Anda di halaman 1dari 71

CANYCOM cg431 front flail bushcutter

- t r a c t o r

Pengoperasian dan perawatan

T r a i n i n g C e n t r e 1
Nama peserta : ................................................

Nama perusahaan : ................................................

..............................................

................................................

................................................

2
1. SAFETY (KESELAMATAN)

Beberapa label (stiker) safety ditempelkan pada badan unit.

a. Temukan semua label peringatan yang tertempel pada unit. Baca dan ikuti perintah yang terdapat
di dalamnya. Jika dilanggar akan dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian pada operator
ataupun orang yang berada di dekatnya.
b. Jaga label tetap bersih dan dapat dibaca. Jangan gunakan cairan pelarut atau bensin untuk
membersihkan label.
c. Ganti label jika hilang atau tidak dapat dibaca.

Lihat gambar di bawah ini untuk letak label-label tersebut.

(Pandangan A) (Pandangan B)

3
4
5
1. PELATIHAN
Seluruh operator dan mekanik harus mengerti dengan baik hal-hal di bawah ini :

a. Sangat penting untuk mengerti dengan baik mengenai alat kontrol, arti label-label
(stiker) keselamatan dan pengoperasian unit yang benar.

b. Jangan biarkan orang lain yang tidak mengerti hal-hal tersebut di atas untuk
mengoperasikan atau melakukan service terhadap unit. Juga jangan biarkan orang
dengan umur di bawah 18 tahun untuk mengoperasikan unit.

c. Operator memiliki tanggung-jawab atas kecelakaan yang menimpa orang atau harta
benda orang lain.

d. Unit ini dikendarai oleh satu orang saja. Tidak boleh membawa penumpang.

e. Selalu ingat, dibutuhkan kepedulian dan konsentrasi saat bekerja dengan unit.

f. Kehilangan kemudi pada turunan/tanjakan tidak dapat diatasi dengan pengereman. Hal-
hal pokok yang menyebabkan hilangnya kendali adalah sebagai berikut :
 Track pada unit kurang mencengkeram
 Laju/kecepatan unit yang berlebihan
 Salah penilaian terhadap kondisi tanah, terutama saat melalui turunan/tanjakan

6
2. PERSIAPAN

a. Selalu gunakan sepatu pelindung, celana panjang, topi pelindung (berbahan keras),
kacamata pengaman dan pelindung telinga di saat mengoperasikan atau melakukan
service pada unit. Perlengkapan ini akan memperkecil kemungkinan terjadinya cidera.
Jangan mengoperasikan unit jika rambut terlalu panjang, pakaian terlampau longgar
atau memakai perhiasan, dimana kesemuanya dikhawatirkan dapat terjerat pada
bagian-bagian unit yang bergerak. Jangan mengoperasikan unit tanpa alas kaki atau
memakai sandal.

b. Persiapkan aturan kerja dan prosedur, seperti pemberian aba-aba atau pengaturan lalu-
lalang kendaraan di tempat kerja. Hal seperti ini akan mengurangi risiko terjadinya
kecelakaan.

c. Jangan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bahan-bakar, pelumas atau


material lain yang mudah terbakar, juga saat melakukan servis mesin atau melakukan
charge battery jika terdapat adanya api atau percikan api.

d. Lakukan pemeriksaan harian sebelum menghidupkan unit. Perbaiki atau ganti bagian-
bagian yang rusak sebelum menghidupkan unit. Bersihkan unit dari rerumputan atau
sampah untuk menghindari kemungkinan terjadi kebakaran.

7
3. PENGOPERASIAN
Unit ini dirancang untuk memotong semak-semak dan yang sejenis. Dengan menggunakan
implement lain, unit ini dapat melakukan tugas/pekerjaan lain. Gunakan hanya implement
yang dirancang secara khusus untuk unit ini. Penggunaan implement lain akan berdampak
buruk pada kemampuan atau stabilitas unit dan dapat mengakibatkan kerusakan ataupun
kecelakaan.

Kestabilan unit dipengaruhi oleh laju/kecepatan, cara mengemudi, dan medan yang dilalui.
Mohon untuk memperhatikan faktor-faktor ini, jika tidak maka akan dapat menimbulkan :
kehilangan kendali atau terguling/terbalik. Pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan
unit/barang, cidera atau kematian.

CA R A ME NGEMUD I KA N S ECAR A U MU M

a. Jangan menghidupkan mesin pada ruang sempit/terbatas di mana asap yang


mengandung karbon monoksida berbahaya akan menumpuk tidak dapat keluar.

b. Jangan menyentuh mesin, knalpot, atau pipa gas buang saat mesin dalam keadaan
hidup atau baru saja dimatikan. Area ini sangat panas dan dapat menyebabkan luka
bakar.

c. Jangan mengoperasikan unit di bawah pengaruh alkohol dan obat-obat keras.


Jangan mengoperasikan unit jika anda merasa lelah atau sakit.

d. Selalu periksa rintangan/halangan sebelum mengoperasikan unit pada medan


operasi yang baru.
8
e. Sebelum menghidupkan mesin dan menjalankan unit, periksa kondisi sekeliling dan
pastikan semua orang dan unit lain berada pada jarak aman. Bunyikan klakson
untuk memperingatkan orang-orang yang berada sekitar unit.

f. Berdiri kokoh pada pijakan. Selalu berpegang pada pegangan yang terdapat pada
unit dengan satu tangan untuk menjaga tubuh saat unit berjalan.

g. Pada permukaan tanah yang licin, bergeraklah perlahan dan berhati-hati untuk
mengurangi kemungkinan terpeleset atau kehilangan kendali.

h. Selalu pastikan tidak ada rintangan/halangan atau orang di belakang unit saat akan
begerak mundur. Pastikan semuanya aman saat akan bergerak mundur.
Bergeraklah perlahan dan hindari berbelok tajam.

i. Untuk mengurangi risiko terbalik/terguling, mohon berhati-hati saat menjumpai


rintangan atau saat melintasi lereng (tanjakan/turunan), atau saat melakukan
pengereman pada tanjakan/turunan atau saat berbelok.

j. Jangan mencoba untuk melewati rintangan/halangan yang besar seperti batu atau
pohon yang tumbang.

k. Selalu berjalan perlahan dan sangat berhati-hati saat bekerja/melintasi medan yang
belum dikenal dengan baik. Waspada saat melintasi medan yang berbeda-beda.

9
l. Jangan menjalankan unit pada medan di mana anda merasa tidak nyaman.
Hindari medan yang sangat kasar, licin atau tidak kokoh di mana anda merasa
akan terguling bila melewatinya.

m. Jangan menjalankan unit dekat tepi jurang atau parit atau tanah mudah longsor.

n. Jangan melakukan manuver secara mendadak. Berjalan, berhenti, atau berbelok


mendadak dapat membuat unit kehilangan kendali dan menyebabkan
terguling/terbalik. Mohon ekstra hati-hati saat berjalan pada tanah yang lunak
atau basah.

o. Berjalanlah pada laju/kecepatan yang aman, pertimbangkan tanjakan/turunan,


kondisi permukaan tanah dan beban/muatan yang dibawa.

p. Minta tolong kepada rekan untuk membantu mengarahkan jalannya unit saat
pandangan kabur, medan sangat kasar atau berbukit, atau saat melakukan
manuver pada ruang terbatas.

10
BERJALAN PADA DAERAH BERLERENG (TANJAKAN /
TURUNAN)

P E R I N G A T A N :
 Jangan bekerja pada permukaan dengan kemiringan lebih dari 20 derajat.
 Bekerja pada permukaan miring dapat menimbulkan bahaya, unit dapat terguling.

a. Selalu ikuti prosedur yang benar saat bekerja pada tanjakan/turunan.

b. Bekerja pada tanjakan/turunan dengan cara yang salah dapat menimbulkan hilang
kendali atau unit terbalik. Periksa medan dengan hati-hati sebelum mencoba untuk
bekerja pada tanjakan/turunan.

c. Jangan melewati lereng di mana anda merasa tidak nyaman. Hindari lereng yang
sangat kasar, licin, tidak kokoh di mana anda merasa unit dapat terguling/terbalik.

d. Saat mendekati turunan, jaga laju unit dalam kondisi tetap begitu pula posisi gas.

e. Jangan menggerakkan tuas gas atau tuas kemudi secara tiba-tiba.

f. Jika mesin tidak kuat ataupun kehilangan gaya dorong saat menanjak hingga tidak
dapat mencapai puncak, jangan mencoba untuk berputar balik. Perlahan berjalanlah
mundur, lurus ke bawah.

11
g. Berjalanlah lurus ke atas atau ke bawah (pada tanjakan/turunan). Hindari untuk
berbelok pada tanjakan/turunan.

h. Hindari mengendarai unit dengan arah melintang pada tanjakan/turunan.


i. Saat bekerja menuju puncak tanjakan, bergeraklah perlahan, sebab bisa saja
terdapat halangan atau kendaraan lain atau orang yang berjalan pada arah
berlawanan.
j. Sebelum menuruni turunan, berhenti dan posisikan kecepatan ke posisi LOW
(lambat). Bergeraklah perlahan.
k. Saat menuruni turunan, gunakan tuas kemudi sehingga unit bergerak turun dengan
laju minimum.

12
M E M O T O N G ( C U T T I N G )

Saat melakukan pemotongan, lakukan hal-hal berikut ini :

a. Selalu ikuti prosedur yang benar saat memotong.


b. Tutup area kerja. Beri tanda untuk menginformasikan bahwa ada pekerjaan
pemotongan yang sedang berlangsung. Tutup area kerja dengan tali bila perlu untuk
mencegah orang, terutama anak-anak memasuki area kerja.
c. Perhatikan area sekeliling. Pemotong yang sedang bekerja dapat
melemparkan/melontarkan batu atau batang-batang semak. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan pada benda lain, juga cidera atau bahkan kematian.
d. Bergeraklah maju saat melakukan pemotongan. Ini yang terbaik untuk mencegah
pisau pemotong atau implement menimbulkan lemparan batu atau yang lainnya.
e. Perhatikan halangan di depan. Termasuk di dalamnya adalah halangan-halangan
pada posisi berada di atas seperti dahan/ranting pohon.

13
P AR KI R

a. Parkir unit pada permukaan tanah yang rata, datar dan kokoh/stabil. Jangan
parkir pada bidang miring dengan sudut lebih dari 15 derajat. Hindari parkir pada
bidang miring dengan sudut kurang dari 15 derajat. Namun jika tidak dapat
dihindari (unit diparkir dengan kecuraman kurang dari 15 derajat), maka beri
ganjal track pada ujung/sisi yang lebih rendah.
- Parkir unit dengan posisi pijakan operator menghadap ke sisi permukaan
yang lebih tinggi.
- Jangan parkir pada posisi melintang pada bidang miring.

b. Jika memarkir unit, aktifkan tuas rem parkir dan matikan mesin. Cabut kunci
kontak saat anda meninggalkan unit.

c. Bersihkan unit dari potongan rumput atau sampah-sampah setelah penggunaan


untuk menghindari terjadinya kebakaran.

d. Solar mudah terbakar dan dapat meledak. Jika memarkir unit di dalam bangunan,
pastikan gedung memiliki saluran udara (ventilasi) yang cukup, dan unit jangan
diparkir berdekatan dengan sumber nyala api atau percikan api.

14
4. MELAKUKAN SERVICE

a. Jangan melakukan service saat mesin dalam keadaan hidup. Jika memang
diperlukan mesin dalam keadaan hidup saat melakukan service, jaga tangan, kaki,
pakaian dan anggota tubuh lainnya jauh dari bagian yang bergerak, terutama kipas
pendingin (cooling fan) dan sabuk (belt) pada mesin.

b. Jangan menghidupkan mesin pada ruangan sempit/terbatas di mana asap yang


mengandung karbon monoksida berbahaya dapat menumpuk.

c. Pastikan konektor pipa/selang hidrolik terikat kuat dan seluruh jalur hidrolik dalam
kondisi baik.

d. Jaga tubuh dan angota tubuh dari kebocoran pada jalur hidrolik. Gunakan
kertas/kardus, tidak boleh dengan tangan, untuk mencari sumber kebocoran.
Cairan hidrolik bertekanan tinggi dapat menembus kulit dan menyebabkan cidera.

e. Periksa kekencangan seluruh jalur bahan-bakar. Perbaiki bila diperlukan.

f. Jangan sentuh mesin, knalpot, atau pipa gas buang saat mesin dalam keadaan
hidup atau baru saja dimatikan. Area ini sangat panas dan dapat menyebabkan
luka bakar.

g. Mesin harus dimatikan sebelum memeriksa atau menambahkan oli.


15
2. ALAT KONTROL DAN KOMPONEN

16
Model : normal Model : variable speed PTO

Keterangan :
1. Tuas gas (throttle lever) : Digunakan untuk mengatur kecepatan putaran mesin.
2. Saklar arah implement : Digunakan untuk mengubah arah putaran implement.
(implement direction switch)
3. Tuas arah implement : Digunakan untuk mengubah arah putaran implement dan
(implement direction lever) mengatur kecepatan putar.
4. Saklar kecepatan : Digunakan untuk memilih kecepatan transmisi.
(auxiliary transmission switch)
17
Model : normal Model : variable speed PTO

5. Saklar rem parkir : Digunakan untuk mengaktifkan rem parkir.


(parking brake switch)
6. Saklar utama : Digunakan untuk menghidupkan dan mematikan mesin.
(main switch)
7. Saklar pemindah implement : Digunakan untuk memindahkan implement ke arah samping.
(implement translation switch)
8. Klakson (horn button)
9. Tuas kemudi (control stick) : Digunakan untuk mengatur/mengendalikan arah unit (maju atau
mundur) serta laju unit. 18
Model : normal Model : variable speed PTO

10. Saklar angkat implement : Digunakan untuk mengangkat atau menurunkan


implement.
(implement lift switch)
11. Saklar implement : Digunakan untuk menjalankan atau menghentikan
implement.
(implement switch)
12. Saklar perata pijakan otomatis : Digunakan untuk menghidupkan atau mematikan
fungsi (automatic step levelling switch) perata pijakan otomatis. 19
Model : normal Model : variable speed PTO

13. Saklar perata pijakan manual : Digunakan untuk meratakan pijakan secara manual.
(manual step levelling switch)
14. Tuas ketinggian implement : Digunakan untuk menyetel ketinggian minimum
implement.
(implement height lever)
15. Saklar pengaman : Unit akan berhenti jika safety plug dilepas.
(safety switch)

20
16. Indikator rem parkir : Akan menyala jika rem parkir diaktifkan.
(parking brake indikator)
17. Lampu peringatan suhu pendingin : Akan menyala jika suhu air pendingin melebihi batas normal.
(coolant temperature warning lamp)
18. Lampu peringatan tekanan oli : Akan menyala jika tekanan oli rendah (saat mesin hidup).
(oil pressure warning lamp)
19. Lampu charge (charge lamp) : Akan menyala jika alternator tidak mengeluarkan arus untuk
pengisian battery.
20. Indikator implement : Akan menyala saat implement berputar. Ia juga
menunjuk (implement indicator) arah putaran.
21
21. Lampu kecepatan : Akan menyala jika kecepatan dipilih pada posisi kelinci /cepat.
(auxiliary transmission lamp)
22. Pengukur bahan-bakar : Digunakan untuk mengetahui jumlah bahan-bakar.
(fuel gauge)
23. Pengukur jumlah jam kerja : Digunakan untuk mengetahui jumlah jam kerja.
(hour meter)
24. Pengukur suhu pendingin : Digunakan untuk mengetahui suhu air pendingin.
22
3. SPESIFIKASI

23
24
4. PENGOPERASIAN

A. PERSIAPAN
1. Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin
a. Selalu lakukan pemeriksaan sebelum mengoperasikan unit.
b. Lihat “jadwal perawatan” di dalam melakukan pemeriksaan/perawatan.

2. Melipat dan membuka pijakan (step)

P E R I N G A T A N :
 Pegang kuat pijakan (step) saat melipat atau membuka. Pastikan tangan atau jari-jari
tidak masuk ke area yang dapat menimbulkan bahaya saat melipat atau membuka
pijakan.

 Pastikan pijakan telah terkunci oleh pengunci pijakan yang ada, pada salah satu posisi
yang dipilih (terlipat atau terbuka).

Me mbu k a p ijak an ( ste p)


a. Pegang pijakan (step) dengan kuat dan
tarik pengunci pijakan (stopper knob).
b. Buka pijakan. Setelah pijakan terbuka
penuh, lepaskan pengunci sehingga
pijakan terkunci pada posisi terbuka.

25
Me l ipat pi jak an (st e p)
a. Tarik pengunci pijakan (stopper knob).
b. Lipat pijakan. Setelah pijakan terlipat, lepaskan
pengunci pijakan sehingga pijakan terkunci pada
posisi terlipat.

26
B. MENGENDARAI UNIT
1. Menghidupkan mesin

PER H A TI AN :
 Selalu hidupkan mesin pada tempat dengan ventilasi baik.
 Selalu pastikan faktor keamanan di sekeliling anda saat menghidupkan mesin.
 Selalu buka pijakan dan berdiri di atasnya saat menghidupkan mesin untuk
menghindari kecelakaan.
 Jangan melepas penutup mesin saat mesin hidup. Mesin yang telah hidup akan
bersuhu tinggi.
 Selalu pasang tali pada saklar pengaman (safety switch) ke tubuh anda, sehingga
unit akan berhenti jika anda terjatuh dari unit.

a. Pastikan rem parkir pada posisi


aktif, yaitu pada posisi .

27
b. Pastikan saklar implement (implement
switch) berada pada posisi Stop.

c. Pastikan penutup saklar pengaman


(safety switch plug) dalam keadaan
terpasang. Ikatkan tali yang terdapat
pada saklar pengaman ke tubuh anda.

28
d. Pastikan tuas kemudi (control stick)
berada pada posisi netral.

e. Gerakkan tuas gas (throttle lever) sedikit


ke atas.

29
f. Putar kunci kontak ke posisi preheat
(pemanasan awal).

CA TA TA N :
 Lakukan pemanasan awal selama 10 detik
saat suhu normal. Dan selama 20-30 detik
saat cuaca dingin (suhu sekeliling di bawah
minus 5 oC).
 Tidak perlu melakukan pemanasan awal bila
suhu mesin sudah hangat.

g. Putar kunci kontak ke posisi Start untuk


menghidupkan mesin.

CA TA TA N :
 Hindari menghidupkan mesin terlampau
sering. Setelah mesin hidup, biarkan hidup
beberapa saat guna pengisian battery
(accu).

30
h. Pastikan lampu peringatan (warning
lamp), yaitu suhu air pendingin, tekanan
oli, lampu charge) tidak menyala. Jika
ada yang menyala, lakukan pemeriksaan
dan perbaiki.
i. Biarkan mesin hidup untuk pemanasan
selama lebih-kurang 5 menit tanpa
beban.

CATA TAN :
 Operasikan unit secara lembut pada masa
awal (40-50 jam pertama) untuk proses
breaking-in (inreyen).

31
2. Menjalankan unit

PERINGATAN :
 Jangan biarkan orang-orang di sekeliling mendekati unit saat anda
menjalankan unit.
 Pastikan keadaan sekeliling aman sebelum menjalankan unit. Mulailah bergerak
secara perlahan.
 Pastikan keadaan sekeliling aman sebelum berbelok.
 Jangan melakukan sesuatu dengan tiba-tiba seperti : saat mulai
bergerak/berjalan, menaikkan putaran mesin, mengubah arah atau berhenti.
Hal ini dapat menyebabkan operator terjatuh atau terlempar, atau unit
terguling.
 Jangan aktifkan saklar rem parkir atau memutar kunci kontak ke posisi OFF
saat sedang berjalan. Unit akan kehilangan stabilitas atau dapat terguling.
 Selalu berdiri di atas pijakan saat mengendarai unit. Jangan menggerakkan
tuas kemudi (control stick) tanpa berpijak pada pijakan. Hal ini dapat
menyebabkan operator terlindas/tergilas.
 Selalu gerakkan tuas kemudi (control stick) kembali ke posisi netral sebelum
melepaskannya. Jika tuas ini dilepaskan begitu saja dari posisi kerja (bukan
posisi netral) maka akan terjadi pengurangan laju unit secara tiba-tiba dan
dapat menyebabkan unit terguling atau operator terjatuh/terlempar.

32
a. Pastikan faktor keamanan di sekeliling
anda.
b. Pilih kecepatan yang diinginkan (kura-
kura/kelinci)

c. Gerakkan tuas gas ke posisi kelinci


untuk menambah kecepatan putaran
mesin.

33
d. Tekan saklar implement (implement lift
switch) pada panah atas untuk
menaikkan implement .

e. Tekan saklar rem parkir (parking brake


switch) ke posisi Drive.

CATA TAN :
 Jika saklar rem parkir (parking brake
switch) berada pada posisi parkir (P), unit
tidak akan bergerak walaupin tuas kemudi
digerakkan.

34
Bergerak maju/mundur
f. Gerakkan tuas kemudi (control stick)
bertahap ke arah depan/maju, atau
ke arah belakang untuk bergerak mundur.
Sudut tuas kemudi akan
mengatur/menentukan laju unit.

Berbelok
g. Putar/pilin tuas kemudi (control stick) secara
perlahan/bertahap menuju arah yang
diinginkan. Unit akan berbelok sesuai dengan
arah gerakan tuas. Radius belok unit
ditentukan oleh seberapa besar gerak
putar/pilin yang dilakukan. Memutar tuas
kemudi (control stick) pada posisi netral akan
membuat unit berputar di tempat.

35
3. Menghentikan unit

PERINGATAN :
 Jangan berhenti secara mendadak. Unit dapat tergelincir atau terbalik.
 Jangan lepaskan tuas kemudi secara tiba-tiba. Unit dapat berhenti tiba-tiba dan
dapat tergelincir atau terbalik
 Selalu parkir pada tempat yang kokoh dan datar. Jangan parkir pada tempat
yang dapat menimbulkan bahaya.
 Hindari parkir pada bidang miring. Jangan parkir pada bidang miring dengan
sudut 15 derajat atau lebih. Jika dibutuhkan parkir bidang miring dengan sudut
kurang dari 15 derajat, pastikan untuk mengaktifkan rem parkir dan beri ganjal
pada track.

36
a. Gerakkan tuas kemudi (control stick)
secara bertahap ke posisi netral.

b. Gerakkan tuas gas (throttle lever) untuk


mengurangi/memperlambat putaran
mesin.

37
c. Tekan saklar (implement lift switch)
bagian bawah untuk menurunkan
implement hingga implement
menyentuh tanah.

d. Tekan saklar rem parkir (parking brake


switch) ke posisi parkir.

38
e. Putar kunci kontak ke posisi OFF untuk
mematikan mesin.
f. Cabut kunci kontak.

39
C. BEKERJA
BERBAHAYA :
 Jauhkan anggota tubuh dari bagian bawah implement yang sedang berputar.

PERINGATAN :
 Selalu ikatkan tali pada saklar pengaman (safety switch) ke badan anda sehingga
unit akan berhenti saat operator terjatuh dari unit.
 Jangan ijinkan orang-orang di sekeliling unit mendekati unit saat bekerja.
 Implement yang sedang bekerja dapat melemparkan batu atau ranting-ranting dan
dapat menyebabkan cidera dan kerusakan pada orang, hewan, tanaman, bangunan
mobil dan lain-lain. Perhatikan faktor keamanan di sekeliling dan rencanakan hal-hal
yang akan dikerjakan.
 Jangan mencoba untuk bekerja dengan posisi pelindung dalam keadaan terbuka (jika
ada).
 Saat bekerja, bergeraklah maju. Unit dibuat untuk melakukan pekerjaan dalam arah
maju. Inilah yang terbaik untuk mencegah bebatuan dan ranting-ranting terlempar.
 Aktifkan saklar implement (ON) pada saat bekerja saja. Posisinya harus OFF saat
tidak bekerja.
 Jangan bekerja dekat tepi parit atau sungai. Bahu/tepi parit atau sungai bisa saja
longsor. Mohon untuk sangat berhati-hati saat bekerja setelah hujan lebat atau
gempa bumi.
 Sebelumnya lakukan pemeriksaan area kerja. Periksa kondisi medan dan juga
lubang-lubang, atau halangan-halangan yang mungkin ada. Juga periksa halangan-
halangan yang terletak di atas seperti dahan/ranting pohon. Mohon berhati-hati saat
bekerja di dekat area seperti ini.
 Hanya operator yang memiliki ketrampilan yang dapat mengoperasikan unit ini pada
medan yang sulit. 40
PERINGATAN :
 Selalu gunakan posisi kura-kura/lambat (slow mode) saat bekerja.
 Jangan berbelok pada bidang miring, unit dapat terguling.
 Jangan bekerja pada permukaan yang licin.
 Saat bekerja pada area yang berdebu, bersihkan saringan udara dua kali sehari.
Saringan udara yang kotor, akan berpengaruh terhadap kemudahan saat
menghidupkan mesin, juga kemampuan mesin akan menurun dan memperpendek umur
mesin.
 Jika terdapat jeratan pada implement, matikan mesin dengan segera, kemudian
bersihkan jeratan. Jeratan semacam ini akan menyebabkan timbulnya getaran atau
beban berlebih yang dapat merusak unit.

41
D. MENGOPERASIKAN IMPLEMENT

a. Gerakkan tuas gas (throttle lever) untuk


menambah putaran mesin.

b. Gunakan tuas ketinggian implement


(implement height lever) untuk
mengatur ketinggian potong yang
diinginkan.

42
c. Gunakan saklar angkat implement
(implement lift switch) untuk menyetel
ketinggian implement.

d. Gunakan saklar arah putaran (implement


direction switch) untuk memilih arah putaran
implement.

C A T A T A N :
 Putaran balik dapat digunakan hanya jika
implement tidak dipindahkan ke arah
samping. Jika implement dipindahkan ke
arah samping kemudian arah putaran
dibalik, implement akan berhenti berputar.
 Jika terdapat sesuatu yang menjerat
implement, ubah arah putaran ke belakang
kemudian ubah ke arah maju lagi. Hal ini
membantu melepaskan jeratan.
43
e. Tekan dan putar saklar implement
(implement switch) ke posisi ON.
f. Jalankan unit maju untuk melakukan
pemotongan.

C A T A T A N :
 Jika beban kerja berat, kurangi laju unit
atau bekerjalah dalam beberapa tahapan
pada ketinggian potong berbeda.

g. Untuk menghentikan implement, tekan


saklar implement (implement switch). Maka
secara otomatis saklar akan kembali
ke posisi STOP.

44
E. MENGUBAH KECEPATAN PUTARAN PTO (HANYA
UNTUK MODEL VARIABLE SPEED PTO)

Pada model variable speed PTO, putaran PTO dapat diubah untuk memenuhi kebutuhan
implement yang berbeda.

P E R I N G A T A N :
 Gunakan hanya implement yang dirancang khusus dan telah memiliki sertifikasi
untuk uni t ini.

a. Gerakkan tuas gas untuk mengatur putaran


mesin.
b. Gerakkan tuas arah implement (implement
direction lever) untuk mengatur kecepatan dan
arah implement.

45
F. MENGGESER IMPLEMENT

Dengan adanya fungsi penggeseran (translation function), keseluruhan implement dapat


digeser ke arah kanan maksimum sejauh 500 mm, memungkinkan untuk bekerja di tepian
parit/sungai.

P E R I N G A T A N :
 Selalu pastikan faktor keamanan di sekeliling anda sebelum melakukan
penggeseran implement.
 Selalu naikkan implement saat melakukan penggeseran. Melakukan penggeseran
implement saat implement berada/menempel di atas tanah dapat menyebabkan
kerusakan.

a. Tekan saklar angkat implement (implement lift


switch) bagian atas untuk menaikkan
implement.

46
b. Gerakkan saklar penggeser implement
(implement translation switch) ke kanan
untuk menggeser implement ke arah kanan.
c. Gerakkan saklar penggeser implement
(implement translation switch) ke bagian
tengah untuk mengembalikan implement
kembali ke posisi semula.

C A T A T A N :
 Implement tidak akan bergeser/berpindah
saat impelement dalam kondisi
bekerja/berputar.
 Jika arah putaran disetel ke arah
belakang, impelement hanya dapat
bergeser sejauh 100 mm ke kanan.
 Jika implement digeser kemudian saklar
arah (direction switch) disetel pada arah
berbalik putaran, implement tidak akan
bekerja/berputar.

47
G. MERATAKAN PIJAKAN (LEVELLING STEP)

Perata pijakan akan memutar pijakan relatif terhadap unit untuk menjaga pijakan agar selalu
pada posisi rata. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kestabilan dalam bekerja.

P E R I N G A T A N
 Pada kondisi normal, jaga perata pijakan pada posisi AUTO.
 Hati-hati terjepit saat meratakan pijakan secara manual. Jaga jari-jari atau tangan
jauh dari tempat yang dapat menimbulkan bahaya terjepit.

a. Saklar perata pijakan (step levelling switch)


akan mengaktifkan atau me-nonaktifkan
fungsi perataan pijakan otomatis. Bila
fungsi otomatis diaktifkan, maka saklar
(switch) akan menyala.

48
Perataan secara manual
b. Pada saat perata secara otomatis tidak diaktifkan,
maka apabila saklar perata manual (manual
levelling switch) digerakkan ke kanan, akan
memutar pijakan ke arah kanan (searah jarum
jam, bila dilihat dari belakang). Jika saklar
digerakkan ke arah kiri, akan memutar pijakan
ke arah kiri (berlawanan jarum jam).

49
H. KIPAS PENDINGIN HIDROLIK (HYDRAULIC
COOLING FAN)

Kipas pendingin hidrolik secara otomatis akan berbalik putaran pada selang waktu tertentu
untuk mencegah penyumbatan pada radiator. Terdapat tiga mode operasi untuk menyesuaikan
kondisi berbeda.

P E R I N G A T A N
 Jangan set mode ke angka 1 saat bekerja. Dapat menyebabkan terjadinya panas
berlebih (overheating).

a. Lepas penutup atas dan tahan dengan penyangga


yang ada.
b. Gunakan saklar pemilih mode kipas (fan mode
selector switch) untuk memilih mode yang cocok
sesuai kondisi kerja.

50
c. Pilih mode 2 untuk pengoperasian normal.
d. Pilih mode 3 bila bekerja pada area berdebu.
e. Pilih mode 1 untuk membersihkan radiator.
Kembalikan saklar ke arah posisi 2 atau 3 jika
pembersihan telah selesai dilaksanakan.

C A T A T A N :
 Mode 1 adalah untuk menghembus kotoran-kotoran dengan ukuran relatif besar.
Sedangkan untuk kotoran yang lebih kecil yang terdapat pada kisi-kisi radiator,
gunakan kompresor secara teratur.

51
D. PERAWATAN

1. DAFTAR PELUMAS
DAN CAIRAN

52
2. JADWAL PERAWATAN

Setiap hari

 Periksa jumlah oli mesin


a. Parkir unit pada tanah datar.
b. Tarik dipstick, bersihkan dengan lap.
Masukkan lagi dan tarik lagi.
c. Periksa jumlah oli. Jika berada di bawah
batas bawah, tambahkan.
d. Pasang kembali dipstick.

53
 Periksa jumlah air pendingin
a. Parkir unit pada tanah datar.
b. Periksa jumlah air pendingin pada
reservoir tank. Pastikan jumlahnya berada
di antara garis atas dan bawah (antara FULL
dan LOW).
c. Jika jumlahnya berada di bawah garis
bawah (LOW), tambahkan air pendingin.

54
 Periksa jumlah oli hidrolik
a. Parkir unit pada tanah datar.
b. Periksa jumlah oli melalui kaca ukur.
c. Jika kurang tambahkan melalui lubang pengisian
dengan terlebih dahulu membuka tutup lubang
pengisian (filler cap).

55
 Periksa kondisi filter udara. Jika
bekerja pada area berdebu,
bersihkan filter udara setiap hari.

Bersihkan hanya pada elemen bagian luar (outer


element).

Jangan melepas elemen bagian dalam (inner


element), karena dikhawatirkan saat dipasang
kembali seal tidak dapat menyekat dengan baik
seperti semula.

Inner element tidak boleh dibersihkan, karena akan


merusak penyaring.

56
50 jam pertama

 Ganti oli mesin

 Ganti filter oli mesin

57
50 jam

 Periksa kekencangan sabuk kipas


(fan belt)
a. Tekan bagian tengah sabuk (tanda panah).
b. Jarak yang tercipta apabila ditekan adalah 7
mm, bila diberi tekanan 5 kgf.

 Periksa cairan elektrolit battery

58
 Buang air/kotoran dari tanki
bahan-bakar

59
Setiap 100 jam

Pemberian gemuk

PERINGATAN :
Ikuti jadwal perawatan dalam pemberian gemuk pada unit. Bila pemberian gemuk
tidak diperhatikan dapat menyebabkan karat, keausan berlebih atau kemacetan.

CATATAN :
Jika menggunakan grease gun (alat pemberi gemuk), lakukan pemompaan sebanyak
5-6 kali. Jika batang pompa menjadi berat saat ditekan, hentikan pemompaan.

60
 Menyetel kekencangan track
a. Parkir unit pada tanah datar.
b. Dongkrak salah satu sisi track. Pastikan
track sejajar dengan permukaan tanah.
c. Lepas 2 buah baut untuk melepas
penutup katup penyetel (adjuster valve
cover).
d. Pasangkan grease gun pada katup
penyetel (adjuster valve). Pompakan
gemuk untuk mengencangkan track.
e. Setel track sehingga jarak antara track
dan roller (A) adalah antara 30 – 40 mm.

61
Setiap 200 jam

 Ganti oli mesin

 Ganti filter oli mesin

62
 Ganti filter bahan-bakar

Jika udara masuk ke dalam sistem bahan-bakar saat


dilakukan penggantian filter bahan-bakar atau saat
kehabisan bahan-bakar, maka mesin menjadi sulit
dihidupkan. Untuk membuang udara tersebut
lakukan hal sebagai berikut :
a. Kendurkan tutup pembuang udara (bleeder
plug).
b. Putar kunci kontak ke posisi ON untuk
mengalirkan bahan-bakar selama 5 detik.
c. Kencangkan kembali bleeder plug.

63
 Ganti oli pada reduction gear
drive motor

64
Setiap 300 jam

 Ganti air pendingin


a. Lepas tutup radiator.
b. Lepas tutup lubang pembuangan (drain
plug).
c. Bersihkan dengan air mengalir pada
sistem pendingin.
d. Pasang kembali drain plug.
e. Isikan air melalui lubang pengisian (filler)
pada radiator. Dan juga isi reservoir tank.
f. Pasang tutup radiator.

65
500 jam pertama
 Ganti oli hidrolik

66
 Ganti filter hisap (suction
filter) setiap penggantian
oli hidrolik, terletak
di dalam tanki hidrolik

67
 Ganti elemen return filter,
terletak di dalam tanki hidrolik

68
Setiap 1000 jam
 Ganti oli hidrolik

69
 Ganti filter hisap (suction
filter) setiap penggantian oli
hidrolik, terletak di dalam
tanki hidrolik

70
 Ganti elemen return filter,
terletak di dalam tanki hidrolik

71

Anda mungkin juga menyukai