2. Inerasi : teknologi pengolahan limbah padat melalui proses pembakaran secara langsung
dan dilakukan terus-menerus atau kontinyu. Umumnya 24 jam dengan keadaan udara yang
tercukupi dan temperatur yang tinggi.
Kelebihan: 1. Tidak membutuhkan space luas dan berbentuk simple
2. Dapat digunakan untuk limbah cair
3. Mampu menangani berbagai jenis limbah
Kekurangan : 1. Belum teruji pengaplikasiannya
2. Kapasitas ruang terbatas
Pirolosis : suatu proses untuk mendegradasi pada kondisi inert atau tanpa dibantu dengan
oksigen. Proses ini akan menghasilkan produk utama berupa produk cair. Perbedaan
dengan inerasi adalah proses ini tidak melakukan pembakaran limbah dalam proses
pengolahannya.
Kelebihan : 1. hasil lebih menguntungkan daripada proses pembakaran
2. Telah dibuktikan dengan berbagai jenis penelitian
Kekurangan: 1. Biaya produksi lebih tinggi
2. Penggunaan teknologi ini masih sedikit karena hanya negara maju dengan
sampah organik lebih tinggi.
4. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengomposan adalah rasio C/N efektif. Adalah
30:1 dan 40:1. Senyawa c akan dipecah oleh mikroorganisme untuk digunakan Sebagai
sumber energi dan N adalag sintetis protein. Faktor selanjutnya adalah ukuran Partikel, luas
permukaan yang semakin besar akan memperkecil ukuran suatu partikel dan Proses
pengomposan akan semakin cepat. Kemudian aerasi alami saat suhu meningkat yang
Ditentukan oleh kelembaban.
5. Salah satu limbah padat yang dihasilkan dari agroindustri adalah bagasse yang berasal dari
pembuatan gula tebu. Limbah ini memiliki berbagai kandungan yang dspat bermanfaat bagi
kesuburan tanah. Sehingga dapat dimanfaatkan kembali yaitu diolah menjadi pupuk
organik. Pupuk organik ini dihasilkan dari proses aerobik bagasse dengan metode agitasi.
Bahan utamanya adalah bagasse yang dicampur dengan kotoran hewan ternak seperti
kambing atau sapi.