Jens B
Martensson 2
III.DASAR TEORI
A. MULTIMETER
Multimeter merupakan alat ukur besaran listrik yang berfungsi untuk
mengukur tegangan (voltmeter), arus (amperemeter), dan/atau hambatan
(ohmmeter) suatu komponen listrik. Terdapat dua jenis multimeter, yaitu
multimeter digital dan multimeter analog.
Fungsi dari bagian-bagian pada multimeter
a. Mode: digunakan untuk mengubah fungsi dari multimeter.
b. V : Jika tombol putar diarahkan ke arah V, maka multimeter bertindak
sebagai voltmeter (“V~” untuk rangkaian AC dan “V=” untuk rangkaian DC).
c. O : Jika tombol putar diarahkan ke arah O, maka multimeter bertindak
sebagai ohmmeter (alat ukur nilai resistansi dari suatu hambatan).
d. A : Jika tombol putar diarahkan ke arah A, maka multimeter bertindak
sebagai amperemeter (alat ukur arus listrik yang melalui suatu komponen
listrik).
e. Port : Sebagai tempat penghubung multimeter dengan komponen listrik
GROUP
Jens B
Martensson 3
III.DASAR TEORI
I = V/R
Imasuk = Ikeluar
GROUP
Jens B
Martensson 4
IV. PENGOLAHAN DATA
Data
IBM (x) VBM (y) x² y² x.y
Ke
GROUP
Jens B
Martensson 5
V. ANALISIS
Dalam praktikum PBL kami mendapatkan hasil, diantaranya dapat memahami
fungsi dan aplikasi alat ukur multimeter. Multimeter berfungsi mengukur tegangan, arus
dan hambatan suatu komponen listrik. Multimeter yang digunakan ialah multimeter digital.
Selanjutnya kami dpat mengukur hambatan dari amperemeter. Dalam pengukuran
digunakan hokum ohm dan hokum kirchoff.
Dalam memperoleh hasil data terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
pengukuran. Yang pertama factor keterbatasan alat. Terdapat kendala dimana catudaya
sempat menyimpan arus didalamnya sehingga harus didiamkan terlebih dahulu agar
angka yang ditunjukan benar dan tepat. Dan beberapa jumper yang kurang bagus.
Selanjutnya ialah keterbatasan pengamat. Kurangnya keahlian dalam menggunakan alat
menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat 100%.
Dalam melaksanakan praktikum terdapat beberapa kendala. Pengajar kami tidak
dapat hadir sehinggga dalam menerima materi kami digabung dengan kelompok A. Hal ini
menyebabkan data yg didapat tidak bisa dibandingkan. Namun, saat melakukan
perhitungan terdapat perbedaan hasil dengan kelompok A. Hal ini mungkin disebabkan
karena kurangnya ketelitian pengamat.
GROUP
Jens B
Martensson 6
VI. KESIMPULAN
GROUP
Jens B
Martensson 7
GROUP
Jens B
Martensson 8
III.DASAR TEORI
GROUP
Jens B
Martensson 9
IV. PENGOLAHAN DATA
Batas Pengamatan
Shunt
Ukur N
ke
Teoritis IBM IM
10μA 0,1mA
30μA 0,3mA
10μA 0,02mA
30μA 0,06mA
GROUP
Jens B
Martensson 10
V. ANALISIS
Dalam praktikum PBL2 kami mendapatkan hasil, diantaranya dapat memahami
dan mengaplikasikan cara menaikkan batas ukur amperemeter.Amperemeter berfungsi
mengukur arus suatu komponen listrik. Selanjutnya kami dapat mengukur hambatan dari
amperemeter. Dalam pengukuran digunakan hokum ohm dan hokum kirchoff.
Dalam memperoleh hasil data terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
pengukuran. Yang pertama faktor keterbatasan alat. Terdapat kendala dimana catudaya
sempat menyimpan arus didalamnya sehingga harus didiamkan terlebih dahulu agar
angka yang ditunjukan benar dan tepat. Dan beberapa jumper yang kurang bagus.
Selanjutnya ialah keterbatasan pengamat. Kurangnya keahlian dalam menggunakan alat
menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat 100%.
Dalam melaksanakan praktikum terdapat beberapa kendala. Pengajar kami tidak
dapat hadir sehinggga dalam menerima materi kami digabung dengan kelompok A. Hal ini
menyebabkan data yg didapat tidak bisa dibandingkan. Namun, saat melakukan
perhitungan terdapat perbedaan hasil dengan kelompok A. Hal ini mungkin disebabkan
karena kurangnya ketelitian pengamat.
GROUP
Jens B
Martensson 11
VI. KESIMPULAN
GROUP
Jens B
Martensson 12
GROUP
Jens B
Martensson 13
III.DASAR TEORI
Rm = Rv/(n-1)
GROUP
Jens B
Martensson 14
IV. PENGOLAHAN DATA
Batas Pengamatan
Multiplier
Ukur N
ke
Teoritis IBM IM
10 0,12V
1 1V 20 0,22V 2,54.10−5
30 0,34V
10 0,24V
30 0,63V
GROUP
Jens B
Martensson 15
V. ANALISIS
Pada praktikum PBL3 kami mencoba menaikkan batas ukur voltmeter. Alat yang
kami gunakan dalam praktikum ini masih sama dengan praktikum sebelumnya,yaitu
multimeter. Perbedaan praktikum ini dan praktikum sebelumnya adalah dalam praktikum
ini multimeter berfungsi sebagai voltmeter yang mengukur batas ukur baru dari voltmeter
BM yang diberi hambatan Rm. Hukum yang digunakan adalah hokum kirchoff.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil akhir praktikum bisa dibilang cukup
banyak. Yang pertama adalah tidak ada tegangan yang terbaca di basicmeter. Setelah
mencoba mengganti jumper dan basic meter, tegangan tetap tidak terbaca. Setelah
mengganti catu daya maka hasil ukur didapatkan. Selain itu factor perhitungan juga
berpengaruh karena kamimenggabungkan hasil perhitungan PBL2 dan 3. jadi, bila
perhitungan PBL2 salah maka hasil PBL3 juga salah.
Praktikum ini kami lakukan bersama dengan kelompok A. Hasil yang didapat
praktikum jelas sama. Akan tetapim lagi-lagi hasil akhir yang kami dapatkan cukup
berbeda.
GROUP
Jens B
Martensson 16
VI. KESIMPULAN
GROUP
Jens B
Martensson 17
Launch