Anda di halaman 1dari 32

KONTAKTOR MAGNET

( Magnetic Contactor )
Definisi
Kontaktor magnet adalah saklar elektromekanik yang dapat berfungsi
sebagai penyambung dan pemutus rangkaian, yang dapat dikendalikan dari
jarak jauh.
Pergerakan kontak-kontaknya terjadi karena adanya gaya elektromagnet.
Kontaktor magnet merupakan sakelar yang bekerja berdasarkan
kemagnetan. Karena magnet berfungsi sebagai penarik dan
pelepas kontak-kontak pada kontaktor.

Kontaktor Magnet adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai


penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan
daya minimal dan menggunakan elektromagnetic untuk pengoperasiannya.

Kontaktor magnet adalah jenis relay dengan kapasitas yang besar.


Umumnya Kontaktor Magnetik terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak
bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan
cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya.
Bagian-bagian Magnetic Contactor
1. Kontak Utama

Adalah Kontak yang menghubungkan dan memutuskan arus listrik


yang menuju ke beban atau motor.

Kontak utama dari Magnetic Contactor terdiri dari 3 buah kontak


Normally Open ( NO ) dan selalu diberi penomeran dengan angka 1-
2, 3-4, 5-6.
Untuk instalasi kelistrikan industri beban-beban 3 phasa seperti motor
listrik 3 phasa, kontak utama ini selalu dihubungkan langsung dengan
beban 3 phasa tersebut, dimana kinerja dari kontak utama tersebut
dikendalikan oleh operasi tidaknya coil kontaktor.
2. Kontak bantu

Kontak ini hanya digunakan pada rangkaian kontrol. Terdiri dari dua jenis
kontak yaitu kontak normally open (NO) dan normally close (NC).
• Kontak NO cirinya bernomor ganda dan nomor terakhir adalah 3-4 
Contoh : 13-14, 23-24, 33-34
• Kontak NC cirinya bernomor ganda dan nomor terakhir 1-2  Contoh :11-
12,21-22, 31-32

3. Coil Kontaktor

Coil kontaktor merupakan bagian kumparan dari kontaktor yang memiliki sifat
elektro magnetis,  yakni jika mendapat tegangan kerja sesuai spesifikasinya
maka coil kontaktor ini akan menjadi bersifat magnet dan akan merubah
semua kontak yang ada pada kontaktor tersebut berubah kondisi dari NO
menjadi close atau dari NC menjadi open. Coil kontaktor ini biasa diberi label
dengan huruf A1-A2. Coil kontak inilah yang nantinya berperan sebagai
kontroller yang terinstalasi pada diagram kontrol untuk mengendalikan kondisi
kontak yang ada pada kontaktor tersebut
PEMILIHAN KONTAKTOR
• Tegangan kerja
• Besarnya daya
• Kemampuan hantar arus (kontaknya)
• Jumlah kontak bantu yang dimiliki
• Kategori penggunaan
Prinsip Kerja Kontaktor
Gambar diatas merupakan sebuah kontaktor dengan kontak bantu NO ( 13-14 )
dan NC ( 21-22 ) serta kontak utama ( 1-2, 3-4, 5-6 ). Perhatikan bagian
kumparan elektromagnet ( A1-A2 ), jika kumparan tersebut mendapatkan
tegangan sesuai dengan tegangan kerja pada spesifikasi kontaktor, maka
bagian inti besi diam akan menjadi magnet yang cukup untuk menarik bagian
inti besi bergerak yang terdapat diatasnya. Pada kondisi ini inti besi bergerak
akan menarik bahan isolator yang menempel padanya, sehingga jika bahan
isolator tersebut bergerak sama dengan merubah kondisi kontak pada kontaktor
karena semua poros kontak pada kontaktor tersebut menempel pada bahan
isolator dan bahan isolator tersebut menempel pada inti besi bergerak yang
dikendalikan oleh sifat magnetik dari inti besi diam.

Selama A1-A2 mendapat tegangan, inti besi bergerak akan terus menempel
pada inti besi diam yang bersifat magnet dan semua kontak pada kontaktor
tersebut pada kondisi ini akan berubah kondisi dari NO menjadi close atau
sebaliknya dari NC menjadi open. Ini berlaku untuk semua kontak baik kontak
utama ataupun kontak bantu. Jika kumparan A1-A2 tidak mendapatkan
tegangan maka pegas akan mendorong dan melepas kembali inti besi bergerak
yang sebelumnya tertempel pada inti besi diam sehingga semua kontak yang
sebelumnya berubah kondisi akan kembali pada kondisi awal ketika kontaktor
tidak bekerja. Kontak close akan berubah kembali menjadi NO, begitu juga
kontak open akan berubah kembali menjadi NC.
Instalasi Dasar Kontaktor
Instalasi dasar sebuah kontaktor umumnya membutuhkan komponen tambahan
yaitu push button NC untuk stop atau memutus aliran menuju coil kontaktor; Push
button NO sebagai tombol start pertama untuk mengalirkan arus menuju coil
kontaktor ( A1-A2 ) sehingga coil menjadi bertegangan dan bekerja; berikutnya
adalah MCB sebagai proteksi dari sistem instalasi kontaktor yang kita rancang.

Perhatikan gambar dibawah ini :


Keterangan : :

- Daerah berwarna hijau adalah perangkat push button yang terdiri dari push
button stop ( NC ) dan push button start ( NO ) yang dipasang serial.

- Daerah yang berwarna merah merupakan kontak bantu kontaktor yang


berfungsi sebagai kontak pengunci.

- MCB = Main circuit breaker sebagai proteksi beban lebih.

Rangkaian diatas merupakan rangkaian paling mendasar dari sebuah kontaktor.


Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah ketika push button start ditekan, maka
coil A1-A2 dari kontaktor akan mendapatkan tegangan kerjanya sehingga
semua kontak yang dimiliki kontaktor tersebut akan berubah kondisi. Perhatikan
kontak bantu ( 13-14 ) dari kontaktor tersebut yang dipasang paralel dengan
push button start. Fungsi dari kontak bantu tersebut adalah kontak bantu
sebagai pengunci.
Fungsi kontak bantu kontaktor sebagai pengunci yang dipasang paralel
pada push button start ( NO ) adalah konsep instalasi paling dasar dari
sebuah kontaktor. Dalam praktek banyak rangkaian kontrol dari
sebuah kontaktor dengan metoda pengunci pada push button start
seperti ini.

Jadi fungsi kontak bantu sebagai pengunci ini adalah menjadikan push button
start ( NO ) seolah-olah seperti saklar, sekali tekan langsung membuat rangkaian
loop tertutup sehingga mengalirkan arus terus menerus meskipun penekanan
push button start ini hanya sesaat. Padahal prinsip kerja push button sekali
tekan dan dilepas kondisi push button otomatis kembali pada kondisi awal,
dalam hal ini push button start akan kembali menjadi NO setelah berubah
kondisi menjadi  close karena ditekan. Yang membuat push button start
tersebut menjadi seolah-olah seperti saklar yaitu kontak bantu kontaktor yang
dipasang paralel dengan push button start tersebut ( lihat kembali gambar
diatas yang dilingkari warna merah ).
Ketika push button start tersebut ditekan maka aliran arus akan mengalir menuju coil
kontaktor dengan urutan : MCB, push button stop ( NC ), push button start ( NO )
paralel kontak bantu NO kontaktor ( 13-14 ), langsung menuju coil kontaktor A1-A2.

Ketika push button start ini ditekan sehingga menjadi close, coil kontaktor A1-A2
langsung bekerja dan kontak bantu yang terpasang paralel dengan push button start
berubah kondisi dari NO menjadi close sehingga menjadi back up / by pass untuk
mengalirnya arus ketika push button start dilepas. Itulah alasan disebut kontak bantu
fungsi pengunci yaitu mengunci aliran arus menuju coil kontaktor meskipun push
button start kembali menjadi NO. Untuk memutus aliran arus ke coil kontaktor A1-A2
anda tinggal tekan saja sesaat push button ( NC ) stop.
TOR (Thermal Overload Relay)
• 1. Pengertian
• 2. Bagian – bagian Thermal Over Load Relay
• 3. Fungsi TOR
• 4. Cara pasang
Pengertian Thermal Overload Relay

Komponen yang bekerja berdasarkan panas ( temperature )


yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen –
elemen pemanas bimetal kemudian dengan sifat
pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan,
bimetal ini akan menggerakkan kontak – kontak mekanis
pemutus rangkaian listrik.
BAGIAN-BAGIAN DARI THERMAL OVERLOAD RELAY
Terminal Line :
yang berfungsi untuk menghubungkan sumber listrik tiga phase ke motor, terminal
Line dinotasikan dengan notasi L1, L2, L3 dan T1, T2, T3. Terminal L1, L2, dan L3
berfungsi sebagai input sumber listrik 3 phasa, sedangkan terminal T1, T2, dan T3
berfungsi untuk output menuju ke beban.

Tripping Contac :
Pada TOR terdapat kontak NO dan NC, yang disebut Tripping Contact yang dapat
dihubungkan ke komponen lain seperti relay atau kontaktor sebagai
penghubung/pemutus jika terjadi beban lebih. Kontak tersebut dinotasikan dengan
nomor berikut :
Reset Button :
Berfungsi sebagai tombol reset jika terjadi trip

Trip Indication Light :


Berfungsi sebagai indicator jika terjadi trip

Ampere Setting Range :


Berfungsi sebagai pengatur batas maksimal arus yang mengalir pada TOR

Manual Test :
Berfungsi untuk mencoba kerja TOR, apabila Manual Test ditekan maka TOR akan
trip

Manual Or Automatic Reset :


Berfungsi untuk mengatur apakah TOR akan otomatis reset apabila terjadi trip,
atau harus meresetnya secara manual.
FUNGSI THERMAL OVERLOAD RELAY

TOR (Thermal Overload Relay) berfungsi untuk mengamankan motor atau


memberi perlindungan kepada motor dari kerusakan akibat beban lebih.
Prinsip kerja thermal beban lebih (TOR) berdasarkan panas (temperatur) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal

Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :


1) Terlalu besar beban mekanik dari motor.
2) Arus start yang terlalu besar.
3) Motor berhenti secara mendadak.
4) Terjadinya hubung singkat / konsleting.
5) Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa
CARA PEMASANGAN THERMAL OVERLOAD RELAY ( TOR )
SETTING ARUS LIMIT/BATAS MAKSIMUM
PADA THERMAL OVERLOAD RELAY

Untuk mendapatkan Kinerja yang maksimal dari Thermal Overload Relay, maka
harus dilakukan setting pada bagian Ampere Setting Range .

Untuk mengatur berapa nilai Arus maksimal pada TOR ( Trip Current ), maka kita
harus mengetahui dulu berapa Arus listrik yang dibutuhkan oleh beban.

Besarnya Trip Current pada berbagai merk TOR berbeda beda, tetapi dari berbagai
merk TOR biasanya dipakai Trip Current sebesar 110 % dari Nilai Arus Nominal
Beban.

Sehingga dapat dirumuskan

Trip Current = I Nominal x 110 %


Contoh 1 :

Motor 1 Phase 220V, pada Name Plate motor tersebut tersebut sebagai mana
gambar di bawah :

Karena dari Name Plate tersebut sudah diketahui Arus Nominal dari Motor, maka

Current Trip ( CT ) = I x 110 %


= 5,21 Ampere x 110 %
= 5,731 Ampere
Contoh 2 :
Motor 3 Phase 15 Hp , V= 380 Volt, Cos Φ = 0,85
Berapa Current Trip untuk Thermal Overload Relay sebagai pengaman dari motor
tersebut ?

Penyelesaian :

15 Hp = 15 x 736 Watt
= 11.040 Watt

P = √3 x V x I x Cos φ

I=

I=

= 19,75 Ampere

Jadi Trip Current ( CT ) = 19,75 x 110 %


= 21,73 Ampere
Push Button Switch (Saklar Tombol Tekan)

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana
yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan
sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar
akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat
tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali
pada kondisi normal.
Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya
memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini
menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan
sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.

Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan


operator, push button switch menjadi device paling utama yang biasa
digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri.
Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak
terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau
perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan
Off.
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push
button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO
(Normally Open).

• NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya


terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan,
kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau
menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau
menyalakan sistem circuit (Push Button ON).

• NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya


tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button
ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus
aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan
sistem circuit (Push Button Off).

Anda mungkin juga menyukai