Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

DESAIN INSTLASI LISTRIK

DOSEN PEMBIMBING
Zainal Abidin, ST.,MT

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD ROMMY RAHMATULLAH(C010322064)
Kelas : Teknik Listrik 3C

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI TEKNIK LISTRIK
1. Teori dasar

KONTAKTOR
Kontaktor magnetik, juga dikenal sebagai kontaktor, adalah perangkat listrik
yang beroperasi berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Dalam kontaktor, ada
gulungan melalui mana arus listrik mengalir, menciptakan medan magnet dalam inti
besinya. Medan magnet ini menyebabkan kontak kontaktor tertarik karena gaya magnet
yang dihasilkan. Akibatnya, kontak Bantu Normally Open (NO) menutup, dan kontak
Bantu Normally Closed (NC) membuka. Kontaktor umumnya terdiri dari kontak utama
untuk rangkaian daya dan kontak bantu untuk rangkaian kontrol. Di dalam kontaktor
elektromagnetik, terdapat gulungan utama yang terletak dalam inti besi. Gulungan
pendek berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling tarik-menarik.
Ketika arus mengalir melalui gulungan utama, medan magnet tercipta dalam inti besi,
menarik inti besi menjauh dari gulungan pendek yang terhubung dengan kontak utama
dan kontak bantu dari kontaktor tersebut.

PUSH BUTTON
Push button switch adalah perangkat dasar yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutus aliran arus listrik melalui mekanisme tekan dan lepas,
yang tidak melibatkan penguncian. Dalam operasi berbasis unlock ini, saklar berfungsi
sebagai penghubung atau pemutus arus listrik saat tombol ditekan, dan ketika tombol
dilepaskan, saklar kembali ke keadaan normalnya.

Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push


button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally
Open).

1. NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi


normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol
saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan
mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan
sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
2. NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push
button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga
memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau
mematikan sistem circuit (Push Button Off).

TOR (Thermal Overload Relay)


Sebuah Thermal Overload Relay (TOR), juga dikenal sebagai Thermal
Overload Protection Device, berfungsi sebagai perangkat perlindungan rangkaian yang
melindungi motor listrik dari kerusakan potensial yang disebabkan oleh beban
berlebihan atau arus berkepanjangan. Perangkat ini bekerja dengan sensitif terhadap
suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor ketika suhu melebihi ambang batas
yang telah ditentukan akibat kondisi beban berlebihan.

Fungsi Tor (Thermal Overload)berfungsi untuk memproteksi rangkaian listrik


dan komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih. Thermal Overload
memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya, baik yang menggunakan sistem bimetal
atau yang menggunkan sistem tanpa suplai terpisah (tidak membutuhkan sumber daya
listrik secara khusus). TOR memiliki sensitivitas terhadap hilangnya fasa yang bekerja
dengan sistem diferensial (tidak langsung trip ketika hilang satu fasa).

2. Alat Dan Bahan Yang Digunakan


1. Kontaktor (Magnetic Contactor) : 3 Buah
2. TOR (Thermal Overload Relay) : 3 Buah
3. Push button switch : 2 Buah
4. Lampu : 1 Buah
5. Kabel NYA : Secukupnya
3. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
1. Sebelum memulai praktikum, praktikan memahami tata tertib dan keselamatan di
laboratorium.
2. Menggunakan alat atau bahan sesuai kegunaannya
3. Memperhatikan tempat-tempat sumber listrik (stop kontak dan circuit braker)
4. Memakai APD (Alat pelindung Diri)

4.Gambar Rangkaian

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3
5. Langkah Percobaan
1.Siapkan peralatan yang digunakan sebelum melakukan kegiatan pratikum
2.Menggambar/memahami rangkaian listrik sebelum melakukan kegiatan pratikum
3.Melakukan rangkaian pratikum seperti gambar rangkaian 1
4.Fasa sumber masuk ke overload 95
5.Keluaran overload 96 masuk ke push button NC
6.Keluaran NC ke masukan NO
7.Keluaran NO ke kontaktur A1
8.Dan A2 sebagai netral sumber
9.Coil kontaktur 13 dan 14 sebagai pengunci NO
10.Overload 96 masuk ke lampu
11.keluaran lampu masuk ke A2
12.Lalu coba hasil pratikum apabila berhasil lanjut pratikum gambar rangkaian 2
13.hubungkan output NC overload (96) ke input OFF push Buttom
14.output OFF dihubungkan ke terminal input push Buttom ON1
15.output Push Buttom ON1 dihubungkan ke NC K2 (21)
16.NC K2 (22) dihubungkan ke A1 kontaktor 1
17.A2 kontaktor 1 dihubungkan ke sumber netral
18.Hubungkan paralel kontak NO K1(13 & 14) dengan Push buttom ON 1
19.Jumper input No K1 (13) ke input push Buttom ON 2
20.Out put ON 2 di hubungkan ke kontak NC K1 (21)
21.Output kontak NC K1 (22) dihubungkan ke A1 kontaktor 2
22.A2 kontaktor 2 dihubungkan ke netral
23.Hubungkan parelel Kontak NO K2 (13 & 14) dengan push Buttom ON 2
24.Hubungkan kembali output NC Overload (96) ke input NC K1 (31) dan output
kontak NC K1 (32) ke terminal fasa lampu 1 dan hubungkan terminal netral lampu 1
ke sumber netral
25.Jumper input NC K1 (31) dengan terminal NC K2 input (31)
26. Output NC K2 (32) dihubungkan ke terminal fasa lampu 2
27.Dan terminal netral lampu 2 dihubungkan ke sumber netral
28.Langkah terakhir hubungkan terminal Input NC overload (95) ke sumber fasa
29. Lalu coba hasil pratikum apabila berhasil lanjut pratikum gambar rangkaian 3
30. hubungkan output NC overload (96) ke input OFF push Buttom
31.output OFF dihubungkan ke terminal input push Buttom ON1
32.output Push Buttom ON1 dihubungkan ke NC K3 (21)
33.NC K3 (22) dihubungkan ke A1 kontaktor 1
34.A2 kontaktor 1 dihubungkan ke sumber netral
35.Hubungkan paralel kontak NO K1(13 & 14) dengan Push buttom ON 1
36. jumper terminal input NO K1 (13) ke Input push buttom on2
37. output ON2 hubungkan ke NC K1 (21) dan hubungkan out put NC K1 (22) ke
terminal A1 kontaktor K2 dan terminal A2 dihubungkan ke netral.
38. hubungkan paralel ON 2 dengan kontak NO K2 (13 & 14)
39. jumper terminal input NO K2 (13) ke input ON 3 dan output push Buttom ON 3
dihubungkan ke input NC K2 (21)
40. dan output NC k2 (22) dihubungkan ke terminal A1 kontaktor 3 dan terminal A2
dihubungkan ke sumber netral
41. Hubungkan paralel NO K3 (13 & 14) dengan Push Buttom ON3
42. jumper output over load dengan input kontak NO K1 (43)
43. output NO K1 (44) hubungkan ke terminal fasa lampu 1 dan terminal netral lampu
dihubungkan ke netral sumber.
44. jumper input terminal NO K1 (43) ke terminal input NO k2 (43) dan terminal 44
NO dihubungkan ke terminal fasa lampu 2, dan terminal netral lampu dihubungkan ke
sumber netral.
45. jumper input terminal NO K2 (43) ke terminal input NO k3 (43) dan terminal 44
NO dihubungkan ke terminal fasa lampu 3, dan terminal netral lampu dihubungkan ke
sumber netral.
46.Uji coba rangkaian tersebut apabila berhasil lalu
47.Simpan alat-alat pratikum dengan baik dan benar
5. Analisis

Anda mungkin juga menyukai