Anda di halaman 1dari 20

ADAB TERHADAP

RASUL DAN ADAB


TERHADAP DIRI
SENDIRI
Drg. Rahmat Hidayat
1. Mencintai Rasulullah

Mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam


mengharuskan adanya pengagungan, memuliakan,
meneladani beliau dan mendahulukan sabda beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam atas segala ucapan
makhluk serta mengagungkan Sunnah-Sunnahnya.

Allah Azza wa Jalla.Allah Subhanahu wa Ta'ala


berfirman
:





Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu
dan mengam-puni dosa-dosamu. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imran: 31]
Tafsir surat Ali Imran : 31

Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah (wafat th.


774 H):

Ayat ini adalah pemutus hukum bagi setiap orang


yang mengaku mencintai Allah namun tidak mau
menempuh jalan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam, maka orang itu dusta dalam pengakuannya
tersebut hingga ia mengikuti syariat dan agama
yang dibawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salalm
dalam semua ucapan dan perbuatannya.
2. Mentaati rasulullah
Allah memerintahkan setiap Muslim dan Muslimah
untuk taat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam, karena dengan taat kepada beliau menjadi
sebab seseorang masuk Surga.

Allah telah menjadikan ketaatan dan mengikuti


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai
sebab hamba mendapatkan kecintaan Allah dan
ampunan atas dosa-dosanya.

Kita wajib mentaati Nabi Shallallahu 'alaihi wa


sallam dengan menjalankan apa yang
diperintahkannya dan meninggalkan apa yang
dilarangnya. Hal ini merupakan konsekuensi dari
syahadat (kesaksian) bahwa beliau adalah Rasul
(utusan) Allah.
Dalam banyak ayat Al-Qur-an, Allah Subhanahu wa
Ta'ala memerintahkan kita untuk mentaati Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Di
antaranya ada yang diiringi dengan perintah taat
kepada Allah, sebagaimana firman-Nya:



Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul-Nya... [An-Nisaa': 59]

Tekadang pula Allah mengancam orang yang


mendurhakai Rasul-Nya, sebagaimana dalam
firman-Nya:









Maka hendaklah orang-orang yang melanggar
perintah Rasul takut akan ditimpa fitnah (cobaan)
atau ditimpa adzab yang pedih. [An-Nuur: 63]
3. Menjadikan Rasulullah
teladan/panutan hidup
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
kedatangan hari Kiamat dan dia banyak menyebut Nama Allah. [Al-
Ahzaab: 21]

Ayat yang mulia ini adalah pokok yang agung tentang meneladani
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam berbagai perkataan,
perbuatan dan perilakunya. Menjadikan seluruh hidup kita sesuai
nilai Islam yang diajarkan rasulullah.

Karena rasulullah telah mengajarkan segala hal dari mulai yang


besar sampai yang kecil. Dari masalah pemerintahan dan
perekonomian sampai masalah berpakaian dan buang hajat semua
diajarkan.
4. Menjauhi larangan
rasulullah
Menahan diri dari apa yang dilarang dan
dicegah oleh beliau Shallallahu 'alaihi wa
sallamAllah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

...Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka


terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras
hukuman-Nya. [Al-Hasyr: 7]
5. Beribadah sesuai petunjuk
Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi
wasalam
Beribadah sesuai dengan apa yang beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam syariatkan, atau
dengan kata lain ittiba (mengikuti
contoh)kebeliau Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Tidak Membuat ibadah baru yang tidak


diajarkan alam Islam. Tidak mengada-ada
dalam urusan agama (berbut bidah). Krena
bidah itu sesat dan tidak akan diterima
ibadah yang buka berasal dari perintah Allah
dan rasulNya.
Agama Islam sudah sempurna, tidak boleh ditambah
dan tidak boleh dikurangi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk
mengajarkan ummat Islam tentang bagaimana cara
yang benar dalam beribadah kepada Allah, dan beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyampaikan
semuanya. Oleh karena itu, ummat Islam wajib ittiba
kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam agar
mereka mendapatkan kecintaan Allah Subhanahu wa
Ta'ala, kejayaan dan dimasukkan ke dalam Surga-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai


Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan
mengam-puni dosa-dosamu. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imran: 31]
6. Menghidupkan Sunnah

Di antara adab kepada Rasulullah Shallallahu


'alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan
Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak
kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta
berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang
yang mengingkari As-Sunnah dan
melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menolak
dan mengingkari semua bentuk bidah(ibadah
yang mengada-ngada dalam urusan agama),
karena setiap bidah adalah sesat.
7. Bershalawat kepada rasulullah
Allah Subhanahu wa Ta'ala dan para Malaikat-Nya telah
bershalawat kepada beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam,
dan Allah Subahnahu wa Ta'ala memerintahkan kepada
para hamba-Nya agar mengucapkan shalawat dan salam
kepada beliau. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

:









Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. [Al-
Ahzaab: 56]

Diriwayatkan bahwa makna shalawat Allah kepada Nabi


Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah pujian Allah atas
beliau di hadapan para Malaikat-Nya, sedang shalawat
Malaikat berarti mendoakan beliau.
ADAB TERHADAP
DIRI SENDIRI
ADAB TERHADAP DIRI SENDIRI

Sesungguhnya beruntunglah orang-


orang yang mensucikan jiwanya dan
merugilah orang yang mengotorinya.
(QS.Asy-Syam: 10).

Agar jiwa tetap terjaga kebersihannya,


hendaklah seorang
muslim memperhatikan adab-adab
kepada diri sendiri dalam
kesehariannya.
1. At-Taubah (bertaubat)
Yang dimaksud dengan at taubah adalah
meninggalkan seluruh dosa-dosa dan maksiat,
menyesali semua dosa yang telah dikerjakan
dan bertekad kuat tidak akan mengulangi lagi
perbuatan dosa tersebut. Allah Subhanahu wa
Taala berfirman:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman


bertobatlah kamu sekalian kepada Allah,
mudah-mudahan kamu beruntung. (QS. An
Nur : 31).
Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda:

Wahai sekalian manusia bertobatlah kalian


kepada Allah, karena sesungguhnya aku bertobat
kepada Allah 100 kali sehari. (HR. Bukhori)

Padahal Nabi Shallallahu alaihi Wasallam adalah


seseorang yang dosa-dosanya telah diampuni
Allah, baik yang terdahulu maupun yang akan
datang, maka bagaimanakah seharusnya amalan
orang-orang yang jauh dari zaman kenabian?
Tentu lebih utama lagi untuk banyak-banyak
memohon ampunan kepada Allah.
2. Al Muroqobah
(merasa diawasi Allah)
Al Muroqobah adalah perasaan senantiasa
merasa diawasi oleh Allah Subhanahu wa
Taala dalam segala gerak-geriknya. Meyakini
Allah mengetahui sesuatu yang dirahasiakan,
melihat semua perbuatan yang dia lakukan.
Inilah inti dari ayat:

Artinya: Dan ketahuilah bahwa Allah


mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka
takutlah kepada-Nya. (QS. Al Baqarah : 235).
3. Al Muhassabah
(introspeksi diri)
Muhasabah termasuk salah satu cara terbaik
untuk mensucikan hati. Dalil wajibnya
muhasabah adalah:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman


bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya (instropeksi diri)). (QS. Hasyr:
18
4. Al Mujahadah
(bersungguh-sungguh)
Dengan prinsip Al Mujahadah ini seseorang muslim
bersungguh-sungguh untuk memalingkan dirinya
dari ajakan nafsu yang mengajak kepada keburukan
dan kehinaan serta memaksa dirinya secara
sungguh-sungguh untuk melaksanakan kepada Allah
Subhanahu wa Taala.

Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-


sungguh) untuk (mencari keridhoan) kami maka
akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan
kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-
orang yang berbuat baik. (QS. Al Ankabut : 60)
5. Tidak mendzolimi diri
sendiri

MEROKOK
MINUM
KHAMR/MINUMAN
MEMABUKKAN
BEGADANGYANG TIDAK
BERMANFAAT
MERAJAH/MENTATO TUBUH
SYUKRON ALA
TIMAHMIKUM

Anda mungkin juga menyukai