Anda di halaman 1dari 46

Tahukah kamu apa itu lampu lalu lintas ?

Itu loh lampu yang ada warna Merah, kuning dan hijaunya. Bila merah menunjukan kita untuk
diamkan kendaraan kita, kuning untuk ancang ancang dan hijau untuk jalan.

Pelajaran bagi anda yang mau membuat sim. Pernahkah terpikir dalam benak sobat, Kok bisa
yah lampu hidup mati bergiliran seperti itu? Secara terus menerus dan otomatis!

Entah seperti itu atau bukan, apa yang ada dalam pikiran sobat, namun dalam pikiran saya seperti
itu. Dan hal tersebutlah yang memotivasi untuk membuat postingan ini.

Sebelumnya, perlu di ingat bahwa rangkaian yang akan saya buat ini adalah versi saya. Hehe
jadi wajar bila tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Namun dalam segi cara kerja sama.

sebelum membuat rangkaian lalu lintas (lampu merah), sediakan alat dan bahan dibawah ini :

Alat

tang potong, tang pengupas, obeng dan obeng +

Bahan
1 MCB

3 buah kontaktor magnet (atau Relay juga boleh)

3 buah Timer Delay Relay (TDR)

3 buah lampu Indikator (disarankan warna merah,kuning dan hijau)

2 buah push botton (stop dan start)

Kabel secukupnya

Setelah itu coba perhatikan gambar dibaawah ini :

Secara prinsif kerja, kenapa bisa hidup berurutan sesuai dengan warna, karena ada Timer Delay
Relay yang menentukan waktu kapan lampu merah, kuning, dan hujau itu hidup dan mati.
Coba perhatikan rangkaian diatas, setiap kontaktor, Timer dan Lampu dikopel (jumper).
Menunjukan bila Kontaktor 1 hidup maka Timer 1 dan lampu 1 juga akan hidup dan begitupun
sebaliknya.

Cara Merangkainya
Arus dihubungkan ke MCB dan diteruskan ke stop kemudian ke push botton start. Setelah itu
menuju ke koil kontaktor 1 namun melalui NC kontaktor 2 nomor 21 dan 22 menuju langsung ke
koil. Hal ini bertujuan agar ketika kontaktor dua hidup, maka arus yang masuk pada koil
kontaktor 1 terputus dan secara otomatis kontaktor 1 akan mati.

Satukan, atau kopelkan arus yang terdapat pada A1 kontaktor magnet 1 ke Timer kontak hubung
nomor 2 dan ke lampu 1

Jangan lupa beri pengunci, namun jangan asal beri pengunci!

Karena pengunci pada rangkaian kali ini agak sedikit berbeda. Karena sobat tidak dapat
mengubungkan No 14 ke A1 langsung.

Lalu caranya

Caranya, masukan arus dari sesudah stop atau sebelum start (sama saja) ke kontaktor 1 nomor 13
dan pada bagian 14 diteruskan ke nomor 21 kontaktor 2 atau sebelumnya. Hal ini bertujuan agar
ketika arus pada koil benar benar harus dari NC kontaktor 2.

Selanjutnya pemasangan saklar waktu (Timer)

Timer 1 akan bekerja bila kontaktor 1 bekerja, dan fungsi dari timer 1 adalah untuk
menghidupkan kontaktor 2 dan lampu 2. caranya dengan mengubungkan arus pada sebelum start
atau sesudah stop ke nomor 1 Timer 1 dan pada nomor 3 (NO) timer 1 itu dihubungkan ke
kontaktor 2 namun melalui NC Kontaktor 3 tepatnya 21 dan 22. Sama seperti pada bagian
kontaktor 1 diatas.

Jangan lupa beri pengunci dengan cara yang sama seperti pada kontaktor 1, namun bedanya
masukan arus 14 dari kontaktor 2 mengarah ke bagian NC kontaktor 3
Fungsi Timer 2 ini adalah untuk menghidupkan Kontaktor 3 Timer 3 dan lampu 3 sama seperti
dilakukan oleh Timer 1 sebelumnya pada Timer 2.

Arus sebelum start dihubungkan ke Timer 3 kontak hubung nomor 1 dan pada Timer 3 Nomor 3
dilanjutkan ke koil kontaktor 3 namun melalui NC dari Kontaktor 1 tepatnya Nomor 21 dan
22. Jangan lupa beri pengunci dan jangan lupa arus pada nomor 14nya dimasukan ke NC
kontaktor 1 tepatnya nomor 21.

Kontaktor 3,timer 3 dan lampu 3 di kopel agar ketika kontakor magnet 3 hidup maka timer 3 dan
lampu 3 juga akan ikut hidup.

Timer 3 berfungsi untuk menghidupkan kontaktor 1 selain Push botton start, halini bertujuan
agar rangakaian ini bekerja otomatis.

Caranya masukan arus sebelum start atau sesudah stop pada bagian kontak hubung no 1 pada
timer 3 dan kontak hubung no 3 timer 3 akan dihubungkan ke koil A1 melalui nomor 21 dan 22
pada bagian kontaktor magnet 2 seperti yang di kerjakan push botton. Dan diteruskan ke koil A1
kontaktor magnet 1.

Tidak perlu di beri pengunci

Bila sobat masih bingun dengan penjelasan diatas, silahkan cermati gambar di bawah ini

Cermati?? .kaya isi soal sajahehe

Memasang Lampu Indikator (LED) dalam


Sistem Kontrol Motor 3 Phase
Electrical
4 bulan yang lalu


Bismillahirohmanirohim..

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai pemasangan lampu indikator dalam sebuah
rangkaian panel sistem kontrol motor 3 fasa, Baik itu sistem kontrol motor 3 fasa star delta, sistem kontrol
motor 2 arah puaran dan masih banyak lagi.

Tahukah kamu ?

Sebelum pemasangan, tentunya sobat terlebih dahulu harus mengetahui apa yang dimaksud dengan lampu
indikator pada sistem kendali motor. Lampu indikator adalah lampu yang berfunsi untuk memberikan tanda
khusus pada manusia. Pada umumnya, terdapat 6 lampu indikator dalam suatu panel kendali motor yang
berfungsi diantaranya :

Penunjuk arus R S T dan N masuk ke dalam panel, yang ditandai dengan warna umum kabel R S dan T
sesuai dengan PUIL.

R ditandai dengan warna hitam

S ditandai dengan warna merah


T ditandai dengan warna kuning

N ditandai dengan warna biru

Dan untuk 3 lampu indikator selanjutnya biasa digunakan pemberitahuan pengendalian yang dilakukan seperti
untuk menandai sistem tersebut sedang hidup (ON), atau sedang mati (OFF) dan terjadi gangguan atau beban
lebih (trip)

Merah untuk stop, hijau untuk start, dan kuning untuk Trip (gangguan)

Biasanya, danmemang yang paling sering digunakan karena keefektifannya, rangkaian lampu indikator selalu
terhubung dengan kontaktor, karena kontaktor magnet memiliki kontak hubung yang banyak dan langsung
terhubung dengan sumber arus untuk beban (motor listrik 3 fasa) terlebih, pada kontaktor magnet terdapat
kontak hubung bantu lain NC (tertutup) dan NO (terbuka) yang dapat mengatur cara kerja lampu dengan
sedemikian rupa.

Coba perhatikan gambar dibawah :

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa pada posisi kontaktor magnet mati, lampu indikator juga dalam keadaan
mati. Sedangkan gambar sebelah kanan sobat menunjukan bahwa kontaktor magnet diaktifkan dan merubah
kontak hubung NO (terbuka) menjadi kontak hubung tertutup (NC). Dengan demikian, arus dari sumber yang
sebelumnya terputus akan terhubung dan masuk pada lampu indikator melalui kontak hubung yang
sebelumnya terbuka menjadi tertutup tadi (kontaktor magnet).

Dengan demikian lampu indikator yang dirangkai seperti ini digunakan untuk indikator atau pemberitahuan
bahwa rangkaian dalam keadaan ON (hidup)

Diatas adalah cara kerja lampu indikator start, yaitu akan hidup bila motor (kontaktor magnet) hidup.

Sedangkan untuk gambar dibawah ini


Gambar diatas menunjukan bahwa lampu indikator akan menyala bila motor atau kontaktor magnet dalam
keadaan mati, sedangkan akan mati bila kontaktor magnet dalam keadaan hidup, kenapa demikian?

Karena arus dari sumber arus masuk ke lampu indikator (LED) melalui kontak hubung NC (tertutup) bila
kontaktor mati, dan akan terbuka bila kontaktor magnet dihidupkan yang otomatis akan memutus arus yang
masuk ke lampu indikator.

Sementara untuk lampu indikator trip.

Arus masuk pada lampu melalui kontak hubung NO pada Overload, jadi ketika terjadi beban lebih ovl akan
mengubah kontak hubung NC jadi kontak hubung modus NO dan sebaliknya, kontak hubung NO berubah
menjadi NC dengan kata lain arus yang masuk pada kontak hubung NO alias terbuka (terputus) akan menjadi
NC (terhubung) dan tentu arus yang sebelumnya terputus akan tersambung dan akan masuk pada Lampu
sehingga menghidupkan lampu indikator.

Setelah sobat mempelajari tentang macam macam lampu lampu indikator atau lampu pemberitahuan yang
biasa diterapkan pada panel, sekarang mari kita pasang bersama dengan rangkaian kontrol motor 3 fasa itu
sendiri
Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini.
Keterangan gambar

L1 untuk stop

L2 untuk start

L3 untuk trip

Bila sobat masih bingun coba perhatikan gambar pengawatan dibawah ini
Coba pelajari gambar pengawatan diatas dengan teliti, Insya Alloh sobat pasti dapat mengerti. Karena pada
sistemnya sama dengan yang diterangkan sebelumnya. Perbedaannya hanya pada banyak dan penyimpanan
komponen yang sedikit agak jauh.
Semoga penjelasan ini dapat membantu sobat untuk menyelesaikan masalahnya.

Kami butuh bantuan sobat, dengan share artikel ini pada teman teman sobat akan sangat membantu.

Cara Kerja
Sebelumnya, seting dulu waktu pada Timer delay relay (TDR) sobat, terserah yang penting
janganlama- lama biar gak lama nunggunya.

Bila tombol start di tekan, maka arus akan masuk dan menghidupkan kontaktor 1 yang otomatis
akan menghidupkan Timer 1 dan lampu 1

Bila waktu yang ditentukan timer 1 telah tepat, maka arus akan masuk pada koil kontaktor
magnet 2 dan merubah kontak hubung NO menjadi NC dan NC jadi NO yang otomatis arus pada
koil kontaktor 1 akan putus karena NC dari kontaktor 2 berubah menjadi NO.

Bila kontaktor 2 hidup, maka timer 2 dan lampu dua akan hidup.

Bila waktu yang ditentukan oleh Timer 2 telah tepat sesuai denganwaktu yang ditentukan, maka
arus pada koil kontaktor magnet 3 akan masuk dan menghidupkan kontaktor magnet 3 yang
otomatis memutus arus Kontaktor 2 dan menghidupkan timer 3 yang akan menghidupkan
kontaktor 1.

Dan terus demikian sampai sobat menekan tombol stop atau memutuskannya lewat MCB atau
terjadi pemadaman lampu.

Catatan dalam rangkaian ini


Setiap timer akan menghidupkan timer berikutnya, yang otomatis akan memutuskan arus pada
timer tersebut. Karena arus pada Timer, kontaktor, lampu sebelumnya melalui NC kontaktor
berikutnya yang otomatis bila Kontaktor berikutnya itu hidup maka kontak hubung NC akan
berubah jadi NO (terputus).

Sistem Kontrol Motor 3 Fasa Hidup Mati


Berurutan
Electrical
4 bulan yang lalu


Bismillahirohmanirohim..

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Sistem kontrol motor 3 fasa hidup mati berurutan.

Memang jarang sekali orang menggunakan sistem ini pada kehidupan sehari hari, namun bila sobat pergi
berkunjung ke berbagai pabrik besar, pasti sobat menemukan sistem ini. Biasa digunakan untuk berbagai
macam keperluan industri.

Apa sih maksudnya Sistem kontrol motor 3 fasa hidup mati berurutan?

Bila sobat ingin memutar menggunakan beberapa motor listrik, namun sobat tidak ingin diantara motor listrik
tersebut hidup secara bersamaan dan mati secara bersamaan atau tidak dapat dikendalikan secara manual
dan bebas.

Yang sobat inginkan adalah motor listrik sobat punya bisa hidup secara berurutan sesuai dengan keinginan
dan matipun secara berurutan sesuai dengan urutan tadi sobat menghidupkannya.

Perhatikan gambar
Bila sobat maksud adalah seperti pada gambar, motor yang hidup secara beruruatan, berarti sobat berada
pada tempat yang sangat tepat, karena saya akan berusaha membahas mengenai sistem kontrol motor 3 fasa
hidup mati berurutan secara detail dan lengkap. insyaAlloh

Dalam Sistem kontrol motor 3 fasa hidup mati berurutan tidak ada cara manual, karena sistem ini sangat erak
kaitannya dengan alat semi otomatis yang bernama kontaktor, atau nama lengkapnya adalah kontaktor maget
(sama saja).

Yah, Dalam Sistem kontrol motor 3 fasa hidup mati berurutan kita akan menggunakan kontaktor magnet
sebagai pengaman dan sebagai kunci utama keberhasilan sistem ini

Coba perhatikan gambar


Terlihat pada gambar bahwa sistem tenaga motornya sangat sederhana, kita hanya tinggal mengkopel
(jumper) arus atau kabel 3 fasa R S & T dari MCB no 2 4 & 6 pada setiap kontaktor dengan nomor 1 3 & 5.
Kemudian diteruskan ke Motor 1, 2 dan 3

Coba lihat gambar di bawah

Setelah sobat perhatikan gambar, apa yang ada dalam benak sobat?

Apakah sobat sudah paham dengan penjelasan gambar diatas?


Baik bagi sobat yang belum paham, mari kita pelajari bersama-sama.

Arus masuk ke MCB, lalu di teruskan ke Stop pertama, setelah itu masuk ke start dan di teruskan ke koil A1,
pada kontaktor satu. Kita ambil arus atau kabel dari sesudah start menuju ke stop 2 dan diteruskan start 2 dan
menuju ke koil A1 kontaktor 2. Ambil lagi arus dari keluaran start 2 ke stop 3 dan diteruskan ke start 3 dan
menuju ke koil A1 kontaktor 3.

Nah, sekarang sobat beri pengunci disetiap stop dan startnya, kecuali stop K3. Lihat gambar diatas, Maksud
dari pengunci disini adalah untuk menahan agar arus tetap masuk pada suatu komponen meskipun tombol
push botton di tekan.

Cara kerja
Hidup berurutan

Apabila start 1 ditekan maka motor 1 akan hidup

Apabila start 2 ditekan setelah motor 1 didup maka motor 2 hidup

Apabila start 3 ditekan setelah motor 1 dan 2 hidup, maka motor 3 akan hidup

Motor 2 tidak akan hidup sebelum motor 1 hidup dan motor 3 tidak akan hidup sebelum motor 1 dan 2 hidup.

Kenapa demikian ?
Karena arus untuk kendali koil kontaktor 2 diambil
dari sesudah start 1 yang mana jika start 1 belum ditekan, maka arus tidak akan masuk begitupun untuk motor
3, arus diambildari sesudah start 2 dan harus menunggu arus start 2 masuk untuk bisa menghidupkan koil
kontaktor magnet 3 untuk dapat mengalirkan listrik 3 fasa pada motor.

Mati berurutan

Ketika ketiga motor sedang dalam keadaan hidup maka

Apabila stop 1 ditekan maka tidak akan terjadi apa apa

Apabila stop 2 ditekan maka tidak akan terjadi apa apa

Apabila stop 3 ditekan maka motor 3 mati

Selanjutnya menekan stop 2 maka motor dua akan mati

Dilanjut menekan stop 1 maka motor 1 akan mati

Motor 1 tidak akan mati sebelum motor 2 dan 3 mati

Kenapa demikian ?

Coba perhatikan gambar, stop dalam rangkaian motor mati berurutan memiliki pengunci dari kontaktor agar
ketika stop ditekan tidak akan memutuskan arus dan masuk akan tetap masuk melalui kontak hubung NO milik
kontaktor.

Lalu bagaimana cara menghentikannya ?

Dalam rangkaian hidup mati berurutan, stop yang akan dijadikan penghentui utmana tidak diberi pngunci, pada
umumnya pada stop koli kontaktor paling akhir. Jika dalam gambar saya pada rangkaian pda koil 3.
Bila stop yang tidak memiliki pengunci di tekan makaakan memutuskan salah satu kontaktor, dan tentu akan
membuka kunci dari stop yang lainnya, bila pada gambar saya pada stop 2 akan dapat ditekan karena
pengunci yang dimilik kontaktor 3 diputus dan begitu seterusnya.

Bisa sobat ingin membuat rangkaian Sistem kontrol motor 3 fasa hidup mati berurutan, maka alat yang harus
disiapkan antara lain :

Alat

Tang pemotong

Tang pengupas

Obeng dan +

Dan bahan

Kabel (disarankan kabel NYAF)

Minimal 3 push botton stop

Minimal 3 push botton start

Satu MCCB dan MCB

Minimal 3 buah kontaktor

Motor listrik 3 fasa

Setelah sobat mempersipakan semua alat dan bahan yang tadi disebutkan, coba perhatikan gambar
pengawatan dibawah.
Atur tiap komponen sesuai kehendak sobat,namun untuk mempermudah pekerjaan, coba sesuaikan dengan
gambar.

Sebelum memasukan arus utama, wiringlah terlebih dahulu arus- arus ini :

Rangkaian motor

Masukan arus atau kabel pada MCCB nomor 2 4 dan 6 menuju ke kontaktor 1 nomor 1 3 dan 5. Selanjutnya
kopelkan (jumper) ke nomor 1 3 dan 5 pada kontaktor magnet 2 selanjutnya pada kontaktor magnet 2 kopelkan
kabel pada nomor 1 3 dan 5 pada 1 3 dan 5 kontaktor magnet 3. Hal ini dimaksudkan agar arus masuk pada
semua motor baik motor 1 2 atau 3.

Selanjutnya pada kontak hubung nomor 2 4 dan 6 kontaktor magnet 1 diteruskan ke motor 1 u v dan w

Dilakukan sama pada bagian kontaktor magnet 2 dan 3.

Sekarang, untuk rangkaian kendalinya


Masukan arus kabel pada mcb nomor 2 dilanjutkan ke push botton stop nomor 1 dan arus dilanut pada nomor
2 push botton stop 1 ke push botto start 1 nomor 1 dan arus dilanjut pada nomor 2 start diteruskan ke koil,
jangan lupa beri pengunci.

Arus pada nomor 2 start 1 dilanjutkan ke stop 2 nomor 1 diteruskan ke nomor 1 start 2 dan arus pada start 2
nomor 2 menuju kekoil, arus pada srart 2 nomor 2 juga diteruskan ke nomor1 stop 3 dan arus pada nomor 2
stop 3 diteruskan ke nomor 1 start 3 dan arus nomor 2 start 3

Wiring Diagram Motor Bolak Balik


(Reverse Forward Three Phase Motor)
Electrical
4 bulan yang lalu

Mempelajari Rangkaian Revers Forward


Bismillahirohmanirohim..

Motor Bolak Balik ini adalah salah satu kerja motor induksi 3 phasa yang sering digunakan pada mesin mesin
produksi oleh banyak kalangan industri, baik industri kecil maupun industri besar. Secara spesifik
penggunaannya tidaklah terlalu penting, karena mesin mesin produksi terus mengalami perkembangan dari
segi pemanfaatan dan kontruksi mesinnya itu sendiri. Namun secara prinsipalnya adalah sama, yaitu
membolak balikkan arah putaran motor induksi dengan tombol tombol atau rangkaian interlock tertentu.

Baiklah.. langsung saja saya jelaskan prinsip sederhana dari rangkaian Motor induksi 3 phasa Bolak Balik atau
Forward Reverse, melalui bahasa gambar agar mudah mempelajarinya. Coba lihat gambar di bawah ini

Dalam gambar diatas dijelaskan:

gambar A: arah putaran motor ke arah kanan bila urutan phasa input R-S-T masuk dalam rangkaian
Breaker dan Kontaktor ke motor.
gambar B: arak putaran motor ke arah kiri bila urutan phasa input yang masuk dalam rangkaian dan
ke motor adalah kebalikannya, yaitu T-S-R

Pelajari secara teoritis bagaimana arah putaran motor menjadi bolak balik sesuai dengan urutan phasa input.
Lalu perhatikan gambar berikut dibawah ini.
Dalam gambar diatas dijelaskan

Gambar A: Saya sudah menambahkan thermal overload dan 2 kontaktor dalam rangkaian, yaitu K1 dan K2.
Dalam gambar A ini K1 dalam posisi NC atau sedang dalam kondisi ON, dan K2 dalam posisi Off. Lihatlah
bagaimana urutan phasa input R-S-T masuk dalam rangkaian, sehingga putaran motor menjadi kearah kanan.

Gambar B: Dalam gambar B ini urutan phasa input yang masuk dalam rangkaian adalah kebalikannya, yaitu T-
S-R bila K2 dalam posisi NC atau ON, dan K1 dalam posisi Off. Dan membuat arah putaran motor menjadi
kearah kiri.

Dalam penggambaran realnya atau Rangkaian Utamanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Urutan phasa input motor R-S-T

Urutan phasa input motor T-S-R

Pada gambar A dibawah ini adalah wiring untuk menghidup matikan K1 dan K2 satu persatu. Artinya adalah:
bila tombol hijau ditekan, maka K1 akan bekerja dan berhenti bila tombol dilepas. Begitu juga K2 bila tombol
merah ditekan dan dilepas. Bisakah Anda bayangkan bila tombol tombolnya ditekan bersamaan ?? iya pada
rangkaian utamanya akan terjadi korsleting 3 phasa!! Lalu bagaimana kelanjutannya..??

Lihat gambar B !!
Untuk membuat kerja K1 dan K2 secara bergantian, kita bisa memanfaatkan NC pada masing masing
kontaktor seperti pada gambar B. NC dari K1 dipasang seri pada jalur input koil K2, begitu juga sebaliknya, NC
dari K2 dipasang seri pada jalur input koil K1.

Lalu lihat gambar C dan D !!


bila tombol hijau ditekan, maka K1 akan bekerja dan NC dari K1 akan menjadi NO yang menyebabkan tombol
merah atau K2 tidak akan bisa berfungsi karena jalur inputnya terputus selama K1 masih bekerja. Begitu juga
sebaliknya yang terjadi bila tombol merah ditekan setelah K1 tidak bekerja.Sebagi finalisasi wiring rangkaian
Forward Reverse ini, kita harus memasang juga sistem Proteksi Motor untuk mengamankan motor dari beban
lebih dengan menggunakan NC dari Thermal Overload yang telah terpasang sebelumnya, seperti pada
gambar berikut dibawah ini
Dan saya sertakan juga wiring rangkaian Forward Reverse ini dengan sistem interlock untuk fungsi kerja motor
lain yang mungkin Anda butuhkan.
Demikian saja pembahasan tentang Wiring Motor Bolak Balik (Reverse Forward) ini.

Rangkaian Star Delta Automatis, Manual


dan Auto Manual
Electrical
4 bulan yang lalu


Bismillahirohmanirohim. Posting kali ini membahas tentang rangkaian Star Delta. Dan pada rangkaian ini
terdapat dua pilihan yang bisa dilakukan, yakni Auto dan Manual.

Star Delta Automatis


Sebagaimana yang sudah kita ketahui, bahwa yang dimaksud star delta automatis ialah rangkaian standard
umum yang prinsip kerjanya memindahkan hubung star ke delta secara otomatis menggunakan TDR. Dan lihat
kembali gambar wiring rangkaian kontaktornya dibawah ini.
Gambar wiring diagram star delta automatis
Foto gambar penyambungan rangkaian star delta automatis

Star Delta Manual


Dan yang dimaksud dengan rangkaian star delta manual ialah, dalam mengubah perubahan star ke deltanya
kita harus menggunakan sebuah tombol lagi untuk membuat rangkaian menjadi delta. (baca kembali artikel
star deltanya, klik disini). Dan lihat kembali gambar wiring rangkaian kontaktornya dibawah ini.
Gambar wiring diagram star delta manual

Foto gambar penyambungan rangkaian star delta manual

Rangkaian Star Delta Auto Manual


Tentunya kedua jenis rangkaian star delta tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,
tergantung oleh jenis kondisi motor atau pemakaiannya. Bisa jadi anda hanya perlu menggunakan salah
satunya sesuai kebutuhan mesin yang anda gunakan.

Khusus bagi anda yang membutuhkan kedua jenis Rangkaian Star Delta tersebut (Auto dan Manual) pada
kondisi tertentu, Saya akan membuatkan sebuah rangkaian yang menggabungkan kedua jenis rangkaian star
delta yang ada, dan saya menyebutnya dengan Rangkaian Star Delta Auto Manual.
Peralatan
3 pcs Push Botton: (Off,On./auto, On.)
1 pcs Relay 220V, Omron MK2P-I: (R)
3 pcs kontaktor 220v sesuaikan: (K1,K2&K3)
2 pcs Overload sesuaikan: (K1,K2&K3)
TDR Omron H3CR-A8 220v
MCB 2A
Pilot lamp 220v
cable wire 1.5mm
box panel
Select Switch (SS)

Perhatikan gambar wiring diagramnya dibawah ini..


Gambar wiring diagram star delta auto manual

Keterangan gambar:
K1: Kontaktor Utama
K2: Kontaktor Star
K3: Kontaktor Delta
T : Timer (TDR)
R : Relay
SS Auto/Manual: Select Switch

Kerja rangkaian
Posisi Auto :
Bila SS pada posisi Auto, maka relay R akan terputus dari tombol On Delta dan NO-nya. Praktis, R hanya
terhubung NO dari TDR. Pada posisi Auto ini bila tombol On Star ditekan, maka K1 dan K2 akan berada pada
posisi hubung Star, karena K2 terhubung oleh NC dari Relay R. Posisi ini sekaligus menghitung waktu TDR,
dimana NO-nya akan menghidupkan Relay R dan NC NO-nya akan menghubung K3 menjadi hubung Delta.

Posisi Manual :
Bila SS berada pada posisi Manual, maka Timer T akan terputus dan akan membuat relay R bisa berfungsi
oleh tombol On Delta. seperti fungsi diAuto, bila tombol On Star ditekan, maka K1 dan K2 akan berada pada
posisi hubung Star, karena NC relay R akan menghubung K2. Begitu tombol On Delta ditekan, maka akan
menghidupkan relay R sekaligus merubah NO NC-nya menghubung K3 Sehingga hubungan berubah jadi
Delta.Sebagai pelengkap saya lampirkan juga foto gambar penyambungan rangkaian star delta manual ini,
agar anda bisa langsung mempraktekkannya..

Foto gambar penyambungan rangkaian star delta auto manual


Demikian saja ulasan singkat tentang rangkaian kontaktor Star Delta Auto Manual ini.

Wiring Diagram Star Delta (Bintang


Segitiga)
Electrical
4 bulan yang lalu

Bismillahirohmanirohim. Coba perhatikan lagi gambar hubung star delta yang telah saya perjelas dari gambar
artikel sebelumnya di bawah ini:
Gambar wiring star dan delta

Rangkaian star delta ini diawali dengan hubung star terlebih dahulu, setelah itu baru terhubung delta.
Penggambarannya sebagai berikut:

Gbr. wiring rangkaian utama star


delta
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa wiring star delta menggunakan 3 buah kontaktor utama yang terdiri dari
K1 (input utama) K2 (hubung star) dan K3 (hubung delta). Dan semua itu disebut juga Rangkaian Utama, yang
pemahaman dasarnya telah dibahas pada artikel sebelumnya.

Pada gambar, ketika K1 dan K2 aktif atau berubah menjadi NC maka hubungan yang terjadi pada motor
menjadi hubung star, dan ketika K2 menjadi NO maka K3 pada saat yang bersamaan menjadi NC. Dan
perubahan ini menyebabkan rangkaian pada motor menjadi hubung delta.

Bagaimana kita membuat K1, K2 dan K3 bekerja secara otomatis merubah hubung motor menjadi star
delta ?

Perhatikan gambar dibawah ini:

Gbr. wiring diagram star delta

Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan antara interlock kontaktor
dan fungsi NO dan NC dari timer. Perhatikan sekali lagi gambar di bawah ini, yang merupakan penjelasan dari
gambar diatas.

Gambar penjelasan wiring diagram star delta

Pada kotak yang berwarna pink adalah wiring diagram dari interlock kontaktor, dan kotak yang berwarna
hijau adalah kerja dan fungsi dari NO dan NC pada timer. Ketika tombol ON ditekan maka K1 akan bekerja,
begitu juga T dan K2 (hubung star). Dalam hal ini K2 akan langsung bekerja karena terhubung pada NC dari T,
disaat bersamaan T akan bekerja dan menghitung satuan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya ( 3~8
detik, tergantung besar kecilnya arus asut dari motor induksi yang digunakan). Dimana setelah habis ketapan
waktunya maka NCnya akan berubah menjadi NO begitu juga sebaliknya. Perubahan inilah yang dimanfaatkan
untuk menghidupkan K3 (hubung delta). Dan wiring diagram tersebut dikenal juga sebagai Rangkaian
Pengendali.

Sebagai finalisasi wiring diagram rangkaian star delta ini, maka saya tambahkan NC pada K2 dan K3 yang
saling bertautan pada masing masing kontaktornya. Arus listrik akan mengalir terlebih dahulu pada NC K3
sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini semata-mata untuk menghindari terjadinya kedua
kontaktor itu bekerja secara bersamaan bila terjadi hubung singkat, yang bisa menyebabkan kerusakan pada
Rangkaian Utamanya, seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar wiring diagram rangkaian
pengendali star delta

Gambar dibawah ini adalah gambar wiring diagram rangkaian star delta setelah terpasang overload, merujuk
dari gambar diatas.
Gambar wiring diagram rangkaian star delta
Dan sebagai penutup saya lampirkan juga gambar pengawatan rangkaian star delta lengkap, disertai juga
dengan pewarnaan jalur rangkaiannya agar mudah dipelajari.

Foto gambar penyambungan pengawatan rangkaian star delta

Cukup itu saja penjelasan dari saya tentang wiring diagram rangkaian star delta ini. Semoga penjelasan ini
menjadi gerbang pembuka untuk mempelajari dan membuat wiring diagram rangkaian otomatis lainnya.

Apa itu..? Magnetic Contactor (MC),


Relay, Time Delay Relay (TDR) dan
Thermal Overload Relay (TOR)
Electrical
7 bulan yang lalu


Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/kontak
dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah
relay dengan kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak
bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan
tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya.
Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk
menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing
masing pole.
Untuk aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan yang paling banyak
dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang telah tersedia kurang bisa dilakukan
penambahan di samping atau depan. Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah
system, misalnya pada Star Delta Starter.

Prinsip Kerja Elektro Mekanis Magnetik (dasar NO & NC)


Sebelum mempelajari lebih dalam mengenai Time Delay Relay (Timer), Thermal Over Load
Relay (Tripper Over Load), Relay Contactor (Relay), dan Magnetic Contactor (Kontaktor),
Sebaiknya kita mempelajari sistem kerjanya terlebih dahulu. agar mampu memahami suatu
fungsi rangkaian kerja otomatis.

Relay dan Kontaktor (Relay and Magnetic Contactor)

Prinsipnya kerjanya adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup dan
pembuka saklar internal didalamnya. Yang membedakannya dari kedua peralatan tersebut adalah
kekuatan saklar internalnya dalam menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya.

Pemahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau
kontaktor, maka saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya
yang terputus. Hal tersebut sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada
kekuatan untuk menekan tombolnya.

Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak NO (Normally Open= Bila coil contactor
atau relay dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka
atau tak terhubung) dan kontak NC (Normally Close= Sebaliknya dengan Normally Open).
Seperti dijelaskan pada gambar dibawah ini.
Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push
Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan
Kontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan
penghubung tenaga listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan
NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran
yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan
seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.

gambar kontak internal pada Kontaktor

gambar kontak internal pada relay

Time Delay Relay (Timer) dan Thermal Over Load Relay


(Tripper)

Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini Timer dan
Tripper juga mempunyai kontak NO dan NC. Dan yang membedakannya hanya pada kondisi
pengaktifannya saja.

Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika timer diberi ketetapan
waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada timer
itu sendiri. Misalnya ketika kita telah menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC akan
bekerja 10 detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik. Perhatikan
gambar Timer di bawah ini.

Sedikit berbeda dengan kontak NO dan NC yang terdapat di Timer, padaTripper (Thermal
Over Load Relay) kontak NO dan NC nya bekerja karena mendapat daya tekan dari bimetal trip
yang terdapat di dalamnya. Bimetal Trip ini akan melengkung apabila resistance wire dilewati
arus lebih besar dari nominalnya dan menekan lengan kontak, sehingga kontak NC berubah
menjadi kontak NO.
Kegunaan NO dan NC
Setelah paham bagaimana kerja kontak NO dan NC yang terdapat pada peralatan tersebut diatas, maka saya
sarankan untuk mempelajari bagaimana kontak NO NC tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk sebuah
rangkaian pengendali pada rangkaian utama.

Penyambungan sederhana rangkaian kontaktor

Perhatikan bagaimana lampu akan menyala ketika switch saklar dihubungkan ke sumber listrik.
Mengapa begitu repot menggunakan kontaktor untuk menyalakan sebuah lampu bohlam?
Mengapa rangkain ini menggunakan dua buah sumber listrik yang berbeda?

Itulah yang disebut Rangkain Pengendali dan Rangkain Utama.

Anda mungkin juga menyukai