Anda di halaman 1dari 2

QUIZ 2 TEKNOLOGI LIMBAH

Nama : Divia Fitri Azzahra


NIM : 215100300111091
Kelas :L

1. Pengolahan pre-treatment umumnya bersifat pengolahan fisik. Pre-treatment ini dilakukan


untuk memisahkan suatu partikel dengan sifat granula atau cukup besar. Sehingga tahap
pre-treatment adalah tahap awal pengolahan limbah dengan cara pemilahan. Mekanisme
dari tahap pre-treatment dibagi menjadi dua jenis diantaranya adalah penyortiran dan
homogenisasi. Pada tahap penyortiran terdapat tiga jenis tahapan yaitu pemilahan bahan
dengan ukuran besar lalu penyaringan berbagai jenis limbah dan proses sizing. Kemudian
dilanjutkan dengan tahap homogenisasi dengan cara mixing.

2. Inerasi : teknologi pengolahan limbah padat melalui proses pembakaran secara langsung
dan dilakukan terus-menerus atau kontinyu. Umumnya 24 jam dengan keadaan udara yang
tercukupi dan temperatur yang tinggi.
Kelebihan: 1. Tidak membutuhkan space luas dan berbentuk simple
2. Dapat digunakan untuk limbah cair
3. Mampu menangani berbagai jenis limbah
Kekurangan : 1. Belum teruji pengaplikasiannya
2. Kapasitas ruang terbatas
Pirolosis : suatu proses untuk mendegradasi pada kondisi inert atau tanpa dibantu dengan
oksigen. Proses ini akan menghasilkan produk utama berupa produk cair. Perbedaan
dengan inerasi adalah proses ini tidak melakukan pembakaran limbah dalam proses
pengolahannya.
Kelebihan : 1. hasil lebih menguntungkan daripada proses pembakaran
2. Telah dibuktikan dengan berbagai jenis penelitian
Kekurangan: 1. Biaya produksi lebih tinggi
2. Penggunaan teknologi ini masih sedikit karena hanya negara maju dengan
sampah organik lebih tinggi.

3. Terdapat empat tahapan anaerobic digestion, diantaranya adalah hidrolisis, asidogenesis,


asetogenesis dan metanogenesis.
Asidogenesis : pengubahan gula dan asam amino agar menjadi CO2, asam organik, amonia
dan hiidrogen dengan bantuan bakteri adalah proses asidogenesis.
Asetogenesis : proses yang mereduksi hidrogen dan karbon dioksida menjadi asetat dengan
tekanan parsial hidrogen rendah adalah proses asetogenesis.

4. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengomposan adalah rasio C/N efektif. Adalah
30:1 dan 40:1. Senyawa c akan dipecah oleh mikroorganisme untuk digunakan Sebagai
sumber energi dan N adalag sintetis protein. Faktor selanjutnya adalah ukuran Partikel, luas
permukaan yang semakin besar akan memperkecil ukuran suatu partikel dan Proses
pengomposan akan semakin cepat. Kemudian aerasi alami saat suhu meningkat yang
Ditentukan oleh kelembaban.

5. Salah satu limbah padat yang dihasilkan dari agroindustri adalah bagasse yang berasal dari
pembuatan gula tebu. Limbah ini memiliki berbagai kandungan yang dspat bermanfaat bagi
kesuburan tanah. Sehingga dapat dimanfaatkan kembali yaitu diolah menjadi pupuk
organik. Pupuk organik ini dihasilkan dari proses aerobik bagasse dengan metode agitasi.
Bahan utamanya adalah bagasse yang dicampur dengan kotoran hewan ternak seperti
kambing atau sapi.

Anda mungkin juga menyukai