Anda di halaman 1dari 12

Sistem kontrol Motor 3 phasa star delta

sistem kontrol motor 3 phasa star delta secara prinsip kerja sama seperti motor Direct on line stater,
yaitu motor dengan satu arah putaran saja. Namun kelebihan dari sistem star delta atau bintang segitiga
adalah kekuatan yang dihasilkan lebih kuat dan tahan lama.

sistem kontrol motor 3 phasa star delta biasa digunakan di pabrik-pabrik besar, karena tenaga mesin-
mesinnya pun membutuhkan kekuatan besar plus daya tahan lebih tahan lama.

Standarnya, tegangan diindonesia adalah seperti ini sob

Fasa R S & T dan Netral N, bila R dan N adalah 220. S dan N adalah 220, T dan N adalah 220. Sementara
itu R dan T adalah 380. S dan T adalah 380. R dan T adalah 380

sistem kontrol motor 3 phasa star delta adalah sistem yang merubah pengasutan bintang bertegangan
220V menjadi pengasutan Delta/segitiga yang bertegangan 380V.

Sebetulnya untuk membuat motor bertegangan 380 V itu tidak perlu sistem kontrol motor 3 phasa star
delta, karena kamu juga bisa menggunakan sistem Direct On Line (DOL) stater Delta langsung.

Namun hal tersebut akan mengurangi umur dari Motor listrik 3 fasa karena kejutan tenaga yang besar.
Karena ketika posisi netral/diam, motor langsung diberi tegangan 380 sehingga cukup mengejutkan, dan
akan mengurangi daya tahan motor listrik 3 fasa tersebut.

Oleh karena itu di buatlah sistem kontrol motor 3 phasa star delta agar sebelum motor berposisi delta
yang sangat kuat, diberi pemanasan, ancang ancang, persiapan, latihan atau semacamnya dengan cara
rangkaian bintang/star, setelah kekuatan dan pemanasannya cukup maka dilanjut dengan posisi Delta /
segitiga.

Muncul lagi pertanyaan baru yaitu, kenapa diberi nama star dan delta alias bintang segitiga?

Coba perhatikan gambar dibawah ini untuk lebih jelasnya

Jika di buat gambar maka sistem pengasutannya akan seperti terlihat pada gambar. Seperti yang telah
saya singgung di atas bahwa dalam motor star R,S,T tidak menyatu, hanya pada tiap ujung dari RST
tersebut di kopel/jumper (disatukan) maka arus dan kekuatannyapun kurang, sehingga bisa dikatakan
sebagai netral.
Oleh karena itu tenaga yang di hasilkan oleh pengasutan bintang tidak cukup kuat karena hanya
mengandalkan tegangan sisa dari tiap kumparan yaitu kumparan RST.

Sementara dalam rangkaian Delta / segitiga, tiap fasa saling berhubungan sehingga tegangannya
menjadi 380V dan membuat tenaga dari delta lebih besar dibanding star.

Perhatikan gambar dibawah

Pada gambar dijelaskan bahwa untuk pengasutan bintang sobat hanya perlu mengkopel, menjumper
bagian XYZ.

Sementara untuk pengasutan segitiga / delta, sobat harus menghubungkan tegangan R pada U dan Z
maka kumparan T akan terhubung dengan R, sobat juga tentu harus menghubungkan tegangan S pada
V dan X, sehingga kumparan R akan terhubung dengan S, dan tentu sobat juga perlu menghubungkan
tegangan T pada W dan Y sehingga kumparan S terhunbung dengan T.

Oleh karena itu, sebelumnya saya mengatakan bahwa rangkaian delta bisa langsung dipasang tanpa
harus star dahulu, namun akan kurang bauk pada motor.

Mudah bukan! Yakin saja itu mudah insyaAlloh akan dimudahkan oleh Alloh SWT
Setelah sobat memahami cara kerja delta dan cara kerja star dalam motor 3 fasa tentunya akan sangat
kurang bila sobat tidak mempelajari sistem kendalinya. Oleh karena itu mari kita sama-sama bahas

Sistem kontrol Motor 3 phasa star delta terbagi menjadi dua metode, yaitu metode doble push botton,
dan metode timer delay relay (TDR)

Pertama-tama saya akan membahas mengenai :

Sistem kontrol Motor 3 phasa star delta menggunkan Doble Push Botton

Doble push botton adalah saklar tekan yang dapat menghubungkan dan memutuskan arus listrik secara
bersamaan biasanya doble push botton memiliki 2 penghubung yaitu NC dan NO seperti yang telah saya
bahas pada artikel sebelumnya

Yang belum baca silahkan baca ini :

mari kita bahas dengan detail NO dan NC dalam dunia kelistrikan

Dan juga

macam-macam komponen kelistrikan di bahas secara lengkap

Komponen apa saja yang berkaitan dengan sistem kendali motor 3 fasa star delta

Yang pertama tentu saja doble push botton, push botton start dan push botton stop. alat inilah yang

nantinya akan memjadi penghubung dan pemutus arus

Kontaktor adalah alat selanjutnya yang perlu disiapkan tepatnya 3 buah kontaktor untuk penghubung

dan pemutus arus utama. MCB, Overload dan MCCB sebagai pengamannya.

Yang sudah pasti tentunya motor 3 fasa untuk mencoba hasil rangkaian, bila sobat tidak punya tidak
apa-apa jangan faksakan... hahha

Tentunya kabel untuk menghubungkan tiap komponen. Kabel yang baik untuk rangkaian panel ini
adalah jenis kanel NYAF karena selain dengan jenis penghantar serabut tunggal, NYAF juga mudah di
bentuk dan dijalur-jalur. Yah pkonya begitu, saya susah cari bahasa yang bagusnya...

Alatnya ini

Tang pemotong, tang pengupas, tang pembulat, dan obeng - +.

Mari kita lihat gambar


Yang diatas adalah rangkaian tenaga, yaitu rangkaian yang dimaksudkan untuk memberi power kepada
beban, tentu untuk beban motor dibutuhkan listrik 3 fasa RST oleh karena itu rangkaian pada gambar
terdapat 3 garis dalam arti sesunggungnya garis itu adalah fasa R S & T.

Pada rangkaian tenaga diatas, arus masuk ke dalam MCCB melalui terminal 1 3 & 5 setelah itu menuju
ke Kontaktor 1 (K1) bila sobat mau mencoba, masukan kabel R pada terminal nomor 1 dan sambungan
dilanjut di 2, untuk S masukan pada 3 dan sambungan dilanjutkan di 4, dan tentu T dimasukan ke 5 dan
dilanjutkan di 6. Semua tempat hubung yang telah saya sebutkan diatas adalah

NO (normali Open) yang dikhususkan untuk rangkaian 3 fasa tenaga.

Yang mau lebih paham mengenai cara kerja kontaktor silahkan klik disini

Kontaktor magnet dan cara kerjanya

Dilanjut ke Overload, untuk menghubungkan ke overload sama seperti pada kontaktor, namun biasanya
Overload tiga kakinya bisa langsung dimasukan ke kontaktor. Masukan kaki overload yang bernomor 1 3
dan 5 kedalam terminal kontaktor bernomor 2 4 dan 6. Setelah iti lanjutkan arus / kabel pada terminal 2
4 dan 6 overload (Thermal Overload Relay)

Yang mau tahu cara kerja Overlaod bisa di lihat disini

TOR OVL! Mengenal lebih jauh Thermal Overload Relay dalam dunia kelistrikan

Langsung dilanjut ke Motor listrik 3 fasa. Jangan lupa untuk Arus / kabel R itu pada terminal U, S untuk
V, dan T pada W.

Catatan

Jangan terpaku pada gambar motor untuk posisi U V W X Y Z, karena posisi dapat berubah-ubah tapi
pada umumnya posisi seperti ditunjukan pada gambar.

Kontaktor 2 adalah untuk posisi Star / bintang

Caranya kopel atau jumper atau satukan terminal 1 kontaktor pada terminal kontaktor 3 dan 5 (seperti
ditunjukan pada gambar) dengan menggunakan kabel / penghantar arus. Sementara terminal 2 4 & 6
dihubungkan langsung ke motor, Yaitu pada terminal Z untuk Kabel R, X untuk S, dan Y untuk T.

Kontaktor 3 adalah untuk posisi Delta / segitiga

Terminal atau kontak hubung nomor 1 pada kontaktor 3 di hubungkan ke terminal / kontak hubung
nomor 1 kontaktor 1, begitu pun terminal 3 dan 5 Kontaktor 3 yang dihubungkan para terminal 3 dan 5
kontaktor 1. Ini bertujuan untuk memberikan tegangan untuk posisi delta.

Sementara untuk terminal 2, 4 dan 6 pada kontaktor 3, bisa langsung dihubungkan ke motor Z X & Y
atau juga bisa melalu kopel dengan terminal 2 4 6 pada kontaktor 2 karena sama sama mengarah ke
motor lsitrik 3 fasa dan tentu lebih mempercepat pekerjaan. Yang penting adalah penempatan kabelnya
harus tepat yaitu R untuk Z, S untuk X dan T untuk Y.. Lihat gambar
Untuk selanjutnya yaitu pada bagian kendali, lihat gambar

Rangkaain kendali berfungsi untuk mengendalikan kinerja dari tiap kontaktor, rangkaian inilah yang
menjadikan kinerja rangkaian tenaga bekerja dengan benar, dan sesuai dengan keinginan perangkainya

Mari kita ambil arus/kabel di tegangan R yang langsung masuk ke MCB, dilanjut ke push botton stop dan
dilanjut ke push botton start. Stelah pada push botton star langsung dilanjut ke Koil pada kontaktor
biasa di tunjukan dengan nama terminal A1 dan A2. Maka masukan arus/kabel yang tadi melalu push
botton start ke A1 dan A2 untuk kabel Netral, yang akan di pasang nanti.

Kopel, atau sambung arus/kabel di teminal start (terminal no 2) yang sebelumnya sobat pasang ke koil
kontaktor 1, ke double push botton dan kopel juga antara hubungan NC dan NO pada doble push
botton. Seperti pada gambar.

Pada bagian double push botton

Pada bagian NC (Normaly Close) yaitu bagian yang terhubung sebelum ditekan. Sobat hubungkan antara
terminal nomor 2 NC pada double push botton menuju terminal A1 Koil 2 pada kontaktor 2 namun
sebelum ke koil kontaktor 2, pertama sobat hubungkan ke bagian ke kontak hubung NC kotak bantu
kontaktor 3 yang berfungsi sebagai pengaman.

Bagian NO (normali open) yaitu pada bagian sebelum ditekan tidak terhubung, setelah sobat hubungkan
pada bagian NO nomor 2 double push botton , lanjutkan kabel / arus ke koil K3 tepatnya ke A1, namun
sebelum ke koil A1, sobat harus mengubungkannya ke terminal NC kotak bantu pada kontaktor 2 yang
berfungsi sebagai pengaman. (lihat gambar)
Setelah selesai, sobat beri pengunci pada bagian K3 supaya arus tidak balik ke k2, caranya sambungkan
arus pada terminal NO nomor 1 double push botton ke terminal NO (normaly Open) K3 dan setelah itu
dilanjutkan ke A1 Koil 3 (kontaktor 3)

Pengunci bertujuan agar arus tidak lagi masuk kedalam K2 dan tertahan di K3 meskipun tombol Push
botton tidak ditekan.

Dan langkah terakhir perakitan adalah dengan memasukan arus/kabel Netral pada tiap A2 baik
kontaktor 1 2 dan 3

Untuk info lebih lengkap silahkan lihat gambar pengawatan dibawah ini

Perhatikan gambar dengan baik

Cara kerja rangkaian

ON kan MCCB dan MCB, ini bertujuan agar arus masuk pada rangkaian
Selanjutnya, tekan start, maka motor akan berputar dalam posisi star / bintang.

Selanjutnya tekan doble push botton, maka motor akan bekerja dalam posisi delta.

Catatan

Terdapat bagian Overload dan lampu yang belum di beri kendali, karena tujuan utama adalah
memasang rangkaian motor listrik 3 fasa bintang segitiga, jadi pembahasan Overload dan Led dipisahkan
supaya artikel tidak terlalu panjang.

Penunjuk arus R S dan T masuk ke dalam panel, yang ditandai dengan warna umum kabel R S dan T
sesuai dengan PUIL.

R ditandai dengan warna hitam

S ditandai dengan warna merah

T ditandai dengan warna kuning

Dan untuk 3 lampu indikator selanjutnya biasa digunakan pemberitahuan pengendalian yang dilakukan
seperti untuk menandai sistem tersebut sedang hidup (ON), atau sedang mati (OFF) dan terjadi
gangguan atau beban lebih (trip)
Merah untuk stop, hijau untuk start, dan kuning untuk Trip (gangguan)

Biasanya, danmemang yang paling sering digunakan karena keefektifannya, rangkaian lampu indikator
selalu terhubung dengan kontaktor, karena kontaktor magnet memiliki kontak hubung yang banyak dan
langsung terhubung dengan sumber arus untuk beban (motor listrik 3 fasa) terlebih, pada kontaktor
magnet terdapat kontak hubung bantu lain NC (tertutup) dan NO (terbuka) yang dapat mengatur cara
kerja lampu dengan sedemikian rupa.

Baca selangkapnya saklar semi otomatis Kontaktor magnet dan cara kerjanya

Coba perhatikan gambar dibawah :

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa pada posisi kontaktor magnet mati, lampu indikator juga dalam
keadaan mati. Sedangkan gambar sebelah kanan sobat menunjukan bahwa kontaktor magnet diaktifkan
dan merubah kontak hubung NO (terbuka) menjadi kontak hubung tertutup (NC). Dengan demikian,
arus dari sumber yang sebelumnya terputus akan terhubung dan masuk pada lampu indikator melalui
kontak hubung yang sebelumnya terbuka menjadi tertutup tadi (kontaktor magnet).

Dengan demikian lampu indikator yang dirangkai seperti ini digunakan untuk indikator atau
pemberitahuan bahwa rangkaian dalam keadaan ON (hidup)
Diatas adalah cara kerja lampu indikator start, yaitu akan hidup bila motor (kontaktor magnet) hidup.

Sedangkan untuk gambar dibawah ini

Gambar diatas menunjukan bahwa lampu indikator akan menyala bila motor atau kontaktor magnet
dalam keadaan mati, sedangkan akan mati bila kontaktor magnet dalam keadaan hidup, kenapa
demikian?

Karena arus dari sumber arus masuk ke lampu indikator (LED) melalui kontak hubung NC (tertutup) bila
kontaktor mati, dan akan terbuka bila kontaktor magnet dihidupkan yang otomatis akan memutus arus
yang masuk ke lampu indikator

erat sekali kaitan pemasangan lampu indikator dengan kontak hubung NC dan NO, oleh karena itu
silahkan dibaca mari kita bahas dengan detail Nodan NC dalam dunia kelistrikan

Sementara untuk lampu indikator trip

Arus masuk pada lampu melalui kontak hubung NO pada Overload, jadi ketika terjadi beban lebih ovl
akan mengubah kontak hubung NC jadi kontak hubung modus NO dan sebaliknya, kontak hubung NO
berubah menjadi NC dengan kata lain arus yang masuk pada kontak hubung NO alias terbuka (terputus)
akan menjadi NC (terhubung) dan tentu arus yang sebelumnya terputus akan tersambung dan akan
masuk pada Lampu sehingga menghidupkan lampu indikator.

Baca selengkapnya TOR OVL! Mengenal lebih jauh Thermal Overlaod Relay dalam dunia kelistrikan
Setelah sobat mempelajari tentang macam – macam lampu lampu indikator atau lampu pemberitahuan
yang biasa diterapkan pada panel, sekarang mari kita pasang bersama dengan rangkaian kontrol motor 3
fasa itu sendiri

Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini

Keterangan gambar
L1 untuk stop

L2 untuk start

L3 untuk trip

Bila sobat masih bingun coba perhatikan gambar pengawatan dibawah ini
Coba pelajari gambar pengawatan diatas dengan teliti, insyaAlloh sobat pasti dapat mengerti. Karena
pada sistemnya sama dengan yang diterangkan sebelumnya. Perbedaannya hanya pada banyak dan
penyimpanan komponen yang sedikit agak jauh

agar lebih paham silahkan baca rangkaian Direct Online (DOL) starter rangkaian, paling sederhana

Semoga penjelasan ini dapat membantu sobat untuk menyelesaikan masalahnya.

Kami butuh bantuan sobat, dengan share artikel ini pada teman – teman sobat akan sangat membantu

Anda mungkin juga menyukai