Anda di halaman 1dari 16

KOMPONEN – KOMPONEN ALAT LISTRIK

DISUSUN OLEH :

DIMAS RIDHO KURNIAWAN


XII TITL B
SMKN 1 BONTANG TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Komponen Setrika

1. Kabel
Kabel merupakan bagian setrika yang berfungsi sebagai penghantar listrik dari
sumber tegangan menuju ke setrika tepatnya ke elemen pemanas (heater). Kabel setrika
berisi kawat tembaga serabut yang dilapisi dengan isolasi berbahan karet dan bahan
sejenis kain. Dengan bahan tersebut membuat kabel menjadi fleksibel dan mudah untuk
mengikuti pergerakan setrika. Dan dengan bahan isolasi tersebut membuatnya aman
dari kebocoran arus listrik.

2. Selector Switch
Selector switch atau disebut sebagai saklar pilih merupakan bagian setrika listrik
yang berfungsi sebagai saklar On dan saklar Off. Selain itu selector switch juga
berfungsi untuk memilih tingkatan panas yang diinginkan. Setrika pada umumnya
memiliki selector switch yang dilengkapi dengan keterangan jenis kain dan tingkatan
panas. Keterangan tersebut memudahkan pengguna untuk menyesuaikan panas yang
pas terhadap jenis kain yang akan disetrika. Apabila menginginkan suhu tinggi maka
arahkan selector switch ke arah keterangan suhu panas, sehingga selector switch akan
membuat arus listrik yang mengalir ke elemen pemanas semakin besar.
3. Lampu Indikator

Lampu indikator merupakan bagian setrika listrik yang berfungsi untuk


menunjukkan kondisi setrika dalam keadaan On atau Off. Selain itu, lampu indikator
juga berfungsi sebagai indikator yang menunjukkan setrika sedang malakukan proses
pemanasan. Jika lampunya tiba-tiba mati maka suhu elemen pemanas setrika sudah
sesuai / pas dengan suhu yang telah diatur di selector switch.

4. Elemen Pemanas (Heater)

Elemen pemanas atau heater merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Semakin lama arus listrik yang mengalir
pada elemen pemanas maka suhunya pun juga semakin tinggi. Maka dari itu sebuh
komponen pengatur suhu sangat berperan penting dalam menjaga suhu yang tepat.
Letak elemen pemanas pada konstruksi setrika listrik berada diantara alas dan pemberat
setrika.

5. Pengatur Suhu

Pengatur suhu merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk menjaga suhu pada
nilai suhu yang telah diatur pada selector switch. Pengatur suhu pada setrika biasa
menggunakan thermostat. Prinsip kerja pengatur suhu (thermostat) pada setrika listrik
adalah ketika setrika belum mencapai nilai yang diinginkan maka thermostat akan
mengalirkan energi listrik ke elemen pemanas sehingga suhu setrika naik. Namun
ketika suhu naik melewati batas yang diinginkan maka thermostat akan memutus aliran
listrik yang menuju ke elemen pemanas. Dengan terputusnya aliran listrik tersebut
membuat suhu elemen pemanas perlahan turun.

6. Alas Setrika
Alas setrika merupakan bagian dari setrika listrik yang berfungsi untuk
mengkonversi energi panas pada heater sehingga menjadi pelicin pakaian. Alat setrika
inilah yang menghubungkan antara heater dengan kain.
Alas setrika listrik terbuat dari bahan logam anti karat, seperti bahan stainless steel
bahan aluminium dan bahan lainnya. Bahan alas setrika harus kuat terhadap suhu panas
yang lama dari heater.

7. Pemberat Setrika
Pemberat setrika listrik merupakan bagian setrika yang terbuat dari logam yang
seperti namanya berfungsi sebagai pemberat setrika. Kenapa harus ada pemberat?
Karena dengan adanya pemberat maka penggunaan setrika menjadi lebih baik dalam
artian setrika tidak begitu ringan.

8. Kap / Penutup Setrika


Penutup setrika / kap / casing merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk
menutup dan melindungi komponen setrika lainnya, seperti heater, kawat penghantar,
pemberat dll. Dengan adanya penutup ini membuat setrika tampak lebih rapi dan
membuat komponen di dalamnya tidak berhamburan keluar.

9. Tangkai Pemegang
Tangkai pemegang merupakan bagian setrika listrik yang berfungsi untuk
pegangan setrika. Tangkai pemegang inilah yang digenggam / dipegang oleh tangan
untuk mendorong setrika maju mundur. Tangkai setrika harus berbahan isolator (tidak
menghantarkan arus) sehingga membuat pengguna tetap aman saat menggunakan
setrika. Bahan tangkai pemegang setrika dapat berupa kayu, plastik atau PVC.

10. Reservoir Air


Resevoir air merupakan bagian setrika listrik uap yang berfungsi sebagai tempat
(wadah) penampungan air. Air yang ada di dalam reservoir ini akan dipanaskan oleh
elemen pemanas hingga menjadi uap yang dapat digunakan untuk merapikan pakaian.
Bagian setrika ini hanya dapat ditemui pada setrika listrik uap. Apabila tidak ingin
menggunakan uap maka cukup kosongkan Reservoir ini. Ingat untuk selalu
mengeringkan bagian ini setelah menggunakannya demi menghindari terjadinya korosi
(karat). Kalian dapat melihat setrika jenis ini pada setrika uap laundry.

B. Komponen Rice cooker


1. Removable Crumb Tray
Removable Crumb Tray merupakan komponen pertama dari pemanggang roti.
Fungsi dari komponen ini adalah untuk menampung remah-remahan roti pada saat
kalian sedang memanggang roti. Tentunya alat ini sangat membantu kalian jika ingin
membersihkan pemanggang roti. Kalian hanya perlu melepaskan komponen ini
kemudian memasangnya kembali.

2. Rumah Pelindung.
Tentunya jika pemanggang berfungsi, akan menghasilkan panas, maka panas ini
sangat berbahaya jika tidak sengaja tersentuh oleh tangan kalian. Maka dari itu
dibuatlah rumah pelindung untuk menahan panas dari pemanggang saat difungsikan.
Rumah pelindung ini terbuat dari pelat baja yang sudah dilapisi cat anti karat dan tahan
panas.
3. Elemen Pemanas
Komponen selanjutnya dari pemanggang roti adalah Element pemanas. Komponen
ini biasanya bersatu dengan element pemanas yang dihubungkan, sehinggga
membentuk rongga untuk memanaskan roti. Elemen pemanas ini biasanya terbuat dari
kawat nikel yang dililitkan pada lempengan mika atau asbes untuk bahan pemanas.

4. Dudukan Roti
Komponen lainnya dari pemanggang roti adalah Dudukan Roti. Dudukan roti ini
merupakan tempat untuk meletakkan roti yang ingin kalian panggang. Biasanya setiap
pemanggang roti memiliki kapasitas masing masing, ada yang memiliki 2 hingga 6
dudukan roti. Dudukan roti ini berfungsi secara manual dan otomatis. Secara manual
kalian bisa mengangkat dudukan ini untuk melihat roti tersebut sudah matang atau
tidak. Jika secara otomatis kalian hanya perlu mengatur timer pada alat ini jika waktu
sudah habis maka roti akan langsung diangkat oleh dudukan ini.

5. Reheat
Reheat adalah salah satu komponen yang terdapat pada pemanggang roti. Tentunya
bagian ini sangat bermanfaat bagi kalian semua. Jika kalian memiliki sebuah roti tawar,
kemudian kalian lupa untuk menyimpannya di lemari pendingin, maka yang akan
terjadi adalah roti akan mulai melempem. Maka dengan adanya fitur reheat bisa
memanaskan roti yang melempem hingga menjadi seperti semula.

6. Lampu Indikator
Komponen yang tidak kalah pentingnya adalah Lampu Indikator.Tentunya fungsi
dari komponen ini adalah untuk mengetahui apakah pemanggang roti berada pada
posisi mati atau sedang hidup, dengan lampu ini kalian akan mengetahui pemanggang
sedang melakukan proses pemanggangan atau sedang standby.

7. Defrost
Komponen yang harus ada pada pemanggang roti adalah Defrost. Karena defros
sendiri memiliki fungsi untuk mematangkan roti yang beku menjadi matang. Biasanya
kebanyakan orang meletakkan roti ke dalam kulkas , sehingga roti tersebut menjadi
beku .
8. Thermostat Control

Thermostat Control adalah komponen terakhir pada pemanggang roti. Komponen


ini bertugas untuk menentukan kematangan roti yang dipanggang.. Kalian bisa
mengatur suhu untuk mematangkan roti agar tidak gosong.

9. Timer

Tentu fitur ini menjadi salah satu fitur yang sangat membantu. Dengan adanya
timer, tingkat kematangan roti dapat disesuaikan lewat seberapa lama kita
memanggang roti.Tidak perlu menunggu di depan pemanggang roti, cukup mengatur
waktunya, lalu dengan sendirinya toaster akan bekerja hingga roti matang.Selain itu,
dengan adanya fungsi ini, penggunaan daya listrik dapat diminimalisir sehingga bisa
menghemat listrik. Ketika timer berfungsi, pemakaian listrik hanya dibutuhkan saat roti
dipanggang hingga selesai.
C. Komponen Bor listrik

1. Base (Dudukan)
Base adalah penopang dari semua komponen mesin bor. Base ini biasanya di bagian
bawah, lebih tepatnya menempel dengan lantai yang dibaut agar tetap kuat. Ya, base
ini harus dalam kondisi kuat karena bisa mempengaruhi keakuratan pengeboran. Jika
terjadi getaran, maka hasil bor bisa menjadi buruk. Bahkan merusak bagian yang di
bor.

2. Column (Tiang)
Column adalah bagian mesin bor yang menyangga bagian-bagian lain yang
digunakan selama proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder mempunyai rel atau
alur untuk jalur gerak vertikal meja.
Biasanya komponen ini ada di bagian mesin bor meja.

3. Drill (Mata Bor)


Bisa dibilang, drill atau mata bor adalah bagian mesin bor tangan yang paling
terkenal. Letaknya ada di bagian depan mesin bor dengan ujung yang tajam dan ada
bentuk uliran atau spiral. Memang, mata bor spiral menjadi yang paling sering dipakai
karena memiliki daya hantar baik. Selain itu memiliki keunggulan lain, seperti
penyaluran serpih yang baik karena berbentuk seperti sekrup, sudut-sudut sayat
menguntungkan dan bidang potong bisa diasah tanpa mengubah diameter bor.

4. Table (Meja)
Meja terhitung sebagai bagian penting dalam mesin bor. Meja di sini adalah tempat
untuk meletakkan benda kerja yang akan dibor. Tentunya perlu penyesuaian secara
vertikal agar ketinggian benda kerja tersebut bisa membuat Anda nyaman selama
proses mengebor. Bahkan ada meja berbentuk lingkaran yang bisa diputar 360 derajat
dengan poros di tengah. Terdapat pengunci agar posisi meja tetap terjaga dengan
bakerja

5. Spindle
Fungsi spindle adalah untuk menggerakkan chuck atau pencekam. Fungsi dari
chuck adalah memegang mata bor agar bisa tetap dalam posisi yang sama dalam proses
pengeboran berbagai benda kerja.

6. Spindle Head
Spindle head adalah rumah dari konstruksi spindle. Bagian ini digerakkan oleh
motor dengan sambungan berbentuk belt serta diatur drill feed handle dalam proses
pemakaiannya.

7. Drill Feed Handle


Drill feed handle berguna untuk menurunkan dan menekan spindle serta mata bor
ke benda kerja. Bagian ini membuat proses kerja lebih lancer.

8. Bagian Kelistrikan
Bagian kelistrikan di sini adalah motor listrik yang terdiri dari berbagai komponen,
seperti kabel power, kabel penghubung, fuse, saklar on/off, lampu indikator, dan saklar
pengatur kecepatan.
D. Komponen Kipas Angin

1. Dinamo Penggerak
Dinamo Penggerak merupakan komponen utama pada mesin kipas angin. Dinamo
inilah yang bertugas memutar baling-baling kipas. Dan untuk menggerakkan dinamo
tersebut dibutuhkan energi listrik yang cukup dengan dibantu oleh kapasitor.

2. Kapasitor Kipas Angin


Fungsi kapasitor pada kipas angin adalah sebagai penyimpan daya listrik yang
digunakan ketika melakukan putaran awal dinamo mesin penggerak. Dan setelah mesin
kipas angin berputar, maka kapasitor akan secara otomatis terputus dari aliran listrik.
Kapasitor pada kipas angin memilik ukuran diantara 1,5 μF sampai 3 μF.

3. Baling – Baling
Baling- baling atau daun kipas merupakan bagian yang berfungsi untuk menghisap
udara dari luar yang kemudian menghembuskannya kembali ke arah yang berlawanan.
Baling-baling pada kipas angin pada umumnya terbuat dari bahan plastik yang ringan
agar dapat berputar dengan mudah.

4. Pelindung (Tralis)
Setiap kipas angin memiliki pelindung berupa kisi-kisi atau tralis yang terbuat dari
kawat yang telah disusun sesuai modelnya. Fungsinya tralis tersebut yaitu untuk
melindungi baling-baling agar tidak tersentuh oleh tangan ketika berputar.
5. Cover Mesin
Cover mesin berfungsi sebagai pelindung dan tempat dudukan dinamo penggerak.
Serta sebagai penutup bagian-bagian yang berada di dalamnya. Cover ini biasanya
terbuat dari bahan isolator yang tahan terhadap suhu panas.

6. Gear Box
Gear box meruapakn sepasang roda gigi yang dapat diatur menggunakan tuas panel.
Fungsi gear box ini adalah untuk menggerakkan arah kipas ke kiri dan ke kanan.

7. Batang Penyangga
Batang Penyangga merupakan bagian kipas angin yang bertugas sebagai tiang
kipasangin. Penyangga ini ada yang pendek dan ada yang panjang. Dan ada juga yang
dapat diatur panjang pendeknya sesuai keinginan.

8. Panel Kontrol
Panel kontrol pada kipas angin berupa tombol-tombol pengatur pengoperasian
mesin. Seperti saklar power, tombol pengatur kecepatan putaran baling-baling, dan
juga lampu indikator kipas angin.

9. Colonkan Dan Kabel


Colokan dan kabel adalah komponen sebuah kipas angin yang berfungsi untuk
menghubungkan ke sumber listrik. Colokan tersebut berupa steker yang memiliki dua
batang terminal yang ditancapkan ke stop kontak
E. Komponen Mesin Cuci

1. Mesin Penggerak
Bagian yang pertama adalah mesin penggerak. Mesin penggerak pada mesin cuci
berupa dinamo yang dilengkapi dengan kapasitor starting dan running. Sehingga
memiliki kekuatan yang tangguh untuk menjalankan fungsinya, yaitu memutar tabung
pencuci yang terisi air dan pakaian.

2. Vanbelt
Vanbelt pada mesin cuci biasanya berukuran kecil. Vanbelt ini berfungsi untuk
menghubungkan poros dinamo dengan poros tabung pencuci. Letaknya berada di
dalam rangka mesin cuci.

3. Gear Mesin
Gear mesin merupakan sekumpulan roda gigi yang berfungsi sebagai pengatur
gerakan tabung pencuci. Seperti gerakan lambat, kencang, dan juga bolak-balik.

4. Tabung Pencuci
Tabung pencuci merupakan bagian mesin cuci yang berfungsi sebagai penampung
air dan pakaian yang akan dicuci. Pada mesin cuci 2 tabung terdapat satu tabung yang
berguna khusus untuk mengeringkan pakaian.
5. Selang Inlet Dan Outlet
Selang inlet pada mesin cuci berfungsi sebagai jalur masuknya air ke dalam tabung
pencuci. Biasanya selang ini langsung dihubungkan ke keran air. Sedangkan selang
outlet memiliki kegunaan untuk salauran pembuangan air.

6. Seal Mekanik
Seal mekanik merupakan katup yang terdapat pada saluran inlet dan outlet. Seal
mekanik ini berfungsi untuk menutup saluran air secara otomatis jika tabung pencuci
telah penuh terisi air. Namun, seal mekanik ini hanya terdapat pada mesin cuci
otomatis.

7. Water Pump
Pada sebuah mesin cuci, terdapat water pump (pompa air) yang bertugas untuk
mendorong laju pergerakan air hingga menjadi bertambah cepat.

8. Modul
Modul merupakan serangkaian panel pengoperasian yang terdapat pada mesin cuci.
Fungsinya untuk mengatur proses mencuci, seperti tombol start, timer pencucian,
pembilasan, dan pengeringan. Pada mesin cuci otomatis, biasanya memiliki modul
digital yang lebih kompleks.

9. Rangka Mesin
Rangka mesin adalah komponen luar mesin cuci yang berfungsi untuk melindungi
seluruh komponen yang ada di dalamnya. Seperti dinamo dan rangkaian instalasi kabel
listrik mesin cuci.

F. Komponen Pompa Air


1. Casing

Komponen utama pertama dari pompa Air sentrifugal adalah casing pompa. Casing
pompa sentrifugal didesain berbentuk sebuah diffuser yang mengelilingi impeller pompa.
Diffuser ini lebih sering dikenal sebagai volute casing. Sesuai dengan fungsi diffuser,
volute casing berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran (flow) fluida yang masuk ke
dalam pompa. Menuju sisi outlet pompa, volute casing disennnya membentuk corong yang
berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik menjadi tekanan dengan jalan
menurunkan kecepatan dan menaikkan tekanan, hal ini juga membantu menyeimbangkan
tekanan hidrolik pada shaft pompa.
2. Impeller

Impeller adalah bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang berfungsi untuk
mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang dipompa dengan jalan
mengakselerasinya dari tengah impeller ke luar sisi impeller. Desain impeller
bergantung atas kebutuhan tekanan, kecepatan aliran, serta kesesuaian dengan
sistemnya. Impeller menjadi komponen yang paling utama berpengaruh terhadap
performa pompa. Modifikasi desain impeller akan langsung berpengaruh terhadap
bentuk kurva karakteristik pompa tersebut. Ada berbagai macam desain impeller
pompa sentrifugal, antara lain tipe tertutup dan terbuka, tipe single flow, tipe mix flow,
tipe radial, tipe non-clogging, tipe single stage, dan tipe multi stage.

3. Poros (Shaft)
Poros pompa adalah bagian yang mentransmisikan putaran dari sumber gerak,
seperti motor listrik, ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah, pada sebuah pompa
sentrifugal yang bekerja di titik efisiensi terbaiknya, maka gaya bending porosnya akan
secara sempurna terdistribusikan ke seluruh bagian impeller pompa.
4. Bearing

Bearing pada pompa berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor relatif
terhadap stator sesuai dengan jenis bearing yang digunakan. Bearing yang digunakan
pada pompa yaitu berupa journal bearing yang berfungsi untuk menahan gaya berat
dan gaya-gaya yang searah dengan gaya berat tersebut, serta thrust bearing yang
berfungsi untuk menahan gaya aksial yang timbul pada poros pompa relatif terhadap
stator pompa.

5. Kopling
Pada dasarnya kopling berfungsi untuk menghubungkan dua shaft, dimana yang
satu adalah poros penggerak dan yang lainnya adalah poros yang digerakkan. Kopling
yang digunakan pada pompa, bergantung dari desain sistem dan pompa itu sendiri.
Macam-macam kopling yang digunakan pada pompa dapat berupa kopling rigid,
kopling fleksibel, grid coupling, gear coupling, elastrometic coupling, dan disc
coupling.
6. Sistem Packing
Sistem packing pada pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida yang
mungkin terjadi pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang berputar (poros)
dengan stator. Sistem sealing yang banyak digunakan pada pompa sentrifugal adalah
mechanical seal dan gland packing.

7. Sistem Lubrikasi
Sistem lubrikasi pada pompa berfungsi untuk mengurangi koefisien gesek antara
dua permukaan yang bertemu sehingga mengurangi resiko keausan. Lubrikasi pada
pompa terutama digunakan pada bearing. Sistemnya dapat berupa lub oil atau juga tipe
greas tergantung dari desain pompa itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai