Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Tujuan umum dari praktikum ini ialah agar mahasiswa mampu :
a. Memahami cara pengoperasian sebuah modul PCT-M1 simulasi kontrol PID
untuk mengendalikan level air dalam tangki.
b. Memahami cara pengoperasian sebuah modul PCT-M2 simulasi kontrol PID
untuk mengendalikan flow air dalam tangki.
c. Memahami prinsip kerja modul PCT simulasi kontrol PID untuk kendali flow
dan level air dalam tangki.
d. Memahami pengaruh parameter proporsional gain (PG), integral, dan derivatif
terhadap grafik perubahan respon variabel yang dikontrol sesuai set point yang
ditentukan.
BAB II
DASAR TEORI
Water Flow
1.5
1
0.5
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
1.5
1
0.5
0
0 10 Waktu (s) 20 30
Set Point Measurement Value
1.5
1
0.5
0
0 20 40 60
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
b. Pengendalian Integral (Variasi Nilai I terhadap respon flow measurement
value air dalam tangki)
Water Flow
1.5
1
0.5
0
0 20 40 60
Waktu (s)
1.5
Water Flow
0.5
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
1.5
Water Flow
0.5
0
0 10 20 30 40
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
c. Pengendalian Derivatif (Variasi Nilai D terhadap respon flow
measurement value air dalam tangki)
Grafik 7. Hubungan Water Flow vs
Waktu pada D = 0.5
2
1.5
Water Flow
1
0.5
0
0 10 20 30 40
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
1.5
Water Flow
0.5
0
0 10 20 30 40
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
1.5
Water Flow
0.5
0
0 10 20 30 40
Waktu (s)
Set Point Measruement Value
IV.1.2. Data Percobaan Kontrol PID : Level
Set Sistem Kontrol Measurement
Point PG PB I D Value (saat stop)
40 80 1.25 60 1 40
40 90 1.1111 60 1 41
40 100 1 60 1 41
40 100 1 100 1 41
40 100 1 80 1 41
40 100 1 60 1 41
40 100 1 60 3 41
40 100 1 60 2 41
40 100 1 60 1 41
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kontrol PID : Level
a. Pengendalian Proporsional (Variasi Nilai PG terhadap respon Level
measurement value air dalam tangki)
Water Level
40
20
0
0 50 100 150
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
40
20
0
0 20 40 60 80
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
40
20
0
0 20 40 60
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
b. Pengendalian Integral (Variasi Nilai I terhadap respon Level
measurement value air dalam tangki)
Grafik 13. Hubungan Water Level vs
Waktu pada I = 60
60
Water Level
40
20
0
0 10 20 30 40
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
44
42
40
38
0 10 20 30 40 50
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
c. Pengendalian Derivatif (Variasi Nilai D terhadap respon Level
measurement value air dalam tangki)
Grafik 16. Hubungan Water Level vs
Waktu pada D = 1
60
Waktu Level
40
20
0
0 10 20 30 40
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
40
20
0
0 10 20 30 40
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
40
20
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (s)
Set Point Measurement Value
IV.2. Pembahasan
Secara instruksional, praktikum Teknik Instrumentasi Kendali dengan judul “Kontrol
PID : Flow dan Level” bertujuan agar mahasiswa sebagai praktikan mampu mengoperasikan
sebuah modul PCT-M simulasi kontrol PID untuk mengendalikan flow dan level aliran air
dalam tangki, serta memahami pengaruh dan hubungan parameter Proportional Gain (PG),
Integral (I), dan Derivatif (D) terhadap hasil perubahan respon flow dan level aliran air,
berdasarkan set point yang telah ditentukan. Maka dari itu, untuk mencapai tujuan
instruksional tersebut, dilakukan 2 (dua) macam percobaan.
Percobaan pertama merupakan percobaan kontrol PID : Flow aliran air, menggunakan
modul PCT-M1. Modul PCT-M1 terdiri dari tangki reservoir dengan serangkaian pipa yang
mengalirkan air di sekitar sistem. Dimana, aliran air dikontrol menggunakan pompa untuk
memindahkan cairan dari tangka melalui pipa. Kemudian, di dalam modul PCT-M1 juga
terdapat katup solenoid yang menyebabkan air mengalir, serta tranduser sebagai pengukur
hasil respon nya. Sementara itu, rotameter dipasang untuk memberikan indikasi visual dari
laju aliran. Perlu diketahui, bahwa variabel proses pada unit ini ialah laju aliran pada sistem
proses pipa, dan manipulated variable atau variabel termanipulasi pada unit ini adalah laju
aliran dari control valve. Dengan demikian, prinsip kerja dari PCT-M1 ialah ketika motor
digunakan untuk memompa air, maka katup solenoid digunakan untuk mengatur laju aliran
air, dan kontrol PID digunakan untuk mengontrol dan/atau mengendalikan kekuatan pompa
serta besar kecilnya ukuran buka-an katup. Sehingga, apabila konstanta proporsional (PG)
divariasikan, maka konstanta lainnya seperti integral (I) dan derivatif (D) bernilai tetap.
Apabila konstanta integral (I) divariasikan, maka konstanta lainnya seperti proporsional
(PG) dan derivatif (D) bernilai tetap, begitu pula apabila konstanta derivatif (D) divariasikan,
maka konstanta lainnya juga bernilai tetap.
Hasil dari variasi nilai PID : Water Flow Control ini dapat ditunjukkan dalam sebuah
grafik yang menyatakan bahwa ketika konstanta proporsional (PG) divariasikan, semakin
besar nilai PG, maka respon water flow yang terukur akan memiliki rise time yang cenderung
cepat, dan berpotensi terjadi banyak offset atau tidak stabil dibandingkan dengan nilai PG
yang kecil. Kemudian, ketika konstanta integral (I) divariasikan, semakin besar nilai I, maka
respon water flow akan semakin tidak stabil, atau cenderung dalam keadaan steady state
error dan memperlambat rise time. Namun demikian, ketika I bernilai kecil, maka akan
sering terjadi overshoot. Selanjutnya, ketika konstanta derivatif (D) divariasikan, semakin
besar nilai D, maka respon water flow stabil dan tidak ada overshoot meskipun lebih lama.
Pada percobaan kedua, yaitu percobaan kontrol PID : Level aliran air dalam tangki
menggunakan modul PCT-M2. Prinsip kerja dari modul ini ialah apabila set point dinaikkan,
maka output pompa meningkat dan level samakin cepat meningkat pula. Yang mana,
pengontrol akan membuka katup pembuangan ketika set point diubah ke nilai yang lebih
rendah dari level yang ditentukan, dan akan menutup katup ketika set point berubah naik
dari level yang ditentukan. Perlu diketahui, bahwa variabel proses pada unit ini merupakan
level aliran air, sedangkan manipulated variable atau variabel termanipulasi pada unit ini
adalah level air yang terdeteksi oleh tranduser. Sama halnya pada percobaan pertama, hasil
respon dari kontrol level aliran air juga dapat dinyatakan dalam bentuk grafik. Ketika nilai
konstanta proporsional (PG) divariasikan, semakin besar nilai PG maka respon level air yang
terukur akan semakin mendekati dan/atau mencapai set point yang telah ditentukan. Dalam
hal ini, ketinggian level air berpengaruh terhadap variasi nilai PG, dimana semakin besar
nilai PG, menyebabkan rise time semakin cepat dan berpotensi terjadi overshoot pada
kondisi steady state. Kemudian, ketika nilai Integral (I) divariasikan, semakin besar nilai I,
maka respon level aliran air yang terukur akan menjauh dari set point yang telah ditentukan.
Meskipun demikian, kondisi steady state nya cenderung stabil, sehingga tidak terdapat
banyak noise atau gangguan. Selanjutnya, ketika nilai Derivatif (D) divariasikan, semakin
besar nilai D, maka respon level aliran air yang terukur akan semakin mendekati set point
dalam rise time yang cukup lama, sehingga pada kondisi steady state terdapat banyak noise.
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. PCT-M1 merupakan modul Water Flow Control yang digunakan untuk
pembelajaran mengenai pengaturan laju air dalam sistem kendali PID.
b. Prinsip kerja PCT-M1 ialah pada motor yang digunakan untuk memompa air
lalu katup sebagai pengatur laju aliran air, dan kendali sistem PID sebagai
pengendali kekuatan pompa serta besar kecilnya buka-an katup.
c. PCT-M2 merupakan modul Water Level Control yang digunakan untuk
pembelajaran mengenai pengaturan ketinggian air dalam sistem kendali PID.
d. Prinsip kerja PCT-M2 ialah apabila set point dinaikkan, maka output pompa
meningkat dan level samakin cepat meningkat pula.
e. Untuk memperoleh sistem kendali PID pada water flow control yang baik dan
stabil adalah dengan mengatur nilai PID, yang mana nilai PG cenderung besar,
I bernilai kecil, serta D bernilai besar. Hal ini akan mempercepat rise time dan
respon nya cenderung stabil tanpa adanya noise.
f. Untuk memperoleh sistem kendali PID pada water level control yang baik dan
stabil adalah dengan mengatur nilai PID, yang mana nilai PG cenderung besar,
I bernilai besar, serta D bernilai kecil. Hal ini akan mempercepat rise time
dengan nilai respon nya mendekati set point sehingga cenderung stabil tanpa
adanya osilasi maupun noise.
V.2. Saran
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
a. Dalam pengoperasian software PCT-M, diperlukan ketelitian dan ketepatan
menentukan variasi nilai PG, I, dan D sampai respon benar-benar dalam
keadaan stabil.
b. Selalu menggunakan petunjuk praktikum di setiap percobaan sebagai panduan
dan referensi.
DAFTAR PUSTAKA
Sutanto. 2022. Petunjuk Praktikum Teknik Instrumentasi Kendali : Flow Control Manual
v1.6.Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia. Yogyakarta