Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Pengukuran
Besaran Listrik
Sistem – Sistem Satuan dan
Standar Pengukuran

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

11
Teknik Teknik Elektro 14051 Fina Supegina, ST, MT

Abstract Kompetensi
Untuk menyatakan dan melakukan Mahasiswa dapat mengetahui sistem –
kalkulasi besaran fisis, besaran-besaran sistem satuan dan standar pengukuran.
tersebut harus didefinisikan menurut
jenis dan kebesarannya ( magnitudo )

Sistem – sistem satuan dan standar pengukuran


KETIDAK SETIMBANGAN DAN JEMBATAN WIEN

Kondisi Tidak Seimbang


Jika salah satu persyaratan kesetimbangan tidak dipenuhi, maka sebuah
jembatan arus bolak balik sama sekali tidak dapat disetimbangkan.
Untuk menggambarkan keadaan ini, pada gambar 9 ditunjukkan sebuah rangkai-
an jembatan, dimana Z1 merupakan elemen induktif, Z2 adalah sebuah kapasitif
murni, Z3 adalah sebuah tahanan variabel.
Tahanan R3 diperlukan untuk meng- hasilkan kesetimbangan jembatan, yang
ditentukan dengan mengguna- kan syarat kesetimbangan pertama
( kebesaran-kebesaran ), yaitu :

Gambar 9

R3 Z2 = Z1 Z4 atau

Z1 Z4 200 x 600
R3 = -------- = --------------- = 300 Ω
Z2 400

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Fina Supegina, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Syarat kesetimbangan kedua ( sudut-sudut fasa ), yaitu :

θ1 + θ4 = θ2 + θ3
0 0 0
dimana : θ1 + θ4 = + 60 + 30 = 90

0 0 0
θ2 + θ3 = - 90 + 0 = - 90

Jadi : θ1 + θ4 ≠ θ2 + θ3, yang berarti persyaratan kedua tidak dipenuhi,


sehingga kesetimbangan jembatan tidak dapat dicapai.
Sebuah gambaran mengenai masalah menyetimbangkan sebuah jembatan dibe-
rikan pada contoh 3, dimana pengaturan kecil pada satu atau lebih lengan-
lengan jembatan akan menghasilkan suatu kondisi, dimana kesetimbangan
dapat dicapai.

Contoh 3 : dari rangkaian jembatan pada gambar 10 a, tentukan apakah


jembatan tersebut setimbang sempurna atau tidak. Jika tidak, tun-
jukkan dua cara agar jembatan agar jembatan dapat menjadi setim-
bang, dan tentukan nilai-nilai numerik untuk setiap komponen tam-
bahan. Anggap bahwa lengan jembatan 4 tidak diketahui dan tidak
dapat diubah.

Penyelesaian :

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Fina Supegina, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 10

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Fina Supegina, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pemeriksaan rangkaian menunjukkan bahwa syarat pertama kesetimbangan
( kebesaran ), dengan mudah dapat dipenuhi, dengan sedikit memperbesar R3.

Syarat kesetimbangan kedua menetapkan :

θ1 + θ4 = θ2 + θ3

0
dimana : θ1 = - 90 ( kapasitif murni )

0
θ2 = θ3 = 0 ( tahanan murni )

0
θ4 < 90 ( impedansi induktif )

jadi, kesetimbangan tidak mungkin dicapai dengan konfigurasi rangkaian jemba- tan

0
pada gambar 10 a, karena θ1 + θ4 sedikit negatip, dan θ2 + θ3 = 0 .
Kesetimbangan jembatan dapat kembali dicapai, dengan mengubah rangkaian
sedemikian rupa, sehingga persyaratan sudut fasa dipenuhi.

Pada dasarnya ada dua cara untuk melakukan hal tersebut, yaitu :

Cara pertama:

0
Mengubah Z1, sehingga sudut fasanya berkurang menjadi lebih kecil dari 90

( sama dengan θ4 ) , yaitu dengan menghubungkan sebuah tahanan yang


dihubungkan paralel dengan kapasitor dan perubahan ini menghasilkan
jembatan Maxwell, seperti ditunjukkan pada gambar 10b.
Tahanan R1 dapat ditentukan dengan menggunakan admitansi pada lengan satu,
maka syarat kesetimbangan pertama
Z4
( 1 / Y1 ) Z4 = Z2 Z3 atau Y1 = -------

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Fina Supegina, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Z2 Z3
1 1
Dimana : Y1 = ---- + j -------
R1 1000

Jadi : 1 1 100 + j 500


---- + j ------- = ------------------
R1 1000 500 x 1000

1 1 1 + j 5
----- + j ------- = -----------
R1 1000 5000

Dua bilangan kompleks dikatakan sama, jika bagian riel dan bagian khayalnya
sama, maka :
1 1
---- = ------- R1 = 5000 Ω
R1 5000

Perlu diperhatikan bahwa dengan penambahan R1, syarat kesetimbangan


pertama terganggu ( kebesaran Z1 bertambah ), sehingga tahanan variabel R3
harus diatur untuk mengimbangi pengaruh ini.

Cara kedua :

Mengubah sudut fasa lengan 2 dan lengan 3, yaitu dengan menambah sebuah
kapasitor yang dihubung seri dengan R3, seperti ditunjukkan pada gambar 10c.

Dengan menggunakan syarat kesetimbangan pertama, diperoleh :

Z1 Z4
Z2 Z3 = Z1 Z4 atau Z3 = --------- ………………( a )
Z2

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Fina Supegina, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Dimana ; Z1 = - j 1000 ; Z2 =500 ; Z3 = 1000 - j XC ;
Z4 = 100 + j 500
Subsitusikan harga-harga Z1, Z2, Z3, dan Z4 kedalam persamaan ( a ), diperoleh ;

- j 1000 ( 100 + j 500 )


1000 – j XC = -------------------------------
500

500000 - j 100000
= -----------------------------
500

1000 – j XC = 1000 - j
200 bagian khayal harus sama,
jadi : XC = 200 Ω
Disini juga, kebesaran Z3 telah bertambah, sehingga syarat kesetimbangan
pertama berubah, oleh karena itu suatu pengaturan kecil pada R3 perlu dilaku-
kan kembali untuk memulihkan kesetimbangan.

9.7 Jembatan Wien

Jembatan Wien yang akan dibahas disini adalah jembatan arus bolak balik untuk
pengukuran frekuensi.

Disamping digunakan sebagai alat untuk mengukur frekuensi, jembatan Wien


juga digunakan untuk berbagai rangkaian bermanfaat lainnya, yaitu :
- Di dalam alat penganalisis distorsi harmonik ( harmonic distorsion analyzer ),
dimana jembatan Wien digunakan sebagai saringan pencatat ( notch filter )
yang membedakan terhadap satu frekuensi tertentu.
- Di dalam osilator Audio dan frekuensi tinggi ( high frequency, HF ), jembatan
Wien digunakan sebagai elemen pengukur frekuensi ( frequency determining
element ).

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Fina Supegina, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pada gambar 11, ditunjukkan rangkaian jembatan Wien, yang mempunyai
sebuah kombinasi seri RC pada lengan 1, dan sebuah kombinasi paralel RC
pada lengan 3.

Gambar 11

Impedansi lengan 1 adalah Z1 = R1 - j / ( ω C1 ), admitansi lengan 3 adalah


Y3 = 1 / ( R3 ) + j ω C3 , Z2 = R2 dan Z4 = R4.

Dengan menggunakan persamaan umu kesetimbangan jembatan ( untuk kebe-


saran ), dan memasukkan nilai-nilai elemen, diperoleh :

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Fina Supegina, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Dengan menyamakan bagian-bagian nyata, diperoleh :

Disederhanakan menjadi :

R2 R1 C3
----- = ------ + ----- …………( 9-39 )
R4 R3 C1

Dengan menyamakan bagian-bagian khayal, diperoleh :

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Fina Supegina, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Fina Supegina, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Kedua persyaratan kesetimbangan menghasilkan :
- Persamaan yang menentukan perbandingan R2 / R4, persamaan ( 9-39 ).
- Persamaan yang menentukan frekuensi tegangan input, persamaan ( 9-41 ).

Pada kebanyakan rangkaian jembatan Wien, dipilih nilai R1 = R3 dan C1 =


C3, sehingga akan menyederhanakan persamaan ( 9-39 ) menjadi :

.............................................................

Persamaan ( 9-43 ), merupakan pernyataan umum untuk frekuensi jembatan


Wien.
Karena sensitivitas frekuensinya, jembatan Wien mungkin sulit dibuat setimbang,
kecuali untuk bentuk gelombang tegangan input adalah sinusoida murni.
Daftar Pustaka
Wiliam D. Cooper, “ Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran “
Modul Pengukuran Besaran Listrik, Dian Widi Astuti, ST, MT
Modul Pengukuran Besaran Listrik, Yuliza, ST, MT

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai