Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

RANCANGAN KENDALI INDUSTRI


JS 01 KENDALI ON/OFF BERBASIS ELEKTROMAGNETIK

Dosen Pengampu Djodi Antono, B. Tech, M. Eng

Disusun oleh :
Akhmad Ulum Mahfud
LT 2C
3.31.18.2.03

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
KENDALI ON/OFF BERBASIS ELEKTROMAGNETIK

I. PENDAHULUAN

A. Pengertian Pengendali Elektromagnetik


Sistem pengendalian adalah susunan komponen fisik yang dirakit sedemikian
rupa sehingga berfungsi untuk mengendalikan sistem itu sendiri atau sistem lain yang
berhubungan dengan proses.
Cara atau sistem pengendalian terdiri dari 3 jenis yaitu :
1. Kendali Manual
Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor konvensional
secara manual. Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik digunakan
saklar manual mekanis, diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch).

Gambar 1. Kendali Manual

2. Kendali Semi Otomatis


Pada kendali semi otomatis, kerja operator sedikit ringan (tidak mengeluarkan
tenaga besar), cukup dengan jari menekan tombol tekan start saat awal menggerakkan
motor dan menekan tombol stop saat menghentikan putaran motor.

Gambar 2. Kendali Semi Otomatis


3. Kendali Otomatis
Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam
bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensor-sensor, sehingga
motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis.

Gambar 3. Kendali Otomatis

B. Kontaktor
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak
bekerja apabila kumparan diberi energi dengan memanfaatkan energi listrik menjadi
elektromagnetik. Pada The National Manufacture Assosiation (NEMA)
mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk
menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor
dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak.
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan
beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka
dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya
yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan
bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan
akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan
atau bekerja.

Gambar Kontruksi Kontaktor


Gambar Prinsip Kerja Kontaktor
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti
yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi
tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang
berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan
dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari
bagaimana magnet tersebut dirancangkan.

Gambar Kontaktor
C. Kontaktor Timer
Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relai penunda waktu
yang fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian
tertentu yang bekerja secara otomatis. Misal dari star ke delta secara otomatis.
Prinsipnya sama saja dengan kontaktor, hanya saja memiliki waktu tunda operasi.
Kontaktor timer ini memiliki kontak NO dan juga kontak NC, seperti pada magnetik
kontaktor, hanya bekerjanya berdasarkan delay waktu yang telah ditentukan. Biasanya
kontaktor timer ini disebut timer/TDR.
Timer switch berfungsi untuk mengontrol waktu ON suatu contactor. Timer
switch pada contactor ini dapat diseting sesuai kebutuhan, sehingga periode ON suatu
contactor dapat ditentukan secara manual menggunakan timer switch tersebut.
Komponen ini juga mempunyai kontak NO dan NC. Dan yang membedakannya
hanya pada kondisi pengaktifannya saja.
Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika timer
diberi ketetapan waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada
potensiometer yang terdapat pada timer itu sendiri. Misalnya ketika kita telah
menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC akan bekerja 10 detik setelah kita
menghubungkan timer dengan sumber arus listrik.

Gambar Prinsip Kerja Kontaktor Timer


D. Lampu Pijar
Lampu adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran
arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca
yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan
dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk
tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energi
listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih
besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya

Gambar Struktur Lampu Pijar


E. Saklar Toggle
Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik
tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan fungsi, jenis dan cara
pemasangannya.

Gambar Kontruksi Saklar


F. Push Button
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik
dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti
saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat
tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali
pada kondisi normal.

Gambar Push Button

II. DASAR TEORI

Kendali ON / OFF berbasis elektromagnetik, seperti halnya pada rangkaian


listrik pada umumnya, rangkaian pada kendali ini menggunakan symbol symbol.
Symbol symbol listrik yang digunakan adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel 1
sebagai berikut :
Simbol Artinya Penandaan Keterangan
Belitan magnet pada Kombinasi huruf dan
rele/kontaktor secara angka (A1 dan A2)
umum
Kontak bantu (auxiliary Dengan angka dua digit, Digunakan pada
contact) normal terbuka dengan digit terakhir 3 dan rangkaian kendali
(NO) 4 (missal 13/14)
Kontak bantu (auxiliary Dengan angka dua digit, Digunakan pada
contact) normal tertutup dengan digit terakhir 1 dan rangkaian kendali
(NC) 2 (missal 21/22)
Kontak tukar (change Belum direkomendasi Digunakan pada
over-break contact before rangkaian kendali
make)

Kontak utama (selalu NO) Dengan angka satu digit, Digunakan pada
pada kontaktor, pemutus 1,3,5 : ke jala-jala (feeder rangkaian tenaga
tenaga, saklar utama 2,4,5 : ke beban) (hubungan beban dengan
jala-jala)
Kontak normal terbuka Idem kontak NO Misal sakelar toggle
yang dioperasikan dengan
tangan dilengkapi dengan
pengunci
Kontak normal tertutup Idem kontak NO Missal kontak tekan
yang dioperasikan dengan (push button)
tangan tanpa pengunci
(sesaat)
Lampu tanda (pilot lamp) Tidak direkomendasikan Untuk penandaan fungsi

Gambar 1 Gambar sakelar magnetik (kontaktor) dengan 3 kontak utama dan 1 kontak
bantu NO
III. GAMBAR RANGKAIAN

Latihan 1

Latihan 2
Latihan 3

Latihan 4
Latihan 5

Latihan 6
Latihan 7

Latihan 8
Latihan 9

Latihan 10
Latihan 11

Latihan 12

Latihan 13
IV. CARA KERJA

1. Prinsip kerja dari latihan 1 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala. K1
dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1
menggunakan saklar toggle.
2. Prinsip kerja dari latihan 2 adalah lampu H1 akan langsung menyala karena
dihubungkan seri dengan kontak NC K1 sehingga arus dari sumber akan langsung
menuju ke lampu H1. Kemudian jika S1 ditekan maka K1 akan bekerja dan kontak
NC K1 akan terbuka, sehingga lampu H1 akan padam.
3. Prinsip kerja dari latihan 3 hampir sama dengan prinsip kerja latihan 1, perbedaannya
adalah pada latihan 3 menggunakan push button. Jika S1 ditekan maka K1 dan H1
akan menyala. K1 dan H1 langsung padam apabila S1 dilepas.
4. Prinsip kerja dari latihan 4 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala. K1
dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1
menggunakan saklar toggle.
5. Prinsip kerja dari latihan 5 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1 akan
menyala, meskipun push button S1 dilepas K1 dan H1 akan tetap menyala karena S1
dikunci oleh kontak NO K1. Kemudian jika push button S2 ditekan maka K1 dan H1
akan padam, hal ini dikarenakan fungsi dari S2 adalah sebagai pemutus (yang dipakai
adalah kontak NC) .
6. Prinsip kerja dari latihan 6 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1 akan
menyala (S1 dikuci kontak NO K1), kemudian jika push button S2 ditekan maka K1
dan H1 akan padam. Jika S1 dan S2 ditekan bersamaan maka K1 dan H1 akan
menyala (nyala sesaat). Hal ini dikarenakan push button S2 (NC) dihubungkan seri
dengan pengunci K1.
7. Prinsip kerja latihan 7 , apabila Saklar tunggal S1 ditekan arus mengalir melalui S1
menuju ke S3 (NC) lalu ke Kontaktor K1 dan menghidupkan lampu E1. Selanjutnya,
apabila S3 ditekan, akan memutus arus sehingga lampu Kontaktor K1 dan lampu E1
akan mati. Lalu, apabila S2 ditekan, Kontaktor K1 dan lampu E1 akan menyala
kembali, dan akan mati saat S3 ditekan.
8. Prinsip kerja latihan 8 apabila Saklar tunggal S1 ditekan arus mengalir melalui S1
menuju ke S2 (NO) dan S3 (NO). lalu, apabila S3 ditekan, akan memutus arus
sehingga lampu E1 akan mati. Begitu pula dengan Saklar S2.
9. Prinsip kerja latihan 9 apabila saklar S1 ditekan, kontaktor K1 dan saklar S1 akan
tetap mati, begitu pula dengan saklar S2 dan S3. Namun, apabila saklar S1 dan S2
ditekan bersamaan, maka kontaktor K1 akan hidup dan lampu E1 akan menyala.
Kemudian, saklar S3 akan memutus arus mengalir sehingga lampu E1 akan mati.
10. Prinsip kerja latihan 10 apabila saklar S1 ditekan, arus akan mengalir melalui S3 (NC)
kemudian Kontaktor K1 mengunci dan lampu E1 menyala. Kemudian, apabila saklar
S2 ditekan, arus akan mengalir ke kontaktor K2 sehingga lampu E2 menyala bersama
dengan lampu E1 tadi. Lalu, kedua lampu akan mati saat saklar S3 ditekan.
11. Prinsip kerja latihan 11 apabila S2 ditekan tidak terjadi apa-apa. Kemudian, saat S1
ditekan, arus akan mengalir melalui kontaktor K1 sehingga lampu E1 akan menyala.
Lalu, saat saklar S2 ditekan kembali, arus akan masuk ke kontaktor K2 sehingga
lampu E2 menyala bersama dengan lampu E1 tadi. Kemudian, apabila saklar S3
ditekan, semua lampu akan padam.
12. Prinsip kerja latihan 12 apabila saklar S1 ditekan, maka arus akan mengalir melalui
S1 menuju ke kontaktor K1 lalu menuju ke kontaktor KT yang telah disetting untuk
waktunya (missal 5 atau 10 detik). Sehingga lampu E1 akan menyala sesaat setelah
saklar S1 ditekan, sementara lampu E2 akan menyala setelah batas waktu yang
ditentukan pada KT.
13. Prinsip kerja latihan 13 saat S1 ditekan maka E1 akan menyala, karena arus akan
mengalir ke coil A1 sehingga kontaktor K1 akan menjadi close. Dalam waktu yang
bersamaan, arus akan mengalir ke kontaktor KT. Arus akan mengalir ke coil dalam
waktu yang telah ditentukan pada kontaktor KT. Setelah teraliri arus, maka kontaktor
K2 akan beroperasi dan ke posisi close, sehingga E2 akan menyala.

V. HASIL PERCOBAAN

1. Latihan 1
Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan ON ON
Dilepas OFF OFF

2. Latihan 2
Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan ON OFF
Dilepas OFF ON
3. Latihan 3

Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1


Ditekan ON ON
Dilepas OFF OFF

4. Latihan 4
Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan ON ON
Dilepas OFF OFF

5. Latihan 5
Posisi S1 Posisi S2 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan Dilepas ON ON
Dilepas Ditekan OFF OFF

6. Latihan 6
Posisi S1 Posisi S2 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan Dilepas ON ON
Dilepas Ditekan OFF OFF
Ditekan Ditekan ON ON

7. Latihan 7
Posisi S1 Posisi S2 Posisi S3 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan Dilepas Dilepas ON ON
Dilepas Ditekan Dilepas ON ON
Ditekan Ditekan Ditekan OFF OFF

8. Latihan 8
Posisi S1 Posisi S2 Posisi S3 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan Dilepas Dilepas ON ON
Dilepas Ditekan Dilepas OFF OFF
Ditekan Dilepas Ditekan OFF OFF

9. latihan 9
Posisi S1 Posisi S2 Posisi S3 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan Dilepas Dilepas OFF OFF
Dilepas Ditekan Dilepas OFF OFF
Ditekan Ditekan Dilepas ON ON

10. Latihan 10
Posisi S2 Posisi S3 Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi
Posisi S1
K1 K2 H1 H2
Ditekan Dilepas Dilepas ON OFF ON OFF
Dilepas Ditekan Dilepas OFF ON OFF ON
Dilepas Dilepas Ditekan OFF OFF OFF OFF
11. Latihan 11
Posisi S2 Posisi S3 Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi
Posisi S1
K1 K2 H1 H2
Ditekan Dilepas Dilepas ON OFF ON OFF
Dilepas Ditekan Dilepas OFF OFF OFF OFF
Ditekan Ditekan Dilepas ON ON ON ON
Ditekan Ditekan Ditekan OFF OFF OFF OFF

12. Latihan 12
Posisi S2 Timer Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi
Posisi S1
K1 K2 H1 H2
Ditekan Dilepas Kerja 5s ON OFF ON OFF
Ditekan Dilepas Kerja ON ON ON ON
Ditekan Ditekan Mati OFF OFF OFF OFF

13. Latihan 13
Posisi S2 Timer Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi
Posisi S1
K1 K2 H1 H2
Ditekan Dilepas Kerja 5s ON OFF ON OFF
Ditekan Dilepas Kerja ON ON ON ON
Ditekan Ditekan Mati OFF OFF 5s OFF OFF

VI. ANALISA HASIL

1. Prinsip kerja dari latihan 1 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala.
K1 dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1
menggunakan saklar toggle.
2. Prinsip kerja dari latihan 2 adalah lampu H1 akan langsung menyala karena
dihubungkan seri dengan kontak NC K1 sehingga arus dari sumber akan langsung
menuju ke lampu H1. Kemudian jika S1 ditekan maka K1 akan bekerja dan kontak
NC K1 akan terbuka, sehingga lampu H1 akan padam.
3. Prinsip kerja dari latihan 3 hampir sama dengan prinsip kerja latihan 1,
perbedaannya adalah pada latihan 3 menggunakan push button. Jika S1 ditekan
maka K1 dan H1 akan menyala. K1 dan H1 langsung padam apabila S1 dilepas.
4. Prinsip kerja dari latihan 4 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala.
K1 dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1
menggunakan saklar toggle.
5. Prinsip kerja dari latihan 5 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1
akan menyala, meskipun push button S1 dilepas K1 dan H1 akan tetap menyala
karena S1 dikunci oleh kontak NO K1. Kemudian jika push button S2 ditekan
maka K1 dan H1 akan padam, hal ini dikarenakan fungsi dari S2 adalah sebagai
pemutus (yang dipakai adalah kontak NC) .
6. Prinsip kerja dari latihan 6 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1
akan menyala (S1 dikuci kontak NO K1), kemudian jika push button S2 ditekan
maka K1 dan H1 akan padam. Jika S1 dan S2 ditekan bersamaan maka K1 dan H1
akan menyala (nyala sesaat). Hal ini dikarenakan push button S2 (NC)
dihubungkan seri dengan pengunci K1.
7. Prinsip kerja latihan 7 , apabila Saklar tunggal S1 ditekan arus mengalir melalui S1
menuju ke S3 (NC) lalu ke Kontaktor K1 dan menghidupkan lampu E1.
Selanjutnya, apabila S3 ditekan, akan memutus arus sehingga lampu Kontaktor K1
dan lampu E1 akan mati. Lalu, apabila S2 ditekan, Kontaktor K1 dan lampu E1
akan menyala kembali, dan akan mati saat S3 ditekan.
8. Prinsip kerja latihan 8 apabila Saklar tunggal S1 ditekan arus mengalir melalui S1
menuju ke S2 (NO) dan S3 (NO). lalu, apabila S3 ditekan, akan memutus arus
sehingga lampu E1 akan mati. Begitu pula dengan Saklar S2.
9. Prinsip kerja latihan 9 apabila saklar S1 ditekan, kontaktor K1 dan saklar S1 akan
tetap mati, begitu pula dengan saklar S2 dan S3. Namun, apabila saklar S1 dan S2
ditekan bersamaan, maka kontaktor K1 akan hidup dan lampu E1 akan menyala.
Kemudian, saklar S3 akan memutus arus mengalir sehingga lampu E1 akan mati.
10. Prinsip kerja latihan 10 apabila saklar S1 ditekan, arus akan mengalir melalui S3
(NC) kemudian Kontaktor K1 mengunci dan lampu E1 menyala. Kemudian,
apabila saklar S2 ditekan, arus akan mengalir ke kontaktor K2 sehingga lampu E2
menyala bersama dengan lampu E1 tadi. Lalu, kedua lampu akan mati saat saklar
S3 ditekan.
11. Prinsip kerja latihan 11 apabila S2 ditekan tidak terjadi apa-apa. Kemudian, saat S1
ditekan, arus akan mengalir melalui kontaktor K1 sehingga lampu E1 akan
menyala. Lalu, saat saklar S2 ditekan kembali, arus akan masuk ke kontaktor K2
sehingga lampu E2 menyala bersama dengan lampu E1 tadi. Kemudian, apabila
saklar S3 ditekan, semua lampu akan padam.
12. Prinsip kerja latihan 12 apabila saklar S1 ditekan, maka arus akan mengalir melalui
S1 menuju ke kontaktor K1 lalu menuju ke kontaktor KT yang telah disetting
untuk waktunya (missal 5 atau 10 detik). Sehingga lampu E1 akan menyala sesaat
setelah saklar S1 ditekan, sementara lampu E2 akan menyala setelah batas waktu
yang ditentukan pada KT.
13. Prinsip kerja latihan 13 saat S1 ditekan maka E1 akan menyala, karena arus akan
mengalir ke coil A1 sehingga kontaktor K1 akan menjadi close. Dalam waktu yang
bersamaan, arus akan mengalir ke kontaktor KT. Arus akan mengalir ke coil dalam
waktu yang telah ditentukan pada kontaktor KT. Setelah teraliri arus, maka
kontaktor K2 akan beroperasi dan ke posisi close, sehingga E2 akan menyala.

VII. KESIMPULAN

1. Pengendalian elektromagnetik adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengatur


sistem kerja alat elektromagnetik. Pengendalian elektromagnetik juga dapat
digunakan untuk mengatur sistem kerja suatu motor listrik.
2. Kontaktor merupakan sebuah komponen utama yang berfungsi sebagai
penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya
minimal.
3. Kontaktor dapat bekerja apa bila coil coil pada kontaktor disambungkan dengan
sumber tegangan yang sesuai dengan teagangan kerjanya.
4. Kontaktor tidak dapat bekerja sendiri dalam pengoprasian sesuai aturannya harus
ada komponen lain yaitu saklar atau yang lainnya.
5. Operasi kontaktor dari berbagai tempat terpisah fungsi rangkaiannya berbasis pada
elemen-elemen logika, diantaranya adalah operasi OR dan AND.
6. Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relai penunda waktu
yang fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian
tertentu yang bekerja secara otomatis.
7. Timer switch berfungsi untuk mengontrol waktu ON suatu kontaktor. Timer switch
pada kontaktor ini dapat diseting sesuai kebutuhan, sehingga periode ON suatu
contactor dapat ditentukan secara manual menggunakan timer switch tersebut.
8. Rangkaian kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik pada dasarnya atau pada
umumnya menggunakan komponen yang bernama kontaktor. Kontaktor memiliki 3
pasang kontak utama, 4 pasang kontak bantu (2 pasang kontak NO dan 2 pasang
kontak NC), serta memiliki dua kutub sebagai coil(A1 dan A2).
9. Prinsip kerja kontaktor yaitu, ketika coil mendapat tegangan, maka kontaktor aktif
lalu kontaknya bekerja. Kontak NO menjadi NC, dan kontak NC menjadi NO.
10.Rancangan kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik bisa diajdikan beberapa
rangkaian, yaitu operasi tertutup terbuka, operasi kontaktor mengunci sendiri, dan
masih banyak lagi.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

[1] Ogata, Katshuiko, Modern Control Engineering, 1994, Prentice Hall, Inc.
[2] https://rekayasalistrik.wordpress.com/2013/03/03/cara-kerja-kontaktor/
[3] Kisel, E. Thomas, Modern Industrial/Electrical Motor Controls, 1990,
PRINTICE HALL, Englewood Cliffs, New Jersey 07632
[4] Lukas Joko D.A. 2008. Rancangan Listrik Kendali Industri.
[5] https://id.scribd.com/document/348985243/Job-Sheet-kendali-elektromagnetik
[6] http://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-listrik-cara-kerjanya/
[7]https://www.google.co.id/search?rlz=1C1CHZL_enID766ID766&biw=1366&bih=
651&tbm=isch&sa=1&q=tabel+simbol+kontak+kontaktor&oq=tabel+simbol+kont
ak+kontaktor&gs_l=psyab.3...88862.90531.0.91223.6.6.0.0.0.0.278.880.0j1j3.4.0..
..0...1.1.64.psy-ab..2.0.0....0.h8nqp43a3ek#imgrc=MHneP36_n7oOQM:

Anda mungkin juga menyukai