Golon
Kecil DAYA AKTIF, REAKTIF & NYATA
Sambung kVA Biaya
Biaya Kelebihan
*7) 46,00
MAKALAH
3.360,00 56,00
Industri 450 VA
17. I - 1 Rumah TR s/d 2.200 4.080,00 80,50 - 150,00 21,00
1. S-1 2.201
PEMAKAI SANGAT
TanggaSosial VA
VA KECIL TR S/D 200 VA
Badan
3. S - 3 TR s/d 4.640,00 76,00 - 200,00 43,00
Sedang 2.201salah
Diajukan untuk memenuhi VA tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik
Industri 200kVA
18. I - 2 TR s/d 13,9 4.760,00 93,50 - 200,00 25,00
Kecil WBP=15
kVA
Badan Sosial 201 kVA 8,50
4. S - $ TM 5.020,00 WBP=16 124,50 125,005 47,00
Besar ke
14 atas
kVA LWBP=
Industri 9,50
19. I - 3 TR s/d 200 5.760,00 117,50 132,00 200,00 43,00
Sedang LWBP
Badan Sosial kVA
=125,50
6. R-1 Besar, RUMAH TANGGA KECIL WBP=19TR 250 VA S/D 200 VA
Industri 201 kVA
7.20. IR- -4 2 Dikelola RUMAHTM 201 kVA
TANGGA SEDANG 5.060,00 4,50
*4) TR 122,50501 VA S/D 2200 VA
5. SS - 4 TM 6.060,00 149,00 125,00 58,00
Swasta, ke atas LWBP=1
8. R-3 Untuk RUMAH TANGGA 44,00TR 2201 VA S/D 6600 VA
KomersialMENENGAH
9. R-4 Rumah RUMAH TANGGA BESAR
250 VA TR 6601 VA KEATAS
10.
6. RU--11 Tangga USAHATR KECILs/d 3.980,00 *2) TR 250 VA S/D 2200 VA
11. U - 2 USAHA SEDANG TR 2201 VA S/D 200 kVA
Disusun oleh :
I. PENDAHULUAN
II. PEMBAHASAN
2.1. Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Daya
2.1.2 Daya Aktif
2.1.3 Daya Reaktif
2.1.4 Daya Nyata
2.1.5 Segitiga Daya
2.1.6 Faktor Daya
2.2 Sifat Beban Listrik
2.2.1 Beban Resistif
2.2.2 Beban Induktif
2.2.3 Beban Kapasitif
2.3 Kompensasi Daya
2.3.1 Metoda Perhitungan Biasa
2.3.2 Metoda Tabel Kompensasi
2.3.3 Metoda Diagram
2.3.4 Metoda Kwitansi PLN
2.3.5 Metoda Segitiga Daya
2.4 Cara Pemasangan Kapasitor
2.4.1 Koneksi Langsung
2.4.2 Koneksi Tidak Langsung
III. PERENCANAAN
3.1 Aplikasi Pada Jaringan Listrik Industri
IV. EVALUASI
4.1 Tanya Jawab
V. KESIMPULAN
VI. DAFTAR PUSTAKA
VII. BIOGRAFI
PENDAHULUAN
Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian daya
listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik dipengaruhi oleh
banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi
oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya efisiensi. Jenis-jenis
beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban induktif, seperti; motor induksi,
kumparan, ballast, lampu TL. Demikian juga beban-beban non linier seperti; konverter dan inverter
untuk drive motor, mesin las, furnace, komputer, ac, tv, lampu TL dan lain-lain. Baban-beban
induktif akan menurunkan faktor daya sehingga dapat menyebabkan denda apabila faktor daya
kurang dari 0.85 lag, sedangkan beban-beban non linier tersebut menimbulkan harmonisa yang
dampaknya akan mempengaruhi kualitas daya, sehingga menimbulkan kerugian - kerugian.
Kerugian yang disebabkan oleh harmonisa umumnya adalah berupa :
- Panasnya mesin-mesin listrik karena rugi histerisis dan arus eddy meningkat
- Turunnya torsi motor yang diakibatkan oleh harmonisa urutan negatif
- Kegagalan fungsi relay (kadang-kadang trip sendiri) sehingga mengganggu kontinuitas produksi
- Terjadinya resonansi antara kapasitor bank dan generator/trafo yang dapat menyebabkan
gangguan-gangguan pada sistem.
- Turunnya efisiensi sehingga menyebabkan rugi daya.
- Kesalahan pembacaan pada meter-meter listrik konvensional seperti kwh meter (tidak berbasis
thrue RMS)
- Panasnya trafo sehingga menurunkan efiensi maupun bisa menyebabkan terbakarnya trafo.
- Panasnya kabel/kawat netral akibat harmonisa urutan nol sehingga mengganggu sistem instalasi
Sedangkan gangguan lain adalah gangguan yang disebabkan karena adanya fluktuasi
pemakaian beban, terutama untuk beban-beban yang bersifat on/off seperti crane, furnace, pompa,
welding dll. Gangguan ini dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan antara lain adalah;
- Kerusakan pada sistem instalasi,
- Terganggunya peralatan lain,
- Terputusnya suplai daya,
- Lepas sinkron,
Kerusakan pada prime mover generator, terutama Diesel genset dengan pembebanan sampai 80%,
sehingga pada akhirnya akan memperpendek usia pemakaian, seringnya maintenance dan akan
memakan biaya pemeliharaan yang cukup besar. Untuk mendapatkan kualitas tenaga listrik yang
baik, maka perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan kualitas daya.
PEMBAHASAN
sehingga rating kapasitor yang diperlukan untuk memperbaiki faktor daya adalah :
Daya reaktif (kVAR) = Daya Aktif (kW) x (Tan φ 1- Tan φ 2)
Beberapa keuntungan meningkatkan faktor daya :
# Tagihan listrik akan menjadi kecil (PLN akan memberikan denda jika pf lebih kecil dari 0,85)
# Kapasitas distribusi sistem tenaga listrik akan meningkat
# Mengurangi rugi – rugi daya pada sistem
# Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat.
Jika pf lebih kecil dari 0,85 maka kapasitas daya aktif (kW) yang digunakan akan
berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan menurunnya pf sistem kelistrikan.
Akibat menurunnya pf maka akan timbul beberapa persoalan diantaranya :
# Membesarnya penggunaan daya listrik kWH karena rugi – rugi
# Membesarnya penggunaan daya listrik kVAR
# Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh tegangan (voltage drops)
Denda atau biaya kelebihan daya reaktif dikenakan apabila jumlah pemakaian kVARH
yang tercatat dalam sebulan lebih tinggi dari 0,62 jumlah kWH pada bulan yang bersangkutan
sehingga pf rata – rata kurang dari 0,85. sedangkan perhitungan kelebihan pemakaian kVARH
dalam rupiah menggunakan rumus sebagi berikut :
Kelebihan pemakaian kVARH = [ B – 0,62 ( A1+ A 2)] Hk
dimana :
B = pemakaian kVARH
A1 = pemakaian kWH WPB
A2 = pemakaian kWH LWBP
Hk = harga kelebihan pemakaian kVARH
dengan kasus yang sama tetapi diselesaikan dengan Tabel Cos θ Untuk Kompensasi. Data semula
adalah :
Daya nyata 22 MVA, Tegangan 20 kV, 3 Phasa, 50 Hz, Cos θ1= 0.5 lag, Cos θ 2= 0.95 lag
perhitungan :
Dari nilai Cos θ 1= 0.5 lag sebelum dan Cos θ 2= 0.95 lag yang diinginkan maka dilihat dalam Tabel
Cos θ nilainya adalah 1,4.
Kemudian tentukan nilai beban daya aktif :
P = S Cos θ1
P = 22 x 106x Cos 0,5
P = 11 MVA
setelah nilai beban aktif diketahui maka tinggal dikalikan dengan hasil pengali yang diperoleh dari
Tabel Cos θ, yaitu :
P = 11 MVA x faktor pengali
P = 11 MVA x 1,4
P = 15,4 MVAR
Dari hasil perhitungan yang berbeda didapat diperoleh hasil yang sama.
2.3.3 Metoda Diagram
Dalam menentukan besarnya kapasitor yang dibutuhkan diperlukan diagram sebelum
kompensasi dan sesudah kompensasi. Ditunjukkan dalam gambar 14, sebelum ada perbaikan power
Q1 = 1100 x 0,6
Q1 = 660 kVAR
Sesudah kompensasi :
S = 1100 kVA
Cos θ2= 0.9 lag ---------------------------- Sin θ 2 = 0,44
Q2= S x Sin θ 2
Q2 = 1100 x 0,44
Q2 = 484 kVAR
Kapasitas kapasitor bank adalah :
QC= Q 1- Q2
QC= 660 – 484
QC= 176 kVAR ≈ 200 kVAR
2.3.4 Metoda Kwitansi PLN
Metoda ini memerlukan data dari kwitansi PLN selama satu periode (misalnya 1 tahun).
Kemudian data penghitungan diambil dari pembayaran denda kVARH yang tertinggi. Data lain
yang diperlukan adalah jumlah pemakaian.
Contoh :
Suatu pabrik yang beroperasi 8 jam/hari, membayar denda pemakaian kVARH tertinggi pada tahun
yang lalu untuk 63504 kVARH. Maka diperlukan capasitor bank dengan nilai :
QC= kVARH tertinggi / waktu pemakaian
QC= 63.504 kVARH / 8 jam x 30 hari
QC= 264,6 kVAR.
2.3.5 Metoda Segitiga Daya
Metoda ini dipakai jika data yang diketahui adalah Daya aktif (P) dan Daya nyata (S).
Perhitungan metoda ini dilakukan dengan segitiga daya.
Contoh :
Daya aktif = 1253 kW, Daya nyata 1790 kVA, Cos θ2= 0.9 lag
Perhitungan :
Kerugian (kVARH)1= √S 2 - √P2
Q1= √1790 2- √12532
Q1= 1278, 32 kVAR
data Q1merupakan daya reaktif sebelum diperbaiki. Bila diinginkan Cos θ 2= 0.9 lag maka besarnya
P2adalah :
P2= P 1/ 0,9
P2= 1253 / 0,9
P2= 1392,22 kW
sehingga daya reaktif yang baru adalah :
Q2= √S2 - √P2
Q2= √17902- √1392,222
Q2= 1125,08 kVAR
Jadi, besarnya kapasitas kapasitor yang dibutuhkan adalah :
QC= Q 1- Q2
QC= 1278,32 – 1125,08
QC= 153, 24 kVar ≈ 150 kVAR
2.4 Cara Pemasangan Kapasitor
Metoda pemasangan kapasitor dapat dibedakan menjadi 2 cara pemasanga, yaitu :
2.4.1 Koneksi Langsung
Metoda ini digunakan pada beban – beban yang besar dan mantap, contohnya pada motor –
motor besar dengan power faktor yang jelek dan beroperasi dalam jangka waktu yang panjang.
Kapasitor dipasang paralel dengan beban dan dihubungkan dengan kontaktor/switch ON/OFF
bersama – sama dengan beban. Metoda ini memiliki keuntungan yaitu menghemat biaya dan tidak
memerlukan regulator untuk mengatur kapasitor saat masuk dan keluar.
Adalah biaya yang besarnya tetap, dihitung berdasarkan daya kontrak (lihat Tabel 3.2,
hal.12). Khususnya untuk golongan tarif H-3, I-4 untuk tanur busur dan I-5 Biaya Beban
dihitung berdasarkan pembacaan kVA Max.
Adalah biaya pemakaian energi, dihitung berdasarkan jumlah pemakaian energi yang
diukur dalam kWh (lihat juga Tabel 3.2, hal.12). Untuk golongan tarif tertentu, pemakaian
energi ini dipilih menjadi dua bagian yaitu:
1. Pemakaian WBP dan pemakaian LWBP (lihat juga Tabel 3.2, hal.12)
2. Untuk golongan tarif R-2 Biaya Pemakaian dihitung berdasarkan sistem blok (lihat
hal 10).
Adalah biaya yang dikenakan untuk pelanggan-pelanggan Golongan Tarif S-4, SS-4, U-3,
H-2, H-3, I-3, I-4, I-5 dan G-2, jika faktor daya rata-rata bulanan pelanggan kurang dari
0,85 induktif. Besarnya Biaya Kelebihan kVARh ini juga dapat dilihat pada Tabel 3.2
Adalah biaya yang dikenakan untuk pelanggan tertentu, yang tidak dapat menyediakan
trafo sendiri.
Adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah (Pemda) berdasarkan Peraturan
Daerah (Perda). Besarnya pajak juga ditentukan oleh Perda. Komponen ini disetorkan ke
Kas Pemda, dan masuk sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).
6. Biaya Materai:
- 150,00 45,00
Kecil 500VA
Rumah 501 VA
7. R - 2 Tangga TR s/d 4.020,00 *3) - 150,00 56,00
Sedang 2.200VA
Rumah 2.201 VA
8. R - 3 Tangga TR s/d 6.600 8.080,00 227,00 - 200,00 78,00
Menengah VA
Rumah
6601 VA
9. R - 4 Tangga TR 8.760,00 309,00 - 200,00 105,00
ke atas
Besar
250 VA
10. U - 1 Usaha Kecil TR s/d 2.200 6.260,00 179,50 - 150,00 66,00
VA
2.201 VA
Usaha
11. U - 2 TR s/d 200 7.320,00 239,50 - 200,00 77,00
Sedang
kVA
WBP=24
201 kVA 0,50
12. U - 3 Usaha Besar TM 5.180,00 187,00 125,00 59,00
ke atas LWBP=
178,00
Sambungan
13. U - 4 TR - - 622,00 - - -
Sementara
250 VA
Perhotelan
14. H - 1 TR s/d 99 4.600,00 118,00 -
125,00 41,00
Menengah keatas
30.000
Industri
21. I - 5 TT kVA ke 4.780,00 109,50 114,00 100,00 39,00
Besar
atas
Gedung 250 VA
22. G - 1 Kantor TR s/d 200 8.500,00 188,50 - *7) 70,00
Pemerintah kVA
Gedung WBP=17
Kantor 201 kVA 6,50
23. G - 2 TM 4.560,00 134,00 125,00 41,00
Pemerintah ke atas LWBP=
Besar 130,50
Peneranga
24. J TR - - 165,00 - *8) *9)
Jalan Umum
KETERANGAN :
*2) s/d 60 jam nyala per bulan = Rp. 81,00/kWh
Harga
Gol Batas Langganan
>60 jam nyala per bulan = Rp. 109,50/kWh
No
Tarif Daya Rp. Per *3) s/d 60 jam nyala per bulan = Rp. 96,50/kWh
Bulan >60 jam nyala per bulan = Rp. 147,00/kWh
60 2.150,00 *4) Untuk pemakaian < 350 jam nyala per bulan :
75 2.750,00
100 3.550,00 - Pada WBP = Rp. 142,00/kWh
1 S-1 *) 125 4.500,00 - Pada LWBP = Rp. 117,50/kWh
150 5.300,00
175 6.100,00
Untuk pemakaian > 350 jam nyala per bulan :
200 6.750,00 WBP = LWBP = Rp.. 117,50/kWh
*5) Dengan faktor daya kurang dari 0,85 (rata-rata per bulan )
GOLONGAN SISTEM
NO PENJELASAN BATAS DAYA
TARIF TEGANGAN
4.1.3 Tuan Singgodimedjo pelanggan tarif R2 dengan daya tersambung 2200 VA. Stand kWh -
Meter yang dicatat pada akhir Pebruari 93 adalah 070016, dan yang dicatat bulan sebelumnya
adalah 069325. Berapa rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut?
Jawab :
Faktor meter untuk kWh - Meter dan kVARh - Meter adalah 800.
Berapa rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut?
*) Lihat rekening bulan sebelumnya
**) Dibaca pada pengukur bulan ini
Jawab :
- Pemakaian kWh WBP = (945 - 936) x 800 kWh = 7.200 kWh
- Pemakaian kWh LWBP= (3531 - 3465) x 800 kWh = 52.800 kWh
- Pemakaian kWh Total= 7.200 kWh + 52.800 kWh = 60.000 kWh
- Pemakaian kVARh = (1530 - 1475) x 800 kVARh = 44.000 kVARh
- Kelebihan Pemakaian kVARh = (44.000 - 0,62 x 60.000) kVARh= 6.800 kVARh
4.1.5 Jelaskan kelebihan dan kekurangan pemakaian beban resistif, induktif dan kapasitif ?
Jawab :
Kelebihan Pemakaian
Beban Resistif Beban Induktif Beban Kapasitif
Tegangan dapat diatur Menyerap daya aktif Menyerap daya aktif
Mengurangi overload Menyerap daya reaktif Mengeluarkan daya reaktif
Menghemat daya aktif Meningkatkan pf
Mengurangi kerugian
Kekurangan Pemakaian
Beban Resistif Beban Induktif Beban Kapasitif
Menyebabkan drop tegangan Merusak faktor daya Pemborosan daya aktif
Menyebabkan panas Menyebabkan harmonik Efisiensi menurun
Kenaikan arus/suhu kabel Tegangan menjadi unstable
Menyebabkan overload
KESIMPULAN
Energi yang disipasi atau dihamburkan oleh beban disebut sebagai daya aktif. Daya aktif
dilambangkan oleh huruf P dan diukur dalam satuan W (Watt).Energi hanya terserap dan kembali ke
sumbernya karena sifat beban yang reaktif ini maka disebut sebagai daya reaktif. Daya reaktif
dilambangkan dengan huruf Q dan diukur dalam satuan VAR (Volt-Amps-reaktif).
Energi total dalam rangkaian arus bolak-balik, baik dihamburkan, diserap ataupun yang kembali
disebut sebagai daya semu. Daya semu dilambangkan dengan huruf S dan diukur dalam satuan VA
(Volt-Amps).Ketiga jenis daya secara trigonometri terkait satu sama lain. Dalam segi tiga siku-siku,
P adalah garis mendatar yang mengapit sudut, Q adalah garis tegak dihadapan sudut dan S adalah
garis sisi miring dan mengapit sudut. Sudut yang diapit garis adalah sudut phasa rangkaian
impedansi (Z).
DAFTAR PUSTAKA
[1]. www. Indo.net.id/pln
[2]. www.plnjaya.co.id/pelayanan
[4]. Kadir, A., Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik, Jakarta : UI – Press, 2000.
[6]. Tinus, A., Studi Pengaruh Capasitor Bank Switching Terhadap Kualitas Daya Listrik Di
Gardu Induk Waru PLN P3B, Surabaya : Universitas Kristen Petra, 2007.
BIOGRAFI
NO PICTURE