Anda di halaman 1dari 18

WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK: WAKTU:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025 4 X 45mnt

LAPORAN PRAKTIKUM 4
MENGENDALIKAN 1 MOTOR SECARA RUNNING, JOGGING
DAN INCHING

M Daffa Rasendriya
200534627620

S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


TEKNIK ELEKTRO
LANG
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
November 2021

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching
PTEL6025

A. TUJUAN
1. Merangkai rangkaian pengendali 1 motor secara berurutan Running, Jogging dan
Inching
2. Menjalankan rangkaian pengendali 1 motor secara berurutan Running, Jogging dan
Inching
3. Menganalisis rangkaian pengendali 1 motor secara berurutan Running, Jogging dan
Inching

B. DASAR TEORI
1. Kontaktor
Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau kontak – kontak yang memiliki
beberapa jumlah dalam satu bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar elektromagnetik.
Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK BANTU, memiliki cara
kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka coil tersebut akan menghasilkan
magnit pada yang dililitinya, dan akan menarik KONTAK – KONTAK yang terhubung dengannya,
sehingga kontak – kontak tersebut akan bekerja secara sempurna. Kontaktor atau saklar
elektromagnetik merupakan Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara kerja medan
elektromagnetik yang dibangkitkan oleh kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang
aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus.
2. Bagian-bagian kontaktor
a. Koil
Koil merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak kontak-
kontak yang ada pada kontakor. Koil ini berupa besi yang terlilit oleh kumparan dari tembaga dan
bekerja seperti sistem elektromagnetik, dimana apabila kumparan tersebut dialiri arus, maka besi
carrent akan menghasilakan magnit, sehingga dapat menarik kontak-kontak.

Koil ditandai dengan nomor kontak A1 dan A2 yang menunjukkan hubungan penghantar
untuk sumber tegangan pada Kontaktor. Dimana A1 merupakan terminal masukan dari sumber
tegangan, sedangkan A2 merupakan terminal keluaran yang menuju ke nol/netral.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

Merupakan kontak – kontak yang ada pada kontaktor yang memiliki bentuk lebih besar
dari kontak – kontak lainnya. Umumnya kontak utama ini digunakan untuk penghubungan
langsung ke beban yang digunakannya. Kontak – kontak utama menjadi satu tempat dengan
coilnya. Kontak utama pada kontaktor merupakan kontak normali open yang ditandai dengan
nomor kontak (1-2), (3-4), (5-6) yang digunakan sebagai penghubung langsung kebeban

b. Kontak Bantu
Merupakan kontak – kontak tambahan yang telah disediakan oleh kontaktor tersebut.
Umumnya kontak – kontak bantu ini juga dapat ditambahi sendiri oleh pemakainya, apabila dirasa
jumlah kontak – kontaknya kurang.
Kontak bantu pada kontaktor terdiri dari kontak NO dan NC, NO dengan nomor kontak (13-14),
(23-24), (33-34), (53-54), (63-64), (73-74), sedangkan kontak NC ditandai dengan nomor
kontak, (11-12), (21-22), (31-32), (51-52), (61-62), (71-72).

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto
02/11/2021 Halaman
Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal:
Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

3. TOR
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan oleh arus
yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal akibat
panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan kontak – kontak mekanis pemutus
rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian control dari suatu system
terutama berhubungan dengan motor – motor penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa) ataupun
berfasa tiga (tiga fasa). TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam pengamanan dan
perlindungan motor – motor DC atau motor – motor AC dari ukuran kecil sampai menengah.

Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :

Reset Mekanik
Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan
batas arus trip bila terjadi beban lebih.
Arus Setting ( batas arus )
Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus yang
mengalir pada kontaktor.

FUNGSI TOR
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan
dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor.
Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :
a. Terlalu besar beban mekanik dari motor.

b. Arus start yang terlalu besar.

c. Motor berhenti secara mendadak.

d. Terjadinya hubung singkat / konsleting.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto
02/11/2021
Halaman
Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

4. MCB
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada sebuah MCB
memiliki fungsi sebagai pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya, sehingga apabila
daya yang digunakan pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan terjadi
menurunnya tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju ke angka 0, atau dari posisi
naik menjadi turun, sehingga sering disebut dengan istilah trip
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :
1. Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2. Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting dalam
rangkaian.

5. PUSH BUTTON
Push Botton merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu rangkaian
control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya, tetapi memiliki
perbedaan dalam sistem penguncian yang digunakannya. Push botton (tombol tekan) ini hampir
selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol, baik secara konvensional maupun secara
modern. Dari jenis warna push botton (tombol tekan) yang sering digunakan adalah yang berwarna
hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang berwarna merah sebagai push untuk posisi OFF.
Sedangkan ada warna – warna lain yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang
diinginkan.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto
02/11/2021
Halaman
Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro
M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

C. RANGKAIAN PERCOBAAN

ON
INC

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

D. ALAT DAN BAHAN

1. MCB 1 fasa 1 buah


2. MCB 3 fassa 1 buah
3. Kontaktor 2 buah
4. Push Button 4 buah
5. Overload 1 buah
6. Test pen 1 buah
7. Obeng + kecil 1 buah
8. Obeng + besar 1 buah
9. Obeng – kecil 1 buah
10. Tang potong 1 buah
11. Motor 3 fasa 1 buah
12. Kabel secukupnya

E. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan keamanan kerja anda selama praktikum, baik pakaian, alat-alat kerja maupun
instalasi yang anda buat.
2. Teliti ulang rangkaian sebelum tegangan input dinyalakan
F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Siapkan gambar rangkaian kontrol dan daya
3. Rangkailah pengawatan sesuai dengan gambar
4. Periksalah sebelum diuji coba
5. Masukkan sumber tegangan, setelah diperiksa dan disetuji oleh asisten
6. Cobalah mengoprasikan sesuai dengan fungsi rangkaian
7. Setelah cukup mencoba matikan sumber tegangan
8. Bongkar kembali rangkaian tersebut
9. Kembalikan alat dan bahan ketempat masing – masing
10. Bersihkan ruangan seperti sediakala
11. Buatlah laporan dan serahkan kepada asisten

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

Tabel 1. Data Hasil Praktikum

MCB TOR STOP RUN JOG INC L.H L.K L.M M

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 0 0 0 0 0 0 1 0

1 1 0 1 0 0 1 0 0 1

1 1 0 0 1 0 1 0 0 1

1 1 0 0 0 1 0 1 0 1

1 1 1 0 0 0 0 0 1 0

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto
02/11/2022 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

Tabel 1. Data Hasil Praktikum

MCB TOR STOP RUN JOG INC LH LK LM M


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 0 1 0 0 1 0 0 1
1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1
1 1 1 0 0 0 0 0 1 0

ANALISA :
1. Pada kondisi pertama, semua komponen beluk aktif sehingga tidak ada arus yang
mengalir dan sistem tidak bekerja.
2. Pada kondisi kedua, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan dan semua komponen dalam
kondisi OFF menyebabkan arus mengalir ke indikator Lampu M sehingga indikator
Lampu M menyala, indikator Lampu H dan Lampu K mati.
3. Pada kondisi ketiga, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan, PB RUNNING ditekan
menyebabkan arus mengalir ke indikator Lampu H sehingga indikator Lampu H
menyala, indikator Lampu K dan Lampu M serta menyebabkan motor bekerja
berputar ke kanan.
4. Pada kondisi keempat, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan, PB JOGGING ditekan
menyebabkan arus mengalir ke indikator Lampu H sehingga indikator Lampu H
menyala, indikator Lampu K dan Lampu M serta menyebabkan motor bekerja
berputar ke kanan.
5. Pada kondisi kelima, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan, PB INCHING ditekan
menyebabkan arus mengalir ke indikator Lampu K sehingga indikator Lampu K
menyala, indikator Lampu H dan Lampu M serta menyebabkan motor bekerja
berputar ke kiri.
6. Pada kondisi keenam, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan, PB STOP ditekan
menyebabkan indikator Lampu M menyala, indikator Lampu H dan Lampu K serta
menyebabkan motor tidak bekerja.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

Lampiran :
• RANGKAIAN KONTROL
1. Kondisi pertama (Semua sistem belum diaktifkan)

2. Kondisi kedua (MCB ditekan, Lampu M menyala)

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2022 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

3. Kondisi ketiga (MCB ditekan, PB RUNNING ditekan, Lampu H menyala)

4. Kondisi keempat (MCB ditekan, PB JOGGING ditekan, Lampu H menyala)

Rasendriya

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

5. Kondisi kelima (MCB ditekan, PB INCHING ditekan, Lampu K menyala)

6. Kondisi keenam (MCB ditekan, PB STOP ditekan, Lampu M menyala)

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

• RANGKAIAN DAYA

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

G. TUGAS DAN ANALISA


1. Gambarlah rangkaian gabungan kontrol dan daya (pengawatan) 1 motor secara
running, jogging dan inching kemudian jelaskan analisa kerja dan hasil praktikum !
Jawab :

Rangkaian di atas adalah rangkaian gabungan antara rangkaian control dan daya
(pengawatan) 1 motor secara running, jogging, dan inching. Saat MCB di kedua
rangkaian yaitu rangkaian kontrol dan daya dalam kondisi ON menyebabkan arus
mengalir menuju lampu indikator M, sehingga lampu M akan menyala namun, motor
masih dalam keadaan belum bekerja.

Jika PB RUNNING ditekan, maka arus listrik akan mengalir menuju coil,
menyebabkan lampu indicator H akan menyala dan motor berputar kekanan. Jika PB
STOP ditekan maka akan menyebabkan lampu indicator M akan menyala sedangkan
lampu indicator H dan K akan mati.

Jika PB JOGGING ditekan, maka akan menyebabkan lampu indikator H menyala


sedangkan lampu indikator K dan M mati, serta motor akan berputar kearah kanan,
Akan tetapi, jika tombol PB JOGGING dilepas, maka lampu indicator H mati dan
motor tidak bekerja, sedangkan lampu indikator M menyala.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

2. Sebutkan dan jelaskan implementasi rangkaian 1 motor secara running, jogging dan
inching di industri. (Gambar skema rangkaiannya)
Jawab :

Penerapan rangkaian 1 motor secara running, jogging, dan inching pada dunia
industri biasanya digunakan pada sistem konveyor yang berfungsi memindahkan
barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada umumnya rangkaian yang
diterapkan pada sistem kontrol crane telah mengalami modifikasi, seperti untuk
kondisi jogging atau inching, atau motor listrik akan berputar lebih pelan daripada
saat kondisi running. Adanya modofikasi ini untuk mempermudah operator ketika
memindahkan barang yang berat atau besar dari satu tempat ke tempat yang lain.
Maka dari itu, sistem modifikasi ini dibuat untuk memberikan keamanan ketika
melakukan pemindahan barang. Fungsi jogging hampir sama dengan fungsi inching.
Dimana posisi inching adalah kebalikan tujuan cara kerja dengan posisi jogging,
yaitu ketika proses pengiriman barang, maka posisi jogging yang digunakan,
sedangkan ketika mengembalikan barang maka posisi inching yang digunakan. Jadi,
rangkaian ini dapat digunakan untuk pengiriman/pemindahan maupun pengembalian
barang sesuai dengan fungsi kontrol yang digunakan.

3. Lakukan analisa pada tabel 1.1 data hasil percobaan yang kalian lakukan, berapa banyak
kondisi yang didapat dan jelaskan tiap kondisinya.
Jawab : Pada tabel 1.1 terdapat 6 kondidi. Untuk penjelasannya sebagai berikut :
• Dimana kondisi pertama, semua komponen dalam keadaan OFF
sehingga tidak ada arus yang mengalir dan sistem tidak bekerja.
• Pada kondisi kedua, saat MCB dalam keadaan ON, ada arus yang
mengalir dan menyebabkan lampu indikator H menyala, sedangkan
lampu indikator K dan M mati serta motor dalam keadaan belum
bekerja.
• Pada kondisi ketiga, saat MCB dalam keadaan ON dan PB
RUNNING ditekan, akan menyebabkan lampu indikator H menyala
sedangkan lampu indikator K dan M mati, serta motor bekerja
berputar kearah kanan.
Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa R N
Dewi

WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

• Pada kondisi keempat, saat MCB dalam keadaan ON, PB JOGGING


ditekan, akan menyebabkan lampu indikator H menyala sedangkan
lampu indicator K dan M mati, serta menyebabkan motor bekerja
berputar kearah kanan. Namun, saat PB JOGGING dilepas, akan
menyebabkan lampu indikator H dan K mati, sedangkan lampu
indicator M menyala kembali, dan motor akan berhenti berputar.
• Pada kondisi kelima, saat MCB dalam kondisi ON dan PB
INCHING ditekan, akan menyebabkan lampu indikator K menyala
sedangkan lampu indikator H dan M mati, serta motor bekerja
berputar kearah kiri. Namun, saat tombol PB INCHING dilepas,
akan menyebabkan lampu indikator M menyala kembali, sedangkan
lampu indicator H dan K mati, dan motor berhenti bekerja.
• Pada kondisi keenam, saat MCB dalam kondisi ON dan PB STOP
ditekan, akan menyebabkan lampu indikator M menyala, sedangkan
lampu indicator H dan K mati, dan motor tidak akan bekerja.

4. Dalam rangkaian 1 motor secara running, jogging dan inching, dapatkah Push button
Run dan Push button Inching bekerja bersama-sama? Jelaskan apa yang tejadi pada
motor !
Jawab : Dalam rangkaian 1 motor secara running, jogging dan inching, push button
run dan push button inching dapat bekerja bersama, namun menyebabkan
motor tidak dapat bekerja. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan prinsip
kerja motor dari kedua push button. Ketika push button run ditekan, motor
akan berputar kekanan, sedangkan ketika push button inching ditekan,motor
akan berputar kekiri, dan menyebabkan putaran dengan arah yang
berlawanan. Oleh karena itu, motor tidak dapat bekerja atau dalam keadaan
OFF, karena arah putarannya berlawanan.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2022 Halaman
Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya

WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:


Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

H. KESIMPULAN
1. Kontaktor merupakan sebuah saklar atau kotak-kotak yang memiliki beberapa jumlah
dalam satu bentuk fisik yang sering disebut dengan sklar elektromagnetik.
2. Koil merupakan komponen utama dalam kontraktor yang berfungsi sebagai penggerak
kotak-kotak yang ada pada kontaktor.
3. Kontak bantu merupakan kontak-kontak tambahan yang telah disediakan oleh
kontaktor.
4. TOR berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan dari kerusakan
akibat pembebenan lebih pada motor.
5. MCB 1 Fasa pada rangkaian kontrol digunakan sebagai penyambung dan pemutus
arus pada rangkaian kontrol dan digunakan sebagai pengaman.
6. MCB 3 Fasa pada rangkaian daya digunkan sebagai penyambung dan pemutus arus
pada rangkaian daya dan digunakan sebagai pengaman.
7. Ketika MCB ON dan PB RUN ditekan maka indikator Lampu H menyala dan motor akan
berputar ke kanan sedangkan indikator Lampu K dan Lampu M mati.
8. Ketika MCB ON dan PB JOG ditekan maka indikator Lampu H menyala dan motor akan
berputar ke kanan sedangkan indikator Lampu K dan Lampu M mati. Namun ketika PB JOG
dilepas maka indikator lampu H dan Lampu K mati sedangkan indikator Lampu M menyala
dan motor akan berhenti.
9. Ketika MCB ON dan PB INC ditekan maka indikator Lampu K menyala dan motor akan
berputar ke kiri sedangkan indikator Lampu H dan Lampu M mati. Namun ketika PB INC
dilepas maka indikator lampu H dan Lampu K mati sedangkan indikator Lampu M menyala
dan motor akan berhenti.
10. Push Button Run dan Push Button Inching dapat bekerja bersama, namun
menyebabkan motor tidak dapat bekerja karena adanya perbedaan prinsip kerja motor
dari kedua Push Button.
11. Ketika Push Button Run ditekan motor akan berputar kekanan, sedangkan ketika Push
Button Inching ditekan,motor akan berputar kekiri,

PENILAIAN RAKTIKUM

Nama : Nones Nurita Dewi Program Studi : S1 Pendidikan teknik Elektro


NIM/DNI : 200534627604 Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2021

Mengetahui,
Praktikan, Asisten Praktikum, Dosen Pengampu,

( ) ( ) ( )
Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 02/11/2021 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M Daffa
Rasendriya

Anda mungkin juga menyukai