Disusun Oleh
Merupakan kontak – kontak yang ada pada kontaktor yang memiliki bentuk lebih
besar dari kontak – kontak lainnya. Umumnya kontak utama ini digunakan untuk
penghubungan langsung ke beban yang digunakannya. Kontak – kontak utama menjadi
satu tempat dengan coilnya. Kontak utama pada kontaktor merupakan kontak normali
open yang ditandai dengan nomor kontak (1-2), (3-4), (5-6) yang digunakan sebagai
penghubung langsung kebeban
b. Kontak Bantu
Merupakan kontak – kontak tambahan yang telah disediakan oleh kontaktor
tersebut. Umumnya kontak – kontak bantu ini juga dapat ditambahi sendiri oleh
pemakainya, apabila dirasa jumlah kontak – kontaknya kurang. Kontak bantu pada
kontaktor terdiri dari kontak NO dan NC, NO dengan nomor kontak (13-14), (23-24), (33-
34), (53-54), (63-64), (73-74), sedangkan kontak NC ditandai dengan nomor kontak, (11-
12), (21-22), (31-32), (51-52), (61-62), (71-72).
3. TOR
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan
oleh arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat
pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan
kontak – kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam
merangkai rangkaian control dari suatu system terutama berhubungan dengan motor –
motor penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa) ataupun berfasa tiga (tiga fasa). TOL ini
sangat penting sekali digunakan dalam pengamanan dan perlindungan motor – motor DC
atau motor – motor AC dari ukuran kecil sampai menengah.
Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :
Reset Mekanik
Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula,
pengaturan batas arus trip bila terjadi beban lebih.
Arus Setting ( batas arus )
Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus
yang mengalir pada kontaktor.
FUNGSI TOR
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau memberikan
perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor.
Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :
a. Terlalu besar beban mekanik dari motor.
b. Arus start yang terlalu besar.
c. Motor berhenti secara mendadak.
d. Terjadinya hubung singkat / konsleting.
e. Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.
4. MCB
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada sebuah
MCB memiliki fungsi sebagai pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya,
sehingga apabila daya yang digunakan pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos Φ)
maka akan terjadi menurunnya tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju
ke angka 0, atau dari posisi naik menjadi turun, sehingga sering disebut dengan istilah trip
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :
1. Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2. Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting dalam
rangkaian.
5. PUSH BUTTOM
Push Bottom merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu
rangkaian control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada
umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang digunakannya. Push
bottom (tombol tekan) ini hampir selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol,
baik secara konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna push bottom (tombol
tekan) yang sering digunakan adalah yang berwarna hijau sebagai push untuk posisi ON,
dan yang berwarna merah sebagai push untuk posisi OFF. Sedangkan ada warna – warna
lain yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.
C. RANGKAIAN PERCOBAAN
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0
G. TUGAS DAN ANALISA
1. Gambar dan jelaskan rangkaian gabungan kontrol dan daya (pengawatan) untuk
mengendalikan 2 motor secara berurutan!
Jawab :
Pada gambar diatas merupakan gambar rangkaian gabungan kontrol dan daya
(pengawatan) untuk mengendalikan 2 motor berurutan. Pada rangkaian kontrol
menggunakan 1 fasa sedangkan pada rangkaian daya menggunakan 3 fasa. Komponen
yang digunakan
pada rangkian tersebut yaitu : MCB 1 fasa dan 3 fasa, 2 TOR, Kontak bantu NO
dan NC, 2 Motor dan 2 Kontaktor. Pada rangkaian pengawatan tersebut terdapat 3 lampu
indikator yaitu ON1 (Hijau), ON2 (Kuning), dan OFF (Merah). Untuk menjalankan
rangkaian pengawatan ini hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengaktifkan kedua
MCB, TOR1 dan TOR2, namun ketika MCB dan TOR sudah ON rangkaian masih belum
bekerja karena tombol START1 belum ditekan.
Ketika tombol START belum diaktifkan/ON maka lampu indikator OFF akan
menyala. Ketika tombol START1 ditekan yang mulanya kondisi NC akan menjadi NO
danarus akan mengalir ke koil kemudian lampu indikator ON1 akan menyala da Motor1
akan berputar, kemudian ketika kita tekan START2 maka START2 akan berubah kondisi
dari NC menjadi NO dan lampu indikator ON2 akan menyala serta Motor2 akan berputar.
Disini motor dapat berputar bersamaan karena motor bekerja secara beruruta, jadi setalah
MOTOR1 menyala akan disusul MOTOR2 meyala.
Motor akan berhenti bekerja ketika tombol STOP ditekan maka semua sistem akan
behenti bekerja, dan saat tombol STOP ditekan maka lampu indikator OFF akan menyala.
2. Sebutkan dan jelaskan implementasi rangkakaian 2 motor berurutan di industri beserta
skema rangkaian dalam implementasinya pada mesin-mesin tertentu yang digunakan
dalam industri tersebut!
Jawab :
Dalam suatu industri motor induksi 3 fasa ini digunakan sebagai motor penggerak.Dan
implementasi rangkaian ini yaitu pada pabrik pupuk, mesin pemecah batu (crussher),
mesin embawa pecahan batu (conveyor), mesin penghalus batu (milling), dan mesin
pengantongan (packing) harus terdapat interkoneksi, tidak mungkin mesin crussher,
coveyor dan milling dijalankan kalau mesin packing belum siap. Jadi mesin-mesin
tersebut dijalankan satu per satu secara berurutan mulai dari mesin yang terakhir hingga
mesin yang pertama, begitu juga untuk mematikannya harus satu per satu secara berurutan
mulai dari mesin yang pertama hingga mesin yang terakhir. Berikut merupakan contoh
rangkaian dari 2 motor 3 fasa secara beurutan:
4. Gambar dan jelaskan rangkaian kontrol untuk mengendalikan 2 motor secara berurutan
dari motor 2 lalu motor 1, ketika motor 2 belum beroperasi maka motor 2 tidak dapat
dikendalikan!
Pada rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengendalikan 2 motor secara
berurutan dari MOTOR2 kemudian MOTOR1, ketika MOTOR2 belum beroperasi maka
MOTOR2 tidak dapat dikendalikan dan dapat dijelaskan bahwa MOTOR2 ini tidak dapat
bekerja terlebih dahulu ketika tombol START1 belum ditekan. Jadi MOTOR2 akan
bekerja setelah MOTOR1 berputar dan START1 ditekan kemudian START2 ditekan.
Mengapa demikian, karena kondisi Kontaktor 2 pada koilnya belum dialiri oleh
arus dan kontak K2 NO 13/14 masih kondisi NO. Maka MOTOR2 tidak dapat bekerja jika
MOTOR1 belum bekerja.
H. KESIMPULAN
1. MCB 1 fasa pada rangkaian kontrol digunakan sebagai penyambung dan pemutus arus
pada rangkaian kontrol.
2. MCB 3 fasa pada rangkaian daya digunakan sebagai penyambung dan pemutus arus
listrik pada rangkaian motor dan daya motor.
3. Pada saat melakukan praktikum, ketika merangkai atau membuat rangkaian kontrol dan
daya harus rapi agar mudah untuk analisa ketika terjadi kesalahan.
4. Rangkaian 2 motor 3 fasa berurutan, motor 2 dapat beroperasi ketika motor 1 sudah
beroperasi/bekerja
5. Arah putaran motor pada rangkaian 2 motor 3 fasa ini yaitu searah dengan jarum jam
karena fasa R, S, T dipasang beurutan.
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM 3
A. Kondisi ketika semua sistem OFF dan semua indikator OFF
D. Kondisi ketika MCB ON dan START 1 & START 2 ON, Indikator L1 & L2 ON