Anda di halaman 1dari 8

Polusi Air

Polusi air adalah pencemaran yang mengubah dan merusak kualitas air pada suatu lingkungan
biasanya bersifat merugikan baik disebabkan oleh aktifitas manusia ataupun secara alami. Pencemaran air
pada saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara di dunia. Banyak kesulitan
yang dialami untuk menanggulangi masalah pencemaran air, dari kurangnya ekonomi untuk biaya
perawatan area perairan hingga masalah kedisipilinan dari faktor campur tangan manusia.

 Jenis-jenis polutan air:


 Logam berat
 Organologam
 Senyawa organik
 Nutrisi alga
 Radionuklir
 Pestisida
 Senyawa organic
 Oksigen terlarut
 Kotoran manusia dan hewan
 Kelebihan asam basa
 PCBS(Polychlorinate d biphenyls
 Senyawa karsiogenik
 Limbah minyak
 Patogen(Bakteri,Virus,Protozoa)
 Deterjen -Sedimen
-Rasa,bau,warna

1.Logam Berat

1. Arsenik (As)

Unsur Arsenik atau arsenik biasanya terdapat di alam dalam bentuk komposisi dasar mengandung
substansi anorganik. Arsen anorganik dapat larut dalam air atau gas. Ketika masuk ke dalam tubuh
manusia, dapat menjadi pencetus kanker, infeksi kulit, hiperpigmentasi, hiperkeratosis atau penebalan
kulit. Dapat pula menyebabkan kegagalan fungsi sumsum tulang, menurunnya sel darah, kerusakan fungsi
hati, kerusakan ginjal, gangguan pernafasan, kerusakan pembuluh darah, kerusakan sistem perbaruan,
variasi, menurunnya daya tahan tubuh dan gangguan saluran pencernaan.

2. Merkuri (Hg)

Mercuri atau merkuri (air raksa) adalah logam yang ada alami, merupakan satu-satunya logam
yang ada di suhu kamar berwujud cair. Merkuri dapat berakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh
manusia lainnya, menyebabkan bronkitis hingga rusaknya paru-paru. Mengenai awal keracunan merkuri
pada tingkat awal, pasien percaya mulutnya kebal jadi tidak peka terhadap rasa dan suhu, mudah tidak
peka bau, mudah lelah, gangguan psikologi, dan sering sakit kepala.
Jika terjadi kerusakan yang diakibatkan kerusakan sel-sel saraf di otak kecil, kerusakan pada pandangan
luas, kerusakan selaput saraf dan bagian dari otak kecil. Turunan oleh merkuri (biasanya etil merkuri)
pada proses kelahiran akan nampak setelah bayi lahir yang dapat terdiri dari cerebral palsy juga
perubahan mental. Sementara keracunan merkuri yang akut dapat menyebabkan kerusakan saluran
pencernaan, gangguan kardiovaskuler, gagal ginjal akut serta syok.

Sumber-sumber merkuri dapat diambil dari sisa penambangan yang mengandung Hg dan
dibagikan mengalir ke sungai dan digunakan untuk pertanian.

3. Timbal (Pb)

Adanya Timbal (Pb) dalam darah dan otak dapat menyebabkan sintesis hemoglobin darah,
gangguan neurologi (susunan syaraf), gangguan pada ginjal, pemulihan sistem, penyakit sistem saraf
kronik syaraf, dan infeksi paru-paru. Selain itu, dapat menurunkan IQ pada anak kecil jika Ada 10-20
myugram / dl dalam darah.

4. Kadmium (Cd)

Kadmium (Kadmium) jika berakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat menghambat kerja
paru-paru, bahkan melawan paru-paru, mual, muntah, diare, kram, anemia, dermatitis, pertumbuhan
cepat, kerusakan tulang dan hati, dan penggunaan kardiovaskuler. Kadmium dapat pula merusak tulang
(osteomalacia, osteoporosis) dan meningkatkan tekanan darah. Masalah umum keracunan kadmium
adalah sakit di dada, nafas sempit, batuk-batuk dan lemah.

5. Kromium (Cr)

Kandungan Chromium (Kromium) yang berlebih dalam tubuh dapat berakibat buruk pada sistem
saluran pernapasan, kulit, pembuluh darah dan ginjal

6. Tembaga (Cu)

Tingginya tingkat cemaran Cu akan berdampak negatif terhadap manusia, yaitu dapat
menimbulkan keracunan. Kerusakan yang timbul pada keracunan Cu akut adalah mual, muntah,
menceret, sakit perut hebat, dan hemolisis darah. Pencemaran logam Cu pada bahan pangan pada saat
terjadi karena penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan. Meskipun demikian, pengaruh proses
pengolahan akan dapat memengaruhi status keberlanjutan dalam bahan pangan.

Pencegahan polusi logam berat

 Bahan logam berat tidak ada dalam aliran air


Opini manusia,kecelakaan.
 Prinsip Green Chemistry
Beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan contoh(Cd diganti dengan Ba,Ca).

2.Senyawa Organologam
Senyawa organologam merupakan senyawa dimana minimal terdapat satu atom karbon dari
gugus organik yang berikatan langsung dengan logam. Istilah organologam biasanya didefinisikan agak
longgar, dan senyawa yang mengandung ikatan karbon dengan fosfor, arsen, silikon, ataupun boron
termasuk dalam katagori ini. Tetapi untuk senyawa yang mengandung ikatan antara atom logam dengan
oksigen, belerang, nitrogen, ataupun dengan suatu halogen tidak termasuk sebagai senyawa organologam

Contohnya:

 Butil litium
 Monometil merkuri,dimetil merkuri
Bahaya yang besar bagi manusia muncul bila yang masuk kedalam tubuh adalah metil
merkuri. senyawa yang larut dalam air dan lemak ini akan masuk melalui apa yang kita konsumsi,
yaitu dari air, ikan, susu, sayuran, buah-buahan yang terkontaminasi. senyawa metil merkuri akan
tertimbun dalam ginjal, otak, janin, otot dan hati. Namun, sebagian besar metil merkuri akan
berakumulasi keotak. karena tingkat penyerapannya tinggi kedalam tubuh, maka senyawa
beracun ini bisa menyebabkan berbagai penyakit termasuk kanker hingga mengakibatkan
kecacatan dan kematian. masuknya merkuri ketubuh kita memang akan menimbulkan berbagai
gangguan kesehatan bila melampaui ambang batas. menurut pedoman Baku Mutu Lingkungan,
kadar merkuri pada makanan yang dikonsumsi langsung atau tanpa diolah dullu maksimaum
0,001 ppm. kadar merkuri yang aman dalam darah maksimum 0,04 ppm. kadar merkuri 0,1-1
ppm dalam jaringan sudah dapat menyebabkan munculnya gangguan fungsi tubuh. [2] Bahaya
yang besar bagi manusia muncul bila yang masuk kedalam tubuh adalah metil merkuri. senyawa
yang larut dalam air dan lemak ini akan masuk melalui apa yang kita konsumsi, yaitu dari air,
ikan, susu, sayuran, buah-buahan yang terkontaminasi. senyawa metil merkuri akan tertimbun
dalam ginjal, otak, janin, otot dan hati. Namun, sebagian besar metil merkuri akan berakumulasi
keotak. karena tingkat penyerapannya tinggi kedalam tubuh, maka senyawa beracun ini bisa
menyebabkan berbagai penyakit termasuk kanker hingga mengakibatkan kecacatan dan kematian.
masuknya merkuri ketubuh kita memang akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bila
melampaui ambang batas. menurut pedoman Baku Mutu Lingkungan, kadar merkuri pada
makanan yang dikonsumsi langsung atau tanpa diolah dullu maksimaum 0,001 ppm. kadar
merkuri yang aman dalam darah maksimum 0,04 ppm. kadar merkuri 0,1-1 ppm dalam jaringan
sudah dapat menyebabkan munculnya gangguan fungsi tubuh.[2]

3.Senyawa Anorganik

 Sianida(HCN)
 Nitrogen(ion ammonium/molecular ammonia)
 H2S (terdapat pada kawah gunung berapi dan baunya menusuk)
 CO2(toksik pada makhluk hidup,membuat air korosif
 Ion Nitrit(NO2) Hasil dari pertanian Ion Nitrat(NO3)

4.Senyawa Asam,Basa,dan Garam

Asam
Pirit Besi(FeS2)

Hujan asam dari(Gas HCl,SO2, NO)

Basa

Natrium Karbonat(Na2CO3)

Tanah dan batu yang mengadung logam

Garam

Natrium dan Kalsium klorida

Pupuk

5.Senyawa Organik

Dibagi dua:

1.Dapat terurai- limbah rumah tangga

2.Tidak dapat terurai-PCB5

Biochemical Oxygen Demand(BOD)\

1.Oksigen yang diperlukan untuk mengurai satu material dalam 1 L air

2.Jika BDO menurun banyak hewan di air mati,kadar oksigen di air rendah dan terjadinya eutrofikasi

3.Jika BDO naik sedikit hewan mati dan kadar O2 tinggi.

6.Limbah Derterjen

 limbah detergen termasuk polutan karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS. Jenis
deterjen yang banyak digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci pakaian adalah deterjen anti
noda. Deterjen jenis ini mengandung ABS (alkyl benzene sulphonate) yang merupakan deterjen tergolong
keras. Deterjen tersebut sukar dirusak oleh mikroorganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan (Rubiatadji, 1993). Lingkungan perairan yang tercemar limbah
deterjen kategori keras ini dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan
biota airdan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut.

Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau
danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan
eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga
menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis. Jika
tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan
pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.

7.Pestisida dan lainnya

Senyawa pestisida yang dapat merusak lingkungan:

 Karbanet
 Insektisida:Nikotin,Pirektin
 Organo clorin (ODT)
 Organo posfat (Malation,metil parathion)

8.Senyawa Radioaktif

Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar akan mengalami sindrom radiasi akut
(ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian.

Tingkat kepaahan dan gejala yang timbul tergantung kepada seberapa besar radiasi nuklir yang
terserap tubuh. Adapun banyaknya penyerapan radiasi tergantung kepada kekuatan energi radiasi dan
jarak tubuh dengan sumber radiasi.

Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul saat tubuh terpapar
radiasi nuklir dalam jumlah besar. Gejala mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam, hingga
berminggu-minggu setelah terpapar radiasi

Dampak radiasi nuklir adalah:

 Ganggaun pencernaan, seperti mual, muntah, diare.


 Sakit kepala.
 Demam.
 Pusing.
 Kelelahan.
 Rambut rontok.
 Muntah darah.
 Luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh, seperti mulut, bibir, usus,
kerongkongan, dan kulit

9.Ledakan Reactor Nuklir

Kasus ledakan radiasi nuklir mulai booming sejak terjadinya ledakan bom atom Hiroshima dan
Nagasaki di Jepang. Yang lebih dahsyat adalah ketika pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di
Ukraina meledak dan meluluhlantakkan kota tersebut.

Reaktor nuklir yang rusak mengeluarkan bahan yodium radioaktif dan cesum. Bahan tersebut
dipercaya menyebabkan ratusan ribu pekerja PLTN Chernobyl meninggal, baik saat kejadian atau karena
penyakit radiasi nuklir yang timbul setelah insiden tersebut.

Rangakuman Presentasi Besi dan Baja

Besi adalah unsur dalam tabel periodik yang mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi
adalah logam transisi yang paling banyak dipakai karena relatif melimpah di alam dan mudah diolah. Besi
(Fe) merupakan salah satu logam yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia

dan merupakan jenis logam terbanyak kedua di kulit bumi. Karena kelimpahannya yang sangat
besar itulah maka besi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri konstruksi

Baja dapat didefinisikan suatu campuran dari besi dan karbon dimana unsur karbon (C) menjadi dasar
campurannya. Di samping itu, mengandung unsur campuran lainnya seperti sulfur (S), posfor (P), silikon
(Si), dan mangan (Mn) yang jumlahnya dibatasi.

Besi Berdasarkan kadar karbon

• Besi Tuang

• Baja

• Besi Tempa

Berdasarkan komposisi dan jenis logam transisi

• Stainless steel

• Baja krom

• Baja nikel

• Baja dengan mangan rendah


Baja Berdasarkan kadar karbon

• Baja karbon rendah


• Baja karbon sedang
• Baja karbon tinggi
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pengolahan besi dan baja

Besi

1. Bijih besi
2. Kokas
3. Batu Kapur
4. Grafit
5. Udara
Baja

• Ferro Alloy
Silikon(Si), Mangan(Mg), Vanadium(Va), Alumunium(Al), Nikel (Ni), Molibdenum(Mo),
Tembaga(Cu), Karbon(Ca), Titanium(Ti)

• Fluks
CaCl,CaCO,CaF2CaSi

• Non Ferro Alloy


Bahan campuran yang tidak mengandung besi dan karbon, sebagai unsur dasarnya adalah grafit.

Teknik Pengolahan Besi dan baja

Tempat Pengolahan Besi ( Tanur Sembur ). Proses pengolahan bijih besi untuk
menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace). Tanur sembur berbentuk
menara silinder dari besi atau baja dengan tinggi sekitar 30 meter dan diameter bagian perut
sekitar delapan meter. Karena tingginya alat tersebut, alat ini sering juga disebut sebagai tanur
tinggi

Teknik Pengolahan Baja


1. Proses Menggunakan Konvertor
a. Proses Bassemer
b. Proses Thomas
c. Proses Siemens Martin
2. Proses Dapur Listrik
a. Dapur busur cahaya
b. Dapur induksi

Industri Besi dan Baja di Indonesia

• Krakatau Steel
• Beton Jaya Manunggal
• Gunawan Dianjaya Steel
Dampak dari Industri Pengolahan Besi dan Baja

• Debu
• Kebisingan
• Karbon Monoksida (CO)
• Karbon Dioksida(CO2)
• Belerang Dioksida(SO2)
• Minyak Pelumas
• Asap
• Limbah

Anda mungkin juga menyukai