Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN 1

PERANCANGAN PENGATURAN MOTOR LISTRIK


KONTRAKTOR

Disusun Oleh :
AJENG ARDYANTI SYAPUTRI
2105031037
EL-3A

PROGRAM STUDI : D-3 TEKNIK LISTRIK PAGI


JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


T.A. 2022/2023
BAB I : PENDAHULUAN

1. Prinsip Kerja Kontraktor


Kontraktor bekerja dengan memanfaatkan sistem kerja elektromagnet yang
dihasilkan pada coil. Dimana coil yang dibuat dari lilitan konduktor, pada saat
diberikan arus listrik maka akan menimbulkan medan magnet. Medan magnet
inilah yang akan menarik komponen moving contact sehingga terhubung dengan
fixed contact.

2. Bagian-Bagian Kontraktor

• Kontak Utama
Kontak utama atau sering juga dikenal dengan nama RST ini terdiri dari komponen
komponen simbol angka yakni L1,L2,L3 dan seterusnya. Kontak utama pada
kontaktor ini mempunyai fungsi sebagai saklar penghubung listrik 3 fasa ( R, S, dan
T ). Fungsi ini sama persis dengan MCB 3 phase.

• Kontak Output Utama atau UVW.


Bagian kontaktor yang satu ini terdiri dari komponen simbol angka T1,T2,T3 dan
seterusnya.

• Kumparan Magnet (Coil)


Kumparan magnet pada kontaktor memiliki peran sebagai media yang akan dialiri
oleh sumber tegangan listrik. Kumparan ini disimbolkan dengan A1 – A2 dan
seterusnya.

• Kontak Bantu NO (Normally Open)


Kontak bantu NO merupakan bagian kontak yang hanya bekerja jika kontaktor
magnet dalam kondisi aktif dan mati jika kontaktor dalam kondisi tidak aktif. Pada
bagian ini terdapat komponen komponen angka 13,14,15, dan lain sebagaianya.
• Kontak Bantu NC (Normally Close)
Kontak bantu NC memiliki prinsip kerja yang berbanding terbalik dengan kontak
bantu No. Kontak NC akan bekerjaa hanya saat kontaktor magnet dalam keadaan
tidak aktif/ off.

Memiliki fungsi yang hampir sama dengan bagian Normally Open, untuk
Normally Close sendiri disimbolkan dengan angka angka 21,22, dan lain
sebagainya.

BAB II : PERCOBAAN KONTRAKTOR

2.1 Rangkaian Terbuka

▪ Rangkaian Pengawatan
▪ Rangkaian Kontrol

▪ Chart
2.2 Rangkaian Tertutup

▪ Rangkaian Pengawatan

▪ Rangakaian Kontrol
▪ Chart

2.3 Dengan Menggunakan Push Button

▪ Rangkaian Pengawatan
▪ Rangkaian Kontrol

▪ Chart
2.4 Dengan Menggunakan Push Button dan Holding

▪ Rangkaian Pengawatan

▪ Rangkaian Kontrol
▪ Chart

2.5 Dengan Menggunakan Push Button (SO) dan (SI)

▪ Rangkaian Pengawatan
▪ Rangkaian Kontrol

▪ Chart
2.6 Pengamatan

- Rangkaian Terbuka

Dari pengaturan rangkaian kontaktor di atas dapat dianalisa sebagai berikut :


Jika sakelar ditekan maka sakelar menutup sehingga akan ada arus yang
mengalir ke kontaktor dan menyababkan kontaktor bekerja sehingga lampu H1
menyala. Ketika sakelar ditekan kembali maka sakelar membuka sehingga arus
tidak mengalir ke kontaktor dan menyebabkan kontaktor berhenti bekerja,
sehingga lampu H1 padam.
- Rangkaian Tertutup

Dari pengaturan rangkaian kontaktor di atas dapat dianalisa sebagai berikut :


Jika sakelar ditekan maka sakelar menutup sehingga akan ada arus yang mengalir
ke kontaktor dan kontaktor bekerja sehingga lampu H1 tidak menyala. Ketika
kita tekan sakelar kembali maka sakelar membuka sehingga arus tidak mengalir
ke kontaktor menyebabkan kontaktor berhenti bekerja, sehingga lampu H1
menyala.
- Rangkaian Push Button

Ketika tombol tekan ditekan maka Kontaktor magnet akan bekerja maka terminal
NO akan berubah menjadi NC dan terminal NC berubah menjadi NO. Jadi lampu
tanda (H) akan menyala karena hubungan lampu tanda berada pada terminal
33,34 (NO) dari kontaktor. Dan jika tombol tekan ditekan kembali maka
Kontaktor tidak bekerja dan terminal akan kembali pada posisi awal dan lampu
tanda (H) akan menyala.
- Rangkaian Push Button & Holding

Dari pengaturan rangkaian kontaktor di atas dapat dianalisa sebagai berikut:


Jika tombol tekan NO S1 ditekan sesaat menyebabkan akan ada arus yang
mengalir ke kontaktor sehingga kontaktor bekerja dan lampu H1 menyala. Saat
tombol tekan NO S1 dilepas kontaktor masih bekerja akibat arus masih mengalir
dari anak kontak NO kontaktor. Ketika tombol tekan NC S0 ditekan sesaat maka
tidak ada arus yang mengalir ke kontaktor sehingga menyebabkan kontaktor
berhenti bekerja, dan lampu H1 tidak menyala.
-Rangkaian PUSH BUTTON SO & SI
Pada rangkaian ini menggunakan dua tombol yaitu tombol NO dan NC . Tombol
NO digunakan untuk mengoprasikan rangkaian dan tombol NC digunakan untuk
memutus penggoprasiaan rangkaian.

2.7 Kesimpulan

- Rangakaian Terbuka
Dari percobaan pengaturan kontaktor rangkaian terbuka dapat dibuat kesimpulan
yakni :
· Kumparan kontaktor tidak bekerja selama posisi saklar masih pada posisi OFF.
Jika saklar pada posisi ON kumparan bekerja dan menarik kontak-kontak pada
kontaktor itu sehingga lampu menyala. Kontak tetap pada posisi tersebut sampai
saklar dimatikan. Setiap beban yang dihubungkan ke kontak NO dari kontaktor
mencapai kondisi operasi apabila kontaktor tersebut bekerja.
· Lampu H1 digunakan sebagai lampu tanda yang digunakan untuk menandakan
jika kontaktor bekerja. Jika kontaktor bekerja maka lampu H1 menyala dan jika
kontaktor tidak bekerja maka lampu H1 padam.
· Jika rangkaian ini digunakan di dunia industri, bisa dikatakan rangkaian ini
tidak aman karena apabila sumber tegangan (PLN) padam dan kemudian tiba-
tiba menyala kembali maka rangkaian akan langsung bekerja tanpa pengontrolan
manual karena sifat dari saklar tunggal adalah mengunci.
- Rangkaian Tertutup
- Setiap beban dihubungkan ke kontak NC dari kontaktor mencapai kondisi
operasi apabila kontaktor tidak bekerja.
- Rangkaian tertutup digunakan untuk rangkaian yang kondisi kontrol
tidakbekerja,sebab lampu tanda berfungsi untuk menandakan kondisi control
dalam keadaan OFF. Jika lampu tanda menyala maka kontaktor tidak bekerja dan
jika lampu tanda padam maka kontaktor akan bekerja. Rangkaian tertutup bisa
juga disebut rangkaian OFF Condition.
- Apabila rangkaian ini digunakan di dunia industri, bias dikatakan rangkaian ini
tidak aman karena apabila sumber tegangan (PLN) padam dan kemudian tiba-
tiba menyala kembali maka rangkaian akan langsung bekerja tanpa pengontrolan
manual karena sifat dari saklar tunggal adalah mengunci.
-Rangkaian PUSH BUTTON
Operasi sentuh biasanya digunakan untuk control yang sifatnya sesaat atau
dengan kata lain rangkaian bekerja sesuai dengan kendali dari manusia (Apabila
tombol ditekan maka rangkaian akan bekerja dan jika tombol dilepas maka
rangkaian tidak bekerja ).
- Rangkaian PUSH BUTTON & HOLDING
Dari pengaturan kontaktor rangkaian melakukan kontak terus-menerus dapat
dibuat kesimpulan yakni :
· untuk menggantikan sakelar kita dapat menggunakan tombol tekan NOuntuk
start (ON) dan tombol tekan NC untuk stop (OFF). Agar arus dapat mengalir saat
tombol tekan NO dilepas, kita dapat menggunakan anak kontak NO kontaktor
sebagai pengunci dengan anak kontak NO kontaktor diparalel pada tekan NO
(start) sehingga arus tetap mengalir ke kontaktor.
· Pada rangkaian ini, kondisi kontaktor tidak akan berhenti bekerja sebelum
sumber tegangan diputus karena tombol tekan yang digunakan dalam rangkaian
ini hanya tombol NO. Tetapi apabila sumber tegangan diputus maka terminal-
terminal pada kontaktor akan kembali pada posisi awal, dan untuk
mengoprasikannya kembali kita harus mnekan tombol NO.
· Rangkaian ini sangat aman sehingga sering digunakan di rangkaian control di
dalam dunia industri.

- Rangkaian PUSH BUTTON SO & SI


Rangkaian ini memiliki lampu tanda yang fungsinya untuk menandakan
bahwarangkaian sedang bekerja atau tidak. Apabila lampu tanda menyala berati
rangkaian sedang bekerja dan apabila lampu tanda padam berarti rangkaian tidak
bekerja. Hal tersebut terjadi kerena hubungan lampu tanda berada pada terminal
33, 34 (NO) dari kontaktor.

Anda mungkin juga menyukai