Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gunawan

NIM : 200104500004
Kelas : Fisika
Tugas : Listrik Magnet
1. Uraikan karakteristik magnetik dari bahan-bahan:
a. Ferromagnetik,
b. Paramagnetik, dan
c. Diamagnetik.
Pembahasan
a. Ferromagnetisme adalah gejala terjadinya penyejajaran momen-momen magnet pada
suatu material karena diberikan medan magnet luar. Akan tetapi didalam
ferromagnetisme terdapat interaksi pertukaran (exchange coupling) diantara atom
atom berdekatan. Sehingga momen momen magnet dapat tersejajarkan dalam derajat
penyejajaran yang tinggi. Material ferromagnetik memiliki susceptibilitas dengan
nilai yang besar dan positif. Bahan ferromagnetik terdiri dari bagian bagian kecil
dimana tiap-tiap bagian memiliki arah momen momen magnet yang searah, bagian-
bagian ini disebut domain. Momen-momen magnet tiap domain yang searah ini
dikatakan telah termagnetisasi jenuh.
b. Paramagnetisme adalah gejala kemagnetan suatu bahan, dimana jika bahan tersebut
diberikan medan magnet luar, maka momen magnet pada bahan tersebut tersejajarkan
pada arah medan magnet yang diberikan. Nilai susceptibilitasnya sangat kecil (dalam
orde 10-5) dan positif.
c. Diamagnetisme adalah gejala kemagnetan suatu bahan, dimana jika suatu bahan
diberikan medan magnet luar H, maka akan terinduksi dengan adanya perubahan
elektron orbital yang disebabkan oleh medan magnet luar. Besarnya momen magnet
induksi sangat kecil dan arahnya kebalikan dari medan magnet luar. Material
diamagnetik mempunyai suseptibilitas yang sangat kecil (dalam orde 10 -5) dan
negatif.
2. Uraikan definisi dari:
a. Medan Magnetik (B)
b. Kuat/Intensitas Medan Magnetik (H)
c. Vektor Magnetisasi (M)
d. Suseptibilitas Magnetik ()
e. Deskripsikan rumusan yang menghubungkan ke-4 besaran di atas.
Pembahasan
a. Medan magnetik (B) merupakan ruang atau daerah disekitar magnet yang masih
dipengaruhi oleh gaya maget tersebut. Fenomena kemagnetan itu terjadi harus adanya
gaya antara muatan listrik yang bergerak. Artinya, muatan yang bergerak relatif
terhadap seorang pengamat menimbulkan medan magnetik dan juga medan
elektrostatik, dan medan magnetik ini mengerjakan gaya pada sebuah muatan lain
yang bergerak relatif terhadap pengemat yang bersangkutan.
b. Kuat/intensitas medan magnetik (H) merupakan besar gaya pada suatu satuan kuat
kutub di titik itu di dalam medan magnet. Besarnya medan magnet disekitar kawat
lurus panjang berarus listrik dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik
tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan
magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan
magnetnya.
c. Vektor magnetisasi (M) didefinisikan sebagai jumlah vektor-vektor momen magnetik
yang dimiliki oleh masing-masing atom suatu bahan (A/m2) per satuan volume (m3).
Magnetisasi merupakan penjumlahan dari seluruh momen magnet persatuan volume.
Menurut teori Weiss, jumlah momen magnet tiap domain berkisar antara 1012 sampai
1015. Domain-domain terdekat dibatasi oleh batas domain atau dinding domain.
Dinding domain terdiri dari sederet momen magnet dengan orientasi 0 o sampai 180o.
Untuk material ferromagnetik terdiri dari banyak domain dimana tiap domain
memiliki arah magnetisasi tertentu seperti terlihat pada Gambar 1 Bila bahan belum
dimagnetisasi, maka jumlah vektor magnetisasi seluruh domain adalah nol.

Gambar 1 Domain dan Dinding Domain


d. Suseptibilitas magnetik () merupakan suatu sifat material untuk dapat di magnetisasi,
suatu material dengan nilai suseptibilitas tertentu. Nilai suseptibilitas magnetik dapat
digunakan untuk menentukan sifat mineral magnetik yang sering dikaitkan juga
dengan persentase unsur besi yang terkandung didalamnnya seperti paramagnetik,
diamagnetik atau ferromagnetic atau faktor pembanding antara magnetisasi (M) dan
medan magnet luar (H).
e. Hubungan antara vector rapat fluks magnetic B dengan vector intensitas medan
magnetik H dan vektor magnetisasi M: B = μH =μ ₀ μ ₜ H=μ ₀(xₘ+1)H atau
B
=H + M
μ₀
Dimana H = vektor intensitas medan magnetik (A/m).
M = vektor magnetisasi (A/m)
μ=¿permeabiliras absolut medium (H/m).
μ ₀ = permeabilitas absolut ruang vakum atau udara bebas = 12,57 x l0-7
H/m.
μ ₜ = permeabilitas relatif rnedium (tidak memiliki dimensi).
xₘ = μₜ−1 = Suseptibilitas magnetik (tidak memiliki dimensi).
3. Uraikan interpretasi setiap siklus untuk kurva magnetisasi (Hysteresis-Loop) bahan
magnetik berikut.

Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai