Anda di halaman 1dari 28

MENGGAMBAR TEKNIK

RANGKAIAN
BINTANG / STAR-
DELTA (Y-Δ) MOTOR
INDUKSI TIGA FASA
Star Delta adalah suatu rangkaian motor listrik yang terdiri
dari dua rangkaian motor yaitu rangkaian Star dan Rangkaian
Delta. Rangkaian motor ini bekerja secara bergantian yaitu
rangkaian star terlebih dahulu kemudian setelah beberapa saat
berganti menjadi rangkaian Delta.

Fungsi utama dari rangkaian Star Delta adalah untuk


mengurangi lonjakan arus ketika motor baru dinyalakan atau
biasa disebut sebagai Arus Starting. Jadi ketika motor baru
dinyalakan maka akan menggunakan rangkaian Star terlebih
dahulu, ketika kecepatan motor sudah mencapai 80% maka
rangkaian motor akan diganti menjadi rangkaian Delta.
koneksi bintang ( star connection ‘Y’) :
model koneksi dengan persambungan yang
terdiri dari 4 kabel, dimana 3 diantaranya
digunakan untuk sambungan fasa dan 1
digunakan untuk sambungan netral yang
diambil dari titik pusat dari 3 fasa tersebut
seperti gambar di bawah ini
Star, jika masing-masing arus yang mengalir pada
listrik 3 phasa bernilai sama maka disebut arus yang
seimbang sehingga titik netral bernilai 0 (null), tetapi,
jika masing-masing arus yang mengalir berbeda
nilainya maka disebut arus tidak seimbang. Arus yang
tidak seimbang itu akan mengalir ke netral dan
diteruskan ke tanah (ground). Hal ini bertujuan untuk
melindungi trafo dari kerusakan. Koneksi star ini
digunakan untuk transmisi listrik jarak jauh.
koneksi delta (delta connection ‘∆’) :
model koneksi dengan persambungan yang terdiri
dari 3 kabel tanpa sambungan netral, dimana
ketiganya dihubungkan satu sama lain membentuk
segitiga seperti gambar di bawah ini :
simbol induktor pada gambar star dan delta
adalah V (tegangan phasa)
koneksi delta tidak terdapat titik netral, tetapi
arus yang mengalir ke beban langsung di
teruskan ke tanah (ground).
Gambar 1. Star dan Delta Connection
Secara visual koneksi tersebut terdapat perbedaan pada susunan
series yaitu star dan delta adalah paralel. Selain itu, bila kita
melihat spesifikasi dari sebuah motor biasanya terdapat tulisan
220V saja, atau 380/660 V, 220/380 V dan sebagainya. Dari
spesifikasi tersebut kita dapat langsung menentukan, koneksi
star ata delta pada motor listrik induksi tersebut.
Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga)
adalah Salah satu sistem starter elektro motor 3 ph
yang bertujuan untuk meminimalkan lonjakan arus
yang terjadi saat elektro motor dioperasikan (Starting).

Sistem Rangkaian/Hubungan Gulungan (Winding)


pada elektro motor:
• Star (Bintang)
• Delta (Segitiga)

Sistem Starter Motor 3ph dengan rangkaian STAR-


DELTA menggunakan kedua jenis rangkaian pada
Gulungan Elektro motor secara bergantian.
Elektro motor 5,5KW s/d 22KW = STAR-DELTA
STAR-DELTA

Pada saat pertama kali dioperasikan, sistem rangkaian


STAR-DELTA akan menghubungkan sumber tegangan ke
Elektro motor dengan sistem rangkaian Gulungan STAR
(Bintang), sehingga lonjakan Arus saat starting bisa
diminimalkan atau dikurangi, karena tegangan yang mengalir
ke Elektro motor harus melewati dua Gulungan “Rangkaian
Star (Bintang)”, atau satu gulungan hanya mendapat
tegangan sebesar 380V / √3 = 220 Volt.
Hubungan STAR
pada Elektro Motor

Sambungan Star (Bintang)


Setelah Elektro motor berputar Normal
(Perpindahan diatur dengan TIMER),
kemudian sistem Rangkaian STAR-DELTA
akan bekerja dan mengubah
rangkaian/hubungan Gulungan menjadi
DELTA (Bintang), dan Elektro motor
beroperasi dengan Normal. Setiap satu
gulungan mendapat tegangan 380V.
Hubungan DELTA pada Elektro Motor

Sambungan Delta (Segitiga)

Perbedaan Hubungan Star dengan Hubungan Delta pada


Gulungan Elektro motor:
• Star : Arus starting kecil, Torsi (Tenaga) kurang.
• Delta : Arus Starting tinggi, Torsi (Tenaga) kuat.
Prinsip Kerja Rangkaian STAR-DELTA:

Push Button"On" ditekan,Tegangan dari MCB


mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1,
Magnetic Contactor K1 terhubung, Terminal NO
pada K1 juga terhubung dan mengalirkan tegangan
dari Push Button"Off" menuju Coil K1 (Sebagai
pengunci), Saat Push Button"On" dilepas, Magnetic
Contactor K1 tetap terhubung karena mendapat
tegangan dari "Pengunci".

Disaatyang bersamaan, TIMER juga mendapatkan


tegangan dari terminal Coil K1.
Tegangan dari terminal NC pada TIMER
mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic
Contactor K3, sehingga Magnetic Contactor K3
juga terhubung.

Magnetic Contactor K1 terhubung mengalirkan


tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan
Elektro Motor, Sedangkan Magnetic Contactor K3
terhubung untuk menghubungkan terminal menjadi
hubungan Star (bintang).

Prosesini menyebabkan Elektro motor beroperasi


dengan hubungan Bintang (Star) untuk start
pertama kali.
Setelahbeberapa saat, sesuai dengan settingan
TIMER yang ada, Maka TIMER pun bekerja
sehingga Terminal NC terputus, dan Terminal NO
pada TIMER terhubung.

Saat Terminal
NC pada TIMER terputus, maka
Magnetic Contactor K3 juga terputus.

Kemudian, Terminal NO pada TIMER terhubung


mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic
Contactor K2, sehingga Magnetic Contactor K2
terhubung., sedangkan Magnetic Contactor K1
tetap terhubung.
• Magnetic Contactor K1 tetap terhubung mengalirkan
tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan
Elektro motor.

• Magnetic Contactor K2 terhubung mengalirkan


tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan
Electro motor.

• Proses ini menyebabkan elektro motor yang semula


beroperasi dengan hubungan Star (Bintang) berubah
menjadi beroperasi dengan hubungan Delta (Segitiga).

• Jika Push Button"Off" ditekan,sumber tegangan ke


semua Coil Magnetic Contactor terputus, dan Elektro
motor berhenti beroperasi.
Komponen pada Rangkaian STAR-DELTA:

• MCCB
MCCB berfungsi sebagai pemutus/penghubung utama pada rangkaian
STAR-DELTA. Selain itu MCCB juga berfungsi sebagai pengaman
saat terjadi Arus lebih atau Hubungan Singkat (Short Circuit) Pada
rangkaian atau Electro motor. Ukuran pengaman MCCB biasanya
sebesar 125% x In.Elektro Motor.

• Magnetic Contactor
Pada rangkaian STAR-DELTA, terdapat 3 buah Magnetic
Contactor. Magnetic Contactor K1, berfungsi sebagai
penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor. Magnetic
Contactor K2, disebut sebagai Penghubung rangkaian DELTA,
juga berfungsi sebagai penghubung Line, phase R-S-T menuju
Elektro motor. Magnetic Contactor K3, berfungsi hanya sebagai
penghubung terminal untuk mendapatkan hubungan STAR pada
gulungan Elektro motor, dan tidak mengalirkan Tegangan.
Menentukan Ukuran Magnetic Contactor

Untuk menentukan ukuran Magnetic Contactor K1


dan K2 digunakan Rumus:
Magnetic Contactor Delta = In / √3

Untuk menentukan ukuran Magnetic Contactor K3


digunakan Rumus:
Magnetic Contactor untuk Star = In / 3
Contoh Perhitungan:
Jika Elektro Motor dengan daya 11Kw (11.000 Watt),380V, Cosphi 0,80,
menggunakan sistem start rangkaian STAR-DELTA, maka kebutuhan Magnetic
Contactornya, adalah:
 
P = V x I x Cosphi x √3
 
11.000 Watt = 380V x I x 0,80 x 1,73 In = 11.000 Watt / 525,92
In = 20,91 Ampere.
 
Magnetic Contactor K1 & K2 (DELTA):
In / √3
20,91 A / 1,73
12,08 Ampere.
 
Magnetic Contactor K3 (STAR):
In / 3
20,91 A / 3
6,97 Ampere
Untuk pemilihan ukuran Magnetic Contactor, kita dapat menggunakan ukuran
yang sesuai dengan perhitungan diatas.
TOR (Thermal Overload Relay)
TOR (Thermal Overload Relay) berfungsi untuk mengamankan
Elektro motor saat terjadi kelebihan beban (Over Load), dengan
prinsip kerja Bimetal yang akan melengkung saat dilewati Arus
yang melebihi settingan dari ukuran TOR (Thermal Overload
Relay) tersebut. Untuk menentukan ukuran TOR (Thermal
Overload Relay) pada rangkaian STAR-DELTA, kita dapat
menggunakan ukuran Maksimal sebesar:

TOR (Thermal Overload Relay) = In / 2

Untuk memberikan perlindungan yang lebih baik pada Elektro


motor, sebaiknya settingan TOR (Thermal Overload Relay)
lebih rendah dari perhitungan diatas sebesar 10%, untuk
menghindari jika elektro motor bekerja maksimal terus
menerus, tentu akan memperpendek Life Time Elektro motor
tersebut.
TIMER

Timer pada Rangkaian STAR-DELTA berfungsi


sebagai pengatur waktu perpindahan Magnetic
Contactor K3 dan K2.
 
Settingan Timer dapat disesuaikan dengan
kondisi kerja dan beban dari masing-masing
Elektro motor yang digunakan.
 
Pada umumnya Settingan Timer yang digunakan
sekitar 4-5 Sekon. Namun pada kondisi tertentu
settingan mungkin dibutuhkan lebih lama.
PENGERTIAN PUSH-BUTTON
Push button atau biasa juga disebut sebagai tombol
tekan merupakan suatu saklar yang berfungsi
sebagai penghubung atau pemutus rangkaian listrik.
Pada bagian tombol terdapat pegas yang
berfungsi untuk mengembalikan tombol keposisi
semula saat tombol dilepas.
Fungsi lain tombol tekan adalah untuk mengontrol
kondisi on atau off dari suatu rangkaian listrik
khususnya pada bagian pengontrolan.
Prinsip kerjanya adalah kerja sesaat maksudnya
ketika tombol ditekan sesaat maka kontak dari
tombol akan kembali pada posisi semula.
Kontak NO (Normally Open = Kondisi terbuka)
tombol jenis ini bIASAnyA digunAkAn untuk
menghubungkAn Arus pAdA SuAtu rAngkAIAn kontrol
AtAu sebAgAi tombol stArt. tombol jenis no AkAn
berfungsi untuk mengAlirkAn Arus ApAbilA pAdA
bAgIAn knop / tombolnyA ditekAn sehinggA kontAknyA
SAling terhubung.

nAmun sebAliknyA jikA AlirAn listrik AkAn terputus


ApAbilA knopnyA dilepAS. hAl ini disebAbkAn
kArenA push button memiliki pegAS yAng dimAksukAn
untuk kembAli ke posisi semulA jikA tombol dilepAS.
KONTAK NC (NORMALLY CLOSE =
KONDISI TERTUTUP)
Push button jenis ini AdAlAh jenis kontAk tertutup
bIASAnyA di gunAkAn untuk memutus Arus listrik
dengAn cArA menekAn knopnyA SehinggA
kontAknyA menjAdi terbukA (kontAk terpisAh).
NAmun kAlAu knop di lepAS mAkA AkAn
kembAli pAdA posisi semulA (tertutup
kembAli). Tombol jenis ini digunAkAn untuk
tombol stop. ada pertanyaan seperti ini “saklar
tombol tekan off pada rangkaian kendali digunakan
untuk apa?“, maka jawabannya adalah “untuk
memutuskan arus listrik pada rangkaian yang
menuju kebeban dalam suatu rangkaian”.
karena biasanya tombol tekan off digunakan
pada suatu rangkaian kendali sebagai tombol
stop. selanjutnya jenis jenis push button yang
ke tiga adalah gabungan antara kontak no dan
kontak nc.
Kontak NO dan NC
Kontak pada tombol jenis ini merupakan
gabungan antara kontak no dan kontak nc,
yang bekerja secara bersama sama dalam satu
poros. Jika tombol push button ditekan maka
kontak no yang semula terbuka (open) dan
kontak nc yang semula tertutup (close)
akan berbalik arah secara bersama sama.

Anda mungkin juga menyukai