Disusun Oleh :
Sharfina Arindriarsya
3.39.17.0.23
LT 2D
1.1 Pendahuluan
Dalam belajar tentang teknik listrik dan elektronika kita pastinya
menemukan tentang system kendali dan bagaimana sebenarnya tentang
jalannya sistem kendali/kontrol dan pada industri modern saat ini,
diperlukan kontrol atau pengendali suatu sistem demi lancarnya proses
produksi di suatu industri. Penggunaan sistem kontrol ini paling utama
yang diperlukan sehingga membuat kita harus memahami dan lancar
dalam merencanakan rangkaian. Rangkaian kontrol yang umum digunakan
pada industri masih menggunakan rangkaian kontrol yang berawal dari
rangkaian konvensional. Adapun jenis rangkaian kontrol yang selalu
dirancang dalam rangkaian manual selalu menggunakan peralatan –
peralatan yang bersifat listrik. Rangkaian kontrol atau pengendali harus
difahami mulai dari jenis dan dasar komponen yang digunakan. Dalam
desain rangkaian pengendali dasar atau control system selalu
menggunakan kontaktor, saklar, kotak kontak, dan lain – lain. Komponen
paling utama digunakan dalam rangkaian control atau pengendali adalah
kontaktor. Penggunaan komponen-komponen ini mempermudah pekerjaan
manusia guna mematikan atau menghidupkan suatu mesin kerja.
d. Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas
tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga
filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. Lampu pijar
dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk
tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga
300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk
menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan
sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode
cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu
pijar mulai dibatasi.
4.1.2 Latihan 2
Lampu H1 akan langsung menyala karena dihubungkan seri dengan
kontak NC K1 sehingga arus dari sumber akan langsung menuju ke
lampu H1. Kemudian jika saklar tunggal S1 ditekan maka K1 akan
bekerja (menyala), sehingga lampu H1 akan padam.
Gambar 12. Diagram Fungsi Operasi Tertutup
4.1.3 Latihan 3
Saklar tunggal S1 mengalir ke kontaktor. Kontaktor melalui kontak
NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu E1. Jadi, apabila
Saklar tunggal S1 ditekan terus arus mengalir melalui S1 menuju ke
kontaktor K1 dan menghidupkan lampu H1 dan apabila S1 dilepas
lampu akan tetap menyala.
Gambar 14. Diagram Fungsi Percobaan Operasi Kontaktor Mengunci
Sendiri (Belum Sempurna)
4.1.4 Latihan 4
Saklar push button S1 sebagai mengalir ke kontaktor, kontaktor
melalui kontak NO berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu
E1. Jadi, apabila saklar push button l S1 ditekan arus mengalir
melalui S1 menuju ke kontaktor K1 dan NO yang di hubung pararel
dengan S1 sebagai pengunci kontaktor itu sendiri. Jadi, apabila S1
dilepas maka kontaktor masih tetap bekerja karena arus mengalir
melalui kontak NO bantu kontaktor.
Gambar 16. Diagram Fungsi Diagram rangkaian operasi kontaktor
mengunci sendiri (belum sempurna)
4.1.5 Latihan5
5.1 Pembahasan
Kontaktor magnetik berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan
kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal, dalam
praktiknya, kontaktor berfungsi sebagai pengontrol nyala atau padamnya
lampu. Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally
Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu
kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja,
NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam
keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja
kontak NC akan membuka.Untuk menghubungkan kontak utama hanya
dengan cara memberikan tegangan pada koil kontaktor magnetik sesuai
spesifikasinya. Komponen utama sebuah kontaktor magnetik adalah koil
dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet
yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing
masing pole. Kontak bantu pada kontaktor berfungsi sebagai pengunci.
Saklar tunggal maupun saklar Push Button memiliki fungsi yang sama
yaitu sebagai control system. Sistem kerja saklar tunggal saat ditekan
akan pada posisi ON dan akan kembali OFF apabila ditekan kembali,
sedangkan Push Button bekerja sebagai penghubung atau pemutus aliran
arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas),
maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
KESIMPULAN
1. Rangkaian kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik pada dasarnya
atau pada umumnya menggunakan komponen yang bernama
kontaktor. Kontaktor memiliki 3 pasang kontak utama, 4 pasang
kontak bantu (2 pasang kontak NO dan 2 pasang kontak NC), serta
memiliki dua kutub sebagai coil (A1 dan A2).
2. Kontaktor dapat bekerja dengan cara tegangan diberikan pada koil
kontaktor magnetik sesuai spesifikasinya untuk menghubungkan
kontak utama.
3. Komponen lain yang digunakan untuk memenuhi fungsi kontaktor
tersebut yaitu saklar dan kabel penghubung.
4. Rancangan kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik bisa diajdikan
beberapa rangkaian, yaitu operasi tertutup terbuka, operasi kontaktor
mengunci sendiri, dan masih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.smkn1kutaselatan.sch.id/asset/download/PRINSIP%20KERJA%20S
ISTEM%20KENDALI%20ELEKTROMAGNETIK.pdf
http://totoktpfl.files.wordpress.com
http://istanasenter.com/LAMPU-PIJAR.html
http://riochandra42.blogspot.co.id/2011/06/system-control-dasar-
menggunakan.html
https://suriptoinstalasi.wordpress.com/2012/07/27/kontaktor-magnet/