Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imrân/3:185]
Allâh Azza wa Jalla memberikan pemberitaan umum kepada seluruh makhluk, bahwa
setiap jiwa akan merasakan kematian. Hanya Allâh Yang Maha Hidup, tidak akan mati.
Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati.
Kematian merupakan hakekat yang menakutkan. Dia akan mendatangi seluruh orang
yang hidup dan tidak ada yang kuasa menolak maupun menahannya. Maut merupakan
ketetapan Allâh Azza wa Jalla . Ini adalah hakekat yang sudah diketahui. Maka
sepantasnya kita bersiap diri menghadapinya dengan iman sejati dan amal shalih yang
murni.
Hani’ Radhiyallahu anhu , bekas budak Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu , berkata,
“Kebiasaan Utsman Radhiyallahu anhu jika berhenti di sebuah kuburan, beliau
menangis sampai membasahi janggutnya. Lalu beliau Radhiyallahu anhu ditanya,
‘Disebutkan tentang surga dan neraka tetapi engkau tidak menangis. Namun engkau
menangis dengan sebab ini (melihat kubur), (Mengapa demikian?)’ Beliau,
‘Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (yang artinya) ‘Kubur
adalah persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila
seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila
seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu
pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur.’” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu
Mâjah; dihasankan oleh syaikh al-Albâni]
Karena fase setelah kubur lebih mudah bagi yang selamat, maka ketika melihat surga
yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla dalam kuburnya, seorang Mukmin mengatakan, “Ya
Rabb, segerakanlah kiamat agar aku kembali ke keluarga dan hartaku.” Sebaliknya,
orang-orang kafir, ketika melihat adzab pedih yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla
baginya, ia berseru, “Ya Rabb, jangan kau datangkan kiamat.” Karena yang akan
datang setelahnya lebih pedih siksanya dan lebih menakutkan.
ُ َربِّ َي هَّللا:ُك ؟ فَيَقُول َ ُّ َم ْن َرب: ُفَيَقُواَل ِن لَه:ان فَيُجْ لِ َسانِ ِه ِ فَيَأْتِي ِه َملَ َك
َما هَ َذا:ُ ِدينِ َي اإْل ِ ْساَل ُم فَيَقُواَل ِن لَه:ُك ؟ فَيَقُول َ ُ َما ِدين: ُفَيَقُواَل ِن لَه
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َ ِ ث فِي ُك ْم ؟ فَيَقُو ُل هُ َو َرسُو ُل هَّللا َ ال َّر ُج ُل الَّ ِذي بُ ِع
ت ِب ِه ُ اب هَّللا ِ فَآ َم ْن
َ َت ِكت ُ قَ َر ْأ:ُك ؟ فَيَقُول َ َو َما يُ ْد ِر ْي: َُو َسلَّ َم فَيَقُواَل ِن لَه
ق َع ْب ِديفَأ َ ْف ِر ُشوهُ ِم َن َ ص َدَ أَ ْن قَ ْد:ت فَيُنَا ِدي ُمنَا ٍد فِي ال َّس َما ِء ُ ص َّد ْق
َ َو
فَيَأْتِي ِه: قَا َل, ْال َجنَّ ِة ( َوأَ ْلبِسُوهُ ِم َن ْال َجنَّ ِة) َوا ْفتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى ْال َجنَّ ِة
ص ِر ِه قَا َل َويَأْتِي ِه َر ُج ٌل َ َِم ْن َر ْو ِحهَا َو ِطيبِهَا َويُ ْف َس ُح لَهُ فِي قَب ِْر ِه َم َّد ب
ك َ ُّ أَب ِْشرْ بِالَّ ِذي يَسُر: يح فَيَقُو ُل ِ ِّطيِّبُ الر َ ب ِ َح َس ُن ْال َوجْ ِه َح َس ُن الثِّيَا
ُك ْال َوجْ ه َ ُ فَ َوجْ ه, ت َ َم ْن أَ ْن: ُ فَيَقُو ُل لَه, ت تُو َع ُد َ ك الَّ ِذي ُك ْن َ هَ َذا يَ ْو ُم
َ َربِّ أَقِ ِم السَّا َعة:ُ فَيَقُول,ُك الصَّالِح َ ُ أَنَا َع َمل:ُ فَيَقُول,يَ ِجي ُء ِب ْال َخي ِْر
َحتَّى أَرْ ِج َع إِلَى أَ ْهلِي َو َمالِي
Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya, lalu keduanya bertanya,
“Siapakah Rabbmu ?” Dia (si mayyit) menjawab, “Rabbku adalah Allâh”. Kedua
malaikat itu bertanya, “Apa agamamu?”Dia menjawab: “Agamaku adalah al-Islam”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”
Dia menjawab, “Beliau utusan Allâh”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab
Allâh, aku mengimaninya dan membenarkannya”.
Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia
hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu
untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam
kuburnya sejauh mata memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan
kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah
dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan
(kebaikan)”. Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau,
wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku adalah
amalmu yang shalih”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga
aku akan kembali kepada istriku dan hartaku”.
Azab kubur
“Ketika orang-orang yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan
malaikat, lalu ia dipukul dengan besi… hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat
keras… didengar oleh semua makhluk Allah, kecuali Jin dan Manusia,” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Digambarkan dialam kubur, dosa seorang anak manusia sebagai ular yang siap
menerkam, melumat dan menghabisi, sedangkan amal soleh adalah penyelamatnya
:Artinya
lalu Nabi melanjutkan sabdanya: “itu adalah 99 Ular, setiap 1 ular memiliki 7 kepala, semua
kepala meniup-niup pada orang kafir itu yang di kubur itu, lalu menyengatnya, dan merobek-
robeknya sampai hari kiyamat.” (Hadits Hasan, HR Ibnu Hibban, Abu Ya’la, dll. di Shahihkan
oleh Al-Baihaqi, di hasankan oleh Al-Arna’ut, Husain Sulaim Asad, dll.)
.
Ular-Ular TINNIN Yang Menyiksa Orang-Orang Yang Bermaksiat
.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َّ اللَّ َواتِي َيمْ َنعْ َن أَ ْواَل دَ هُنَّ أَ ْل َبا َنهُن: َما َبا ُل َهؤُ اَل ِء؟ َف َقا َل:ت ُ َفإِ َذا أَ َنا ِب ِن َسا ٍء َت ْن َهشُ َث ْد َيهُنَّ ْال َحي
ُ َفقُ ْل،َّات
Artinya:
“Pernah aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka dicabik-cabik ular-
ular yang ganas. Maka aku bertanya: ‘Kenapa mereka??’ Malaikat menjawab: ‘Mereka
adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa ada alasan
syar’i)’.” (HR. Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Al-Jami’ush Shahih
berkata: “Ini hadits shahih)
.
Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat sebelum
tidur utk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan, baik perkara yang
merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu. Lalu dia senantiasa
memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dgn Allah, sehingga dia tidur dlm
keadaan bertaubat & berkemauan keras utk tak mengulanginya bila nanti bangun dari
tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya itu), dia
mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dlm keadaan siap utk beramal
dgn senang hati, karena Allah menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya &
berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih
bermanfaat bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir
setelah itu & melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n ketika dia
hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah kehendaki
kebaikan baginya, niscaya Allah akan berikan hidayah taufik utk melakukan hal itu. Dan
tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah.
2. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:
b. Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi :
وت يَ ْو َم ْالـ ُج ُم َع ِة أَ ْو لَ ْيلَةَ ْال ُج ُم َع ِة إِاَّل َوقَاهُ هللاُ فِ ْتنَةَ ْالقَب ِْر
ُ َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم يـ َ ُم
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah
akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad & Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani
mengatakan dlm Ahkamul Jana’iz bahwa hadits ini dgn seluruh jalur-jalurnya hasan
atau shahih)
d. Membaca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas c, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
ب ْالقَب ِْر
ِ ِه َي ْال َمانِ َعةُ ِه َي ْال ُم ْن ِجيَةُ تُ ْن ِجي ِه ِم ْن َع َذا
“Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan
menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR. At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no.
1140) [dinukil dari Ar-Ruh dgn sedikit perubahan]
Do'a, Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah berlindung dari azab
kubur & memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.
Nikmat Kubur
Setelah mengetahui & meyakini adanya azab kubur yang demikian mengerikan &
menakutkan, berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah yang shahih, juga mengetahui
macam-macamnya, penyebabnya, & hal-hal yang akan menyelamatkan darinya, maka
termasuk kesuksesan yang agung adalah selamat dari berbagai azab tersebut &
mendapatkan nikmat di dalamnya dgn rahmat-Nya.
“Adapun orang-orang yang beriman & mengerjakan amal yang shalih maka Rabb
mereka memasukkan mereka ke dlm rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang
nyata.”(Al-Jatsiyah: 30)
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika
aku mendurhakai Rabbku.’ Barangsiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari
itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah
keberuntungan yang nyata.” (Al-An’am: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
beritakan dalam hadits Al-Bara’ z yang panjang:
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dgn ucapan yang teguh itu dlm
kehidupan di dunia & di akhirat.” (Ibrahim: 27)
3. Digelarkan permadani, didandani dgn pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu
menuju surga, dilapangkan kuburnya, & di dalamnya ditemani orang yang tampan
wajahnya, bagus penampilannya, sebagaimana yang Rasulullah SAW kabarkan dlm
hadits Al-Bara’ yang panjang:
“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dgn pakaian dari surga.
Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi &
keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang
kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia
berkata: ‘Berbahagialah dgn perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang
dahulu kamu dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang
yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang
shalih…” (HR. Ahmad & Abu Dawud)
Mudah-mudahan Allah meneguhkan hati kita di atas kalimat tauhid hingga akhir hayat
kita & menyelamatkan kita dari berbagai fitnah (ujian) dunia & fitnah kubur, serta
memasukkan kita ke dlm jannah-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.