PEMAKAIAN KONTAKTOR

Nama Praktikan

: Hawa mulia

Nama Rekan

: 1. Akbar Mandala Putra tanjung

2. Elsa Qorirotul Aini
3. Fardan Adharizal
4. Gom Banuaran
5. Syafvinna Meinicha

Kelas

: 2E

Tanggal

: 5 Mei 2015

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Bab I
Pendahuluan
1.1

Tujuan
1) Mahasiswa dapat menerangkan fungsi kontaktor dalam pengaturan
rangkaian daya.
2) Mahasiswa dapat menggambarkan diagram fasa dan table kebenaran
dari rangkaian kontaktor
3) Mahasiswa dapat merangkai macam-macam rangkaian kontaktor
1.2 Dasar Teori
Kontaktor adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi sebagai
penghubung dan pemutus rangkaian sama dengan saklar-saklar biasa,
tapi pada kontaktor cara kerja dan pemakaiannya lebih diutamakan untuk
pengoperasian beban-beban yang memerlukan pangaturan. Di dalam
kontaktor terdapat rangkaian magnetik berupa kumparan yang
ditempatkan pada inti (coil) di mana coil tersebut mendapat suplai
tegangan yang sesuai akan menyebabkan kontak-kontak pada kontaktor
tertarik. Kontak-kontak inilah yang disebut sebagai penghubung atau
pemutus tegangan input menuju beban.
Dimana :

1, 3, 5
2, 4, 6
13 & 14
21 & 22

=
=
=
=

titik-titik input kontrator (standar).

titik-titik output (bersama tittik 1, 3, 5 sebagai kontak utama).
titik pada kondisi normally open.
titik pada kondisi normally close.

BAB II
Alat dan Bahan
1. Kontaktor, 2 buah

2. Push Button Switch (NC dan NO), 2 buah

3. Lampu pijar kecil hijau dan merah, masing masing 1 buah

4. Saklar

5. Multimeter, 1 buah

6. Voltmeter, 1 buah

7. Kabel secukupnya

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1

Langkah Kerja
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini (Saklar Tunggal)

2. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini ( Push Button NO)

3. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini (Push Button NC)

4. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini (Push Button NO

dengan penguncian )

5. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini (Push Button NO

dan NC )

BAB IV
DATA DAN ANALISA
4.1

Data Percobaan
1. Tabel kebenaran saklar tunggal

Flow Chart :

S
T
K
T
H
T
M

2. Tabel kebenaran saklar NO

Flow Chart
S
0
I

K
0
I

H
0
I

M
I
0

3.
S
T
K
T
H
T
M
T

4. Tabel kebenaran saklar NC

S

Flow Chart:

S
T
K
T
H
T
M

5. Tabel
kebenaran
dengan penguncian
S

Flow Chart :

saklar

NO

S
T
K
T
H
T
M
T

6. Tabel Kebenaran Saklar NO dan NC

S0
0
1
0
1

S1
0
0
1
1

K
0
0
1
0

H
0
0
1
0

Flow Chart :

S0
T
S1
T
K
T
H
T
M
T

M
1
1
0
1

4.2

Analisa Data

TABEL 1
Dalam pengamatan kita kali ini dapat dilihat saat saklar tunggal off lampu
yang menyala hanya lampu merah. Ketika saklar tunggal ditekan menjadi on,
maka koil 1 akan terangkat menjadi close dan menarik koil 2 menjadi open.
Lalu lampu hijau dapat menyala sedangkan tidak ada aliran listrik menuju
lampu merah sehingga lampu merah menjadi mati. Ketika saklar ditekan
menjadi off, lampu merah akan kembali menyala dan lampu hijau akan mati.
TABEL 2
Dalam pengamatan tersebut ketika saklar NO belum ditekan maka lampu
merah akan menyala karena dilampu merah terdapat koil NC. Saat kontaktor
NO ditekan maka arus mengalir menuju kontaktor sehingga koil NC menjadi
open karena NO akan menjadi close. Itu sebabnya lampu hijau menyala dan
lampu merah menjadi mati. Saat saklar NO dilepaskan maka lampu merah
menyala dan lampu hijau mati, akan kembali saat saklar NO belum ditekan.
TABEL 3
Saat dialiri arus listrik, maka lampu hijau menyala karena saklar NC bersifat
magnetik menyebabkan koil NO dilampu hijau menjadi close. Dan koil NC
dilampu merah berubah menjadi open. Saat saklar NC ditekan maka arus
listrik tidak mengalir dan koil NO menjadi open sehingga lampu hijau menjadi
mati dan lampu merah menyala. Saat saklar NC ditekan off maka lampu
hijau akan menyala yaitu kembali kekeadaan semula.
TABEL 4
Saat dialiri listrik, maka lampu merah menyala karena saklar NO bersifat
magnetik menyebabkan koil NC dilampu merah menjadi close. Dan koil NO
dilampu hijau berubah menjadi open. Saat saklar NO ditekan maka arus
listrik tidak mengalir dan koil NC menjadi open sehingga lampu merah
menjadi mati dan lampu hijau menyala. Saat saklar NO ditekan off maka
lampu merah akan menyala yaitu kekeadaan semula.

TABEL 5
Saat dialiri listrik, maka lampu merah menyaladan lampu hijau mati. Saat
tombol SO ditekan menjadi on maka lampu merah tetap menyala dan lampu
hijau mati karena tidak ada arus yang mengalir kerangkaian,disebabkan S1
tetap dalam keadaan open saat S1 mulai ditekan on. Saat S1 ditekan dan S0
dibiarkan maka lampu hijau menyala dan lampu merah mati karena arus
mengalir melewati rangkaian sehinggakontaktor bersifat magnetik. Ketika S0
ditekan maka
lampu merah menyala dan lampu hijau mati, kembali
kebentuk semula.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat kita simpulkan:
1. Jika kontaktor teraliri arus listrik, maka kontaktor akan bersifat
magnetik sehingga dapat menarik koil NC menjadi open dan koil NO
menjadi close.
2. Jika Saklar diberi kontak bantu maka saklar tersebut mengalami
penguncian, sehingga jika kita tekan lalu kita kita lepas maka
kondisinya akan tetap sama ketika ditekan.
3. Apabila arus yang mengalir pada rangkaian terlalu besar ,maka
akan menimbulkan busur atau percikan api pada saklar.
4. Pengaplikasian kontaktor pada kehidupan sehari-hari sebagai bisa
sebagai pengukur tekanan pada pipa, kontrol motor listrik dan panel
kontrol di Mall.

5.2

Saran
1) Paham secara teori terlebih dahulu sebelum praktik
2) Pahami dan terapkan SOP dengan baik
3) Dalam setiap melakukan percobaan, disarankan bekerja sesuai
langkah kerja.
4) Gunakan alat sebagaimana mestinya.
5) Rawat alat praktikum agar bisa digunakan kembali.
6) Utamakan keselamatan, kebersihan dan kesehatan kerja.

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK

Judul Praktikum

: Pemakaian Kontaktor

Disusun Oleh : Elsa Qorirotul Aini Susilo

Nim

: 1214020020

Partner Kerja : 1. Akbar Mandala P.

2. Fardhan Adharizal
3. Gom Banuaran
4. Hawa Mulia
5. Syafvinna Mei Nicha
Kelas

: 2E

Pembimbing :

Ir. Benhur Nainggolan

P. Jannus, S.T., M.T.

Tanggal Praktikum : 28 Maret 2015
Tanggal Pengumpulan Laporan : 5 Mei 2015
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2015