Semester 3
Oleh
M. Batfeny, S.Pd
KELAS XI
DAFTAR ISI
(Job Sheet)
Pada tegangan rendah 3 fasa umumnya disebut dengan fasa dengan fasa atau Tegangan antar fasa (Vpp:
voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line).
Pada instalasi listrik 3 fasa menggunakan tiga buah penghantar fasa yang dinotasikan dengan kawat R - S - T dan
satu penghantar netral, Jika dilakukan pengukuran antar fasa (phase to phase) dengan alat Volt meter maka besar
tegangan dari fasa R ke fasa S atau R-T dan S-T akan menunjukkan angka 380 Volt. Akan tetapi jika salah satu
fasa saja yang diukur dengan N (Netral) yang umumnya disebut dengan single fasa atau Tegangan phase ke
neutral (Vpn: Voltage phase to neutral atau Voltage line to neutral), maka besar tegangan yang dihasilkan adalah
220 volt, baik itu fasa R ke N (netral) atau S-N dan T-N.
Gambar 1.2
Gambar 1.4
- Mari kita mengingat kembali dasar trigonometri.
Gambar 1.5
𝑅𝑋
- Sin 600 =
𝑅𝑁
- RX = Sin 600 x RN
1
- RX = 2 √3 x 220
- RX = 110 𝑥 √3
Nilai RX adalah setengah dari RT, dengan demikan nilai RT dapat diketahui.
Gambar 1.2.
Sekarang coba kita ambil salah satu sudut saja dari ketiga sudut 120° sehingga menjadi seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 1.3
Kemudian kita gunakan aturan "rumus" segitiga, dimana jumlah sudut yang ada dalam segitiga adalah sebesar
180°, diperoleh sudut RTN dan TRN masing-masing sebesar (180°-120°) / 2 = 30°
Gambar 1.4
Kemudian kita akan menggunakan aturan sinus, untuk membuktikan bahwa jika salah satu phase misal nya "T"
dari RST listrik 3 phase dengan perhitungan sinus seperti terlihat di bawah ini:
dengan demikian, jika salah satu phase saja yang dihubungkan ke titik netral "N" maka akan menghasilkan besar
tegangan yaitu 220 volt.
A. TUJUAN
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini peserta didik dapat memahami standar teknis perencanaan,
pemasangan, pengujian dan pembuatan laporan instalasi tenaga listrik dengan kritis dan reflektif.
B. MATERI
a. Syarat-syarat Instalasi Listrik
Agar instalasi listrik yang dipasang dapat digunakan secara optimum, maka ada beberapa syarat yang perlu sebagai
bahan pertimbangan yaitu paling tidak memenuhi 5K+E (Keamanan, Keandalan, Ketersediaan, Ketercapaian,
Keindahan dan Ekonomis).
1. Keamanan
Instalasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kecelakaan. Aman dalam hal ini berarti dalam
keadaan normal maupun tidak normal (seperti gangguan hubungan singkat, gangguan beban lebih, gangguan
voltase lebih, arus bocor ke tanah dan sebagainya), tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan
listrik dan benda-benda di sekitarnya.
Oleh karena itu pemilihan peralatan yang digunakan harus memenuhi standar dan teknik pemasangannya sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Pada instalasi tersebut di pasang alat-alat pengaman yang sesuai misalnya sikring,
pemutus daya dsb.
2. Keandalan
Instalasi listrik harus memiliki kerja yang sangat baik dan kekuatan yang optimal sehingga tidak membahayakan dan
merugikan pengguna listrik. Keandalan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
o Keandalan yang sangat-sangat tinggi, misalnya: instalasi untuk rumah sakit harus direncanakan semaksimal
mungkin karena terhentinya aliran listrik dapat meyebabkan kematian atau kecelakaan.
o Keandalan yang sangat tinggi, misalnya: instalasi untuk industri yang harus direncanakan secara baik karena
terhentinya aliran listrik tidak menyebabkan kematian manusia, tetapi menyebabkan kerusakan pada beban
atau menyebabkan kerugian yang sangat besar.
o Keandalan yang baik, misalnya: instalasi pabrik-pabrik harus direncanakan dengan baik bila terhentinya aliran
listrik tidak begitu membahayakan dan merugikan.
Sebagai contoh : sambungan yang tidak bagus.
3. Ketersediaan
Artinya kesiapan suatu instalasi dalam melayani kebutuhan pemakaian listrik lebih berupa daya, peralatan maupun
kemungkinan pengembangan/perluasan instalasi apabila konsumen melakukan perluasan instalasi, tidak
mengganggu sistem instalasi yang sudah ada, dan mudah menghubungkannya dengan sistem instalasi yang baru
(tidak banyak merubah dan mengganti peralatan yang ada).
4. Ketercapaian
Penempatan dalam pemasangan peralatan instalasi listrik relatif mudah dijangkau oleh pengguna, mudah
mengoperasikannya dan tidak rumit.
5. Keindahan
Pemasangan komponen atau peralatan instalasi listrik dapat ditata sedemikian rupa, selagi dapat terlihat 5apid an
indah dan tidak menyalahi aturan yang berlaku.
6. Ekonomis
Perencanaan instalasi listrik harus tepat sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan bahan dan peralatan
seminim mungkin, mudah pemasangannya maupun pemeliharaannya, segi-segi daya listriknya juga harus
diperhitungkan sekecil mungkin. Dengan demikian hanya keseluruhan instalasi listrik tersebut baik untuk biaya
pemasangan dan biaya pemeliharaannya bisa dibuat semurah mungkin.
Dengan demikian dapat disimpulkan syarat utama instalasi listrik adalah sebagai berikut:
AMAN, bagi manusia, ternak dan harta benda,
ANDAL, dalam arti memenuhi fungsinya secara aman bagi instalasi,
AKRAB Lingkungan, dalam arti tidak merusak lingkungan, baik dalam operasi normal, maupun dalam kondisi
gangguan.
2. Pelaksanaan
1) Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2) Peralatan/material Instalasi listrik dipasang sesuai dengan spesifikasi rancangan, standar dan persyaratan yang
berlaku.
3) Peralatan/material Instalasi listrik dipasang sedemikian rupa sehingga belum mengurangi tingkat pengamanan
(IP) yang ditetapkan.
4) Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus menerus sesuai dengan prosedur.
5) Setiap rangkaian listrik diuji untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai
persyaratan.
6) Penyimpangan yang berkaiatan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan
cara pengidentifikasian.
7) Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai dengan prosedur.
8) Pengukuran nilai tahanan sistem pembumian dilaksanakan sesuai instruction manual alat ukur dan SOP.
3. Hasil
Mengoperasikan instalasi listrik sesuai Standing Operational Precedure (SOP).
4. Laporan
Membuat laporan hasil pekerjaan sesuai prosedur dan format yang berlaku.
Gambar teknik merupakan perpaduan antara gambar seni dan gambar science yang dapat dipergunakan untuk
menyelesaikan beberapa persoalan keteknikan. Seni dalam hal ini mengenai aspek keindahan bentuknya, sedangkan
science menyangkut segi ukuran, kekuatan, ketahanan, bahan, efisiensi, cara mengerjakan dan sebagainya.
Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar antara perencana dan pelaksana, sebagai
konsekuensinya kedua pihak harus betul-betul memahami dalam arti harus dapat membuat, membaca dan
mengoreksi gambar. Gambar teknik juga mengandung unsur seni, tetapi juga harus memperhatikan aturan-aturan
tertentu, seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi
Listrik).
Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa. Gambar adalah bahasa teknik yang
diwujudkan dalam kesepakatan simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi,
gambar denah serta gambar situasi.
Gambar denah ruangan atau bangunan rumah (gedung) yang akan dipasang instalasi digambar dengan
menggunakan lambang-lambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.
Dalam merencanakan gambar banyak kita jumpai bahwa suatu instalasi listrik tidak selalu untuk lampu-lampu
penerangan atau untuk motor-motor listrik, akan tetapi untuk kedua-duanya, yaitu untuk keperluan penerangan
maupun untuk motor-motor listrik (tenaga).
Sebagai contoh, instalasi listrik di dalam rumah tinggal atau hotel, di dalamnya tidak hanya ada instalasi listrik untuk
penerangan saja, tetapi juga terdapat instalasi listrik untuk motor-motor seperti kipas angin, almari es, air conditioner,
dan sebagainya. Di dalam bengkel atau pabrik dapat dijumpai bahwa instalasi listrik tidak hanya untuk penerangan
atau motor-motor, akan tetapi untuk kedua-duanya.
Sebelum menggambar terlebih dahulu mengukur denah gambar sesuai lokasi/situasi dimana rencana bangunan atau
gedung akan dipasang instalasi listriknya. Dalam gambar rencana kita buat gambar denah ruangan, gambar
pengawatan secara lengkap serta gambar skema beban listrik berikut kelengkapan perhitungan material (komponen)
dan tafsiran harga, bila perlu dilengkapi dengan tenaga dan biaya.
B. JENIS-JENIS GAMBAR
Gambar elektroteknik memberi keterangan tentang pelaksanaan instalasi listrik dan pembuatan peralatan listrik.
Gambar-gambar dapat dibagi berdasarkan:
a. Tujuannya, dan
b. Cara menggambarnya.
Nama yang diberikan pada gambar umumnya menyatakan tujuan gambar itu, kadang-kadang juga cara
menggambarnya.
Berturut-turut di bawah ini akan dibahas jenis-jenis yang paling sering digunakan dalam teknik arus kuat.
Sebuah gambar bagan atau diagram menjelaskan dengan bantuan lambang-lambang, bagaimana cara
menghubungkan bagian-bagian instalasi, tanpa menghiraukan perbandingan ukuran-ukuran ruangnya.
Pembagian menurut tujuannya dan cara menggambarnya, dapat dibagi lagi sebagai berikut:
a. Pembagian menurut tujuan
1. Diagram-diagram yang bersifat menjelaskan:
- Diagram dasar
- Diagram lingkaran arus
- Diagram instalasi
2. Diagram-diagram pelaksanaan:
- Diagram pengawatan
- Diagram saluran
3. Gambar instalasi
4. Gambar situasi.
Kemudian masih dapat dibedakan menggambar secara terperinci dan secara disederhanakan.
Gambar-gambar harus terlihat jelas dan mudah dibaca; hanya yang perlu saja yang harus digambar.
Gambar 3.1 memperlihatkan diagram dasar suatu perlengkapan hubung bagi (PHB), digambar dengan cara yang
disederhanakan, dan gambar 3.2 memperlihatkan diagram yang sama diagram terperinci. Gambar 3.3
memperlihatkan bentuknya.
3) Diagram Pengawatan
Diagram pengawatan memperlihatkan cara pelaksanaan pengawatan dalam suatu alat listrik.
Gambar 3.10 memperlihatkan gamabar instalasi untuk suatu ruangan. Saluran-salurannya tidak digambar. Dalam
praktek gambar ini juga digunakan sebagai gambar pelaksanaan. Mereka yang bertugas untuk memasang
instalasinya, menentukan sendisi letak saluran-salurannya di tempat pekerjaan.
Dalam praktek tidak selalu mungkin untuk memberi nama yang tepat bagi suatu gambar. Beberapa gambar sering
digabungkan dalam suatu gambar.
Gambar 3.10
Untuk instalasi-instalasi yang agak besar, saluran-salurannya harus digambar, kjarena panjang salurannya harus
diukur untuk dapat menysun perkiaraan biayanya. Akan tetapi perlu diingat bahwa pelaksanaannya tidak akan
selalu sesuai dengan gambar.
Gambar instalasi sering dilengkapi dengan diagram instalasi. Gambar 3.11 memperlihatkan suatu diagram
instalasi sederhana. Dari keterangan-keterangan yang tercantum dalam diagram instalasi, dapat ditentukan
apakah instalasinya sesuai peraturan atau tidak.
Gambar 3.11
6) Gambar Situasi
Gambar situasi harus menunukkan dengan jelas letak gedung atau tempat, dimana instalasinya akan dipasang,
serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN. Keterangan-keterangan ini diperlukan oleh PLN (atau
perusahaan listrik lain) untuk dapat menentukan kemungkinan penyambungannnya dan biayanya.
Jl.
Jl.
Gambar 3.12. Gambar Situasi
Gambar 3.14 memperlihatkan rangkaian yang sama dalam bentuk diagram garis tunggal. Dan dalam diagram
garis tunggal hantaran-hantaran yang sejenis digambar dengan satu garis dengan beberapa garis lintang kecil.
Jumlah garis lintang ini menyatakan jumlah hantaran sejenis yang ada.
Sejumlah alat yang sejenis juga dapat dinyatakan dengan garis-garis lintang kecil dalam lambing alat itu, seperti
dalam gambar 3.15. gambar ini memperlihatkan diagram garis tunggal suatu kotak bagi. Jumlah garis lintang kecil
dalam lambang pengaman ulir menyatakan jumlah pengaman ulir itu.
Dalam kotak-bagi gambar 3.15 terdapat sejumlah unsur yang bernilai sama, yaitu pengaman-pengaman ulir dan
sakelar-sakelar kutub dua. Karena itu gambar 3.15 ini masih dapat disederhanakan lagi seperti gambar 2.16.
Gambar 3.16 ini memperlihatkan diagram dasar kotak bagi tersebut.
Gambar 3.17 memperlihatkan diagram garis ganda kotak bagi yang sama. Bentuknya dapat dilihat pada gambar
3.18. Gambar 3.19 memperlihatkan ukurannya. Gambar-gambar ukuran ini dapat dijumpai dalam buku-buku
katalog. Ukuran-ukurannya biasanya disusun dalam bentuk table.
C. TUGAS
a. Soal
Diketahui suatu ruangan bengkel dengan ukuran :
o Ruang bengkel : 9 x 6 x 3.5 m
o Ruang istirahat :4x3m
o Ruang gudang : 3.5 x 3 m
o WC/Kamar mandi :2x3m
Pada bengkel tersebut tersedia sumber tenaga listrik arus bolak-balik 3 fase, 50 Hz, 380/220 Volt. Spesifikasi
beban dan jumlah titik adalah sebagai berikut :
1. Ruang bengkel terdiri dari :
Lampu TL 2 x 40 w 12 titik
Kotak kontak 1 fase ( KKB ) 5 titik = 500 VA
Kotak kontak 1 fase ( KKK ) 4 titik = 1200 VA
Motor kompresor = 1/4 HP
1. Gambar dena ruangan bengkel dan diagram garis tunggal instalasi penerangan dan instalasi tenaga.
2. Buatlah reapitulasi daya untuk instalasi penerangan dan instalasi tenaga.
3. Tentukan nilai nominal pengaman, kemampuan hantar arus dan jenis penghantar/kabel, dan panjang
penghantar.
4. Gambar diagram garis tunggal dan pengawatan PHB.
b. Lembar Kerja
a) Alat dan Bahan
1. Kertas Manila (A3) .................................................. 1 lembar
2. Sablon simbol elektronika ....................................... 1 set
3. Pensil gambar dan karet penghapus....................... 1 buah
4. Mistar gambar ......................................................... 1 set
5. Rapido..................................................................... 1 set
6. Meja gambar ........................................................... 1 set
7. Katalog komponen instalasi listrik ........................... secukupnya
c) Langkah kerja
1. Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan!
2. Rekatkanlah kertas gambar dengan isolasi pada sudut kertas gambar!
3. Buatlah garis tepi dengan ketebalan dan lebar sesuai dengan ukuran kertas!
4. Rencanakanlah tata letak (lay out) pembuatan gambar!
5. Gambarlah denah bengkel sesuai dengan data instalasi listrik bengkel pada lembar informasi di atas
dengan ketentuan sebagai berikut :
c. Jawab:
Gambar 3.20 Denah ruang dan tata letak komponen instalasi penerangan listrik
Gambar 3.21 Denah ruang dan tata letak komponen instalasi tenaga listrik
KKK
KKK
Tugas!
Berdasarkan gambar diagram garis tunggal instalasi penerangan dan instalasi tenaga diatas, tentukan jumlah
kawatnya!
4A
- - 4 - 1 620 620 2,81
Grup 1
30 A 10 A
- - 6 4 - 880 880 4
4A Grup 2
3 2 3 - 1 655 655 2,97
4A Grup 3
- - - - - - - -
4A Cadangan
3 2 13 4 2 24 2.195 9,98
Ke Tenaga
b. Instalasi Tenaga
Ke Penerangan
M JUMLAH
6A
- - 3 - 600 750 4,26
Grup 1
30 A 20 A
- - - 3 900 1.125 6,39
10 A Grup 2
- 1 - - 809 1.011 5,74
6A Grup 3
- 1 3 3 2.309 2.886 16,39
Tugas :
Buatlah rekapitulasi daya untuk rumah anda!
3. Menentukan Nilai Nominal Pengaman, Kemampuan Hantar Arus, Jenis Penghantar/Kabel, Panjang
Penghantar.
1) Air Conditioner (AC) 1 PK, 220 Volt, cos ᵠ 0,8. 1 HP = 746 Watt
Diketahui: 1 PK = 736 Watt
P = 1 PK = 1 x 736 = 736 Watt
V = 220 Volt
cos ᵠ = 0,8
Ditanya:
a. Nilai arus nominal pengaman (In) = ….?
b. Nilai nominal pengaman beban (IA) = ….?
c. Kemampuan Hantar Arus (KHA) = ….?
d. Diameter penghantar berdasarkan table KHA = ….?
e. Panjang penghantar = ….?
Penyelesaian:
Keterangan:
a. Arus beban (I Nominal) In = Nilai arus nominal beban (A)
𝑃 736 736
In = = = = 4,18 𝐴 P = Daya (Watt)
𝑉 . 𝐶𝑜𝑠 𝜑 220 𝑥 0,8 176 V = Tegangan
Cos µ = Faktor Daya
b. IA = k x In
= 250 % x 4,18
= 2,5 x 4,18 Keterangan:
= 10,45 Ampere IA = Nilai arus yang menyebabkan bekerjanya
gawai pengaman arus lebih dalam waktu
maksimal s detik (A)
c. KHA = 125 % x In In = Nilai arus nominal beban (A)
= 1,25 x 4,18 K = Faktor karakteristik pengaman
= 5,23 Ampere
d. Jenis dan ukuran penampang (diameter) penghantar yang dibutuhkan untuk dialiri arus bedasarkan
table KHA untuk 5,23 Ampere adalah NYY 3 x 0,75 mm2.
e. Untuk mencari panjang kabel, rugi tegangan yang diijinkan 5 % x 220 = 11 Volt (Er)
𝐸𝑟 . 𝐴 11 𝑥 0,75 8,25
Jadi panjang kabel (l) = = = = 112,78 m. Keterangan:
𝐼𝑛 . 𝑆 4,18 𝑥 0,0175 0,07315 Er = Rugi Tegangan yang diijinkan
A = Diameter Penghantar
In = Arus beban (I Nominal)
S = Tahanan Jenis Penghantar Tembaga
Penyelesaian:
a. Arus beban (I Nominal)
𝑃 373 373
In = = = = 2,12 𝐴
𝑉 . 𝐶𝑜𝑠 𝜑 220 𝑥 0,8 176
b. IA = k x In
= 250 % x 2,12
= 2,5 x 2,12
= 5,30 Ampere
c. KHA = 125 % x In
= 1,25 x 2,12
= 2,65 Ampere
d. Jenis dan ukuran penampang (diameter) penghantar yang dibutuhkan untuk dialiri arus bedasarkan
table KHA untuk 2,16 Ampere adalah NYY 3 x 0,75 mm2.
e. Untuk mencari panjang kabel, rugi tegangan yang diijinkan 5 % x 220 = 11 Volt (Er)
𝐸𝑟 . 𝐴 11 𝑥 0,75 8,25
Jadi panjang kabel (l) = = = = 222,37 m
𝐼𝑛 . 𝑆 2,12 𝑥 0,0175 0,0371
Jenis pengaman utama yang digunakan untuk instalasi tenaga adalah MCB 16 Ampere.
5) Jenis dan ukuran penampang (diameter) penghantar sirkit cabang yang dibutuhkan untuk dialiri arus
bedasarkan table KHA untuk 11,52 Ampere adalah NYA 3 x 1,5 mm2
4A
Instalasi Penerangan
NYY 3 x 0.75 mm
6A KKB 3 200 VA
NYY 3 x 0.5 mm
ELCB
25 A, 30 mA 25 A 20 A 10 A KKK 3 300 VA
NYY 3 x 0.75 mm
4A
Instalasi Penerangan
NYY 3 x 0.75 mm
6A
KKB 3 200 VA
Q1
NYY 3 x 0.5 mm
25 A 20 A 10 A
1
2
KKK 3 300 VA
NYY 3x 0.75 mm
N
N
Tester
6A
NYY 3 x 0.75 mm
b. Lembar Latihan
1. Sebutkan jenis-jenis gambar dalam perancangan instalasi listrik, menutut PUIL 2000!
2. Sebutkan hal-hal yang harus dicantumkan dalam diagram garis tunggal!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gambar situasi dalam perancangan instalasi listrik!
Perkiraan biaya
Perkiraan biaya, meliputi: biaya pembelian bahan, biaya upah kerja, biaya PPN, dan biaya pajak.
Contoh 1 : Daftar bahan dan Rencana Anggaran Belanja (RAB)
Fungsi panel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu (Drs.Aslimeri,M.T: 1991: 92) :
1). Penghubung
Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik lainnya pada
suatu operasi kerja. Panel menghubungkan suplay tenaga listrik dari panel utama sampai ke beban-beban
baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
2). Pengaman
Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik apabila terjadi
gangguan pada rangkaian. Komponen yang berfungsi sebagai pengaman pada panel listrik ini adalah
MCCB dan MCB.
3). Pembagi
Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada instalasi tenaga. Panel
dapat memisahkan atau membagi suplay tenaga listrik berdasarkan jumlah beban dan banyak ruangan
yang merupakan pusat beban. Pembagian tersebut dibagi menjadi beberapa group beban dan juga untuk
membagi fasa R, fasa S, fasa T agar mempunyai beban yang seimbang antar fasa.
4). Penyuplai
Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel sebagai penyuplai, dan mendistribusikan tenaga
listrik dari panel utama, panel cabang sampai ke pusat beban baik untuk instalasi penerangan maupun
instalasi tenaga.
5). Pengontrol
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel tersebut masing-masing
rangkaian beban dapat dikontrol. Seluruh beban pada bangunan baik instalasi penerangan maupun instalasi
tenaga dapat dikontrol dari satu tempat.
Keterangan Gambar:
• 25 A : Ampere Rating (kemampuan arus)
• 0,03 A : Kemampuan mendeteksi arus bocor
• 230 V : Voltage Rating (kemampuan tegangan)
Jika tidak ada arus gangguan pada rangkaian maka arus seimbang sehingga z. Travo tidak mendapatkan
tegangan, sehingga tidak ada pengaruh kemagnetan pada trafo dan tidak ada tegangan yang diimbaskan
pada belitan sekunder trafo arus.
Jika terjadi arus gangguan pada beban karena kerusakan isolasi sehingga mengalir arus ke bumi misalkan
0,5 Amper, maka keadaan seimbang ini akan terganggu, ketidakseimbangan antara arus fase dan arus
netral menandakan ada arus bocor. Hal ini bisa juga karena kegagalan isolasi ataupun kontak antara fase
dan ground. Ketidakseimbangan ini akan menyebabkan fluks maknet sehingga pada belitan sekunder
dibangkitkan suatu tegangan menggerakan relay pemutus mekanik kontak, kemudian kontak utama ELCB
akan memutuskan hubungan dengan peralatan/rangkaian.
Dengan demikian ELCB akan bekerja apabila ada arus bocor ketanah, sehingga jumlah arus masuk tidak
sama dengan jumlah arus keluar, selisih arus masuk dengan arus keluar (sisa) jika besarnya cukup
untuk menggerakan kontak.
Tuas penghubung
Tuas pendorong
Pengunci mekanik
Batang Bi-Metal
Terminal
keluaran
Koil
Untuk itu dalam perencanaan dan pemasangan PHB harus diperhatikan syarat-syarat dalam PUIL antara lain:
a. Muda dilayani dan aman (6.2.1.1)
b. Dipasang pada tempat yang mudah dicapai (6.2.2.6)
c. Di depan panel ruangan harus bebas dan leluasa (6.2.1.1)
d. Dinding dari lemari panel PHB dibuat dari bahan kuat dan tidak mudah terbakar (6.5.3.2)
Penempatan panel harus memenuhi syarat-syarat berikut ini sesuai dengan PUIL 2000 (6.3-6.4) yaitu:
1. Tinggi maksimal dari lantai 1,2 – 2m.
2. Di depan panel harus memiliki ruang bebas yang cukup luas.
3. Saat membuka panel ini tidak terganggu oleh benda apapun.
4. Pintu harus bisa terbuka penuh.
5. Panel dipasang pada tempat yang sesuai, kering dan berventilasi cukup.
Harus diperhatikan pula di dalam pemasangan instalasi yang ada dalam panel yaitu:
1. Semua penghantar / kabel harus disusun rapi
2. Semua komponen dipasang rapi
3. Semua yang bertegangan harus terlindung
4. Jika terjadi gangguan tidak meluas
5. Mudah diperluas jika diperlukan
6. Mempunyai keandalan tinggi
Maka dari itu di dalam perencanaan PHB beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Jenis penghantar/kabel
b. Kemampuan hantar arus
c. Nilai nominal pengaman
a. Aktivitas Pembelajaran
Aktifitas pembelajaran dimulai dengan membaca seluruh bagian dari kegiatan pembelajaran ini, disarankan
anda membaca secara berurutan, sehingga anda mengetahui tujuan dan indikator capaian kompetensi. Belajar
dengan menggunakan modul ini dituntut kemandirian dan kejujuran anda terhadap diri sendiri. Beberapa kegiatan
yang juga harus anda lakukan:
1. Membaca dan mempelajari bahan referensi sebagai penunjang materi yang akan diberikan.
2. Apabila ada bagian-bagian yang belum anda kuasai sesuai yang diharapkan, ulangi kembali dengan tidak
tergesa-gesa.
3. Jawablah pertanyaan pada bagian Latihan/Kasus/Tugas pada lembar jawaban dan lembar kerja yang sudah
disediakan
4. Jika anda dapat menjawab pertanyaan pada bagian Latihan/Kasus/Tugas dengan baik, maka anda dapat
melanjutkan pembelajaran ke level berikutnya.
Adapun aktifitas yang dapat anda lakukan pada kegiatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
Periksalah panel distribusi daya listrik di sekolahan kalian dan panel kontrol di bengkel kalian, kemudian lakukan
1) Panel dalam keadaan Kerja bertegangan:
a). Tes tegangan pada semua komponen dalam panel distribusi dan panel kontrol
b). Buatlah tabel pengujian/pengamatan yang kalian lakukan
c. Uraian Materi
1. Panel Distribusi Tenaga Listrik.
Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down (GI Step down) ke beban Listrik
(konsumen) harus melewati panel daya dan panel distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan
dan mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya
Sedangkan yang dimaksud panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi
listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan.
Perhatikan gambar diagram satu garis panel daya dan panel distribusi daya listrik dibawah ini.
Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar:
Mudah dilayanai dan aman
Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
Di depan panel ruanganya harus bebas
Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab
Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai
dengan PUIL.
Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
Semua komponen harus dipasang rapi
Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
Semua komponen terpasang dengan kuat
Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
Mempunyai keandalan yang tinggi
a. Konstruksi
Ada beberapa komponen yang dipasang pada panel distribusi listrik antara lain: Saklar
utama/pemisah, Pengaman Lebur Miniatur Circuir Beaker (MCB) ELCB Saklar Terminal, rel omega, busbar,
yang semuanya berada didalam panel. Rangka bagian depan, atas bawah dan bagian belakang tertutup
rapat, sehinga petugas pelayanan akan terlindung dari bahaya sentuh bagian-bagian aktif. Untuk panel
distribusi tertutup pasangan dalam biasanya pada bagian depan terpasang alat ukur, tombol dan saklar.
Perhatikan Gambar berikut.
Sedangkan konstruksi panel pasangan luar harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
Rangka terbuat dari bahan yang tahan cuaca luar
Lubang ventilasi harus dilindungi, agar binatang atau benda–benda kecil serta air yang jatuh tidak
mudah jatuh di dalamnya.
Semua komponen di dalam panel, yang hanya dapat dilayanai dengan jalan membuka tutup yang
terkunci (ayat 610 c 11 sub 3)
Rangka panel harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan kokoh (610 A1)
Nomor kelompok
Gambar 7.6. Panel dilengkapi dengan daftar nomor pengaman
Sebaiknya dalam satu panel yang melayani untuk beban penerangan dan instalasi tenaga terdapat pemisah
saluran. Hal ini dimaksudkan agar gangguan pada mesin tidak mempengaruhi penerangan ditempat itu atau
sebaliknya. Gambar skema dapat diperhatikan dibawah ini:
Untuk instalasi yang lebih besar dipasang perlengkapan hubung bagi (panel) utama yang memberi
suplai kepada dua panel utama lainnya yaitu panel tenaga dan panel penerangan. Perlengkapan panel ini
juga dilengkapi dengan saklar utama. Dalam penentuan komponen atau perlatan dalam panel seperti sklar,
pengaman, penghantar dan lainya harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku (PUIL).
Sebagai pengaman lainnya panel harus dihubung tanahkan yang berfungsi untuk memperkecil
tegangan sentuh listrik bila terjadi kebocoran isolasi. Besar penampang penghantar harus disesuaikan PUIL.
Guna mengetahui besar tegangan antar fasa, arus dan lainya dapat dengan mudah diketahui maka panel
dilengkapi dengan instrumen pengukur, misalnya Volt meter, ampere meter, lampu indikator.
1 Kutub 10 A
1 Kutub 16 A
3 Kutub 16 A
Gambar 7.10. Diagram saklar masuk dan keluar pada panel
Pada penggunaan saklar utama masuk pada umumnya menggunakan saklar rotari jumlah
kutubnya sesuai fasenya. Saklar ini berfungsi untuk menghubung-kan dan atau memutuskan arus utama
yang masuk ke rangkaian komponen panel. Untuk panel yang besar pada umumnya menggunakan NFB
sekaligus saklar dan pengaman dengan kapasitas arus yang memadai. Konstruksi Saklar utama sebagai
berikut:
Pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus yamg mengalir
dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari kemampuan. Misalnya adanya konsleting dan lainnya.
Pemutus tenaga ada yang untuk satu phase dan ada yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari
tiga buah pemutus tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan. Pemutus tenaga/MCB
mempunyai posisi saat menghubungkan maka antara terminal masukan dan terminal keluaran MCB
akan kontak. Pada posisi saat ini MCB pada kedudukan 1 (ON), dan saat ada gangguan MCB dengan
sendirinya akan melepas rangkaian secara otomatis kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat ini posisi
terminal masukan dan keluaran MCB tidak sambung. Gambar dibawah menunjukan MCB saat OFF.
Lampu Indikator
Lampu tanda/indicator berfungsi untuk memberi tanda bagi operator bahwa panel dalam
keadaan kerja/bertegangan atau tidak. Warna merah sebagai tanda panel dalam keadaan
kerja, maka harus hati-hati. Sedangkan warna hijau bahwa panel dalam keadaan ON arus
mengalir kerangkaian/beban listrik. Lampu indikator ini juga berfungsi sebagai tanda tegangan
kerja 3 phase dengan warna lampu merah, kuning dan hijau.
Pengaman :
Harus terpisah dari pengaman lain (ayat 630 E4)
1
L1
2
L2
3
L3
4
N
5
PE
1 3 5 N
F0
Tester
2 4 6 N
18 19 20
F5
H1 H2 H3 15
17
1 3 5
S0
F1
2 4 6
S1
1 3 5
K
2 4 6
13
S2 K
14
1 3 5 1 3 5 1 3 5
16
F2 F3 F4
2 4 6 2 4 6 2 4 6 A1
K
A2
6 7 8 9 10 11 12 13 14 17
N
20 A 2 20 A 2
NYA 2.5 mm ( 0 ) NYA 1.5 mm ( 0 )
Terminal :
Untuk mempermudah penyambungan saluran masuk dan keluar agar teratur dan aman, harus
menggunakan terminal (ayat 601 A4)
(1). Bahan dari tembaga atau logam yang memenuhi standar (ayat 630 F 1)
(2). Kemampuan minimun sama dengan kemampuan sakelar dari rangkaian yang
bersangkutan (ayat 630 F 3)
Untuk menghitung besaran arus nominal dari komponen-komponen instalasi motor listrik sesuai dengan
gambar di atas adalah sebagai berikut :
a. Pengaman utama.
Untuk pengaman utama dapat digunakan Sekring, MCCB atau NFB yang fungsinya adalah
mengamankan seluruh instalasi dari arus listrik akibat hubung singkat yang besar arus nominalnya
maksimum:
I = 250 % . I terbesar + I cabang 1 + I cabang... ( besar maksimum ).
b. Pemisah utama.
Untuk pemisah utama dapat digunakan saklar TPST atau sejenisnya. Saklar ini bekerja saat beban
belum beroperasi, sehingga besar arus nominalnya dapat minimal :
I = 115 % . I terbesar + I cabang 1 + I cabang .. ( besar minimum )
c. Pengaman cabang.
Untuk pengaman cabang dapat digunakan MCB atau sejenisnya, yang gunanya untuk
mengamankan instalasi cabang dari kelebihan arus akibat hubung singkat yang besar nominalnya
adalah:
I = 250 % . I nominal motor. ( besar maksimum ).
d. Pemisah cabang.
Untuk pemisah cabang dapat digunakan saklar TPST atau sejenisnya yang gunanya adalah untuk
memutuskan rangkaian motor listrik saat tidak beroperasi, sehingga besar arus nominalnya adalah:
I = 115 % . I nominal motor. ( besar minimum ).
Menata Penghantar maupun pengaman pada panel dalam menentukan ukuran maupun tata
letak komponen dan penghantar tidak lepas dari bagaimana cara mencabangkan/ mengelompokan
beban-beban tersebut. Lihat gambar sebagai berikut:
Dari pengelompokan tersebut ukuran penampang penghantar mapun pengaman/ penghubung cabang I,
cabang II dan Cabang III ukurannya sama yaitu penampang penghantar masing-masing 16 mm2 dan alat
pengaman/ penghubung masing-masing 60 A
Pada titik pengisi penampang penghantarnya 95 mm2 jenis NSYA pemutus canai digunakan 250 A.
Gambar tata letak komponen pada panel daya listrik:
Untuk lebih jelas dan lengkap tentang persyaratan-persyaratan perencanaan PHB dapat mengacu pada
standar PUIL, SPLN, IEC atau standar lain yang telah diakui secara nasional maupun internasional.
d. Perencanaan Proyek
Didasarkan pada perencana proyek akan memilih jenis PHB yang cocok sesuai dengan aplikasi dan tentu saja
pertimbangan aspek ekonomi dan teknisnya. Berikut ini contoh dari langkah-langkah perencanaan dari mulai
diagram satu garis sampai dengan membuat sket PHB yang diperlukan (jenis PHB yang dipakai adalah PHB
box).
Berdasarkan pada diagram satu garis (gambar 4.21) maka langkah perencanaan dilakukan dengan
menggambar sket PHB dengan ukuran yang telah diskala, penggambaran dapat menggunakan sablon atau
software komputer dan secara langsung menggambar dengan berpedoman pada buku katalog dari pembuat
komponen PHB.
D. Rangkuman
Panel distribusi tenaga listrik berfungsi untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke
beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan.
Dengan adanya panel distribusi daya listrik akan memudahkan dalam:
(a) Pembagian energi listrik secara merata dan tepat
(b) Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik
(c) Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan
Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar:
Mudah dilayanai dan aman
Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
Di depan panel ruanganya harus bebas
Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab
Komponen panel distribusi daya baik dalam memilih bahan dan tata letak harus mengikuti aturan standar yang
berlaku yaitu PUIL
E. Latihan/Kasus/Tugas Latihan 4:
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas !
1. Jelaskan fungsi Panel distribusi daya listrik !
2. Sebutkan macam panel daya listrik
3. Jelaskan alasannya, instalasi tenaga dan instalkasi penerangan harus terpisah dan gambarkan diagram
kelistrikannya
4. Jelaskan ketentuan-ketentuan tentang panel menurut PUIL!
5. Jelaskan menagapa instalasi tenaga dan instalasi penerangan disatukan!
6. Sebutkan konstruksi panel distribusi daya listrik
7. Sebutkan lima jenis kabel yang digunakan dalam pemasangan panel daya listrik!
8. Sebutkan empat hal penting untuk memilih kontaktor!
9. Berikan kode terminal jenis kontak bantu!
JumlahJawabanbenar
Nilai Akhir = 100%
10
Jika anda mencapai tingkat penguasaan 75 % keatas, anda dapat meneruskan ke modul berikutnya. Tetapi bila
tingkat penguasaan anda masih dibawah 75 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar ini.
63 A
25 A 16 A 16 A 10 A
3x 2x 12x 7x
== Selamat Berkarya ==
Gambar 8.1
Penempatan kotak kontak dari lantai tingginya 1,25 meter (lihat gambar 2.6), kalau kotak kontak dipasang dibawah
minimum 20 cm dari lantai. tinggi kotak kontak ini didasarkan tinggi rata-rata manusia Indonesia 1,65 meter.
Kotak kontak yang terpasang dibawah harus mempergunakan tutup atau berulir, hal ini digunakan untuk
menghindari bahaya terhadap anak kecil.
1,25 meter
Gambar 8.2
Penempatan kotak kontak, jangan dekat pintu atau dekat sakelar karena berbahaya pada saat mengoperasikan
sakelar dengan kondisi gelap, yang terpegang bukan sakelar tetapi kotak kontak. Sebaiknya penempatannya
disesuaikan dengan penempatan peralatan listrik, yang membutuhkan kotak kontak tersebut.
b) Kabel
Kabel adalah penghantar yang dilapisi dengan bahan isolasi (penghantar berisolasi) ada yang berinti tunggal
atau banyak, ada yang kaku atau berserabut, ada yang dipasang di udara atau di dalam tanah, dan masing-
masing digunakan sesuai dengan kondisi pemasangannya. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan
konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik,
sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal.
Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi penerangan dan tenaga, jenis kabel yang banyak
digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Pada
penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun melindungi dari air
dan kelembaban yang dapat merusak kabel tersebut.
b. Jenis-jenis Kabel
Ada berbagai macam bahan yang digunakan untuk membuat kabel, yang membedakan adalah sifat
konduktansi dari beberapa bahan tersebut. Khusus untuk penghantar yang digunakan pada instalasi listrik
penerangan dan tenaga, bahan yang paling sering digunakan adalah jenis logam tembaga.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis kecil, berikut tabel tahanan jenis dari beberapa
bahan penghantar:
Penggunaan tembaga sebagai penghantar yang sering digunakan adalah dengan pertimbangan bahwa
tembaga merupakan bahan yang mempunyai daya hantar yang baik kedua setelah perak namun dengan harga yang
lebih terjangkau. Berdasarkan konstruksinya, penghantar diklasifikasikan sebagai berikut:
Selain dari konstruksinya, kabel juga diklasifikasikan berdasarkan jumlah penghantar dalam satu kabel, berikut
klasifikasinya:
1. Penghantar Simplex
Kabel yang berisi satu buah penghantar saja yang berfungsi untuk menghantarkan satu jenis aliran saja, misalkan untuk
penghantar fasa saja atau netral saja. Contoh dari penghantar ini adalah kabel NYA 0,75 mm2 dan NYAF 1,5 mm2
2. Penghantar Duplex
Kabel yang berisi dua buah penghantar yang dapat mengalirkan 2 buah aliran sekaligus, misalkan dua buah fasa yang
berbeda atau aliran fasa dengan netral. Kabel ini berupa dua buah penghantar dengan masing-masing penghantar
dipisahkan dengan isolasi dan diikat menjadi satu menggunakan selubung. Contoh dari penghantar ini adalah kabel
NYM 2x1,5 mm2 dan NYY 2x1,5 mm2.
3. Penghantar Triplex
Kabel yang berisi tiga buah penghantar yang dapat mengalirkan 3 buah aliran sekaligus, misalkan 3 buah fasa (R,S,T) atau
mengalirkan fasa, netral, dan grounding. Kabel ini berupa tiga buah penghantar dengan masing-masing penghantar
dipisahkan dengan isolasi dan diikat menjadi satu menggunakan selubung. Contoh dari penghantar jenis ini adalah NYM
3x1,5 mm2 dan NYY 3x1,5 mm2.
4. Penghantar Quadruplex
Kabel yang berisi empat buah penghantar yang dapat mengalirkan 4 buah aliran sekaligus, misalkan 3 buah fasa dan
netral atau 3 buah fasa dan grounding. Penghantar Quadruplex ada yang berupa penghantar pejal, berlilit, ataupun
serabut. Kabel ini berupaempatbuahpenghantardenganmasing-masingpenghantardipisahkandengan isolasi dan diikat
menjadi satu menggunakan selubung. Contoh dari penghantar jenis ini adalah NYM 4x1,5 mm2 dan NYMHY 4x1,5
mm2.
Dari klasifikasi di atas kabel listrik kemudian dibedakan menjadi beberapa jenis, untuk seorang tekniksi
khususnya dibidang kelistrikan kita wajib mengetahui beberapa jenis kabel yang biasa digunakan pada kehidupan
sehari-hari maupun pada instalasi tertentu, berikut jenis-jenis kabel yang ada di pasaran:
1. Kabel NYA
Jenis penghantar berinti tunggal dengan lapisan bahan isolasi PVC satu lapis, kabel jenis ini adalah jenis kabel yang paling
sering digunakan pada instalasi listrik rumah. Kode warna isolasi kabel ini ada yang merah, kuning, biru, dan hitam
sesuai dengan persyaratan umum instalasi listrik (PUIL).
Kalebihan : Memiliki kabel inti tunggal yang mudah dan sederhana pada instalasi kabel listrik, sehingga jika
ada tarikan kabel tertentu bisa dengan mudah dilakukan. Harga kabel NYA juga lebih terjangkau.
Kekurangan : Lapisan isolasi PVC hanya terdiri dari satu lapis dan tidak tahan terhadap gigitan hewan pengerat
seperti tikus dan mudah cacat terhadap factor cuaca hujan atau panas. Untuk menghindari
kerusakan tersebut, gunakan saluran pipa PVC untuk melindungi jalur jaringan kabel dan
dipasang di udara yang jauh dari jangkauan.
2. Kabel NYM
Jenis penghantar yang memiliki inti lebih dari satu, biasanya digunakan pada instalasi gedung atau bangunan yang
tertanam pada dinding. Jumlah inti dari kabel jenis NYM ini adalah 2,3, dan 4 dengan masing-masing inti dipisahkan
dengan isolasi kemudian keempatnya diikat menjadi satu dengan selubung isolasi PVC. Karena lapisan isolasinya yang
lebih banyak dari kabel jenis NYA maka kabel jenis NYM ini kebih aman untuk digunakan sebagai bahan instalasi pada
gedung atau bangunan.
Kelebihan : Memiliki Isolasi sebanyak 2 lapis, sehingga tingkat keamanan lebih baik dari kabel NYA. Kabel ini
dapat digunakan pada area yang kering maupun basah,.
Kekurangan : Penggunaan kabel ini tidak dapat ditanam langsung ke tanah dan untuk harganya lumayan
mahal.
3. Kabel NYY
Secara konstruksi dan jumlah penghantarnya kabel NYY hampir sama dengan kabel NYM bedanya adalah pada jenis
isolasinya. Kabel NYY didesain untuk penggunaan instalasi bawah tanah ataupun outdoor di segala kondisi. Bahan
isolator kabel NYY didesain lebih kuat dan kaku dari pada jenis NYM. Selain itu bahan isolatornya juga dibuat anti
gigitan tikus.
Walaupun bahan isolatornya yang sudah kuat akan tetapi untuk lebih amannya dalam penggunaan kabel ini sangat
direkomendasikan untuk menggunakan pelindung lagi seperti pipa PVC ataupun pipa besi terutama apabila digunakan
pada aliran listrik tegangan tinggi.
Kelebihan : Kabel ini memiliki ketahanan yang sangat tinggi dan lebih aman, serta kabel bisa ditanam
dibawah tanah.
Kekurangan : Harga cukup mahal.
4. Kabel NYAF
Sebuah penghantar yang memiliki inti serabut dari tembaga fleksibel berisolasi PVC. Kabel NYAF biasa digunakan pada
instalasi panel yang memerlukan fleksibiitas tinggi. Kabelnya yang fleksibel memudahkan untuk digunakan pada
instalasi yang banyak belokan-belokan tajam. Kabel ini direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel kotak distribusi pipa
atau di dalam kabel duct.
5. Kabel NYMHY
Kabel jenis ini banyak digunakan untuk instalasi rumah tangga kelas kecil, kabel ini tidak direkomendasikan untuk instalasi
rumah atau gedung di atas 900 watt. Kabel NYMHY terdiri dari beberapa kabel inti serabut yang dilapisi dengan isolasi
PVC.
Harten. P. Van, Setiawan. E. ir. Instalasi Listrik Arus Kuat I dan II. Binacipta, Bandung
Sugandi, Imam.,2001. dkk. Panduan Instalasi Listrik untuk Rumah Berdasarkan PUIL 200.Yayasan Usaha Penunjang
Tenaga Listrik: Jakarta
Kasatkin, A., .1960. Basic Electrical Engineering. Peace Publisher, Moscow,.
Klockner, Muller, Automatisieren und Energie verteilen Schaltungbuch. Deutchland:Postfach,
Miftahu Soleh, Sudaryono, Agung S, Sistem Pneumatik dan Hidrolik, BSE, 2009.
Pakpahan, F. Masse. 1997. Rangkaian Kontrol Magnetik. Bandung. Instalasi Listrik TEDC
PPPG Teknologi Bandung.2006. Electrical Machine Control,