah dalam Islam, dan masyarakat Islam melakukan qurban setiap
setahun sekali.
Note: Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah.
Dalam sebuah hadist diriwayatkan, bahwasanya Rasulullah bersabda: "Barang siapa mempunyai
kelapangan (kejembaran rezeki), mampu untuk berkorban tetapi tidak melakukannya, maka janganlah
dia dekat-dekat ke Mushollah tempat kami beribadat". (HR.Ibnu Majah).
Binatang korban yang disembelih dengan hati yang ikhlas itu kelak di hari akhir akan ditimbang darahnya,
tanduknya, bulunya dan semua anggota tubuhnya, sekaligus akan menjadi saksi baginya.
Sembelihlah korban dan senangkanlah hatimu, sesungguhnya seorang muslim yang menghadapkan
hewan-hewan sembelihnya ke kiblat, maka darah hewan itu, tanduknya dan bulunya semuanya
merupakan kebajikan yang akan ditimbang pada hari kiamat.
Yaitu berbakti dan mendekatkan diri kepada Tuhan, sesuai dengan asal kata korban itu berasal dari kata
"Qoroba" yang artinya mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai imbangan pendekatan itu, maka Allah
dekat pula kepada orang yang berkorban, dan Tuhan akan melipatgandakan pahalanya di akhirat kelak.
Aspek kemasyarkatan
Karena dengan melakukan korban dan membagi-bagikan daging sembelihan itu akan berkembanglah
pendekatan sesama umat manusia. Dimana kaum muslimin yang sedang hidup dalam garis kemiskinan
yang selama hidupnya tidak pernah makan daging sapi, kini dia merasakan bagaimana nikmatnya makan
daging ikan sapi. Dengan jalan ini insya Allah akan terciptalah kemurnian sosial dalam masyarakat.
Dalam sejarah Islam sebagaimana diterangkan dalam Al Qur'an, terdapat dua peristiwa dilakukannya
ritual kurban yaitu oleh Habil (Abel) dan Qabil (Cain), putra nabi Adam Alaihis Salam serta pada saat Nabi
Ibrahim akan mengorbankan Nabi Ismail atas perintah Allah S.W.T.
Kisah Habil dan Qabil di kisahkan pada Al Qur'an Surat Al-Maaidah ayat 27 yang berbunyi:
Artinya :
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya,
ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua
(Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". berkata
Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (QS. Al-Maaidah
: 27)
Diterangkan dalam Al Qur'an, Allah memberi perintah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk
mempersembahkan Ismail. Diceritakan dalam Al Qur'an bahwa Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah
tersebut dan tepat saat Ismail akan disembelih, Allah kemudian menggantinya dengan seekor domba.
Dibawah ini petikan surat Ash Ahaaffaat Ayat 102-107 yang menceritakan hal tersebut.
( )( )
( )
( )( )
()
Artinya :
"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa
pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah
kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan
Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah
dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang
nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar". (QS. Ash-Shaaffaat: 102-107)
Maka dari itu, apabila kita diberikan rizki lebih oleh Allah S.W.T. jangan lupa disisihkan untuk membeli
hewan untuk disembelih pada hari raya Idul Adha. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga pidato
singkat ini berguna bagi para hadirin sekalian, dan bermanfaat bagi saya pribadi, Amin.
Assalamualaikum wr. wb.
Kepala sekolah yang hormati beserta Ibu dan Bapak guru, para tamu undangan, dan teman-
teman tersayang
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah saya, Reisha Rahmatun Nissa, menyampaikan uraian
ceramah dengan tema: 3 hikmah Hari Raya Qurban.
Berbicara tentang hikmah Idul Adha,pasti tidak bisa lepas dari sejarah memukau yang dilakukan
oleh Nabi Ibrahim AS. Beliau rela mengikuti perintah Allah untuk menyembelih anak kesayangan
yang sudah lama dinanti. Konon kabarnya, nabi Ismail lahir saat nabi Ibrahim AS berumur 86
tahun.
Inilah bukti cinta yang sesungguhnya, semua masalah atau kegalauan yang kita hadapi saat ini,
belum sebanding dengan galau badai nabi Ibrahim saat itu.
Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!
Lantas nabi Ismail menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan Allah
kepadamu; insyaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.
Subhaaaanallah
Ada disini anak yang soleh seperti itu? mana orangnya? Ambil tali! Lumayan buat nambah-
nambahin Qurban.
yang artinya Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah!
Berkurban adalah salahsatu bentun rasa bersyukur kita kepada Allah, sebagaimana Allah juga
berfirman di surat Ibrahim ayat 7:
Barangsiapa yang bersyukur terhadapKu, maka akan Aku tambahkan nikmatnya, Barangsiapa
yang kufur terhadapKu, sesungguhnya adzabKu amat pedih.
Dalam setahun cuma di hari ini semua orang; kalangan atas sampai kalangan bawah bisa
kompak MAKAN DAGING. dari pejabat, pak presiden, pak bupati, pak camat, pak lurah, tukang
dagang, tukang parkir, tukang beca, sampai fakir miskin dan dhuafa, yang islam ataupun bukan:
SAMA-SAMA MERASAKAN DAGING KURBAN.
Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah [HR. Muslim]
Rupanya dari saya cukup sekian. Sebagai kesimpulan, mudah-mudahan dengan hikmah Idul
Adha ini, kita dapat;
Sekian dari Reisha, mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kekurangan.