1.def : - sekelompok bhan yg menggunakan bubuk kaca silikat dan lart sam poliakrilat
- bhan gigi restorative unk mengisi gigindan unk luthing
- bhan tambalmyg mengandung kalc tetrakilat&as poliakrilat
2.fungsi : - untuk restorasi &luthing,perlekatan ortho
- pemasangan crown
- sbg basis menutup kavitas gigi
-sbg bhan tambal gigi sulung unk klas I II III V ,untuk abrasi daerah servical.nya
3.manipulasi :
- disolusi : reparasi awal,lining
- glasi : mengalami pengersan awal
- pengeras : mengerasan sempurna
- P/L = 2:1
- d letakkan mixing papper
- d aduk dengan algat spatel
- gerakan melipat
- kosistensi permen karet
- menggunakan plastc instrument d masukan kavitas
- sebelum d masukkan , kavitas d beri etsa untuk tamabalan melekat lebih kuat
4.sifat :
- resisten trhdp fracture dan abrasii
- waktu pengerasan cepat
- dapat melekat email dan dentin ,bersifat anti kariogenik
- sensitive terhadap air(pd saat d tambal terkena air,pengerassan mkin lama)
- mempunyai kompresi tinggi
- melekat pd permukaan gigi secara kimiawi dan melepaskan flour dlam jangka lama
- jangan terlalu basah/kering(lembab) dapat mengakibatkan sensitive
5.syarat :
- sewarna dengan gigi(estetik bguss)
- mengandung flour
- anti kariogenik ,biocompatible ,estetik bagus
- mampu merekatkan
6.komposisi :
- powder : silikat 41,8% ,sodium flour 9,3% ,alumunium flour 1,6% , alumunium fosfat 3,8%
- natrium flour
P : alumunium flour silikat , alumina 28,6% , kalc fuor 15,7%
L : as poliakrilik 40-50% & 2 hedroksil etil metakrilat ,as poliimaleat , kopolimer as akrilat-as itakonat
Luting agent
bahan restorasi
Lining,base,fissure sealant
Luting agent
Bhan restorasi
Base
Fissure sealant
Semen ortho
Komponen yang terkandung dalam bubuk kaca adalah: SiO2 (35,2-41,9%), Al2O3 (20,1-28,6%),
CaF2
(15,7-20,1%), Na3AlF6 (4,1-9,3%)., AlF3(1,6-8,9%), dan AlPo4 (3,8-12,1%). Likuid terdiri dari:
air dan
asam poliakrilik dengan konsentrasi 40-50% dan kadangkala ditambah asam maleik atau asam
fumarik.
Syarat
yang harus dipenuhi agar suatu material dapat diterima oleh tubuh: pertama tidak boleh
iritatif dan menimbulkan inflamasi atau alergi yang disebut sifat biokompatibel. Kedua dapat
berkolaborasi dengan jaringan sekitarnya dalam menggantikan bagian tubuh yang hilang dan
disebut
bioadaptabilitas, ketiga kemampuan untuk berfungsi spesifik dari bagian tubuh yang digantikan
dan
disebut sifat biofungsionalitas