TEMA :
PROSES PELAKSANAAN PELELANGAN
KELOMPOK 5
ANISA ZAQI ZHAFIRA (3.39.19.0.03)
FAISAL ABBAS ZAIN (3.39.19.0.13)
FEBRIANDARU CHANDRA DEWANTARA
(3.39.19.0.15)
FIQIE HAFIDZ PERMANA (3.39.19.0.16)
14
35
20
PART 1 PART 5
1. PEMBENTUKAN 1. PENUNUNJUKKAN
PANITIA PEMENANG
PELELANGAN PELELANGAN
2. 2. PEMBUATAN 2. PEMBUATAN DAN
DOKUMEN PENANDATANGANAN
PELELANGAN KONTRAK
PART 4
3. PART 2 1. PENETAPAN
1. PENGAMBILAN PART 3 PEMENANG
PENGUMUMAN
DOKUMEN 1. PELELANGAN
PELELLANGAN PEMASUKKAN 2. PENGUMUMAN
DAN PEMENANG
PELELANGAN 2. PENJELASAN PEMBUKAAN PELELANGAN
PEKERJAAN DOKUMEN 3. SANGGAHAN
PENAWARAN PESERTA
2. PENETAPAN PELELANGAN
CALON
PEMENANG
DOKUMEN
PROSES PELAKSANAAN PELELANGAN
Tahapan :
I. Pembentukan panitia pelelangan
II. Pembuatan dokumen pelelangan
III. Pengumuman pelelangan
IV. Pemgambilan dokumen pelelangan
V. Penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
VI. Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran
VII. Penetapan calon pemenang pelelangan
VIII.Pengumuman pemenang pelelangan
IX. Sanggahan peserta pelelangan
X. Penunjukkan pemenang pelelangan
XI. Pembuatan dan penandatanganan kontrak
I. Pembentukan panitia pelelangan
Kepres No.14A Tahun 1980, tentang petugas pelelangan. Panitia pelelangan dibentuk oleh
Kepala Kantor / Satuan Kerja / Pimpinan Proyek.
Panitian pelelangan terdiri dari lima orang, yang meliputi satuan kerja :
a.Perencana pembangunan (konsultan)
b.Penanggung jawab keuangan
c.Penanggung jawab perlengkapan pemeliharaan dan instansi bersangkutan
Tugas panitia adalah
• Menyusun dan menetapkan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) proyek, tata cara
pelelangan, persyaratan peserta pelelangan
• Mengadakan pengumuman pelelangan
• Memberikan penjelasan mengenai RKS baik dari segi teknik maupun administratifnya, dan
membuat berita acara
• Melaksanakan pembukaan surat penawaran serta membuat berita acaranya
• Mengadakan penilaian dan menetapkan calon pemegang pelelangan
• Membuat laporan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan pelelangan.
II. Pembuatan Dokumen Lelang
Dokumen ini dibuat oleh panitia pelelagan kemudian hasilnya harus
disahkan oleh Kepala Kantor/Satuan Kerja/Pemimpin Proyek.
Dokumen Pelelangan terdiri atas :
a. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
b. Contoh format yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek,
misalnya format surat penawaran, format untuk bill of quality (BQ)
atau form tender , surat referensi bank, surat pernyataan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik dari kontraktor, surat
perjanjian pemborong/surat kontrak.
c. Gambar rencana atau gambar bestek
d. Keterangan lain yang diperlukan.
Dalam RKS harus memuat :
1. Persyaratan umum, keterangan mengenai pemilik pekerjaan, keterangan
mengenai perencana (konsultan) , ketentuan mengenai kontraktor, persyaratan
peserta pelelangan, bentuk surat penawaran dan cara penyampaiannya.
2. Persyaratan administratif, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tanggal
penyerahan pekerjaan, persyaratan pembayaran, denda atas keterlambatan
pekerjaan, besarnya jaminan pelelangan/bid bond, besarnya jaminan
pelaksanaan
3. Persyaratan teknis, jenis uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan, jenis dan
mutu bahan,gambar rencana seperti gambar konstruksi, dan gambar detail.
Lama pembuatan dokumen pelelangan minimal tiga hari dan selambat-lambatnya
adalah ;
a. 5 hari untuk pelelangan kecil
b. 10 hari untuk lelang sedang
c. 15 hari untuk lelang besar
III. PENGUMUMAN PELELANGAN
Dalam tahap ini, setelah dokumen pelelangan selesai dibuat dan
diperbanyak, maka panitia pelelangan mengadakan pengumuman
proyek yang akan dilelangkan. Pengumuman ini dapat dilakukan
melalui media massa, dalam hal ini melalui iklan di harian umum
ataupun majalah atau dapat juga dilakukan melalui surat undangan
kepada rekanan atau kontraktor yang sudah tercatat dalam daftar
rekanan yang mampu (DRM) yang dianggap sesuai
Pengumuman pelelangan ini memuat antara lain :
• Nama instansi yang mengadakan pelelangan;
• Uraian singkat mengenai proyek yang akan dilaksanakan;
• Persyaratan peserta pelelangan;
• Tempat, hari, dan waktu untuk memperoleh dokumen pelelangan serta
keterangan lainnya;
• Tempat, hari, dan waktu penjelasan pekerjaan (aanwijzing) dan
keterangan lainnya;
• Tempat penyerahan dokumen penawaran;
• Batas akhir penyerahan dokumen penawaran;
• Alamat surat penawaran harus disampaikan;
• Tempat, hari, dan waktu pembukaan penawaran diadakan;
IV. PENGAMBILAN DOKUMEN
PELELANGAN
Setelah adanya pengumuman pelelangan, maka bagi kontraktor yang
berminat dapat mengambil Dokumen Pelelangan pada hari dan tempat
yang telah ditentukan dalam pengumuman pelelangan.
V. PENJELASAN PEKERJAAN
Urutan kegiatan penetapan calon pemenang pelelangan oleh panitia pelelangan adalah
sebagai berikut ini.
a. Panitia pelelangan mengadakan rapat untuk menentapkan calon pemenang pelelangan,
dengan ketentuan dalam rapat pertama, harus dihadiri oleh lebih dari 2/3 anggota panitia
pelelangan; apabila dalam rapat pertama tidak mencapai quorum (2/3 dari jumlah anggota
panitia), maka pada rapat berikutnya harus dihadiri minimal lebih dari ½ jumlah anggota
panitia pelelangan.
b. Calon pemenang pelelangan ditetapkan dalam rapat, dengan persyaratan dan cara penilain
berdasarkan peraturan pelelangan yang berlaku.
c. Setelah calon pemenang pelelangan ditetapkan, panitia pelelangan segera membuat berita
acara hasil pelelangan, yang berisi segala hal ikhwal mengenai pelaksanaan pelelangan dan
selanjutnya membuat laporan kepada pejabat yang berwenang untuk mengambil
keputusan mengenai penetapan Pemenang Pelelangan.
Laporan tersebut disertai dengan usul, acuan hasil pekerjaan calon,
serta penjelasan tambahan yang dianggap penting untuk bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Pejabat yang berwenang untuk mengambil keputusan adalah :
• Pemimpin proyek adalah untuk pelelangan yang bernilai sampai
dengan Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
• Pejabat eselon I adalah untuk pelelangan yang bernilai antara Rp
200.000.000,00 hingga Rp 500.000.000,00
• Menteri atau Ketua Lembaga adalah untuk pelelangan yang bernilai
lebih dari Rp 500.000.000,00
VIII. Penetapan pemenang pelelangan
Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh panitia pelelangan, selanjutnya pejabat yang berwenang
akan menentukan atau menetapkan pemenang pelelangan. Penentuan kontraktor sebagai pemenang
pelelangan ini, biasanya dilakukan dengan mengambil harga penawaran kontraktor yang paling
rendah, dengan kemampuan kontraktor yang memadai dengan persyaratan yang telah ditetapkan atau
dapat pula untuk suatu keadaan tertentu diambil kontraktor yang mempunyai harga penawaran yang
mendekati harga standaryang telah ditetapkan apabila sudah ada. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya: keterlambatan selesainya pekerjaan pada saat kontraktor
bersangkutan (pemenang pelelangan) melaksanakan pekerjaan, khususnya apabila waktu untuk
penyelesaian pekerjaan tersebut sudah ditentukan dan hasilnya harus segera dipergunakan.
Penetapan pemenang pelelangan ini akan disampaikan ke pihak panitia pelelangan guna diumumkan
kepada para peserta pelelangan selambat-lambatnya lima hari setelah pengiriman laporan calon
pemenang pelelangan dari panitia pelelangan.
Apabila pejabat yang berwenang untuk menetapkan pemenang pelelangan tidak menyetujui atau
berkeberatan terhadap seluruh usulan calon pemenang pelelangan dan panitia pelelangan,
dikarenakan sesuatu hal, maka panitia pelelangan harus menyiapkan kembali untuk pelelangan ulang
pekerjaan bersangkutan.
IX. Pengumuman pemenang pelelangan
SURAT KEPUTUSAN
PEMIMPIN PROYEK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN POLITEKNIK
NO. : 007/SK/J/P4/1984
Tentang
PENUNJUKAN PEMENANG PELELANGAN PEKERJAAN
LAND GRNDING PERLUASAN GEDUNG PEDC, POLITEKNIK BANDUNG,
ASRAMA PEDC DAN FOUNDRY PMS, PROYEK PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN POLITEKNIK
MENIMBANG : 1. Bahwa hasil evaluasi Pelelangan Pekerjaan Land
grading Perlusan PEDC, Politeknik Bandung,
Asrama PEDC dan Foundry PMS, Proyek
Pengembangan Pendidikan Politeknik di Bandung
telah selesai dilaksanakan oleh Panitia Pelelangan
sebagainya mestinya.
2. Bahwa Penetapan Pemenang Pelelangan Pekerjaan
tersebut di atas telah ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk
Perusahaan.
PT. LOBUNTA KENCAYA RAYA
NPWP : 1.314.071.0-24
Jl. Pintu Air no. 31B
Jakarta
Penandatanganan kontrak ini disaksikan oleh seluruh panitia
pelelangan yang hadir dalam acara penandatanganan kontrak
Jaminan pelaksanaan adalah hampir sama dengan jaminan penawaran
(bir bond) hanya besarnya sudah ditentukan oleh peraturan yaitu
sebesar 5% (lima persn) dari harga kontrak/harga penawaran
kontraktor pemenang / jumlah nilai kontrak yang akan ditandatangani
Segera setelah pihak kontraktor memberikan jaminan pelaksanaan
pada pemilik pekerjaan, maka pihak pemilik pekerjaan akan
mengembalikan jaminan penawaran (bid bond) pada kontraktor
bersangkutan.
Jaminan pelaksanaan ini sesuai dengan peraturan akan menjadi milik pihak pemilik
pekerjaan bila
• pihak kontraktor tidak segera memulai pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang
telah ditetapkan dalam kontrak
• pihak kontraktor mengundurkan diri setelah diadakannya pelaksanaan
penandatanganan kontrak.
Jaminan pelaksaan dari kontraktor ini akan dikembalikan oleh pihak pemilik pekerjaan
kepada kontraktor bersangkutan setelah diadakan serah terima hasil pekerjaan.
Selama pelaksaan pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan (garansi) yang
waktunya sudah ditentukan dalam kontrak, baik pemilik pekerjaan ataupun kontraktor
pelaksana harus tunduk dan mengikuti ketentuan dan persyaratan yang telah
dicantumkan pula dalam kontrak.
Surat perjanjian kontrak akan ditandatangani oleh pihak pemilik pekerjaan sebagai
pihak pertama dengan pihak kontraktor pelaksana sebagai pihak kedua yang
disaksikan oleh panitia pelelangan.
Penyusunan isi surat kontrak berdasarkan pada :
• Peraturan dan persyaratan (RKS)
• Persyaratan umum kontrak
• Berita acara penjelasan (Aanwijing)