Anda di halaman 1dari 25

WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK: WAKTU:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025 4 X 45mnt

LAPORAN PRAKTIKUM 4
MENGENDALIKAN 1 MOTOR SECARA RUNNING,
JOGGING
DAN INCHING

Oleh :
Nones Nurita
Dewi
200534627604

S1 PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2021

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal: Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching
PTEL6025

A. TUJUAN
1. Merangkai rangkaian pengendali 1 motor secara berurutan Running, Jogging
dan Inching
2. Menjalankan rangkaian pengendali 1 motor secara berurutan Running, Jogging
dan Inching
3. Menganalisis rangkaian pengendali 1 motor secara berurutan Running, Jogging
dan Inching

B. DASAR TEORI
1. Kontaktor
Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau kontak – kontak yang memiliki
beberapa jumlah dalam satu bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar elektromagnetik.
Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK BANTU, memiliki cara
kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka coil tersebut akan menghasilkan
magnit pada yang dililitinya, dan akan menarik KONTAK – KONTAK yang terhubung
dengannya, sehingga kontak – kontak tersebut akan bekerja secara sempurna. Kontaktor atau
saklar elektromagnetik merupakan Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara kerja
medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh kumparan magnet buatan dan merupakan suatu
alat yang aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus.
2. Bagian-bagian kontaktor
a. Koil
Koil merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak kontak-
kontak yang ada pada kontakor. Koil ini berupa besi yang terlilit oleh kumparan dari tembaga
dan bekerja seperti sistem elektromagnetik, dimana apabila kumparan tersebut dialiri arus, maka
besi carrent akan menghasilakan magnit, sehingga dapat menarik kontak-kontak.

Koil ditandai dengan nomor kontak A1 dan A2 yang menunjukkan hubungan penghantar
untuk sumber tegangan pada Kontaktor. Dimana A1 merupakan terminal masukan dari sumber
tegangan, sedangkan A2 merupakan terminal keluaran yang menuju ke nol/netral.

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal: Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

Merupakan kontak – kontak yang ada pada kontaktor yang memiliki bentuk lebih besar
dari kontak – kontak lainnya. Umumnya kontak utama ini digunakan untuk penghubungan
langsung ke beban yang digunakannya. Kontak – kontak utama menjadi satu tempat dengan
coilnya. Kontak utama pada kontaktor merupakan kontak normali open yang ditandai dengan
nomor kontak (1-2), (3-4), (5-6) yang digunakan sebagai penghubung langsung kebeban

b. Kontak Bantu
Merupakan kontak – kontak tambahan yang telah disediakan oleh kontaktor tersebut.
Umumnya kontak – kontak bantu ini juga dapat ditambahi sendiri oleh pemakainya, apabila
dirasa jumlah kontak – kontaknya kurang.
Kontak bantu pada kontaktor terdiri dari kontak NO dan NC, NO dengan nomor kontak (13-
14), (23-24), (33-34), (53-54), (63-64), (73-74), sedangkan kontak NC ditandai dengan nomor
kontak, (11-12), (21-22), (31-32), (51-52), (61-62), (71-72).

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu:
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto 12/10/2021 Halam
an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

3. TOR
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan oleh
arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal
akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan kontak – kontak mekanis
pemutus rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian control dari
suatu system terutama berhubungan dengan motor – motor penggerak yang berfasa tunggal
(satu fasa) ataupun berfasa tiga (tiga fasa). TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam
pengamanan dan perlindungan motor – motor DC atau motor – motor AC dari ukuran kecil
sampai menengah.

Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :

Reset Mekanik
Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan
batas arus trip bila terjadi beban lebih.
Arus Setting ( batas arus )
Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus yang
mengalir pada kontaktor.

FUNGSI TOR
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau memberikan
perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor.
Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :
a. Terlalu besar beban mekanik dari motor.

b. Arus start yang terlalu besar.

c. Motor berhenti secara mendadak.

d. Terjadinya hubung singkat / konsleting.

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu:
Keahlian Drs. Hari Putranto 12/10/2021
Berkarya Halam
an
Program Studi: Jurusan: Revisi Tanggal: Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

4. MCB
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada sebuah MCB
memiliki fungsi sebagai pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya, sehingga
apabila daya yang digunakan pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan
terjadi menurunnya tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju ke angka 0, atau
dari posisi naik menjadi turun, sehingga sering disebut dengan istilah trip
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :
1. Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2. Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting
dalam rangkaian.

5. PUSH BUTTON
Push Botton merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu
rangkaian control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya,
tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang digunakannya. Push botton (tombol
tekan) ini hampir selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol, baik secara
konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna push botton (tombol tekan) yang sering
digunakan adalah yang berwarna hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang berwarna
merah sebagai push untuk posisi OFF. Sedangkan ada warna – warna lain yang penggunaannya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu:
Keahlian Drs. Hari Putranto 12/10/2021
Halama
Berkarya
n
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Elektro Nones
Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA KODE MK:
LISTRIKPraktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

C. RANGKAIAN PERCOBAAN

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal: Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

D. ALAT DAN BAHAN

1. MCB 1 fasa 1 buah


2. MCB 3 fassa 1 buah
3. Kontaktor 2 buah
4. Push Button 4 buah
5. Overload 1 buah
6. Test pen 1 buah
7. Obeng + kecil 1 buah
8. Obeng + besar 1 buah
9. Obeng – kecil 1 buah
10. Tang potong 1 buah
11. Motor 3 fasa 1 buah
12. Kabel secukupnya

E. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan keamanan kerja anda selama praktikum, baik pakaian, alat-alat kerja
maupun instalasi yang anda buat.
2. Teliti ulang rangkaian sebelum tegangan input dinyalakan
F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Siapkan gambar rangkaian kontrol dan daya
3. Rangkailah pengawatan sesuai dengan gambar
4. Periksalah sebelum diuji coba
5. Masukkan sumber tegangan, setelah diperiksa dan disetuji oleh asisten
6. Cobalah mengoprasikan sesuai dengan fungsi rangkaian
7. Setelah cukup mencoba matikan sumber tegangan
8. Bongkar kembali rangkaian tersebut
9. Kembalikan alat dan bahan ketempat masing – masing
10. Bersihkan ruangan seperti sediakala
11. Buatlah laporan dan serahkan kepada asisten

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

Tabel 1. Data Hasil Praktikum

MCB TOR STOP RUN JOG INC L.H L.K L.M M

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 0 0 0 0 0 0 1 0

1 1 0 1 0 0 1 0 0 1

1 1 0 0 1 0 1 0 0 1

1 1 0 0 0 1 0 1 0 1

1 1 1 0 0 0 0 0 1 0

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu:
Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

Tabel 1. Data Hasil Praktikum

MCB TOR STOP RUN JOG INC LH LK LM


M0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 0 1 0 0 1 0 0 1
1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1
1 1 1 0 0 0 0 0 1 0

ANALISA :
1. Pada kondisi pertama, semua komponen beluk aktif sehingga tidak ada arus yang
mengalir dan sistem tidak bekerja.
2. Pada kondisi kedua, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan dan semua komponen
dalam kondisi OFF menyebabkan arus mengalir ke indikator Lampu M sehingga
indikator Lampu M menyala, indikator Lampu H dan Lampu K mati.
3. Pada kondisi ketiga, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan, PB RUNNING ditekan
menyebabkan arus mengalir ke indikator Lampu H sehingga indikator Lampu H
menyala, indikator Lampu K dan Lampu M serta menyebabkan motor bekerja
berputar ke kanan.
4. Pada kondisi keempat, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan, PB JOGGING ditekan
menyebabkan arus mengalir ke indikator Lampu H sehingga indikator Lampu H
menyala, indikator Lampu K dan Lampu M serta menyebabkan motor bekerja
berputar ke kanan.
5. Pada kondisi kelima, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan, PB INCHING ditekan
menyebabkan arus mengalir ke indikator Lampu K sehingga indikator Lampu K
menyala, indikator Lampu H dan Lampu M serta menyebabkan motor bekerja
berputar ke kiri.
6. Pada kondisi keenam, MCB diaktifkan, TOR diaktifkan, PB STOP ditekan
menyebabkan indikator Lampu M menyala, indikator Lampu H dan Lampu K
serta menyebabkan motor tidak bekerja.

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

Lampiran :
 RANGKAIAN KONTROL
1. Kondisi pertama (Semua sistem belum diaktifkan)

2. Kondisi kedua (MCB ditekan, Lampu M menyala)

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

3. Kondisi ketiga (MCB ditekan, PB RUNNING ditekan, Lampu H menyala)

4. Kondisi keempat (MCB ditekan, PB JOGGING ditekan, Lampu H menyala)

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

5. Kondisi kelima (MCB ditekan, PB INCHING ditekan, Lampu K menyala)

6. Kondisi keenam (MCB ditekan, PB STOP ditekan, Lampu M menyala)

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

 RANGKAIAN DAYA

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal: Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

G. TUGAS DAN ANALISA


1. Gambarlah rangkaian gabungan kontrol dan daya (pengawatan) 1 motor secara
running, jogging dan inching kemudian jelaskan analisa kerja dan hasil
praktikum ! Jawab :

Rangkaian di atas adalah rangkaian gabungan antara rangkaian control dan daya
(pengawatan) 1 motor secara running, jogging, dan inching. Saat MCB di kedua
rangkaian yaitu rangkaian kontrol dan daya dalam kondisi ON menyebabkan arus
mengalir menuju lampu indikator M, sehingga lampu M akan menyala namun,
motor masih dalam keadaan belum bekerja.

Jika PB RUNNING ditekan, maka arus listrik akan mengalir menuju coil,
menyebabkan lampu indicator H akan menyala dan motor berputar kekanan. Jika
PB STOP ditekan maka akan menyebabkan lampu indicator M akan menyala
sedangkan lampu indicator H dan K akan mati.

Jika PB JOGGING ditekan, maka akan menyebabkan lampu indikator H menyala


sedangkan lampu indikator K dan M mati, serta motor akan berputar kearah
kanan, Akan tetapi, jika tombol PB JOGGING dilepas, maka lampu indicator H
mati dan motor tidak bekerja, sedangkan lampu indikator M menyala.

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi
WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:
Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

2. Sebutkan dan jelaskan implementasi rangkaian 1 motor secara running, jogging


dan inching di industri. (Gambar skema rangkaiannya)
Jawab :

Penerapan rangkaian 1 motor secara running, jogging, dan inching pada dunia
industri biasanya digunakan pada sistem konveyor yang berfungsi memindahkan
barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada umumnya rangkaian yang
diterapkan pada sistem kontrol crane telah mengalami modifikasi, seperti untuk
kondisi jogging atau inching, atau motor listrik akan berputar lebih pelan
daripada saat kondisi running. Adanya modofikasi ini untuk mempermudah
operator ketika memindahkan barang yang berat atau besar dari satu tempat ke
tempat yang lain. Maka dari itu, sistem modifikasi ini dibuat untuk memberikan
keamanan ketika melakukan pemindahan barang. Fungsi jogging hampir sama
dengan fungsi inching. Dimana posisi inching adalah kebalikan tujuan cara kerja
dengan posisi jogging, yaitu ketika proses pengiriman barang, maka posisi
jogging yang digunakan, sedangkan ketika mengembalikan barang maka posisi
inching yang digunakan. Jadi, rangkaian ini dapat digunakan untuk
pengiriman/pemindahan maupun pengembalian barang sesuai dengan fungsi
kontrol yang digunakan.

3. Lakukan analisa pada tabel 1.1 data hasil percobaan yang kalian lakukan, berapa
banyak kondisi yang didapat dan jelaskan tiap kondisinya.
Jawab : Pada tabel 1.1 terdapat 6 kondidi. Untuk penjelasannya sebagai berikut :
 Dimana kondisi pertama, semua komponen dalam keadaan OFF
sehingga tidak ada arus yang mengalir dan sistem tidak bekerja.
 Pada kondisi kedua, saat MCB dalam keadaan ON, ada arus yang
mengalir dan menyebabkan lampu indikator H menyala,
sedangkan lampu indikator K dan M mati serta motor dalam
keadaan belum bekerja.
 Pada kondisi ketiga, saat MCB dalam keadaan ON dan PB
RUNNING ditekan, akan menyebabkan lampu indikator H
menyala sedangkan lampu indikator K dan M mati, serta motor
bekerja berputar kearah kanan.
Jenis Dosen Tanggal:
Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones Nurita
Elektro
Dewi

WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:

Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTEL6025

 Pada kondisi keempat, saat MCB dalam keadaan ON, PB


JOGGING ditekan, akan menyebabkan lampu indikator H
menyala sedangkan lampu indicator K dan M mati, serta
menyebabkan motor bekerja berputar kearah kanan. Namun, saat
PB JOGGING dilepas, akan menyebabkan lampu indikator H
dan K mati, sedangkan lampu indicator M menyala kembali, dan
motor akan berhenti berputar.
 Pada kondisi kelima, saat MCB dalam kondisi ON dan PB
INCHING ditekan, akan menyebabkan lampu indikator K
menyala sedangkan lampu indikator H dan M mati, serta motor
bekerja berputar kearah kiri. Namun, saat tombol PB INCHING
dilepas, akan menyebabkan lampu indikator M menyala kembali,
sedangkan lampu indicator H dan K mati, dan motor berhenti
bekerja.
 Pada kondisi keenam, saat MCB dalam kondisi ON dan PB
STOP ditekan, akan menyebabkan lampu indikator M menyala,
sedangkan lampu indicator H dan K mati, dan motor tidak akan
bekerja.

4. Dalam rangkaian 1 motor secara running, jogging dan inching, dapatkah Push
button Run dan Push button Inching bekerja bersama-sama? Jelaskan apa yang
tejadi pada motor !
Jawab : Dalam rangkaian 1 motor secara running, jogging dan inching, push
button run dan push button inching dapat bekerja bersama, namun
menyebabkan motor tidak dapat bekerja. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan prinsip kerja motor dari kedua push button. Ketika push
button run ditekan, motor akan berputar kekanan, sedangkan ketika push
button inching ditekan,motor akan berputar kekiri, dan menyebabkan
putaran dengan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, motor tidak
dapat bekerja atau dalam keadaan OFF, karena arah putarannya
berlawanan.

Jenis Dosen Tanggal:


Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi

WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK KODE MK:


Praktikum 4 : Running ,Jogging, Inching PTE412

H. KESIMPULAN
1. Kontaktor merupakan sebuah saklar atau kotak-kotak yang memiliki beberapa
jumlah dalam satu bentuk fisik yang sering disebut dengan sklar elektromagnetik.
2. Koil merupakan komponen utama dalam kontraktor yang berfungsi sebagai
penggerak kotak-kotak yang ada pada kontaktor.
3. Kontak bantu merupakan kontak-kontak tambahan yang telah disediakan oleh
kontaktor.
4. TOR berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan dari
kerusakan akibat pembebenan lebih pada motor.
5. MCB 1 Fasa pada rangkaian kontrol digunakan sebagai penyambung dan pemutus
arus pada rangkaian kontrol dan digunakan sebagai pengaman.
6. MCB 3 Fasa pada rangkaian daya digunkan sebagai penyambung dan pemutus
arus pada rangkaian daya dan digunakan sebagai pengaman.
7. Ketika MCB ON dan PB RUN ditekan maka indikator Lampu H menyala dan motor akan
berputar ke kanan sedangkan indikator Lampu K dan Lampu M mati.
8. Ketika MCB ON dan PB JOG ditekan maka indikator Lampu H menyala dan motor akan
berputar ke kanan sedangkan indikator Lampu K dan Lampu M mati. Namun ketika PB
JOG dilepas maka indikator lampu H dan Lampu K mati sedangkan indikator Lampu M
menyala dan motor akan berhenti.
9. Ketika MCB ON dan PB INC ditekan maka indikator Lampu K menyala dan motor akan
berputar ke kiri sedangkan indikator Lampu H dan Lampu M mati. Namun ketika PB INC
dilepas maka indikator lampu H dan Lampu K mati sedangkan indikator Lampu M
menyala dan motor akan berhenti.
10. Push Button Run dan Push Button Inching dapat bekerja bersama, namun
menyebabkan motor tidak dapat bekerja karena adanya perbedaan prinsip kerja
motor dari kedua Push Button.
11. Ketika Push Button Run ditekan motor akan berputar kekanan, sedangkan ketika
Push Button Inching ditekan,motor akan berputar kekiri,

PENILAIAN RAKTIKUM

Nama : Nones Nurita Dewi Program Studi : S1 Pendidikan teknik


Elektro NIM/DNI: 200534627604 Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2021

Mengetahui,
Praktikan, Asisten Praktikum, Dosen Pengampu,

( ) ( ) ( )
Jenis Dosen Tanggal:
Matakuliah: Pengampu: 12/10/2021 Halam
Keahlian Berkarya Drs. Hari Putranto an
Program Studi: Jurusan: Revisi Dibuat oleh:
S1 Pedidikan Teknik Elektro Tanggal:
Nones
Elektro Nurita
Dewi

Anda mungkin juga menyukai