Anda di halaman 1dari 15

WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK: WAKTU:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL659 4 X 45mnt

LAPORAN PRAKTIKUM 4 MENGENDALIKAN 1 MOTOR SECARA


RUNNING, JOGGING DAN INCHING

Oleh: M. Dimas Aviv Fahreza


NIM: 210534615641
Prodi: S1 PTE A

S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
NOVEMBER 2022

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 16/11/2022 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M. Dimas Aviv
Fahreza
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching

A. TUJUAN
1. Merangkai rangkaian pengendali 1 motor secara berurutan Running, Jogging dan
Inching
2. Menjalankan rangkaian pengendali 1 motor secara berurutan Running, Jogging dan
Inching
3. Menganalisis rangkaian pengendali 1 motor secara berurutan Running, Jogging dan
Inching

B. DASAR TEORI
1. Kontaktor
Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau kontak – kontak yang memiliki
beberapa jumlah dalam satu bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar elektromagnetik.
Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK BANTU, memiliki cara
kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka coil tersebut akan menghasilkan
magnit pada yang dililitinya, dan akan menarik KONTAK – KONTAK yang terhubung dengannya,
sehingga kontak – kontak tersebut akan bekerja secara sempurna. Kontaktor atau saklar
elektromagnetik merupakan Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara kerja medan
elektromagnetik yang dibangkitkan oleh kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang
aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus.
2. Bagian-bagian kontaktor
a. Koil
Koil merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak kontak-
kontak yang ada pada kontakor. Koil ini berupa besi yang terlilit oleh kumparan dari tembaga dan
bekerja seperti sistem elektromagnetik, dimana apabila kumparan tersebut dialiri arus, maka besi
carrent akan menghasilakan magnit, sehingga dapat menarik kontak-kontak.

Koil ditandai dengan nomor kontak A1 dan A2 yang menunjukkan hubungan penghantar
untuk sumber tegangan pada Kontaktor. Dimana A1 merupakan terminal masukan dari sumber
tegangan, sedangkan A2 merupakan terminal keluaran yang menuju ke nol/netral.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 16/11/2022 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M. Dimas Aviv
Fahreza
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

Merupakan kontak – kontak yang ada pada kontaktor yang memiliki bentuk lebih besar
dari kontak – kontak lainnya. Umumnya kontak utama ini digunakan untuk penghubungan
langsung ke beban yang digunakannya. Kontak – kontak utama menjadi satu tempat dengan
coilnya. Kontak utama pada kontaktor merupakan kontak normali open yang ditandai dengan
nomor kontak (1-2), (3-4), (5-6) yang digunakan sebagai penghubung langsung kebeban

b. Kontak Bantu
Merupakan kontak – kontak tambahan yang telah disediakan oleh kontaktor tersebut.
Umumnya kontak – kontak bantu ini juga dapat ditambahi sendiri oleh pemakainya, apabila dirasa
jumlah kontak – kontaknya kurang.
Kontak bantu pada kontaktor terdiri dari kontak NO dan NC, NO dengan nomor kontak (13-14),
(23-24), (33-34), (53-54), (63-64), (73-74), sedangkan kontak NC ditandai dengan nomor
kontak, (11-12), (21-22), (31-32), (51-52), (61-62), (71-72).

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto
16/11/2022 Halaman
Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal:
Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M. Dimas Aviv
Fahreza
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

3. TOR
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan oleh arus
yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal akibat
panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan kontak – kontak mekanis pemutus
rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian control dari suatu system
terutama berhubungan dengan motor – motor penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa) ataupun
berfasa tiga (tiga fasa). TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam pengamanan dan
perlindungan motor – motor DC atau motor – motor AC dari ukuran kecil sampai menengah.

Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :

Reset Mekanik
Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan
batas arus trip bila terjadi beban lebih.
Arus Setting ( batas arus )
Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus yang
mengalir pada kontaktor.

FUNGSI TOR
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan
dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor.
Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :
a. Terlalu besar beban mekanik dari motor.

b. Arus start yang terlalu besar.

c. Motor berhenti secara mendadak.

d. Terjadinya hubung singkat / konsleting.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto
16/11/2022
Halaman
Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M. Dimas Aviv
Fahreza
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

4. MCB
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada sebuah MCB
memiliki fungsi sebagai pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya, sehingga apabila
daya yang digunakan pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan terjadi
menurunnya tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju ke angka 0, atau dari posisi
naik menjadi turun, sehingga sering disebut dengan istilah trip
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :
1. Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2. Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting dalam
rangkaian.

5. PUSH BUTTON
Push Botton merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu rangkaian
control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya, tetapi memiliki
perbedaan dalam sistem penguncian yang digunakannya. Push botton (tombol tekan) ini hampir
selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol, baik secara konvensional maupun secara
modern. Dari jenis warna push botton (tombol tekan) yang sering digunakan adalah yang berwarna
hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang berwarna merah sebagai push untuk posisi OFF.
Sedangkan ada warna – warna lain yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang
diinginkan.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto
16/11/2022
Halaman
Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro
M. Dimas Aviv
Fahreza
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

C. RANGKAIAN PERCOBAAN

ON
INC

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 16/11/2022 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M. Dimas Aviv
Fahreza
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

D. ALAT DAN BAHAN

1. MCB 1 fasa 1 buah


2. MCB 3 fassa 1 buah
3. Kontaktor 2 buah
4. Push Button 4 buah
5. Overload 1 buah
6. Test pen 1 buah
7. Obeng + kecil 1 buah
8. Obeng + besar 1 buah
9. Obeng – kecil 1 buah
10. Tang potong 1 buah
11. Motor 3 fasa 1 buah
12. Kabel secukupnya

E. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan keamanan kerja anda selama praktikum, baik pakaian, alat-alat kerja maupun
instalasi yang anda buat.
2. Teliti ulang rangkaian sebelum tegangan input dinyalakan
F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Siapkan gambar rangkaian kontrol dan daya
3. Rangkailah pengawatan sesuai dengan gambar
4. Periksalah sebelum diuji coba
5. Masukkan sumber tegangan, setelah diperiksa dan disetuji oleh asisten
6. Cobalah mengoprasikan sesuai dengan fungsi rangkaian
7. Setelah cukup mencoba matikan sumber tegangan
8. Bongkar kembali rangkaian tersebut
9. Kembalikan alat dan bahan ketempat masing – masing
10. Bersihkan ruangan seperti sediakala
11. Buatlah laporan dan serahkan kepada asisten

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 16/11/2022 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M. Dimas Aviv
Fahreza
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

Tabel 1. Data Hasil Praktikum

MCB TOR STOP ON Run ON Jog ON L LK M


Inc H
On Off Off Off Off Off Off Off On
On Off Off On Off Off On Off Off
On Off Off Off On Off On Off Off
On Off Off Off Off On Off On Off
On On Off On Off Off Off Off On
On On Off Off On Off Off Off On
On On Off Off Off On Off Off On
On Off On On Off Off Off Off On
Off Off Off Off Off Off Off Off Off

G. TUGAS DAN ANALISA


1. Gambarlah rangkaian gabungan kontrol dan daya (pengawatan) 1 motor secara running,
jogging dan inching kemudian jelaskan analisa kerja dan hasil praktikum !
2. Sebutkan dan jelaskan implementasi rangkaian 1 motor secara running, jogging dan
inching di industri. (Gambar skema rangkaiannya)
3. Lakukan analisa pada tabel 1.1 data hasil percobaan yang kalian lakukan, berapa banyak
kondisi yang didapat dan jelaskan tiap kondisinya.
4. Dalam rangkaian 1 motor secara running, jogging dan inching, dapatkah Push button Run
dan Push button Inching bekerja bersama-sama? Jelaskan apa yang tejadi pada motor !

PENYELESAIAN :

1. Analisa kerja dan hasil praktikum


Rangkaian running, jogging, inching merupakan sebuah rangkain yang dapat
mengoperasikan sebuah motor listrik di dua kondisi yaitu secara running (motor bekerja
ketika tombol On ditekan) atau jogging (motor bekerja hanya ketika tombol On ditekan saja)
jadi ketika tombol On dilepas maka motor akan berhenti bekerja. Inching sama dengan
jogging akan tetapi pada rangkain dibawah ini inching untuk membalik arah putar motor atau
reverse.

Rangkaian kontrol Rangkaian daya


a. MCB pada posisi ON
Kemudian pada kondisi awal, Ketika MCB dinyalakan maka lampu indicator merah akan
menyala dan lampu indicator hijau dan kuning mati. karena pada kondisi ini tidak ada
kontaktor yang bekerja baik kontaktor 1 dan kontaktor 2 sehingga kontak bantu NC dari
kontaktor 1 dan kontakor 2 yang terdapat pada lampu merah tetap Close sehingga arus
tetap mengalir ke lampu merah dan menyala.

b. Pada posisi ON Run


Pada saat tombol On Run ditekan dan dilepaskan kembali maka hanya kontaktor 1 yang
akan bekerja sehingga motor bekerja berputar ke arah kanan atau forward dan lampu
indicator H (hijau) menyala. Karena pada tombol On Run dihubungkan secara pararel
dengan kontak bantu NO dari kontaktor (K1) sehingga menjadi close arus tetap mengalir
ke K1. Pada saat yang bersamaan kontak bantu NC dari K1 yang terhubung ke lampu
merah menjadi open sehingga lampu merah mati.

c. Pada posisi ON Jog


Pada saat ON Jog ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja sehingga motor bekerja
berputar ke arah kanan atau forward dan indikator lampu kuning akan menyala, akan tetapi
ketika tombol On Jog dilepas maka kontaktor K1 berhenti bekerja dan motor juga akan
berhenti. Karena pada posisi On jog tidak terdapat pengunci kontak bantu NO dari K1 agar
kontaktor bekerja terus. Pada saat yang bersamaan kontak bantu NC dari K1 yang
terhubung ke lampu merah menjadi open sehingga lampu merah mati.

d. Pada posisi ON Inc


Pada saat ON Inc ditekan maka kontaktor K2 akan bekerja sehingga motor bekerja
berputar ke arah kiri atau reverse dan indikator lampu merah akan menyala, akan tetapi
ketika tombol On Inc dilepas maka kontaktor K2 berhenti bekerja dan motor juga akan
berhenti. Karena pada posisi On Inc tidak terdapat pengunci kontak bantu NO dari K2 agar
kontaktor bekerja terus. Pada saat yang bersamaan kontak bantu NC dari K2 yang
terhubung ke lampu merah menjadi open sehingga lampu merah mati.

e. Pada posisi ON Run dan ON inc secara bersamaan


Pada saat kedua tombol tersebut ditekan secara bersamaan akan terjadi error, karena kedua
kontaktor bekerja secara bersamaan tidak terdapat rangkaian pengunci.

2. Penggunaan rangkaian running, jogging, inching pada industri atau suatu pabrik biasanya
untuk dipakai di sistem crane atau sebagainya yang fungsinya memindahkan barang dari satu
tempat ke tempat yang lain. Umumnya rangkaian yang diterapkan di kontrol crane telah
dimodifikasi sedikit, misalnya untuk kondisi Jogging motor listrik akan berputar lebih pelan
daripada saat kondisi Running dan inching untuk membalik arah putar motornya.
3. Tabel hasil praktikum

MCB TOR STOP ON Run ON Jog ON L LK M


Inc H
On Off Off Off Off Off Off Off On
On Off Off On Off Off On Off Off
On Off Off Off On Off On Off Off
On Off Off Off Off On Off On Off
On On Off On Off Off Off Off On
On On Off Off On Off Off Off On
On On Off Off Off On Off Off On
On Off On On Off Off Off Off On
Off Off Off Off Off Off Off Off Off

Penjelasan
Kondisi pertama
Pada saat hanya MCB yang ON kan semua kontaktor 1 dan 2 tidak bekerja sehingga motor
dalam keadaan mati dan hanya lampu M(merah) menyala.

Kondisi kedua
Ketika MCB on dan tombol On run ditekan (On) maka kontaktor 1 akan bekerja sehingga motor
berputar kekanan atau forward dan lampu indikator hijau nyala.

Kondisi ketiga
Ketika MCB on dan tombol On Jog ditekan (On) maka kontaktor 1 akan bekerja.sehingga motor
berputar kekanan atau forward dan lampu indikator hijau nyala. Akan tetapi bekerja secara sesaat
hanya ketika ditekan saja dan apabila dilepas akan berhenti bekerja.

Kondisi keempat
Ketika MCB on dan tombol On Inc ditekan (On) maka kontaktor 2 akan bekerja.sehingga motor
berputar kekiri atau reverse dan lampu indikator kuning nyala. Akan tetapi bekerja secara sesaat
hanya ketika ditekan saja dan apabila dilepas akan berhenti bekerja.

Kondisi kelima
Ketika MCB dan Tor On dan tombol On Run ditekan (On) maka kontaktor 1 yang awalnya
bekerja sehingga motor berputar kekanan atau forward lampu indikator hijau nyala akan berhenti
bekerja dan lampu merah menyala.

Kondisi keenam
Ketika MCB dan Tor On dan tombol On Jog ditekan (On) maka kontaktor 1 tidak akan bekerja
sehingga motor tidak akan berputar kekanan atau forward lampu indikator hijau akan off dan
lampu merah menyala.

Kondisi ketujuh
Ketika MCB dan Tor On dan tombol On Inch ditekan (On) maka kontaktor 2 tidak akan bekerja
sehingga motor tidak akan berputar kekiri atau reverse lampu indikator kuning akan off dan
lampu merah menyala.

Kondisi kedelapan
Ketika MCB dan Stop On maka ketika semua dalam kondisi kerja akan berhenti bekerja dan
lampu merah nyala.

Kondisi kesembilan
Ketika MCB dalam keadaan off maka semua rangkain akan mati tidak ada yang bekerja ketika
tombol On Run, On Jog atau On inch di tekan dan lampu semua mati.
4. Ketika pada saat posisi running dan tombol inching di tekan maka akan merusak motor
tersebut karena terjadi beban lebih ketika membalik arah motor secara tiba-tiba dan akan
terjadi short circuit yang disebabkan terjadinya pertukaran salah satu phase supply sehingga
jika kondisi forward tidak bisa langsung menuju forward. Ketika di simulasikan di EKTS
akan terjadi error pada rangkaian tersebut, sehingga tidakbisa di aplikasikan kerangkain yang
sebenarnya.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 16/11/2022 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M. Dimas Aviv
Fahreza
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

H. KESIMPULAN
Setelah melakukan ujicoba praktikum menggunakan EKTS dapat diketahui rangkaian
running, jogging, inching memiliki dua kondisi yaitu bekerja secara terus menerus ketika tombol
On run ditekan dan kondisi kedua yaitu bekerja secara sesaat yaitu bekerja ketika tombol On jog
ditekan saja apabila dilepas maka akan berhenti bekerja. Serta inching berkerja secara sesaat
seperti On jog akan tetapi inching bekerja secara reverse atau membalik arah putar motor
menjadi kekiri. Rangkain running, jogging, inching ketika pada posisi running atau tombol On
run pada posisi On maka ketika On inching ditekan akan terjadi shortcircut atau error pada
EKTS nya sehingga motor akan mati atau berhenti bekerja. Jadi rangkaian ini tidak bekerja
secara bersamaan ketika running dan inching , tidak ada pengaman interlock pada rangkaian
tersebut apabila ketika tombol inching tertekan secara tidak sengaja akan menyebabkan short
circuit pada rangkaian tersebut bsehingga kurang aman.

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 16/11/2022 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M. Dimas Aviv
Fahreza
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

LAMPIRAN

Kondisi Awal

Kondisi On Run

Kondisi On Jog
Kondisi Inch

Kondisi MCB ON

kondisi ketika Run dan Inch bersamaan


PENILAIAN RAKTIKUM

Nama : M. Dimas Aviv Fahreza Program Studi : S1 PTE A


NIM/DNI : 210534615641 Tanggal Praktikum : 16-11-2022

Mengetahui,
Praktikan, Asisten Praktikum, Dosen Pengampu,

( ) ( ) ( )

Jenis Matakuliah: Dosen Pengampu: Tanggal:


Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 16/11/2022 Halaman

Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:


S1 Pedidikan Elektro Teknik Elektro M. Dimas Aviv
Fahreza

Anda mungkin juga menyukai