Anda di halaman 1dari 4

JUDUL

Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik berbasis Four Tier Test untuk


Mendeteksi Miskonsepsi Peserta Didik SMA

LATAR BELAKANG

Fisika dipandang sebagai dasar bagi pembangunan ilmu dan teknologi karena

melalui belajar fisika dapat membentuk pola berpikir ilmiah sehingga mata pelajaran

fisika sangat diperlukan untuk dipelajari di sekolah. Belajar fisika berarti belajar

konsep yang harus dipahami. Dalam fisika banyak membahas tentang alam dan

gejalanya, dari yang bersifat nyata hingga yang bersifat abstrak atau hanya berupa

teori. Di mana pembahasannya membutuhkan proses yang terstruktur yang kompleks

untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Pemahaman konsep sangatlah penting bagi peserta didik, agar tidak timbul suatu
konsep yang salah atau miskonsepsi. Menurut Ibrahim (2012:13) Miskonsepsi adalah ide
atau pandangan yang salah tentang suatu konsep yang dimiliki seseorang yang berbeda
dengan konsep yang disepakati dan dianggap benar oleh para ahli.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan


judul Pengaruh Sarana dan Prasarana pembelajaran, Kreativitas Mengajar Guru ,
dan Motivasi belajar terhadap Hasil belajar peserta didik SMAN 1 Liliriaja
Soppeng

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat diajukan rumusan masalah sebagi


berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh antara Sarana dan Prasarana Pembelajaran terhadap hasil
belajar peserta didik SMAN 1 Liliriaja ?
2. Apakah terdapat pengaruh antara Kreativitas Mengajar Guru terhadap hasil belajar
peserta didik SMAN 1 Liliriaja ?
3. Apakah terdapat pengaruh antara Motivasi Belajar terhadap hasil belajar peserta
didik SMAN 1 Liliriaja ?
4. Apakah terdapat pengaruh antara Sarana dan Prasarana Pembelajaran, Kreativitas
Mengajar Guru, dan Motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik SMAN 1
Liliriaja ?

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian pada penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Sarana dan Prasarana


Pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik SMAN 1 Liliriaja.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Kreativitas Mengajar Guru
terhadap hasil belajar peserta didik SMAN 1 Liliriaja.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Motivasi Belajar terhadap hasil
belajar peserta didik SMAN 1 Liliriaja.
4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Sarana dan Prasarana
Pembelajaran, Kreativitas Mengajar Guru, dan Motivasi belajar terhadap hasil
belajar peserta didik SMAN 1 Liliriaja.

HIPOTESIS PENELITIAN
1. Terdapat pengaruh antara Sarana dan Prasarana Pembelajaran terhadap hasil belajar
peserta didik SMAN 1 Liliriaja.
2. Terdapat pengaruh antara Kreativitas Mengajar Guru terhadap hasil belajar peserta
didik SMAN 1 Liliriaja.
3. Terdapat pengaruh antara Motivasi Belajar terhadap hasil belajar peserta didik
SMAN 1 Liliriaja.
4. Terdapat pengaruh antara Sarana dan Prasarana Pembelajaran, Kreativitas Mengajar
Guru, dan Motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik SMAN 1 Liliriaja.

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian “ex post facto”. Penelitian hanya
meneliti suatu kejadian perkara tanpa adanya perlakukan yang dierikan pada sample
penelitian. Penelitian ini dirancang untuk menerangkan adanya pengaruh antar
variable dan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
2. Desain Penelitian

X1

X3 Y
Keterangan :
→ : Pengaruh
X1 : Sarana dan Prasarana Pembelajaran
X2 : Kreativitas Mengajar Guru
X3 : Motivasi Belajar
Y : Hasil belajar

3. Batasan penelitian
Penelitian ini memiliki empat variable penelitian yaitu variable independent (bebas)
yakni Sarana dan Prasarana Pembelajaran (X1) dan Kreativitas Mengajar Guru (X2),
variable intervening yakni Motivasi Belajar (X3), dan variable dependent yakni Hasil
belajar (Y). adapun defenisi operasional variableadalah sebagi berikut :
a. Sarana dan Prasarana Pembelajaran (X1)

Sarana dan Prasarana Pembelajaran merupakan persepsi peserta didik tentang


semua Sarana dan Prasarana Pembelajaran yang memudahkan peserta didik
dalam pembelajaran dengan meninjau beberapa aspek yaitu : ketersediaan dan
kondisi gedung sekolah, ketersediaan dan kondisi ruang belajar /kelas,
ketersediaan dan kondisi laboratorium fisika, ketersediaan dan kondisi alat
pelajaran dan alat peraga, ketersediaan dan kondisi media pembelajaran.
Instrument ini dibuat dalam bentuk kuesioner dengan menggunakan rentang 1-5.

b. Kreativitas Mengajar Guru (X2)


Kreativitas Mengajar Guru merupakan persepsi peserta didik mengenai
kemampuan seorang guru kreatif dalam pembelajaran. Kreativitas mengajar guru
yang diukur oleh peserta didik meninjau dari : kelancaran mengajar fisika (1),
keluwesan mengajar fisika (2), kemampuan menyediakan bahan ajar (3),
kemampuan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi (4), memiliki
wawasan luas (5), mampu melihat masalah dari segala arah (6). Instrument ini
dibuat dalam bentuk kuesioner dengan menggunakan rentang 1-5.
c. Motivasi Belajar (X3)
Motivasi Belajar merupakan persepsi peserta didik tentang sesuatu yang muncul
dari diri peserta didik apabila da rangsangan dan dorongan untuk melakukan
sesuatu yang meliputi beberapa aspek yaitu : adanya dorngan dan kebutuhan
dalam belajar (1), adanya hasrat dan keinginan berhasil (2) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar (3), adanya harapan dan cita-cita masa depan (4), adanya
lingkungan belajar yang kodusif (5). Instrument ini dibuat dalam bentuk
kuesioner dengan menggunakan rentang 1-5.
d. Hasil belajar (Y)
Hasil belajar (Y) merupakan skor peserta didik melalui instrument tes hasil
belajar fisika yang dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda berdasarkan materi
fisika dalam ranah kognitif yang meliputi aspek : mengingat (C1); memahami
(C2); mengaplikasikan (C3); dan menganalisis (C5).

4. Teknik analisis data


Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis)

Anda mungkin juga menyukai