Anda di halaman 1dari 3

PENULIS

JUDUL ARTIKEL

KESIMPULAN

NAMA JURNAL

Ridwan Lasabuda

PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN DALAM PRESPEKTIF NEGARA


KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA

Sebagai negara kepulauan, Indonesia telah diakui dunia secara internasional (UNCLOS 1982) yang
kemudian diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-Undang No.17 Tahun 1985. Berdasarkan UNCLOS
1982, total luas wilayah laut Indonesia seluas 5,9 juta km 2. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara
kepulauan terbesar di dunia. Namun demikian, pembangunan bidang kelautan dan perikanan hingga saat
ini masih jauh dari harapan. Padahal wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan lautan kepulauan
Indonesia disimpan potensi sumber daya alam dan jasa lingkungan yang sangat besar dan belum
dimanfaatkan secara optimal.

Jurnal Ilmiah PLATAX

Suwari Akhamaddhian

PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN


EKONOMI DI INDONESIA (STUDI KEBAKARAN HUTAN TAHUN 2015)

Penegakan hukum yang dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang sangat perlu di komitmen adalah para pejabat
tertinggi yang bertangung jawab terhadap maju mundurnya suatu negara. Rekomendasi penegakan hukum
harus dilakukan sesuai peraturan undangan-undangan tanpa melihat latar belakang perusahaan atau
individu demi kepastian hukum untuk kepentingan pengadaan dan reformulasi Pasal 69 ayat (1) huruf H
Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Jurnal Ilmu Hukum UNIFISIKA

Afif Budiyono

PENCEMARAN UDARA : DAMPAK PENCEMARAN UDARA PADA LINGKUNGAN


Pertumbuhan aktivitas ekonomi dan urbanisasi yang cukup tinggi baik diperkotaan dan subperkotaan
berpotensi besar dalam peningkatan penggunaan konsumsi energi, separti pada kebutuhan bahan bakar
guna pembangkit tenaga listrik, tungku-tungku industri dan transportasi. Pembakaran bahan bakar ini
merupakan sumber-sumber pencemar utama yang dilepaskan ke udara, seperti COx, NOx, SOx, SPM
(suspended particulate matter), Ox, dan berbagai logam berat. Dari studi-studi literatur digambarkan
bahwa secara global sektor transportasi sebagai tulang punggung aktifitas manusia mempunyai kontribusi
yang cukup besar bagi pencemaran udara, 44 persen TSP (total suspended particulate), 89 persen
hidrokarbon, 100 persen PB dan 73 persen NOx.

Berita Dirgantara

Febi Fatimah
R. Deni Muhammad Danial
Faizal Mulia Z

ANALISIS LABA PERATAAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN

Untuk menganalisis praktik perataan laba di perusahaan industri makanan dan minuman. Perataan laba
adalah pengurangan yang disengaja dari fluktuasi pendapatan dalam upaya menstabilkan laba agar
dianggap normal bagi perusahaan. Data ini diperoleh dari www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2014-
2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan menggunakan metode purposive sampling dari 16
sampel menjadi 10 sampel yang digunakan. Teknik analisis data penelitian ini adalah teknik analisis
statistik deskriptif. Untuk menghitung perataan laba menggunakan rumus Indeks Eckel. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa 6 perusahaan melakukan praktik perataan laba dan 4 perusahaan tidak.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Siti Badriyah Rushayati (Institut Pertanian Bogor)


Hadi S. Alikodra (Institut Pertanian Bogor)
Endes N. Dahlan (Institut Pertanian Bogor)
Herry Purnomo (Institut Pertanian Bogor)

Pengembangan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan Distribusi Suhu Permukaan di Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung mengalami peningkatan suhu udara, khususnya di daerah perkotaan. Temperatur
udara yang tinggi di daerah perkotaan disebabkan oleh meningkatnya area terbangun dan menurunnya
ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau harus dibangun untuk menurunkan suhu udara dan menciptakan
iklim mikro yang nyaman. Ruang terbuka hijau harus dikembangkan di lokasi dengan suhu udara tinggi
untuk mencapai kemanjurannya. Penelitian ini menggunakan analisis spasial untuk menghasilkan peta
distribusi suhu udara. Peta tersebut digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan ruang terbuka
hijau. Peta tersebut menunjukkan bahwa ruang terbuka hijau harus dikembangkan di beberapa kecamatan,
yaitu Margahayu, Margaasih, Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Rancaekek, Cileunyi,
Pameungpeuk, dan kecamatan Majalaya.

Forum Geografi

Anda mungkin juga menyukai