Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM 3

INSTALASI TENAGA LISTRIK


MENGENDALIKAN 2 MOTOR SECARA BERURUTAN

Disusun Oleh

Nama : Muhammad Daffa Rasendriya Nurista


NIM : 200534627620

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


SI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
A. TUJUAN
1. Merangkai rangkaian pengendali 2 motor secara berurutan
2. Menjalankan rangkaian pengendali 2 motor secara berurutan
3. Menganalisis rangkaian pengendali 2 motor secara berurutan
B. DASAR TEORI
1. Kontaktor
Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau kontak – kontak yang
memiliki beberapa jumlah dalam satu bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar
elektromagnetik. Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK
BANTU, memiliki cara kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka
coil tersebut akan menghasilkan magnit pada yang dililitinya, dan akan menarik
KONTAK – KONTAK yang terhubung dengannya, sehingga kontak – kontak tersebut
akan bekerja secara sempurna. Kontaktor atau saklar elektromagnetik merupakan Saklar
atau kontak yang sistem operasinya dengan cara kerja medan elektromagnetik yang
dibangkitkan oleh kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang aman untuk
penyambungan dan pemutusan secara terus menerus.
2. Bagian-bagian kontaktor
a. Koil
Koil merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak
kontakkontak yang ada pada kontakor. Koil ini berupa besi yang terlilit oleh kumparan
dari tembaga dan bekerja seperti sistem elektromagnetik, dimana apabila kumparan
tersebut dialiri arus, maka besi carrent akan menghasilakan magnit, sehingga dapat
menarik kontak-kontak.
Koil ditandai dengan nomor kontak A1 dan A2 yang menunjukkan hubungan
penghantar untuk sumber tegangan pada Kontaktor. Dimana A1 merupakan terminal
masukan dari sumber tegangan, sedangkan A2 merupakan terminal keluaran yang menuju
ke nol/netral.

Merupakan kontak – kontak yang ada pada kontaktor yang memiliki bentuk lebih
besar dari kontak – kontak lainnya. Umumnya kontak utama ini digunakan untuk
penghubungan langsung ke beban yang digunakannya. Kontak – kontak utama menjadi
satu tempat dengan coilnya. Kontak utama pada kontaktor merupakan kontak normali
open yang ditandai dengan nomor kontak (1-2), (3-4), (5-6) yang digunakan sebagai
penghubung langsung kebeban
b. Kontak Bantu
Merupakan kontak – kontak tambahan yang telah disediakan oleh kontaktor
tersebut. Umumnya kontak – kontak bantu ini juga dapat ditambahi sendiri oleh
pemakainya, apabila dirasa jumlah kontak – kontaknya kurang. Kontak bantu pada
kontaktor terdiri dari kontak NO dan NC, NO dengan nomor kontak (13-14), (23-24), (33-
34), (53-54), (63-64), (73-74), sedangkan kontak NC ditandai dengan nomor kontak, (11-
12), (21-22), (31-32), (51-52), (61-62), (71-72).

3. TOR
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan
oleh arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat
pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan
kontak – kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam
merangkai rangkaian control dari suatu system terutama berhubungan dengan motor –
motor penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa) ataupun berfasa tiga (tiga fasa). TOL ini
sangat penting sekali digunakan dalam pengamanan dan perlindungan motor – motor DC
atau motor – motor AC dari ukuran kecil sampai menengah.
Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :
Reset Mekanik
Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula,
pengaturan batas arus trip bila terjadi beban lebih.
Arus Setting ( batas arus )
Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus
yang mengalir pada kontaktor.
FUNGSI TOR
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau memberikan
perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor.
Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :
a. Terlalu besar beban mekanik dari motor.
b. Arus start yang terlalu besar.
c. Motor berhenti secara mendadak.
d. Terjadinya hubung singkat / konsleting.
e. Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.
4. MCB
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada sebuah
MCB memiliki fungsi sebagai pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya,
sehingga apabila daya yang digunakan pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos Φ)
maka akan terjadi menurunnya tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju
ke angka 0, atau dari posisi naik menjadi turun, sehingga sering disebut dengan istilah trip
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :
1. Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2. Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting dalam
rangkaian.

5. PUSH BUTTOM
Push Bottom merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu
rangkaian control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada
umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang digunakannya. Push
bottom (tombol tekan) ini hampir selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol,
baik secara konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna push bottom (tombol
tekan) yang sering digunakan adalah yang berwarna hijau sebagai push untuk posisi ON,
dan yang berwarna merah sebagai push untuk posisi OFF. Sedangkan ada warna – warna
lain yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.
C. RANGKAIAN PERCOBAAN

D. ALAT DAN BAHAN


1. MCB 1 fasa 1 buah
2. MCB 3 fassa 1 buah
3. Kontaktor 2 buah
4. Push Button 3 buah
5. Overload 2 buah
6. Test pen 1 buah
7. Obeng + kecil 1 buah
8. Obeng + besar 1 buah
9. Obeng – kecil 1 buah
10. Tang potong 1 buah
11. Motor 3 fasa 2 buah
12. Kabel secukupnya
E. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan keamanan kerja anda selama praktikum, baik pakaian, alat-alat kerja maupun
instalasi yang anda buat.
2. Teliti ulang rangkaian sebelum tegangan input dinyalakan
F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Siapkan gambar rangkaian kontrol dan daya
3. Rangkailah pengawatan sesuai dengan gambar
4. Periksalah sebelum diuji coba
5. Masukkan sumber tegangan, setelah diperiksa dan disetuji oleh asisten
6. Cobalah mengoprasikan sesuai dengan fungsi rangkaian
7. Setelah cukup mencoba matikan sumber tegangan
8. Bongkar kembali rangkaian tersebut
9. Kembalikan alat dan bahan ketempat masing – masing
10. Bersihkan ruangan seperti sediakala
11. Buatlah laporan dan serahkan kepada asisten

TABEL 1 DATA HASIL PRAKTIKUM

MCB TOR1 TOR2 STOP START1 START2 L1 L2 L3 M1 M2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0
G. TUGAS DAN ANALISA
1. Gambar dan jelaskan rangkaian gabungan kontrol dan daya (pengawatan) untuk
mengendalikan 2 motor secara berurutan!
Jawab :

Pada gambar diatas merupakan gambar rangkaian gabungan kontrol dan daya
(pengawatan) untuk mengendalikan 2 motor berurutan. Pada rangkaian kontrol
menggunakan 1 fasa sedangkan pada rangkaian daya menggunakan 3 fasa. Komponen
yang digunakan
pada rangkian tersebut yaitu : MCB 1 fasa dan 3 fasa, 2 TOR, Kontak bantu NO
dan NC, 2 Motor dan 2 Kontaktor. Pada rangkaian pengawatan tersebut terdapat 3 lampu
indikator yaitu ON1 (Hijau), ON2 (Kuning), dan OFF (Merah). Untuk menjalankan
rangkaian pengawatan ini hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengaktifkan kedua
MCB, TOR1 dan TOR2, namun ketika MCB dan TOR sudah ON rangkaian masih belum
bekerja karena tombol START1 belum ditekan.
Ketika tombol START belum diaktifkan/ON maka lampu indikator OFF akan
menyala. Ketika tombol START1 ditekan yang mulanya kondisi NC akan menjadi NO
danarus akan mengalir ke koil kemudian lampu indikator ON1 akan menyala da Motor1
akan berputar, kemudian ketika kita tekan START2 maka START2 akan berubah kondisi
dari NC menjadi NO dan lampu indikator ON2 akan menyala serta Motor2 akan berputar.
Disini motor dapat berputar bersamaan karena motor bekerja secara beruruta, jadi setalah
MOTOR1 menyala akan disusul MOTOR2 meyala.
Motor akan berhenti bekerja ketika tombol STOP ditekan maka semua sistem akan
behenti bekerja, dan saat tombol STOP ditekan maka lampu indikator OFF akan menyala.
2. Sebutkan dan jelaskan implementasi rangkakaian 2 motor berurutan di industri beserta
skema rangkaian dalam implementasinya pada mesin-mesin tertentu yang digunakan
dalam industri tersebut!
Jawab :
Dalam suatu industri motor induksi 3 fasa ini digunakan sebagai motor penggerak.Dan
implementasi rangkaian ini yaitu pada pabrik pupuk, mesin pemecah batu (crussher),
mesin embawa pecahan batu (conveyor), mesin penghalus batu (milling), dan mesin
pengantongan (packing) harus terdapat interkoneksi, tidak mungkin mesin crussher,
coveyor dan milling dijalankan kalau mesin packing belum siap. Jadi mesin-mesin
tersebut dijalankan satu per satu secara berurutan mulai dari mesin yang terakhir hingga
mesin yang pertama, begitu juga untuk mematikannya harus satu per satu secara berurutan
mulai dari mesin yang pertama hingga mesin yang terakhir. Berikut merupakan contoh
rangkaian dari 2 motor 3 fasa secara beurutan:

sebagai contoh misalnya mesin bubut, untuk mengerjakan logam-logam keras


selain dipasang motor penggerak utama sebagai penggerak benda kerja, juga harus
dipasang motor pompa air pendingin sebagai pendingin benda kerja yang sedang dibubut.
Pada saat start pertama kali dijalankan adalah motor pompa air pendingin kemudian
disusul motor penggerak benda kerja, Jadi motor penggerak benda kerja tidak mungkin
dapat dijalankan jika motor pompa air pendingin belum bekerja. Begitu juga untuk
memberhentikannya karena pekerjaan membubut telah selesai, yang perlu dimatikan
terlebih dahulu adalah motor penggerak benda kerja kemudian disusul motor pompa air
pendingin.
3. Lakukan analisa pada tabel 1.1 data hasil percobaan yang kalian lakukan, bagaimana
motor dapat dikendalikan secara berurutan dari motor 1 ke motor 2, bagaimana motor
tersebut dapat berputar dan bagaimana arah putaran kedua motor tersebut!
Jawab :
Tabel 1.1 merupakan tabel data dari hasil percobaan yang telah dilakukan,
daripercobaan tersebut dapat kita analisa ketika MCB dalam keadaan OFF maka tidak ada
arus yang mengalir sehingga sistem tidak bekerja. Namun ketika MCB ON maka arus
akan mengalir kemudian arus akan melewati TOR1 dan TOR2 akan tetapi motor belum
berputar karena tombol START belum ditekan dan tidak ada arus yang lewat karena TOR
mempunyai kondisi NC, akan tetapi lampu indikator L3 ON.
Ketika tombol START1 ditekan maka MOTOR1 akan beputar searah dengan
jarum jam karena fasa R,S,T dipasang secara beurutan, dan lampu indikator L1 ON.
Ketika tombol START1 ditekan maka maka kontaktor 1 akan aktif. Setelah START1
ditekan dan mengaktifkan kontaktor1 maka tombol START2 dapat kita tekan untuk
mengaktifkan kontaktor 2. Dari percobaan praktikum dapat kita ketahui bahwa START2
akan menyala setelah kontaktor 1 menyala atau setelah START1 ditekan.
Setelah menjalankan MOTOR1, kemudian untuk menjalankan MOTOR2 kita
tekan START2 maka motor akan berputar searah dengan jarum jam, namun ketika kita
tekan tombol START2 setelah START1 dan MOTOR1 tidak akan berhenti berputar
karena sistem ini bekerja secara berurutan. Lampu inidkator yang akan menyala yaitu L1
dan L2.Rangkaian / sistem tersebut akan behenti bekerja dengan menekan tombol
STOP.Pada percobaan praktikum 2 motor 3 fasa berurutan ini, motor berputar searah
dengan jarum jam karena fasa R, S, T dipasang beurutan

4. Gambar dan jelaskan rangkaian kontrol untuk mengendalikan 2 motor secara berurutan
dari motor 2 lalu motor 1, ketika motor 2 belum beroperasi maka motor 2 tidak dapat
dikendalikan!
Pada rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengendalikan 2 motor secara
berurutan dari MOTOR2 kemudian MOTOR1, ketika MOTOR2 belum beroperasi maka
MOTOR2 tidak dapat dikendalikan dan dapat dijelaskan bahwa MOTOR2 ini tidak dapat
bekerja terlebih dahulu ketika tombol START1 belum ditekan. Jadi MOTOR2 akan
bekerja setelah MOTOR1 berputar dan START1 ditekan kemudian START2 ditekan.
Mengapa demikian, karena kondisi Kontaktor 2 pada koilnya belum dialiri oleh
arus dan kontak K2 NO 13/14 masih kondisi NO. Maka MOTOR2 tidak dapat bekerja jika
MOTOR1 belum bekerja.

H. KESIMPULAN
1. MCB 1 fasa pada rangkaian kontrol digunakan sebagai penyambung dan pemutus arus
pada rangkaian kontrol.
2. MCB 3 fasa pada rangkaian daya digunakan sebagai penyambung dan pemutus arus
listrik pada rangkaian motor dan daya motor.
3. Pada saat melakukan praktikum, ketika merangkai atau membuat rangkaian kontrol dan
daya harus rapi agar mudah untuk analisa ketika terjadi kesalahan.
4. Rangkaian 2 motor 3 fasa berurutan, motor 2 dapat beroperasi ketika motor 1 sudah
beroperasi/bekerja
5. Arah putaran motor pada rangkaian 2 motor 3 fasa ini yaitu searah dengan jarum jam
karena fasa R, S, T dipasang beurutan.
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM 3
A. Kondisi ketika semua sistem OFF dan semua indikator OFF

B. Kondisi ketika MCB ON dan Indikator Lampu 3 ON


C. Kondisi ketika MCB ON dan START 1 ON, Indikator L1 ON

D. Kondisi ketika MCB ON dan START 1 & START 2 ON, Indikator L1 & L2 ON

E. Kondisi ketika MCB ON dan STOP ON , Indikator L3 ON

Anda mungkin juga menyukai