Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


1. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengoperasikan excavator.
2. Sebagai pedoman bagi karyawan mengoperasikan excavator.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Periksalah unit dengan berjalan berkeliling melakukan P2H. Hati-hati saat melihat di
bagian bawah, pakai helm dan sarung tangan. Terutama pada bagian artikulasi,
pastikan safety lever / swingbrake pada posisi LOCK.
2. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu berkeliling dan naik / turun,
berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan. Bersihkan lantai dari sisa
grease, ceceran oli atau air sebelum dinaiki. Saat membuka / menutup kabin,
perhatikan jari, tangan dan keseimbangan. Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi
jari dan tangan, hati-hati di bagian sempit dan yang bisa berputar, jangan sampai
terjepit.
3. Hati-hati bagian mesin yang panas (turbo, saluran buang, radiator). Saat memeriksa
radiator, periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak dilengkapi reservoir,
periksa radiator jika mesin sudah dingin, gunakan majun waktu membuka / menutup
tutup radiator, putar sedikit dan tahan, biarkan tekanan dalam radiator hilang, baru
buka tutupnya. Jangan membuka radiator dengan kaki.
4. Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan hati-hati, gunakan senter,
jangan memakai api terbuka (korek api, pemantik rokok, dsb.).
5. Sebelum mesin dihidupkan, perhatikan kondisi sekitar, transmisi harus netral,
klakson 1x, tunggu 15 detik, atur bukaan gas rendah, hidupkan mesin. Periksa panel-
panel indikator, atur putaran mesin dan uji fungsi alat-alat kerja dan swing brake.
6. Unit harus dilengkapi seat belt dan starting key yang bekerja baik.
7. Bersihkan anak tangga dan pegangan tangga dari lumpur, grease atau kotoran
penyebab licin lainnya. Tubuh harus menghadap unit saat naik / turun, berpegangan
dan gunakan teknik kontak 3 titik.
8. Operator harus memakai sabuk pengaman selama berada dalam kabin.
9. Dilarang menumpang diatas excavator / naik ke atas bucket.
10. Selama beroperasi, pintu kabin harus selalu tertutup rapat. Jika tidak dilengkapi
pendingin, masker debu dan kacamata dipakai, kalau perlu gunakan sumbat telinga.
11. Pada waktu berangkat ke / dari lokasi kerja, lakukan dengan hati-hati, atur kecepatan
sesuai dengan kondisi lingkungan, patuhi aturan lalu lintas.
12. Sprocket selalu berada dibelakang selam travel.
13. Saat menanjak, bucket harus sedekat mungkin dengan tanah.
14. Jangan mengangkat bucket terlalu tinggi hingga menghalangi pandangan. Tinggi
bucket maksimum waktu travelling adalah 30-50cm di atas tanah. Jika pandangan
terhalang, berhentilah sebentar, amati keadaan sekitar, jika aman baru lanjutkan
operasi.
15. Lakukan manuver di tempat yang sudah dipastikan aman, hati-hati dan tidak
membahayakan orang dan mobilisasi unit lain.
16. Jika melalui haul road, usahakan dengan pengawalan. Semua lampu operasi dan
rotary harus dihidupkan.
17. Usahakan tidak berjalan di atas bongkahan batu, tunggul pohon atau semacamnya,
sehingga sebelah track terangkat dan menjadi tidak stabil.
18. Jangan berjalan memasuki parit tetapi langkahi. Ikuti petunjuk pengoperasian yang
sesuai dengan medan yang dilewati, gunakan bantuan bucket.
19. Jika terpaksa travel jarak jauh (>500m), unit harus berhenti pada jarak tertentu untuk
mendinginkan roller selama minimal 15 menit.
20. Sebelum memulai operasi pemuatan / penumpahan, pelajari dulu material yang akan
dimuat, kondisi lokasi kerja dan pengaturan lalu lintas di loading point, perhatikan
kabel listrik udara atau saluran bawah tanah.
21. Usahakan loading point selalu bersih, stabil, rata dan bebas material penghalang,
bongkahan batu besar atau lantai bergelombang.
22. Selama beroperasi, sprocket diusahakan selalu di belakang menjauhi dinding galian
serta hindari bekerja di dekat safety berm / highwall.
23. Jika di dekat lokasi kerja terdapat area peledakan, pastikan jarak minimum unit
dengan area peledakan adalah 6 m atau 8 m di lokasi misfire.
24. Jangan bekerja melewati safety berm atau melangkahinya.
25. Jangan bekerja membelakangi highwall / mundur ke arah tebing.
26. Jangan menggali bagian bawah tebing yang tinggi (undercutting) atau membiarkan
ada batuan / bongkahan yang menggantung tidak stabil.
27. Aturlah sudut pengambilan material sehingga mesin tidak perlu dipaksakan sampai
track terungkit karena material yang digali terlalu keras.
28. Hindari mengangkat boom terlalu tinggi karena material jatuh ke belakang menimpa
saluran hidrolik / mesin.
29. Aturlah posisi mesin sehingga penggalian material cukup efektif dan efisien dan tidak
mengharuskan boom / arm diekspansi maksimum.
30. Busur penggalian (lebar bidang gali) adalah 90 derajat longitudinal.
31. lakukan penggalian dengan hati-hati karena bucket bisa menabrak ujung track
mesin.
32. Hindari menggali / mengangkat dengan track berada di samping (lateral).
33. Perhatikan lingkungan kerja dengan seksama, terutama pada hauling track yang
manuver sebelum pemuatan dan alat berat lain seperti dozer.
34. Terutama saat swing, sesekali amati counterwight, ladder dan bagian unit lainnya
terhadap manuver alat berat atau tumpukan material di sekitarnya.
35. Jika kondisi berdebu tebal pada saat manuver, hentikan operasi sejenak.
36. Atur ketinggian bucket waktu truck mundur memasuki loading point.
37. Jika bekerja di malam hari, pastikan lampu kerja menyala dengan baik, perhatikan,
tinggi relatif dengan tanah bisa sulit diperkirakan saat gelap .
38. Jika menggunakan tehnik blind side / double side loading:
a. Pastikan operator mengetahui keberadaan haul truck yang berada / sedang
manuver spotting di loading point.
b. Haul truck dan excavator harus saling berkomunikasi dengan klakson (2x) jika
posisi truck tidak efektif untuk pemuatan.
c. Tumpahkan material perlahan ke vessel, jika bongkahannya besar, lapisi dulu
lantai bak dengan material yang lebih halus.
d. Atur material secara merata sehingga pembebanan pada roda-roda truck dan
suspensi pengangkut juga merata dan awet.
e. Hindari memuat material menempel melebihi tinggi dinding vessel karena bisa
jatuh tumpah dan mengenai pengguna jalan lainnya.
f. Jika vessel sudah penuh, bunyikan klakson 1x pendek, jauhi arah manuver
truck pengangkut.
g. Dilarang mengangkat bucket melewati bagian atas kabin truck pengangkut atau
alat berat lain di atas kepala orang lain.
h. Perhatikan lokasi kerja secara terus menerus, jangan sampai ada orang di
dekat daerah operasi alat terutama di area swing.
39. Tumpahan material di kaki bidang gali harus dibersihkan sehingga tersedia ruang
bagi manuver haul truck. Bersihkan dengan cara mengangkat material tersebut
dengan bucket, hindari membersihkan front dengan menggunakan dinding bucket.
40. Jangan mengangkat / mencongkel bongkahan batu dengan jepitan clam shovel
(untuk jenis shovel) karena bucket bisa rusak.
41. Jika front dibersihkan dengan bantuan dozer, pastikan koordinasi dengan operator
dozer berjalan dengan baik dan bisa berkomunikasi.
42. Setelah selesai operasi, pilih tempat parkir yang datar dan aman. Turunkan
attachment, netralkan transmisi, idle 5 menit dan aktifkan rem parkir, bersihkan kabin
operator sambil mengamati panel indikator. Matikan mesin, cabut kunci, safety lever
di-LOCK.
43. Jika parkir dilakukan tidak di lokasi yang ditentukan (darurat):
a. Tempatkan rambu darurat 50m di depan dan di belakang unit.
b. Lampu kecil harus dihidupkan.
44. Hati-hati saat membersihkan unit, undercarriagenya hendaknya dibersihkan dengan
tongkat kayu pembersih yang dipegang dengan kuat dan benar. Perhatikan posisi
tubuh selam bekerja.
45. Saat menghadapi keadaan darurat:
a. Jika unit terasa akan terbalik, jangan mencoba melompat keluar. Segera
matikan mesin.
b. Jika unit amblas, putar truck sebelah-sebelah untuk membersihkannya.
c. Jika timbul api / asap, arahkan unit ke tempat aman, jika mungkin, aktifkan rem
parkir dan rem darurat. Identifikasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu besar,
gunakan APAR untuk memadamkan api dari luar. Aktifkan segera sistem
pemadaman otomatis jika tersedia.

Anda mungkin juga menyukai