Anda di halaman 1dari 6

STAR-DELTA

Bagi yang sering bekerja dengan motor listrik pastilah mengenal konfigurasi belitan star dan delta.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan atas lawannya. Ada baiknya yang berminat
belajar untuk mengenalnya dan mengulangi bagi yang telah sering berinteraksi dengannya.

- STAR asalnya dari hubungan (connection) yg berbentuk bintang.


- DELTA asalnya dari hubungan yg berbentuk segi tiga.
Jadi, kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi Bintang-Segi tiga.

Fungsinya:

1.Untuk beban.
Pada motor listrik besar yg biasanya berkabel 6 = UVW & XYZ, bila langsung dihubungkan Delta,
maka arus awal pada saat start, akan sangat besar, bisa mencapai 6x label.
Dengan memakai system Star-Delta starter (memakai rangkaian yg dilengkapi dengan timer antara
hubungan Star dan Delta), maka arus awal (Start) bisa diredam seminimal mungkin. Jadi fungsi Star
Delta pada motor listrik adalah untuk meredam starting curent (Arus ampere pada saat start).

2.Untuk Sumber Daya.


Sebuah Generator yg memiliki keluaran kabelnya 6 buah, dan disertai keterangan bisa 220V atau
380V bisa dipilih alternatif keluaran, berapa kebutuhkan tegangannya.

Delta-wye, delta star, T-pi adalah istilah yang umum digunakan di dunia tiga fasa.
Berikut gambaran umum dari rangkaian star (kiri), belitan per fasa (tengah) dan delta (kanan)
lengkap dengan konfigurasi koneksi motor yang sering ditemukan di lapangan.

Belitan Star-Delta
Dapat dilihat bahwa koneksi terminal motor diatur sedemikian rupa agar tidak repot dalam
mengaktifkan jenis konfigurasi yang akan digunakan (star di sisi kiri dan delta di sisi kanan).
Belitan Star
Terkadang disebut dengan wye atau bintang dengan simbol Y. Jenis belitan ini memiliki karakter
sebagai berikut:

1. Arus masing-masing belitan adalah sama dengan arus jala-jala


2. Tegangan masing-masing belitan adalah 1.73 (akar tiga) dari tegangan jala-jala
3. Fasilitas hubungan netral yang berperan untuk mengatasi masalah harmonisa
4. Jika digunakan sebagai belitan sekunder dengan delta primernya akan berperan sebagai
penurun tegangan
5. Melanjutkan no. 4, trafo delta-star digunakan pada sistem distribusi yang menurunkan
tegangan transmisi misal: 20kV menjadi 380V

Belitan Delta

1. Tegangan belitan adalah sama dengan tegangan jala-jala


2. Arus belitan adalah 1.73 dari arus jala-jala
3. Fasilitas hubungan Delta Terbuka jika ada perawatan salah satu belitan sehingga masih bisa
beroperasi dengan kapasitas 87% dari dua belitan (Open Delta-Open Delta) misal: dua
belitan total kapasitas = 25kVA + 25 kVA = 50 kVA maka waktu konfigurasi terbuka akan
menjadi 0.87*50kVA = 43.5kVA atau 58% dari tiga belitan yang terbuka misal: masing-
masing belitan 25kVA akan menghasilkan 3*25kVA = 75kVA sehingga jika salah satu belitan
dihilangkan akan menjadi 0.58*75kVA = 43.5kVA.

Wiring Diagram Star-Delta


Coba perhatikan lagi gambar hubung star delta di bawah ini:

gbr. wiring star dan delta


Rangkaian Star-Delta ini diawali dengan hubung star terlebih dahulu, setelah itu baru terhubung delta.
Penggambarannya sebagai berikut:

Penjelasan:

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa wiring star delta menggunakan 3 buah kontaktor utama yang
terdiri dari K1 (input utama) K2 (hubung star) dan K3 (hubung delta). Dan semua itu disebut juga
RANGKAIAN UTAMA.

Pada gambar, ketika K1 dan K2 aktif atau berubah menjadi NC maka hubungan yang terjadi pada
motor menjadi hubung star, dan ketika K2 menjadi NO maka K3 pada saat yang bersamaan menjadi
NC. Dan perubahan ini menyebabkan rangkaian pada motor menjadi hubung delta.

Bagaimana kita membuat K1, K2 dan K3 bekerja secara otomatis merubah hubung motor menjadi
star delta?
Perhatikan gambar dibawah ini:
gbr. wiring diagram star delta

Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan antara interlock
kontacktor dan fungsi No dan Nc dari timer. Perhatikan sekali lagi gambar di bawah ini, yang
merupakan penjelasan dari gambar diatas.
gbr. penjelasan wiring diagram star delta

Pada kotak yang berwarna pink adalah wiring diagram dari interlock kontaktor, dan kotak yang
berwarna hijau adalah kerja dan fungsi dari NO dan NC pada timer. Ketika tombol ON ditekan maka
K1 akan bekerja, begitu juga T dan K2 (hubung star). Dalam hal ini K2 akan langsung bekerja karena
terhubung pada NC dari T, disaat bersamaan T akan bekerja dan menghitung satuan waktu yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dimana setelah habis ketapan waktunya maka NCnya akan berubah
menjadi NO begitu juga sebaliknya. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk menghidupkan K3
(hubung delta). Dan wiring diagram tersebut dikenal juga sebagai Rangkaian pengendali.

Sebagai finalisasi wiring diagram star delta ini, maka saya tambahkan NC pada K2 dan K3 yang
saling bertautan pada masing masing kontaktornya. Arus listrik akan mengalir terlebih dahulu pada
NC K3 sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini semata-mata untuk menghindari
terjadinya kedua kontaktor itu bekerja secara bersamaan bila terjadi hubung singkat, yang bisa
menyebabkan kerusakan pada Rangkaian Utamanya, seperti pada gambar dibawah ini.
gbr. wiring rangkaian pengendali star delta

Anda mungkin juga menyukai