Anda di halaman 1dari 16

Kendali On/Off Berbasis Elektromagnetik

Abstraksi-Pengendali suatu sistem sangatlah diperlukan untuk kelancaran proses produksi


suatu industri modern ini. Seperti yang kita ketahui sekarang ini industi-industri dan dunia kerja
saat ini sudah menggunakan kendali berbasis semi otomatis. Penggunaan komponen-komponen
semi otomatis ini mempermudah pekerjaan manusia guna mematikan atau menghidupkan suatu
mesin kerja. Maka dari pada itu pada kesempatan ini akan membahas tentang Kontaktor Magnet,
serta mengaplikasikan peralatan kerja secara langsung sesuai dengan fungsinya, yang digunakan
untuk menghasilkan benda kerja yang diinginkan.

Keywords—Pengendali Elektromagnetik, Kontaktor Magnet, Lampu Pijar, Saklar Toggle,Saklar


Push Button.

I. PENDAHULUAN

A. Pengertian Pengendali Elektromagnetik


Sistem pengendalian adalah susunan komponen fisik yang dirakit sedemikian rupa sehingga
berfungsi untuk mengendalikan sistem itu sendiri atau sistem lain yang berhubungan dengan proses.
Cara atau sistem pengendalian terdiri dari 3 jenis yaitu :
1. Kendali Manual
Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor konvensional secara manual. Untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manual mekanis, diantaranya
adalah saklar togel (Toggle Switch).

Gambar 1. Kendali Manual


2. Kendali Semi Otomatis
Pada kendali semi otomatis, kerja operatorsedikit ringan (tidak mengeluarkantenaga besar), cukup
dengan jari menekan tombol tekan start saat awal menggerakkan motor dan menekan tombol stop
saat menghentikan putaran motor.

Gambar 2. Kendali Semi Otomatis


3. Kendali Otomatis
Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian
konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensor-sensor, sehingga motor dapat bekerja maupun
berhenti secara otomatis.

Gambar 3. Kendali Otomatis


B. Kontaktor
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila
kumparan diberi energi dengan memanfaatkan energi listrik menjadi elektromagnetik.Pada The
National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang
digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti
relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak.
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa
Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat
kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam
keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka.
Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-
kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja.

Gambar 4 Struktur Kontaktor


Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah
dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan
menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut
tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan
searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan.

Gambar 5 Kontruksi Kontaktor


C. Kontaktor Timer (Time Delay Relay)
Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relai penunda waktu yang fungsinya
untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian tertentu yang bekerja secara
otomatis.
Timer switch berfungsi untuk mengontrol waktu ON suatu contactor. Timer switch pada contactor
ini dapat diseting sesuai kebutuhan, sehingga periode ON suatu contactor dapat ditentukan secara
manual menggunakan timer switch tersebut. Komponen ini juga mempunyai kontak NO dan NC. Dan
yang membedakannya hanya pada kondisi pengaktifannya saja.
Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika timer diberi ketetapan
waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada timer itu
sendiri. Misalnya ketika kita telah menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC akan bekerja 10
detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik.

Gambar 6 Kontaktor Timer


D. Lampu Pijar
Lampu adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus
listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.Kaca yang menyelubungi
filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja
yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk
menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya
Gambar7 Struktur Lampu Pijar
E. Saklar Toggle
Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus
listrik dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Berbagai jenis saklar
tersedia sesuai dengan fungsi, jenis dan cara pemasangannya.

Gambar 8 Kontruksi Saklar


F. Push Button
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan
unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan
(dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
Gambar 9 Push Button

II. PEMBAHASAN
Latihan 1 : Diagram rangkaian operasi terbuka

Posisi
Kondisi K1 Keadaan H1
S1
0 OFF Padam
1 ON Nyala

Pada percobaan 1 kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1
apabila coil pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V, tetapi saklar tunggal S1
sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke Kontaktor. Jadi apabila Saklar tunggal S1 ditekan arus
mengalir melalui S1 menuju ke Kontaktor K1 dan menghidupkan lampu H1 dan sebaliknya
Latihan 2 : Diagram rangkaian operasi tertutup

Posisi
Kondisi K1 Keadaan H1
S1
0 OFF Nyala
1 ON Padam

Pada percobaan 2 Lampu H1 keadaan awal menyala dan kontaktor melalui kontak NC berfungsi
mematikan lampu H1 apabila coil pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tegangan AC 220 V, tetapi
saklar tunggal S1 sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke Kontaktor. Jadi apabila Saklar
tunggal S1 ditekan arus mengalir melalui S1 menuju ke Kontaktor K1 dan mematikan lampu H1 dan
apabila saklar tunggal S1 di lepas maka lampu akan menyala.
Latihan 3 :Diagram rangkaian operasi kontaktor mengunci sendiri ( pakai saklar toggle)

Posisi
Kondisi K1 Keadaan H1
S1
0 ON Nyala
1 ON Nyala
Pada percobaan 3, kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1
apabila coil pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V, tetapi saklar toggle S1 sebagai
pengontrol sumber listrik yang mengalir ke Kontaktor. Jadi apabila Saklar push button S1 ditekan arus
mengalir melalui S1 menuju ke Kontaktor K1 dan NO yang di hubung pararel dengan S1 sebagai pengunci
kontaktor itu sendiri jadi apa bila S1 dilepas maka Kontaktor masih tetap bekerja karena arus mengalir
melalui kontak NO bantu kontaktor. Jadi lampu akan tetap menyala apabila S1 ditekan ataupun dilepas.

Latihan 4 :Diagram rangkaian operasi kontaktor mengunci sendiri ( pakai push button)

Posisi
Kondisi K1 Keadaan H1
S1
0 ON Nyala
1 ON Nyala

Pada percobaan 4 kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1
apabila coil pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V, tetapi saklar push button S1
sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke Kontaktor. Jadi apabila Saklar push button S1 ditekan
arus mengalir melalui S1 menuju ke Kontaktor K1 dan NO yang di hubung pararel dengan S1 sebagai
pengunci kontaktor itu sendiri jadi apa bila S1 dilepas maka Kontaktor masih tetap bekerja karena arus
mengalir melalui kontak NO bantu kontaktor. Jadi lampu akan tetap menyala apabila S1 ditekan ataupun
dilepas.
Latihan5 :Diagram rangkaian operasi kontaktor mengunci sendiri (prioritas off)

Posisi Posisi S2
Kondisi K1 Keadaan H1
S1
1 0 ON Nyala
0 0 ON Nyala
0 1 OFF Padam

Pada percobaan 5, kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1
apabila coil pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V, tetapi saklar push button S1
sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke kontaktor. Jadi apabila saklar push button S1 ditekan
arus mengalir melalui S1 menuju ke kontaktor K1 dan NO yang di hubung pararel dengan S1 sebagai
pengunci kontaktor itu sendiri jadi apa bila S1 dilepas maka kontaktor masih tetap bekerja karena arus
mengalir melalui kontak NO bantu kontaktor. Untuk mematikan lampu H1 dengan cara menekan saklar
push button stop S2 yang di rangkai seri dengan S1 akan memutus arus yang mengalir ke kontaktor dan
lampu H1 akan padam.

Latihan 6 :Diagram rangkaian fungsi kontaktor mengunci sendiri (prioritas on)

Posisi S1 Posisi S2 Kondisi K1 Keadaan H1


1 0 ON Nyala
0 0 ON Nyala
0 1 OFF Padam
1 1 ON Nyala
Pada percobaan 6, kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu E1
apabila coil pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V, tetapi saklar push button S1
sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke Kontaktor. Jadi apabila saklar push button S1 ditekan
arus mengalir melalui S1 menuju ke Kontaktor K1 dan NO yang di hubung pararel dengan S1 sebagai
pengunci kontaktor itu sendiri jadi apabila S1 dilepas maka Kontaktor masih tetap bekerja karena arus
mengalir melalui kontak NO bantu kontaktor. Untuk mematikan lampu H1 dengan cara menekan saklar
Push button stop S2 di pararel dengan S1 dan di seri dengan NO pengunci yang akan memutus arus yang
mengalir ke kontaktor dan lampu H1 akan padam. Apabila S1 dan S2 ditekan secara bersamaan maka
lampu H1 akan menyala sesaat dan apabila kedua saklar di lepas secara bersamaan maka lampu H1 akan
padam.

Latihan 7 :Diagram rangkaian operasi kontaktor dari beberapa tempat terpisah dengan logika OR-
ON Control
Posisi Posisi Posisi Kondisi Keadaan
S1 S2 S3 K1 H1
1 0 0 ON Nyala
0 0 1 OFF Padam
0 1 0 ON Nyala
0 0 1 OFF Padam

Pada percobaan 7,saklarpushbutton S1, S2, dan S3 sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke
kontaktor. kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1 apabila coil
pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V. Jadi, apabila Saklar tunggal S1 ditekan
arus mengalir melalui S1 menuju ke S3 (NC) lalu ke Kontaktor K1 dan menghidupkan lampu H1.
Selanjutnya, apabila S3 ditekan, akan memutus arus sehingga lampu Kontaktor K1 dan lampu H1 akan
mati. Lalu, apabila S2 ditekan, Kontaktor K1 dan lampu H1 akan menyala kembali, dan akan mati saat S3
ditekan.

Latihan 8 :Diagram rangkaian operasi kontaktor dari beberapa tempat terpisah dengan logika OR-
OFF Control
Posisi Posisi Posisi Kondisi Kondisi
S1 S2 S3 K1 H1
1 0 0 ON ON
0 0 1 OFF OFF
1 0 0 ON ON
0 0 1 OFF OFF

Pada percobaan 8,saklar pushbutton S1, S2, dan S3 sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke
kontaktor. Kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu E1 apabila coil
pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V. Jadi, apabila Saklar tunggal S1 ditekan
arus mengalir melalui S1 lalu ke Kontaktor K1 dan menghidupkan lampu H1. Lalu, apabila S3 ditekan,
akan memutus arus sehingga lampu E1 akan mati. Begitu pula dengan Saklar S2.

Latihan 9 :Diagram rangkaian operasi kontaktor dari beberapa tempat terpisah dengan logika
AND-ON Control

Posisi Posisi Posisi Kondisi Kondisi


S1 S2 S3 K1 H1
1 0 0 OFF OFF
0 1 0 OFF OFF
0 0 1 OFF OFF
1 1 0 ON ON
0 0 1 OFF OFF
Pada percobaan 9,saklarpushbutton S1, S2, dan S3 sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke
kontaktor. Kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1 apabila coil
pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V. Jadi, apabila saklar S1 ditekan, kontaktor
K1 dan saklar S1 akan tetap padam, begitu pula dengan saklar S2 dan S3. Namun, apabila saklar S1 dan
S2 ditekan bersamaan, maka kontaktor K1 akan hidup dan lampu H1 akan menyala. Kemudian, saklar S3
akan memutus arus mengalir sehingga lampu H1 akan padam.

Latihan 10 :Diagram rangkaian operasi kontaktor untuk mengendalikan dua beban yang terpisah

Posi Knd Knd Knd


Posis Posi Kndsi
si si si si
i S1 si S2 H2
S3 K1 H1 K2
1 0 0 ON ON OFF OFF
0 1 0 ON ON ON ON
0 0 1 OFF OFF OFF OFF
0 0 0 OFF OFF OFF OFF

Pada percobaan 10,saklar pushbutton S1, S2, dan S3 sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke
kontaktor. Kontaktor K1 melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1, dan
Kontaktor 2melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu E2, apabila coil pada
kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V. Jadi, apabila saklar S1 ditekan, arus akan
mengalir melalui S3 (NC) kemudian Kontaktor K1 mengunci dan lampu H1 menyala. Kemudian, apabila
saklar S2 ditekan, arus akan mengalir ke kontaktor K2 sehingga lampu H2 menyala bersama dengan
lampu H1 tadi. Lalu, kedua lampu akanpadam saat saklar S3 ditekan.
Latihan 11 :Diagram rangkaian operasi kontaktor kerja berurutan

Posi Pos Posi Knd


Kndsi Kndsi Kndsi
si isi si si
H1 K2 H2
S1 S2 S3 K1
0 1 0 OFF OFF OFF OFF
1 0 0 ON ON OFF OFF
0 1 0 ON ON ON ON
0 0 1 OFF OFF OFF OFF

Pada percobaan 11,saklar pushbutton S1, S2, dan S3 sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke
kontaktor. Kontaktor K1 melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1, dan
Kontaktor K2melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H2, apabila coil pada
kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V. Jadi, apabila S2 ditekan tidak terjadi apa-apa.
Kemudian, saat S1 ditekan, arus akan mengalir melalui kontaktor K1 sehingga lampu H1 akan menyala.
Lalu, saat saklar S2 ditekan kembali, arus akan masuk ke kontaktor K2 sehingga lampu H2 menyala
bersama dengan lampu H1 tadi. Kemudian, apabila saklar S3 ditekan, semua lampu akan padam.

Latihan 12 :Diagram rangkaian dua beban kerja berurutan secara otomatis berbasis waktu pada
saat start.
Posisi Posisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi
S1 S2 K1 H1 K2 H2
0 0 OFF OFF OFF OFF
1 0 ON ON OFF OFF
Setelah 5 ON ON
ON ON
detik
0 1 OFF OFF OFF OFF

Pada percobaan 12, saklar push button S1 sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke kontaktor
K1 dan kontaktor timer. Kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1
apabila coil pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V. Jadi, apabila saklar S1 ditekan,
maka arus akan mengalir melalui S1 menuju ke kontaktor K1 lalu menuju ke kontaktor timer yang telah
disetting untuk waktunya 5 detik. Sehingga lampu H1 akan menyala,5 detik kemudian lampu H2 akan
menyala. Kemudian apabila S3 ditekan maka kedua lampu akan padam.
Latihan 13 :Diagram rangkaian dua beban kerja berurutan secara otomatis berbasis waktu pada
saat stop.

Posisi Posisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi


S1 S2 K1 H1 K2 H2
0 0 OFF OFF OFF OFF
1 0 ON ON ON ON
Setelah 5 ON ON
OFF OFF
detik
0 1 OFF OFF OFF OFF
Pada percobaan 13, saklar pushbutton S1 sebagai pengontrol sumber listrik yang mengalir ke kontaktor K1
dan kontaktor timer. Kontaktor melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu H1
apabila coil pada kontaktor A1 dan A2 diberi sumber tengangan AC 220 V. Jadi, apabila saklar S1 ditekan
lampu H1 akan menyala. Dan ketika S2 ditekan lampu H2 akan menyala. Kemudian saat S3 ditekan
lampu H1 kan padam. Kemudian tunggu selama 5 detik maka lampu H2 akan padam juga.

III. PENUTUP (KESIMPULAN)

1. Pengendalian elektromagnetik adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengatur sistem kerja alat
elektromagnetik. Pengendalian elektromagnetik juga dapat digunakan untuk mengatur sistem kerja
suatu motor listrik.
2. Kontaktor merupakan sebuah komponen utama yang berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan
kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal.
3. Kontaktor tidak dapat bekerja sendiri dalam pengoprasian sesuai aturannya harus ada komponen lain
yaitu saklar atau yang lainnya.Kontaktor dapat bekerja apa bila coil coil pada kontaktor disambungkan
dengan sumber tegangan yang sesuai dengan teagangan kerjanya.
4. Operasi kontaktor dari berbagai tempat terpisah fungsi rangkaiannya berbasis pada elemen-elemen
logika, diantaranya adalah operasi OR dan AND.
5. Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relai penunda waktu yang fungsinya untuk
memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian tertentu yang bekerja secara otomatis.

REFERENSI
[1] Lukas Joko D.A. 2008. Rancangan Listrik Kendali Industri.
[2] Ogata, Katshuiko, Modern Control Engineering, 1994, Prentice Hall, Inc.
[3] Kisel, E. Thomas, Modern Industrial/Electrical Motor Controls, 1990, PRINTICE HALL,
Englewood Cliffs, New Jersey 07632
[4] Juhari, Kontrol Elektromekanik , Moduk Diklat PPPPTK BMTI, 2012.
[5] Theraja B L and AK Theraja, A Text Book of Electrical Technology , New Delhi India 2002.
[6]https://id.scribd.com/document/348985243/Job-Sheet-kendali-elektromagnetik
[7] https://rekayasalistrik.wordpress.com/2013/03/03/cara-kerja-kontaktor/

Anda mungkin juga menyukai