Anda di halaman 1dari 18

Sistem Komunikasi Digital

Kuliah 1

Bahan Kuliah
Text book kuliah:
Digital communications by John G. Proakis and Masoud Salehi, Prentice Hall, 2002, 2nd edition, ISBN: 0-13095007-6 Digital communications: Fundamentals and Applications by Bernard Sklar,Prentice Hall, 2001,ISBN: 0-13-084788-7

Text book Penunjang :


Communication systems engineering, by John G. Proakis and Masoud Salehi, Prentice Hall, 2002, 2nd edition, ISBN: 0-13-095007-6

Bahan kuliah yang dapat didownload dari internet :


Slide-slide kuliah Kumpulan latihan soal dan solusi
2

Diagram Blok Sistem Komunikasi Digital


Noise
Sinyal yg diTransmisikan Pemancar

Info.
SOURCE

Sinyall Terima

Info Terima
Penerima

Sumber

Kanal

User

Pemancar
Formatter Enkoder Sumber Enkoder Kanal Modulator

Penerima
Formatter Dekoder sumber Dekoder kanal Demodulator
3

Sistem Komunikasi Digital


Sifat-sifat sistem komunikasi digital:
Pemancar mengirim gelombang-gelombang yang dipilih dari set berhingga gelombang-gelombang dalam selang waktu berhingga. Kanal menyebabkan :
cacat (distorsi), redaman (atenuasi) menambah noise pada sinyal yang dikirimkan

Penerima memutuskan gelombang mana yang telah dikirimkan berdasarkan sinyal terima yang telah terkena noise. Peluang pengambilan keputusan salah adalah ukuran penting dari kinerja sistem.
4

Digital vs analog
Kelebihan komunikasi digital:
Repeater regeneratif
Pulse asli Pulsa Regenerasi Jarak propagasi

Jenis yang berbeda dari sinyal informasi dapat dibuat identik dalam bentuk deretan bit. Voice Data Media Bit ya bit!

Klasifikasi Sinyal
Sinyal Deterministik dan sinyal acak
Sinyal deterministik: tidak ada ketidaktentuan harga sinyal terhadap perubahan waktu. Sinyal acak: ada derajad ketidaktentuan harga sinyal sebelum muncul.
Noise Thermal dalam rangkaian elektronik dikarenakan gerakan acak elektron-elektron. Refleksi gelombang-gelombang radio dari lapisan ionosfer yang berbeda

Klasifikasi Sinyal
Sinyal periodik dan non-periodik
x(t ) x(t )
t t

Sinyal periodik

Sinyal non-periodik

Sinyal analog dan sinyal diskrit


x(t ) x(t )
t t

x(t )

Sinyal diskrit
t

Sinyal analog
7

Klasifikasi sinyal
Sinyal energy dan sinyal daya
Suatu sinyal termasuk dalam sinyal energy bila, dan hanya bila, mempunyai energi berhingga dan tidak nol, ( 0 < E x < )
E
x

= lim

T 2 2

x (t ) dt =
2

x (t ) dt
2

Suatu sinyal termasuk dalam sinyal daya bila, dan hanya bila, mempunyai daya berhingga dan tidak nol, ( 0 < P x < )
P x = lim
T

1 T

T 2 2

x (t ) dt
2

Umumnya : Sinyal Periodik dan sinyal acak adalah sinyal daya. Sedangkan sinyal deterministik dan non-periodik adalah sinyal energy.

Proses Acak
Suatu proses acak adalah kumpulan dari fungsifungsi waktu atau sinyal-sinyal yang merupakan keluaran dari eksperimen acak. Untuk tiap keluaran, terdapat fungsi sampel.
x1 (t ) x2 (t )
x N (t )
tk
waktu (t)
9

{x i (t k )}

N i =1

Variabel Acak

Bilangan Real

Fungsi sampel

Proses Acak
dipengaruhi oleh perubahan waktu. tidak berubah terhadap waktu.

Strictly stationary: Bila tidak ada besaran statistik dari proses acak yang Wide sense stationary (WSS): Bila rata-rata (mean) dan fungsi otokorelasi Cyclostationary: Bila rata-rata (mean) dan fungsi otokorelasi periodik. Proses Ergodic : suatu proces acak adalah ergodic bila rata-rata (mean)
dalam waktu

dan otokorelasi

1 m x = lim T T

T 2 x(t )dt
T 2

R x ( ) = lim

1 T 2 x (t ) x * (t + )dt T T T 2

10

Otokorelasi
Otokorelasi dari sinyal energy T 2 R x ( ) = x ( ) x ( ) = o x (t )x (t )dt T 2
o

Otokorelasi dari sinyal daya


1 To 2 R x ( ) = lim To 2 x (t )x (t )dt T T Untuk sinyal periodik: R ( ) = 1 To 2 x (t )x (t )dt x To To 2

Otokorelasi dari sinyal acak

R x t i , t j = E x (t i ) x t j
Untuk proses WSS :
R x ( ) = E x (t i ) x t j

( )]

( )]
11

Rapat Spektral
Sinyal energy :
ESD (Energy spectral density):
Ex =

x(t ) dt =
2

X ( f ) df
2

X ( f ) = F x(t )

Sinyal daya:
Px = 1 To

x(f )= X(f )
x(t ) dt =
2

2 {c n } = F x (t ) n= cn T 2 PSD (Power spectral density): To 2


o

Gx ( f ) =

Proses acak:

n =

cn ( f nf o )
2

f o = 1 / To

PSD (Power spectral density): G x ( f ) = F R X ( )


12

Sifat-sifat fungsi otokorelasi


Untuk sinyal real (dan sinyal acak yang WSS) berlaku sifat:
1. 2. 3. 4.

Otokorelasi dan rapat spektral membentuk pasangan transformasi Fourier. Otokorelasi adalah simetri disekitar nol. Harga maksimumnya muncul pada titik asal. Harga otokorelasi pada titik asal sama dengan daya atau energi rata-rata.
13

Noise dalam Sistem Komunikasi


Noise thermal digambarkan dengan proses acak Gaussian dan rata-rata nol, n(t). PSDnya datar (flat), oleh karena itu, disebut white noise.
[w/Hz]

Power spectral density

Fungsi Otokorelasi Probability density function

14

Transmisi Sinyal melalui Sistem Linear


Input
x(t ) X(f ) h(t ) H(f ) y (t ) Y ( f ) Output

Sistem Linear

Sinyal Deterministik: Y ( f ) = X ( f )H ( f ) Sinyal acak: 2 GY ( f ) = G X ( f ) H ( f )

Transmisi ideal tanpa distorsi:


Semua komponen frekuensi dari sinyal tidak hanya sampai pd penerima dengan delay waktu yang sama, tetapi juga dikuatkan atau diredam sama.

y (t ) = Kx (t t o ) atau

H ( f ) = Ke j 2 ft o

15

Transmisi Sinyal - lanjutan


Filter Ideal:
Low-pass Non-kausal!

Band-pass

High-pass

Filter Realisasi:
Filter RC Filter Butterworth
16

Bandwidth Sinyal
Baseband vs bandpass: xc (t ) = x(t ) cos(2f c t ) x (t )
X(f )

Sinyal Baseband

cos (2 f c t )
Osilator Lokal
0

Sinyal Bandpass

Xc( f )

0 W SSB

fc

fc

WDSB

Dilema bandwidth :
Sinyal Bandlimited tidak dapat direalisasikan ! Sinyal yang dapat direalisasikan adalah sinyal-sinyal dengan bandwidth takterbatas !
17

Bandwidth Sinyal lanjutan


Definisi berbeda dari bandwidth:
a) Half-power bandwidth b) Noise equivalent bandwidth c) Null-to-null bandwidth d) Fractional power containment bandwidth e) Bounded power spectral density f) Absolute bandwidth

(a) (b) (c) (d) (e)50dB


18

Anda mungkin juga menyukai