Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

“ALTERNATOR 1 PHASE”

Disusun oleh :

Teddy Irawan

17506134038

Dosen Pembimbing :

Eko Swi Damarwan, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET PRAKTIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Semester IV Alternator 1 Phase 4x50 menit
17506134038 Teddy Irawan B2017

A. TUJUAN
Mampu melakukan instalasi dan mengoperasikan alternator satu phasa.

B. DASAR TEORI
Generator 1 fasa hanya terdiri dari satu kumparan saja tanpa memperhatikan
banyak lilitan. Jika dua belitan stator dengan impedansi yang tidak sama dan
terhubung secara pararel ke sumber satu fasa maka medan yang dihasilkan akan
berputar. Belitan ini mempunyai resistansi yang lebih tinggi dan reaktansi yang lebih
rendah dari belitan utama. Motor satu fasa biasanya digunakan untuk aplikasi kecil
seperti peralatan rumah tangga (pompa air).
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alternator 1 phasa 1 buah
b. Beban Lampu pijar 150 Watt 3 buah
c. Ballast 250 Watt 3 buah
d. Ballast 500 Watt 3 buah
e. Wattmeter 1 buah
f. Tang Ampere 1 buah
g. Amperemeter AC 1 buah
h. Saklar 1 buah
i. Jumper secukupnya
D. KESELAMATAN KERJA
 Melakukan praktikum dengan keadaan tanpa tegangan pada saaat membuat
rangkaian dan mengubah rangkaian
 Memastikan seluruh pakaian yang anda kenakan kering
 Menjauhkan peralatan yang tidak diperlukan dari tempat pengambilan data
 Menggunakan alat plindung diri (APD) sesuai kebutuhan
E. GAMBAR RANGKAIAN

F. LANGKAH KERJA
a. Memasang rangkaian generator penguat terpisah sesuai dengan gambar rangkaian
percobaan.
b. Mncatat hasil pengamatan. Mengisi data sesuai dengan tabel berikut
Mengamati gelombang yang terjadi apabila jenis beban divariasikan. Menggambar
gelombangnya.
- Membebani generator dengan beban resistif dengan menggunakan lampu pijar,
dan mencatat hasil pengamatan sesuai Tabel 9.1
- Membebani generator dengan beban resistif-induktif dengan menggunakan lampu
pijar dan ballast. Catat hasil pengamatan sesuai Tabel 9.2
G. DATA PERCOBAAN

Tabel 9.1 Generator dengan Beban Resisitif


Tegangan Arus beban
Beban Daya
V-R I-R

0 230 0 0

LP. 50 W 230 0.7 135

LP. 100 W 230 1.4 300

LP. 150 W 230 2.2 460

Tabel 9.2 Generator dengan Beban Resistif dan Reaktansi Induktif

Tegangan Arus beban


Beban Daya
V-R I-R
LP. 450 W + Ballast ( 4*250) + (2*250) 217 5.4 510
LP. 450 W + Ballast ( 4*250) + (2*250) +
semua 220 8.4 550

H. JAWABAN TUGAS

1. Karakteristik dari alternator 1 phasa!


Alternator atau pembangkit listrik arus bolak-balik 1 phase biasa juga disebut
dengan generator listrik fase tunggal. Alternator atau generator listrik AC satu phase
memiliki dua kabel keluaran, yaitu:
a. Kabel Phase
b. Kabel Netral
Alternator 1 phase hanya memiliki satu kumparan phase atau beberapa
kumparan yang terhubung secara seri. Tegangan keluaran (Output) yang dihasilkan
Generator AC 1 phase biasanya 220 volt (tegangan listrik ini diukur antara titik keluaran
phase dan netral). Nilai tegangan 220 volt pada generator 1 phase bukan berarti bahwa
netral netral memiliki nilai 0 volt, dan phase memiliki nilai 220 volt. Titik netral pada
generator 1 phase memiliki potensial (tidak nol), namun selisih atau perbedaan
potensial antara phase dan netral selisih nilai tegangannya 220 volt. Oleh karena itulah,
biasanya kedua kabel keluaran pada generator AC 1 pahse jika kita test dengan tespent
keduanya menyala, namun dengan nilai tegangan yang berbeda.
2. Bahan bakar yang diperlukan untuk menghasilkan 1 kWh pada sebuah alternator 1
phasa.
Generator yang menggunakan bensin atau pertalite membutuhkan :
=> 250 x 1 x 24 = 6000 g/hari = 6 kg/hari
Jika kita ketahui bahwa nilai massa pertalite atau bahan bakar bensin = 0,745 kg/l,
Dalam satuan liter dapat diketahui yaitu : 6 / 0,745 = 8 liter/hari
3. Membandingkan kebutuhan bahan bakar yang digunakan untuk penggunaan beban
rendah dan beban tinggi.
Dapat kita katakan semakin bertambahnya beban atau daya yang dibangkitkan
oleh generator maka konsumsi bahan bakar akan semakin menurun baik brutto maupun
netto. Artinya, jumlah konsumsi spesifik bahan bakar per kWh yang dikonsumsi pada
beban yang relatif kecil lebih besar dari pada beban yang relatif besar.

I. ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil praktikum yang sudah dilakukan dapat kita ketahui bahwa saat
pemasangan beban resistif nilai tegangan dan nilai arus beban berbanding lurus dengan
nilai beban yang terpasang, hal tersebut juga mengakibatkan nilai daya juga ikut
bertambah dengan bertambahnya nilai beban yang terpasang. Ketika pemasangan
beban, menggunakan beban resistif dan penggunaan reaktansi induktif LP. 450 W +
Ballast ( 4*250) + (2*250) lebih rendah nilai tegangan, arus dan dayanya
dibvandingkan dengan beban LP. 450 W + Ballast ( 4*250) + (2*250). Selama
melakukan praktikum dari awal hingga akhir bahan bakar yang dihabiskan untuk
praktikum alternator 1 phase sebanyak ½ liter.

J. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang sudah dilakukan kita dapat menyimpulkan


bahwa variasi beban dapat menentukan tegangan arus dan daya yang dihasilkan. pada
alternator 1 phasa ini mempunyai dua out[ut yaitu phasa dan netral. Bahan bakar yang
digunkana selama praktikum berlangsung yaitu ½ liter.
K. LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini hasil Laporan Praktikum Alternator 1 Phase dibuat untuk memenuhi
penugasan mata kuliah.

Yogyakarta, 30 April 2019


Praktikan Dosen Pembimbing

Teddy Irawan Eko Swi Damarwan, M.Pd.


NIM. 17506134038

Anda mungkin juga menyukai